Market Highlights (7/5/2024)

 


FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Sideways di range 0,66000 – 0,65700

Potensi mata uang Aussie akan bergerak sangat volatile dan berpeluang terjadi pada hari ini. Terlebih, pada pukul 11:30 WIB siang nanti akan ada agenda penting RBA. Diprediksi RBA akan tetap mempertahankan suku bunganya lebih lama di level 4,35%. Namun, para pelaku pasar memprediksi sikap RBA akan “hawkish” mengingat inflasi Australia masih tinggi di level 3,6% meskipun turun dari 4,0% dan diatas prediksi 3,4%. Secara eksternal, Aussie juga diuntungkan oleh pelemahan tajam Dollar AS di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melakukan 2 kali penurunan suku bunga pada tahun ini.


USDJPY

Opportunity: Bullish menuju 154,300 – 154,850

Upaya menguatkan mata uang Yen ternyata tidak dapat mempertahankan posisi Yen menguat lebih lama terhadap Dollar AS. Hal tersebut diprediksi imbas masih bertahannya suku bunga sangat rendah oleh BOJ. Sementara itu, Yen berada di bawah tekanan tahun ini karena BOJ mempertahankan suku bunga sangat rendah meskipun biaya pinjaman luar negeri tinggi, sehingga mendorong para pelaku pasar untuk meminjam Yen dan berinvestasi kedalam mata uang lain dengan imbal hasil lebih tinggi.


GBPUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.2502 – 1.2458

GBP berpotensi melemah untuk hari ini setelah kemarin mencoba untuk menyentuh level resistance di area 1.2603. Hari ini, menunggu data Indeks Harga Rumah untuk negara Inggris yang diperkirakan ada kenaikan untuk periode bulan ke bulan. Sampai berita ini dibuat, GBP masih berada di level Pivotnya.

Open : 1.2559  Pivot : 1.2568  R1 : 2612  R2 : 1.2677  S1 : 1.2502  S2 : 1.2458


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0809 – 1.0854

EUR masih berpeluang untuk menguat pada hari ini yang didukung data dari data Retail sales yang akan rilis sore ini. Hal ini diprediksikan akan mengalami peningkatan dan hari ini dijadwalkan adanya Meeting Euro Group yang dapat menguatkan nilai mata-uang EUR terhadap mata-uang lainnya.

Open : 1.0769  Pivot : 1.0766  R1 : 1.0809  R2 : 1.0854  S1 : 1.0721  S2 : 1.0677


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.9071 – 0.9081

CHF berpeluang untuk melemah pada hari ini yang didukung oleh data Unemployment Rate  yang akan rilis pada siang ini. Diperkirakan tidak berubah tetap di level 2,3%.

Open : 0.9062  Pivot : 0.9050  R1 : 0.9059  R2 : 0.9071  S1 : 0.9037  S2 : 0.9028


DXY

Opportunity: Peluang menurun akan berlanjut menuju level 104,90 – 104,70

Nasib buruk dialami oleh mata uang Dollar AS dimana terus mengalami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama lainnya di dunia. Pasca dovishnya hasil FOMC dan ekspektasi pemangkasan suku bunga di tahun ini, pelemahan ini akan tetap ada antara September atau  November. Besaran pemangkasan diprediksi sebanyak 45 basis poin. Di sisi lain, Dollar AS berada di bawah tekanan dari reli tajam penguatan Yen karena Bank of Japan (BOJ) diduga telah membelanjakan lebih dari 9 triliun Yen untuk menguatkan mata uangnya.

DXY tertekan kembali  dari 105,08 sempat merosot ke level 104,52, pagi ini di level 105,08


INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bullish menuju level 39200

Optimisme pada Wall Street yang kembali menciptakan momen bullishnya kembali. Hal ini memicu pasar saham di belahan dunia lain turut bersinar. Indeks saham terbesar di Jepang, Nikkei, juga mengikuti dengan hasil yang memuaskan di sesi market sebelumnya. Tercatat pertumbuhan dengan range YTD Nikkei, bahkan melampaui indeks-indeks saham dunia lainnya dengan kisaran 14% kenaikan. Namun, patut pula diperhatikan secara teknikal dari Nikkei bahwa saat ini harga berada di level SNR yang kuat dan butuh satu momentum untuk ditembus.


HANGSENG

Opportunity: Bullish menuju level 18800

Kembali melemahnya US Dollar berdampak pada penguatan yang terjadi di sektor Pasar Asia. Rendahnya imbal hasil obligasi AS dan kondisi finansial yang lebih longgar, mejadi salah satu momentum musim semi bagi aset-aset yang lebih berisiko. Hang Seng telah mengalami win streak selama 10 hari berturut-turut dan menguji historikal kemenangan 14 kalinya sejak Januari 2018. Hang Seng diperkirakan masih akan meneruskan potensi bullishnya di hari ini.


NASDAQ

Opportunity: Bullish menuju level 18300

Harapan besar atas penurunan suku bunga AS menjadikan tren positif dari sesi awal minggu ini di sektor indeks saham. Namun, hal yang harus diperhatikan dari adanya momentum bullish ini adalah kondisi geopolitik yang kembali bergejolak. Dikabarkan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza menemui jalan buntu karena pihak Israel menunjukkan keengganan pada perjanjian tersebut. Untuk NASDAQ sendiri, dengan banyaknya pendapatan teknologi yang kuat membuat NASDAQ mampu melampaui pesaingnya dalam beberapa sesi terakhir dengan indeks sekarang diperdagangkan sekitar 200 poin di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada akhir Maret 2024.


 


COMMODITY ZONE BY DANI

Gold

Opportunity: Bullish menuju area 2347

Harga emas naik melampaui $2,320 per ounce pada hari Selasa, terangkat oleh harapan baru bahwa The Fed akan memulai penurunan suku bunga tahun ini, menyusul pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan. 

Selain itu, komentar dari pejabat Fed semalam yang mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada akhir tahun ini akan memperkuat harga emas, terutama setelah pernyataan Ketua Fed Powell yang relatif dovish pada minggu lalu. menurut FedWatch Tool CME, Pasar sekarang menunjukkan peluang 64% penurunan suku bunga pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.


Oil

Opportunity: Bullish area 79.50

Minyak mentah berjangka WTI naik menuju $79 per barel pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampaknya terhenti. Israel terus melanjutkan serangan di kota Rafah di Gaza selatan.

Pada hari Senin, Hamas menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh mediator. Namun, Israel mengatakan persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya. Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah mendukung  harga minyak di tengah kekhawatiran bahwa hal tersebut dapat mengganggu pasokan minyak mentah dari wilayah tersebut. 


 

DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)

market highlights


 

image-artikel