FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,66000 – 0,65000
Pergerakan mata uang Aussie terus menguat. Terlebih lagi, setelah data tingkat inflasi bulanan Australia meningkat menjadi 3,6% di April, lebih tinggi dari sebelumnya 3,5% pada Maret. Bahkan, inflasi Australia lebih tinggi dari prediksi sebelumnya yang berada di level 3,4% dan merupakan yang tertinggi sejak bulan November. Pasar saat ini bertaruh bahwa Reserve Bank of Australia yang akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, dengan penurunan suku bunga yang belum sepenuhnya diperkirakan hingga Mei tahun depan. Namun, potensi pelemahan Aussie berpeluang akan terjadi di tengah aksi profit taking dan penguatan Dollar AS. Di sisi lain, secara teknikal pada TF daily sudah terbentuk “bearish engufing” yang terkonfirmasi berpeluang akan menekan Aussie.
Pivot : 0,66279
R1 : 0,66468 S1 : 0,65906
R2 : 0,66841 S2 : 0,65717
R3 : 0,67030 S3 : 0,65344
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 157,700 – 158,700
Pelemahan mata uang Yen nampaknya akan terus berlanjut, bahkan sudah berada di level 157,700 per dolar. Yen mencapai level terendah dalam 4 minggu. Tekanan datang dari penguatan Dollar AS dan imbal hasil Treasury. Pergerakan tersebut terjadi ketika lelang utang pemerintah AS yang lesu. Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap permintaan obligasi AS. Sementara itu, pejabat Federal Reserve menambah kekhawatiran terhadap suku bunga. Hal ini menjaga kesenjangan besar antara imbal hasil AS dan Jepang. Selain itu, anggota dewan Bank of Japan Seiji Adachi mengatakan bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga jika penurunan tajam Yen menyebabkan inflasi lebih lanjut.
Pivot : 157,414
R1 : 157,929 S1 : 157,127
R2 : 158,216 S2 : 156,612
R3 : 158,731 S3 : 156,325
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2650 – 1.2602
GBP kembali ditutup melemah terhadap U.S dollar. Hal ini dikerenakan naiknya Yield obligasi US yang mengangkat nilai tukar US dollar menguat kembali. Setelah 2 hari mengalami tekanan, GBP masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini. Dampak dari kuatnya daya beli konsumen di US membuat mata-uang Poundsterling Inggris mendapat hambatan dalam penguatannya. Sambil menunggu rilis data U.S malam nanti yang akan melaporkan data GDP dan Klaim pengangguran, GBP masih berpeluang untuk menguat apabila data tersebut terjadi pelemahan.
Open : 1.2699 Pivot : 1.2722
R1 : 1.2747 S1 : 1.2674
R2 : 1.2795 S2 : 1.2650
R3 : 1.2820 S3 : 1.2602
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0759 – 1.0720
EUR tertekan lebih jauh dalam perdagangan kemarin, setelah rilis data CPI jerman yang turun lebih rendah dari perkiraan. Pelemahan EUR juga didukung oleh kuatnya Indeks dollar yang disebabkan naiknya Yield Obligasi US. Hari ini, EUR masih diprediksikan akan melemah yang didukung adanya data Unemployment rate sore ini yang diperkirakan tidak berubah masih di level 6.5%. Angka pengangguran ini masih terlalu tinggi dari angka yang diharapkan.
Open : 1.0800 Pivot : 1.0819
R1 : 1.0839 S1 : 1.0779
R2 : 1.0879 S2 : 1.0759
R3 : 1.0899 S3 : 1.0720
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.9158 – 0.9175
CHF ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Hal ini dikarenakan tekanan dari mata-uang US dollar yang kembali menguat. Mata-uang Swiss ini masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya rilis data laporan GDP yang diprediksikan tidak mengalami perubahan tetap di level 0.3%. Hal ini dapat diindentifikasikan tidak ada ekspansi dalam perdagangan di kuartal ke-2 untuk negara Swiss.
Open : 0.9130 Pivot : 0.9128
R1 : 0.9144 S1 : 0.9113
R2 : 0.9158 S2 : 0.9097
R3 : 0.9175 S3 : 0.9083
DXY
Opportunity: Bullish Range 105,200 – 105,800
Mata uang Dollar AS terus berusaha mempertahankan penguatannya, terlebih setelah beberapa data ekonomi AS positif. Di sisi lain, The Fed harus menunda pemotongan suku bunga sampai ada kemajuan substansial dalam inflasi, menurut Presiden Federal Reserve Minneapolis Kashkari di CNBC. Dia menyebutkan bahwa bank sentral bahkan mungkin mempertimbangkan menaikkan suku bunga jika inflasi tidak terus menurun. Sementara itu, data kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada bulan Mei, memperkuat pandangan hawkish terhadap kebijakan Fed. Pasar sekarang melihat bulan Desember sebagai awal potensial dari siklus pelonggaran, lebih lambat dari perkiraan sebelumnya untuk penurunan suku bunga di September. Dolar menguat secara keseluruhan, namun gagal mendapatkan banyak daya tarik terhadap dolar Australia karena tingkat inflasi bulanan Australia meningkat ke level tertinggi dalam 5 bulan.
Pivot : 104,949
R1 : 105,310 S1 : 104,756
R2 : 105,503 S2 : 104,395
R3 : 105,864 S3 : 104,202
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Sell: 38,420 | SL: 38,570 | TP: 37,700
NIKKEI diperdagangkan lebih rendah pada pembukaan market Kamis, 30 Mei 2024. Hal ini tidak terlepas dari situasi saham Amerika Serikat yang juga turut melemah di sesi perdagangan sebelumnya. Dengan imbal hasil obligasi pemerintah jepang yang mencapai level tertinggi baru sebelumnya, turut menyeret NIKKEI ke penurunan yang lebih jauh.
Hal lain yang mendorong NIKKEI mengalami penurunan adalah aksi jual para investor yang mengalami ketakutan paska Korea Utara meluncurkan rudal balistik di lepas pantai timurnya. Pasalnya, rudal Korea Utara ini mendarat di luar ZEE (Zone Ekonomi Eksklusif) Jepang.
Pivot : 38,565
R1 : 38,915 S1 : 37,975
R2 : 39,505 S2 : 37,625
R3 : 40,445 S3 : 36,685
HANGSENG
Opportunity: Sell: 18,460 | SL: 18,500 | TP: 18,200
Pasar saham Hong Kong mengakhiri sesi dengan penurunan tajam pada hari Rabu, 29 Mei 2024. Hal ini karena para pedagang mengunci keuntungan baru-baru ini karena komentar hawkish Fed dan meningkatnya ketegangan kekhawatiran bahwa suku bunga global kemungkinan akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pada pembukaan hari kamis pun, Hang Seng dibuka dengan harga yang lebih rendah setelah banyak dari hasil earnings report yang tidak terlalu bagus.
Pivot : 18,502
R1 : 18,632 S1 : 18,327
R2 : 18,807 S2 : 18,197
R3 : 19,112 S3 : 17,892
NASDAQ
Opportunity: Sell: 18790.00 | SL: 18830.00 | TP: 18650.00
Indeks saham berjangka AS melemah pada perdagangan sore hari Rabu, memperpanjang penurunan di Wall Street seiring kehati-hatian terhadap isyarat suku bunga dan inflasi yang akan datang membuat investor enggan beralih ke pasar ekuitas.
Komentar hawkish dari pejabat Fed terus mengalir sepanjang minggu ini karena mereka terus memperingatkan bahwa inflasi perlu diturunkan lebih lanjut sebelum dilakukan penurunan suku bunga. Hal ini juga menyebabkan sebagian besar pedagang mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
Pivot : 18,832.50
R1 : 18,911.00 S1 : 18,717.00
R2 : 19,026.50 S2 : 18,638.50
R3 : 19,220.50 S3 : 18,444.50
COMMODITY ZONE BY DANI
Gold
Opportunity: Bearish menuju 2.322
Meskipun emas telah menemukan resistensi yang kuat di sekitar $2.400 per ounce, investor tidak akan melihat adanya koreksi besar dalam waktu dekat. Permintaan bank sentral yang tidak terpuaskan telah mengubah pasar emas, memberikan dukungan yang kuat bagi logam mulia. Pasar emas membentuk pola yang menarik di lingkungan ini.
Setiap penurunan harga yang mereka lihat, mereka akan membeli. Mungkin, mereka sedikit memperlambat pembelian karena tingginya harga, tapi mereka tahu kalau ingin harga lebih murah harus mengisinya sekarang sebelum akhir tahun. Seiring dengan permintaan bank sentral, kuatnya permintaan dari investor ritel Tiongkok juga akan memberikan dukungan yang kuat pada level saat ini. Tidak mengherankan jika konsumen Tiongkok membeli emas hampir secepat bank sentral. Hal ini karena mereka tidak punya pilihan lain. Meskipun harga emas mahal, kinerjanya masih lebih baik dibandingkan ekuitas dan pasar perumahan.
Pivot : 2330
R1 2.343 R2 2.356 R3 2.349
S1 2.330 S2 2.322 S3 2.314
Oil
Opportunity: Bearish Menuju Area 78.55
Minyak mentah berjangka WTI turun 0,75% menjadi $79,23 per barel pada hari Rabu. Hal ini karena kekhawatiran atas lemahnya permintaan bensin AS dan data ekonomi yang menunjukkan Federal Reserve mungkin mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, hal ini juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak. Kepercayaan konsumen AS secara tak terduga meningkat pada bulan Mei, setelah mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Ditambah lagi, didorong oleh optimisme terhadap pasar tenaga kerja.
Namun, kekhawatiran mengenai inflasi masih tetap ada dan banyak rumah tangga mengantisipasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi pada tahun depan. Perkiraan menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan energi menambahkan 1 juta barel bensin ke penyimpanan AS selama pekan yang berakhir 24 Mei, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 200.000 barel pada minggu yang sama tahun lalu, tepat sebelum puncak musim mengemudi di musim panas dimulai dengan liburan akhir pekan Memorial Day. Investor juga menunggu laporan utama inflasi AS minggu ini untuk mengukur jalur kebijakan moneter Federal Reserve dengan lebih baik.
R1 80.83 R2 81.60 R3 82.45
S1 78.55 S2 77.33 S3. 76.42
DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)
WEBINAR HARI INI (Kamis, 30 Mei 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading dari US Dollar bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
US Prelim GDP dan Pengaruhnya terhadap Nilai US Dollar
Catat jam dan waktunya ya!
Kamis, 30 Mei 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: