FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,67300 – 0,66300
Aussie berusaha mempertahankan penguatannya, terlebih di tengah ekspektasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) masih akan berpeluang akan menaikkan suku bunga lagi di tengah data inflasi yang kuat untuk bulan Mei. Sedangkan disatu sisi beberapa bank sentral utama lainnya justru mewacanakan kapan mulai memangkas tingkat suku bunganya. Para pelaku pasar saat ini memperkirakan kemungkinan kecil bahwa RBA akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Agustus, dan juga memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini. Imbal hasil dalam negeri yang tinggi juga terus menarik modal asing karena investor mencari perlindungan dari ketidakpastian politik di AS dan Eropa yang dapat semakin meningkatkan volatilitas pasar. Selain itu, dolar Australia menguat terhadap dolar AS karena data ekonomi AS yang lemah mendukung pandangan dovish terhadap kebijakan moneter Federal Reserve. Sementara itu, kiwi melemah menjelang keputusan kebijakan terbaru Reserve Bank of New Zealand minggu ini.
Pivot : 0,67422
R1 : 0,67531 S1 : 0,67239
R2 : 0,67714 S2 : 0,67130
R3 : 0,67823 S3 : 0,66947
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 160,700 – 159,700
Kondisi mata uang Yen sebenarnya masih berada pada jalur pelemahannya. Namun pada perdagangan market kemarin, penguatan Yen mulai terjadi. Penyebabnya datang dari pelemahan terbatas dan sementara yang terjadi pada mata uang Dollar AS. Disisi lain ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya pada September nanti turut mendukung penguatan Yen. Namun disatu sisi dengan adanya jarak tingkat suku bunga antara BOJ dengan The Fed yang cukup mencolok tampaknya sulit untuk mata uang Yen melanjutkan penguatannya. Terlebih belum adanya sikap yang jelas yang ditunjukkan oleh Bank Sentral Jepang (BOJ) mengenai wacana kenaikan suku bunganya. Namun wait and see nya para pelaku pasar terhadap intervensi pemerintah lainnya juga mendukung mata uang tersebut karena pemerintah Jepang menghabiskan hampir 10 triliun Yen pada akhir April hingga akhir Mei untuk menopang Yen setelah menembus level 160 per dolar.
Pivot : 160,732
R1 : 161,209 S1 : 160,353
R2 : 161,588 S2 : 159,876
R3 : 162,065 S3 : 159,497
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2869 – 1.2894
GBPUSD
GBP menguat tipis dari pembukaan harga Senin kemarin, sempat menguat hingga level 1.2845 pada sesi Eropa. Pounds kembali turun di sesi market Amerika setelah adanya penguatan Indeks dollar. Para pelaku pasar menunggu statement dari pejabat The Fed Jerome Powell di depan kongres yang dijadwalkan pada hari Selasa dan Rabu. disatu sisi kemenangan partai Buruh pada pemilu di Inggris membawa sentiment yang positif untuk mata-uang Poundsterling. Kemenangan Keir Starmer sebagai pimpinan partai Buruh dinilai akan membawa perubahan yang positif untuk ekonomi Inggris. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini sambil menunggu laporan The Fed di depan kongres malam nanti.
Open : 1.2804 Pivot : 1.2813
R1 : 1.2837 S1 : 1.2781
R2 : 1.2869 S2 : 1.2757
R3 : 1.2894 S3 : 1.2752
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0867 – 1.0890
EUR menguat tipis terhadap U.S dollar, sempat menguat pada sesi Eropa namun kembali turun di sesi Amerika setelah adanya penguatan U.S dollar malam tadi. Para pelaku pasar fokus pada laporan pejabat The Fed Jerome Powell yang akan bicara di hadapan kongres malam nanti. Para analis memberikan pandangan bahwa the Fed akan memangkas suku-bunga nya pada bulan September nanti sangat berpeluang besar untuk dilakukan. Disatu sisi Prancis menjadi sorotan para Investor yang tidak terduga Aliansi sayap kiri yang dipimpin oleh Marine Le Pen memenangkan pemilu pada putaran kedua, yang memberikan kemunduruan untuk partai Nasionalis Euroskeptik. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini sambil menunggu laporan the Fed di depan kongres malam nanti.
Open : 1.0823 Pivot : 1.0822
R1 : 1.0845 S1 : 1.0800
R2 : 1.0867 S2 : 1.0774
R3 : 1.0890 S3 : 1.0755
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8931 – 0.8819
CHF kembali melemah pada perdagangan Senin kemarin, pelemahan ini disebabkan naik nya indeks dollar malam tadi. Para investor menunggu laporan pejabat the Fed yang dijadwalkan pada hari Selasa dan Rabu. Para trader telah meningkatkan taruhan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, FedWatch menilai probabilitas untuk menurunkan suku-bunga meningkat menjadi 73.6% pada September nanti. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini sambil menunggu laporan The Fed malam nanti.
Open : 0.8974 Pivot : 0.8964
R1 : 0.8986 S1 : 0.8953
R2 : 0.8998 S2 : 0.8931
R3 : 0.9020 S3 : 0.8819
DXY
Opportunity: Bearish Range 104,900 – 104,500
Mata uang Greenback masih berada dalam tekanan, hal tersebut dapat dilihat pada indeks Dollar AS (DXY) yang bertahan di bawah level 105. Sebelumnya turun hampir 1% pada pekan lalu, terbebani oleh data ekonomi AS yang lemah yang memperkuat pandangan dovish terhadap kebijakan moneter Federal Reserve. Pada hari Jumat, data menunjukkan bahwa tingkat pengangguran AS naik ke level tertinggi dalam 2½ tahun sebesar 4,1%, menambah tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja. Data sebelumnya juga menunjukkan lemahnya aktivitas jasa dan lapangan kerja swasta di AS. Para pelaku pasar kini melihat peluang sebesar 76% untuk penurunan suku bunga The Fed pada September mendatang, dan penurunan suku bunga kedua pada Desember juga sudah diperhitungkan. Investor kini menantikan data inflasi utama AS pada Kamis mendatang, serta komentar baru dari pejabat Fed sebagai panduan. prospek suku bunga lebih lanjut. Dollar mengalami penurunan baru-baru ini terhadap sebagian besar mata uang utama, namun menguat terhadap Euro karena hasil pemilu di Perancis mengisyaratkan parlemen yang menggantung.
Pivot : 104,949
R1 : 105,098 S1 : 104,865
R2 : 105,182 S2 : 104,716
R3 : 105,331 S3 : 104,632
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 41,280
Indeks Nikkei 225 melonjak sebanyak 1,1% di atas 41.200 pada hari Selasa, mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa karena saham-saham teknologi terus mendorong pasar lebih tinggi. Saham-saham Jepang juga mengikuti kenaikan di Wall Street semalam di mana S&P 500 dan Nasdaq menetap di rekor tertinggi baru di tengah dorongan dari saham-saham chip yang terkait dengan AI. Selain itu, turunnya ekspektasi inflasi konsumen AS mendukung ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Kenaikan di sektor teknologi dipimpin oleh SoftBank Group (1,9%), Disco Corp (0,6%), Tokyo Electron (2,6%), Advantest (2,9%) dan Screen Holdings (2,1%). Hitachi juga melonjak 5% lagi, mencapai rekor tertinggi baru setelah perusahaan tersebut mendorong pengembangan bagi industri AI. Konglomerat Jepang tersebut baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Singtel yang bertujuan untuk mengintegrasikan aplikasi AI industri Hitachi dengan platform Paragon Singtel.
Pivot : 40,935
R1 : 41,085 S1 : 40,760
R2 : 41,260 S2 : 40,610
R3 : 41,585 S3 : 40,285
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 17,400
Hang Seng anjlok 229 poin atau 1,3% dan berakhir pada 17.511 pada hari Jumat, menghentikan kenaikan dari empat sesi sebelumnya di tengah meningkatnya kewaspadaan menjelang data pekerjaan AS hari ini dan angka CPI dan PPI Tiongkok minggu depan. Selain itu, ketegangan antara Beijing dan Taipei meningkat menyusul peningkatan patroli oleh Tiongkok di sekitar kepulauan Kinmen dekat Taiwan. Semua sektor mengalami pelemahan, dengan sektor keuangan, teknologi, dan properti menjadi sektor yang mengalami penurunan terbesar setelah momentum bearish di pasar saham Tiongkok bertahan selama tujuh minggu berturut-turut karena berbagai tantangan di dalam negeri. Saham pembuat kendaraan listrik turun karena UE mulai mengenakan tarif hingga 37,6% mulai hari ini terhadap impor dari Tiongkok daratan. Geely Auto merosot 2,9%, diikuti oleh Li Auto (-1,7%) dan Xiaomi Co. Namun, indeks tersebut naik sekitar 0,5% pada minggu ini, dibantu oleh optimisme bahwa PBoC pada akhirnya mungkin perlu menurunkan suku bunga untuk memacu pemulihan dan meningkatkan inflasi domestik. Di AS, serangkaian data yang lemah menghidupkan kembali harapan penurunan suku bunga di bulan September.
Pivot : 17,579
R1 : 17,690 S1 : 17,400
R2 : 17,869 S2 : 17,289
R3 : 18,159 S3 : 16,999
NASDAQ
Opportunity: Buy Area: 20,670.00-20,690 | SL: 20,650.00 | TP: 20,750.00
Indeks saham berjangka AS menguat pada transaksi malam hari Senin karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga di bulan September membuat Wall Street tetap menguat sebelum kesaksian dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan data inflasi akhir pekan ini.
Indeks-indeks Wall Street mencapai rekor tertinggi selama sesi ini, dengan saham-saham teknologi kelas berat dan pembuat chip mengalami kenaikan paling besar. Tren ini meluas ke sesi pre market
Ketua Fed diperkirakan akan memberikan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter, dan pasar akan mengamati sinyal dovish, terutama setelah data inflasi dan tenaga kerja yang lebih lemah dalam beberapa minggu terakhir.
Investor juga akan menantikan data utama, yaitu CPI untuk bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Kamis, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai jalur inflasi. The Fed telah berulang kali memberi isyarat bahwa mereka memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa inflasi sedang mereda, sebelum dapat mulai menurunkan suku bunga.
S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi pada hari Senin, memperpanjang kenaikan baru-baru ini karena para pedagang memperkirakan peluang yang lebih besar bagi The Fed untuk mulai memangkas suku bunga mulai bulan September. Hal ini terjadi menyusul lemahnya data pasar tenaga kerja minggu lalu, terutama dengan data NFP yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat.
Pivot : 20,645.25
R1 : 20,712.50 S1 : 20,604.50
R2 : 20,753.25 S2 : 20,537.25
R3 : 20,861.25 S3 : 20,429.25
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Testing Resistance 2368
Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Senin, terpengaruh oleh rally risiko di pasar saham dan aksi ambil untung oleh investor setelah kenaikan tajam pada sesi sebelumnya karena ekspektasi bahwa Federal Reserve AS bisa menurunkan suku bunga pada bulan September.
Nasdaq dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi, sementara Dow naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan.
Data pekan lalu menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja yang membuat bank sentral AS tetap pada jalur untuk mulai menurunkan suku bunga segera. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 71% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September dan pemotongan lagi pada bulan Desember.
Investor pekan ini akan fokus pada kesaksian semi-tahunan Ketua Fed Jerome Powell di Kongres, komentar dari beberapa pejabat Fed, dan data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Kamis.
Memperberat sentimen emas, bank sentral konsumen terbesar, China, menahan diri dari pembelian emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni.
Pivot : 2350
R1 2.368 R2 2.392 R3 2.405
S1 2.350 S2 2.334 S3 2.318
Oil
Opportunity: Bearish Menuju 80.50
Harga minyak turun sekitar 1% ke level terendah dalam satu minggu pada hari Senin karena Badai Beryl menutup kilang dan pelabuhan AS di sepanjang Teluk Meksiko, serta harapan kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang dapat mengurangi kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak mentah global.
Badai Beryl menghantam Texas dengan angin kencang dan hujan lebat saat bergerak ke daratan. Pelabuhan minyak ditutup, ratusan penerbangan dibatalkan, dan lebih dari 2,7 juta rumah serta bisnis kehilangan listrik. Texas menghasilkan minyak dan gas alam terbanyak di antara negara bagian AS lainnya.
Di Timur Tengah, pembicaraan mengenai rencana gencatan senjata AS untuk mengakhiri perang sembilan bulan di Gaza sedang berlangsung dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Di tempat lain, investor memperhatikan bagaimana pemilihan di Inggris, Prancis, dan Iran selama seminggu terakhir akan mempengaruhi geopolitik dan kebijakan energi.
Di AS, Presiden Joe Biden mengatakan dia tidak akan meninggalkan kampanye pemilihannya kembali saat dia berusaha mencegah kemungkinan pemberontakan dari sesama Demokrat yang khawatir partai tersebut bisa kehilangan Gedung Putih dan Kongres pada pemilihan AS 5 November.
Di Asia, impor minyak mentah turun di paruh pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebagian besar karena kedatangan yang lebih rendah di China, importir minyak terbesar di dunia. Di India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, konsumsi bahan bakar naik 2,6% year-on-year menjadi 19,99 juta metrik ton pada bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya. Di Jerman, ekspor turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Mei karena permintaan yang lemah dari China, AS, dan negara-negara Eropa. Di Kazakhstan, kementerian energi mengatakan akan mengkompensasi kelebihan produksi minyak dari kuota OPEC+ pada paruh pertama tahun ini hingga September 2025.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, telah memperpanjang sebagian besar pemotongan produksi minyaknya hingga 2025.
Pemotongan produksi tersebut membuat para analis memperkirakan defisit pasokan di kuartal ketiga karena transportasi dan permintaan untuk pendingin udara selama musim panas menggerogoti persediaan bahan bakar.
Pivot 82.67
R1 82.67 R2 84.45 R3 86.54
S1 80.50 S2 79.35 S3. 78.01
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Selasa, 09 Juli 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Menanti Pidato Powell: Akankah Pasar Keuangan Kembali Bergejolak?
Catat jam dan waktunya ya!
Selasa, 09 Juli 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: