Wajib Tahu! Strategi Menggunakan Price Action sebagai Filter untuk Stop Order

Dalam dunia trading, penggunaan stop order merupakan langkah penting untuk melindungi modal dan mengelola risiko. Namun, untuk meningkatkan akurasi sinyal entry, mengkombinasikan Price Action sebagai filter untuk stop order dapat menjadi strategi yang efektif. Price Action merupakan pendekatan analisis teknikal yang berfokus pada pergerakan harga itu sendiri, tanpa menggunakan indikator teknikal. 

Dengan mengamati pola candlestick, level support dan resistance, serta formasi harga, Anda dapat mengidentifikasi sinyal entry yang lebih akurat. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam strategi dan tips jitu dalam menggunakan Price Action sebagai filter untuk stop order.

Pentingkah Menggunakan Filter Price Action dalam Trading?

Menggunakan filter Price Action dalam trading adalah salah satu pendekatan yang sangat penting untuk meningkatkan akurasi stop order. Price Action merujuk pada analisis pergerakan harga itu sendiri, termasuk pola-pola candlestick, level support dan resistance, dan formasi harga lainnya, tanpa menggunakan indikator teknikal tambahan. 

Price Action membantu trader untuk melihat sentimen pasar secara langsung berdasarkan pergerakan harga yang terjadi. Dengan memperhatikan pola-pola candlestick dan formasi harga lainnya, trader dapat mengidentifikasi apakah pasar sedang bullish atau bearish, apakah ada tekanan beli atau jual yang kuat, dan bagaimana pelaku pasar bereaksi terhadap level-level kunci. Dengan memahami sentimen pasar, trader dapat menyesuaikan stop order mereka secara lebih akurat.

Price Action dapat pula membantu dalam mengidentifikasi level-level support dan resistance yang signifikan dalam pergerakan harga. Dengan memahami level-level ini, trader dapat menempatkan stop order mereka di atas level resistance atau di bawah level support yang kuat, untuk memastikan bahwa posisi mereka tidak terkena stop loss terlalu dini. Dengan menggunakan filter Price Action, trader dapat menghindari setting stop order yang terlalu dekat dengan level-level penting, sehingga meningkatkan akurasi mereka dalam menentukan level exit yang tepat.

Baca juga: Penting! Ini Cara Kerja Trailing Stop pada Forex!

Price Action juga membantu trader dalam mengkonfirmasi sinyal entry mereka sebelum menempatkan stop order. Dengan memperhatikan pola-pola candlestick yang mengindikasikan pembalikan atau kelanjutan tren, trader dapat memperoleh konfirmasi tambahan bahwa pergerakan harga sedang bergerak sesuai dengan yang mereka harapkan. Dengan menggunakan filter Price Action, trader dapat meminimalisir risiko terkena false signal dan meningkatkan akurasi dalam menentukan level entry yang tepat.

Menggunakan filter Price Action juga membantu trader dalam mengelola risiko dengan lebih baik. Dengan melihat pola-pola candlestick seperti pin bar atau inside bar, trader dapat mengidentifikasi area di mana harga menunjukkan penolakan atau konsolidasi yang menandakan kemungkinan perubahan arah harga. Hal ini memungkinkan trader untuk menempatkan stop order mereka di level yang sesuai dengan tingkat risiko yang dapat mereka terima, sehingga meminimalkan potensi kerugian.

Secara umum, filter Price Action dalam menentukan stop order sangat penting karena memungkinkan trader untuk melihat sentimen pasar, mengidentifikasi level support dan resistance, mengkonfirmasi sinyal entry, dan mengelola risiko dengan lebih baik. Dengan memperhatikan Price Action, trader dapat meningkatkan akurasi stop order mereka dan mengambil keputusan trading yang lebih baik berdasarkan informasi yang diberikan oleh pergerakan harga itu sendiri.

Strategi Jitu Menggunakan Filter Price Action Untuk Stop Order 

Untuk memperoleh sinyal entry yang lebih akurat dengan menggunakan Price Action sebagai filter untuk stop order, berikut ini beberapa strategi dan tips jitu yang dapat diterapkan:

  1. Perhatikan pola-pola candlestick: Pola-pola candlestick, seperti pin bar, engulfing, hammer, dan shooting star, dapat memberikan sinyal pembalikan atau kelanjutan tren yang kuat. Perhatikan pola-pola ini saat terjadi di level support atau resistance yang signifikan untuk menentukan sinyal entry yang lebih akurat.
  2. Identifikasi level support dan resistance: Price Action membantu mengidentifikasi level-level support dan resistance yang penting dalam pergerakan harga. Gunakan level-level ini sebagai acuan untuk menempatkan stop order. Misalnya, jika harga mendekati level support yang kuat dan terbentuk pola bullish, ini dapat menjadi sinyal entry yang kuat.
  3. Perhatikan formasi harga: Selain pola candlestick, perhatikan juga formasi harga lainnya, seperti double top, triple bottom, atau head and shoulders. Formasi harga ini dapat memberikan sinyal pembalikan atau kelanjutan tren yang signifikan. Gunakan formasi harga ini sebagai filter untuk stop order dan menentukan sinyal entry yang lebih akurat.
  4. Gunakan time frame yang tepat: Time frame yang digunakan juga mempengaruhi akurasi sinyal entry. Price Action pada time frame yang lebih tinggi, seperti daily atau weekly, cenderung lebih kuat dan dapat memberikan sinyal entry yang lebih valid. Namun, perlu diingat bahwa time frame yang lebih rendah dapat memberikan sinyal entry yang lebih cepat, tetapi juga lebih rentan terhadap noise atau sinyal palsu.
  5. Perhatikan konfluensi dengan indikator lain: Meskipun menggunakan Price Action sebagai filter, tetap perhatikan konfluensi dengan indikator teknikal lain, seperti moving average atau MACD. Jika terdapat konfirmasi dari beberapa indikator, hal ini dapat meningkatkan validitas sinyal entry yang dihasilkan.
  6. Gunakan stop order dengan bijak: Setelah menentukan sinyal entry yang lebih akurat, pastikan untuk menempatkan stop order dengan bijak. Gunakan level-level support dan resistance, serta volatilitas pasar, untuk menentukan jarak stop loss yang sesuai. Ini membantu melindungi modal Anda dan mengurangi risiko dalam trading.
  7. Lakukan backtesting dan evaluasi: Sebagai trader, penting untuk melakukan backtesting dan evaluasi terhadap strategi yang digunakan. Uji strategi Anda dengan data historis dan evaluasi hasilnya. Hal ini membantu Anda memahami efektivitas strategi dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Baca juga: Catat! Ini 4 Tips Jitu Mengenali Sinyal Oversold dan Overbought

Dalam dunia trading, penggunaan Price Action sebagai filter untuk stop order dapat menjadi strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan akurasi sinyal entry. Dengan memahami pola-pola candlestick, formasi harga, dan level-level support dan resistance, serta menggabungkannya dengan indikator teknikal yang relevan, Anda dapat mengambil keputusan trading yang lebih bijak dan menghindari sinyal palsu. 

Menggunakan Price Action sebagai filter membantu Anda mengambil keputusan berdasarkan pergerakan harga yang sebenarnya, tanpa bergantung terlalu banyak pada indikator yang terkadang dapat memberikan sinyal yang kurang akurat. Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel