Market Highlight (12/09/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunty: Bullish Range Limited 0,66800 – 0,67500

Bias penguatan Aussie mulai muncul di perdagangan market kemarin, meskipun sempat tertekan sejenak pasca rilis data inflasi AS semalam. Sementara itu kondisi Dollar Australia sedikit berubah dan berhasil sentuh level terkuat hariannya di $0,66755 menyusul pernyataan terbaru dari Asisten Gubernur Bank Sentral Australia “Sarah Hunter”. Ia mengatakan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat, tetapi mencatat bahwa ada tanda-tanda pertumbuhan upah kemungkinan telah melewati puncaknya dan akan melambat lebih jauh. Hunter juga mengatakan bahwa suku bunga yang tinggi memperlambat permintaan dalam apa yang diperkirakan akan menjadi penurunan ekonomi yang ringan. Namun, Gubernur RBA Michele Bullock telah mempertahankan pandangan yang agresif minggu lalu, menegaskan kembali bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. Secara eksternal, pasar bersiap kembali untuk pembacaan inflasi lanjutan AS (PPI dan Core PPI) yang dapat membantu menentukan besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve bulan ini.

Pivot : 0,66569

R1 : 0,66921               S1 : 0,66382  

R2 : 0,67108               S2 : 0,66030

R3 : 0,67460               S3 : 0,65843


USDJPY

Opportunty: Bullish Range 142,500 – 143,500 

Pelemahan mata uang Yen kembali muncul, terlebih setelah rilis data inflasi AS semalam. Secara umum kondisi Yen masih bergerak menuju level tertingginya tahun ini di tengah perbedaan kebijakan moneter antara Jepang dan AS. Anggota dewan Bank of Japan “Junko Nakagawa” mengatakan bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika inflasi bergerak sesuai dengan prospeknya. Ia menambahkan bahwa pasar kerja yang ketat dan kenaikan harga impor yang terus berlanjut juga menghadirkan risiko kenaikan inflasi. Selain itu, ia mencatat bahwa suku bunga riil tetap sangat negatif meskipun suku bunga naik pada bulan Juli. Sebaliknya, Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga bulan ini, dengan para pembuat kebijakan Fed memperingatkan tentang meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja. Di sisi data, survei swasta menunjukkan bahwa sentimen manufaktur di Jepang menurun ke level terendah dalam 7 bulan pada bulan September di tengah kekhawatiran tentang permintaan China yang lemah.

Pivot : 141,864

R1 : 143,026               S1 : 141,189  

R2 : 143,701               S2 : 140,027

R3 : 144,863               S3 : 139,352


GBPUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.2941 – 1.2882

Pounds sterling sempat menguat pada perdagangan sesi ASia Rabu kemarin, namun terjadi pelemahan setelah rilis data ekonomi U.K yang hampir seluruhnya masuk ke Zona merah, seperti halnya laporan GDP Inggris yang rilis di angka 0.0% yang artinya tidak adanya peningkatan dari laporan Produk Domestik, Industrial production dan Manufacturing Production juga masuk ke area Negatif. Pelemahan mata-uang Poundsterling juga diakibatkan rilisnya data CPI U.S sesuai perkiraan turun menjadi 2.5% versus 2.9% pada bulan sebelumnya. Hal ini direspon positif oleh para pelaku pasar yang artinya tingkat Inflasi sudah sesuai dengan harapan untuk menuju angka 2.0%. Market akan fokus pada laporan data PPI U.S dan Initial Jobless Claim pada malam nanti yang diprediksikan tidak mengalami perubahan. GBP masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini mengingat kuatnya nilai Indeks dollar dalam beberapa hari belakangan ini.

Open : 1.3042      Pivot : 1.3051

R1 : 1.3101           S1 : 1.2992

R2 : 1.3160           S2 : 1.2941

R3 : 1.3210           S3 : 1.2882


EURUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.0969 – 1.0937

EUR sempat menguat pada sesi perdagangan Asia hingga sesi Eropa Rabu kemarin, namun mata-uang Uni Eropa ini kembali tertekan pada pembukaan market sesi U.S Amerika setelah rilisnya data CPI U.S yang turun sesuai perkiraan diangka 2.5% versus 2.9%. Hal ini direspon positif oleh pelaku pasar dan menguatkan nilai mata-uang U.S dollar terhadap mata-uang lainnya. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang diakibatkan akan adanya kebijakan ECB pada malam nanti yang diperkirakan akan memangkas tingkat suku-bunga nya kel level 3.65% versus 4.25% pada level sebelumnya. Dan mengingat kuatnya permintaan atas mata-uang U.S dollar. Para pelaku pasar akan fokus pada laporan data Initial Jobless Claim dan data PPI U.S yang akan rilis malam nanti.

Open : 1.1010     Pivot : 1.1022

R1 : 1.1042       S1 : 1.0990

R2 : 1.1075       S2 : 1.0969

R3 : 1.1095       S3 : 1.0937


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.8598 – 0.8667

CHF kembali tertekan setelah Selasa kemarin mampu bertahan ditengah penguatan U.S dollar. Pada perdagangan Rabu kemarin mata-uang Swiss franc kembali tertekan oleh penguatan U.S dollar yang dipicu oleh rilisnya data CPI U.S yang sesuai perkiraan turun ke angka 2.5% versus 2.9% pada bulan sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa lajur Inflasi sesuai dengan harapan yang menuju angka 2.0%. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini mengingat kuatnya permintaan atas U.S dollar dalam beberapa hari belakangan ini. Para pelaku pasar akan fokus pada laporan data Initial Jobless Claim dan data PPI U.S malam nanti yang diperkirakan tidak mengalami perubahan.

Open : 0.8515    Pivot : 0.8490

R1 : 0.8560         S1 : 0.8452

R2 : 0.8598         S2 : 0.8383

R3 : 0.8667         S3 : 0.8344


DXY

Opportunty: Bullish Range Limited  101,800 – 102,100

Pasca rilis data inflasi AS semalam, pergerakan mata uang Dollar AS mengalami penguatan meski terbatas dan perlahan. Indeks Dollar AS (DXY) naik ke level tertinggi hariannya di 101,820, mendekati level tertinggi dalam 3minggu, setelah data inflasi terkini membatasi kemampuan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga secara agresif meskipun ada tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melambat. CPI inti (Core CPI), tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,3% pada bulan Agustus, naik dari 0,2% pada bulan Juli dan di atas perkiraan 0,2%, yang menunjukkan tekanan inflasi yang terus berlanjut. Focus hari ini tertuju akan agenda ECB yang di prediksi akan memangkas kembali tingkat suku bunga acuannya, bahkan kali ini diprediksi akan dipangkas sebesar 60bps. Disisi lain akan ada rilis data inflasi lanjutan AS (PPI dan Core PPI serta data Uemployment Claims). Secara keseluruhan data ekonomi Amerika ini di perkirakan positive untuk Dollar AS.

Pivot : 101,602

R1 : 101,937               S1 : 101,384  

R2 : 102,155               S2 : 101,049

R3 : 102,490               S3 : 100,831


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bullish menuju 37,000

Indeks Nikkei 225 turun 1,49% menjadi ditutup pada 35.620 sementara Indeks Topix turun 1,78% menjadi 2.531 pada hari Rabu, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya menyusul pernyataan hawkish dari pembuat kebijakan Bank of Japan.

Anggota dewan BOJ Junko Nakagawa mengatakan bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika perekonomian dan inflasi bergerak sesuai dengan perkiraannya. Yen menguat menuju level tertinggi tahun ini menyusul pernyataannya, memberikan tekanan lebih besar pada ekuitas domestik.

Dari sisi ekonomi, sentimen manufaktur di Jepang turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan September di tengah kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan Tiongkok. Penurunan signifikan terlihat dari indeks kelas berat seperti Disco Corp (-1.8%), Advantest (-2.3%), Mitsubishi Heavy Industries (-3.2%), Toyota Motor (-3.1%) dan Fast Retailing (-1.7%).

Pivot : 36,473

R1 : 36,601                 S1 : 36,371

R2 : 36,703                 S2 : 36,243

R3 : 36,933                 S3 : 36,013


HANGSENG

Opportunity: Bullish menuju 17,300

Hang Seng kehilangan 125 poin atau 0,7% dan ditutup pada 17,109 pada hari Rabu setelah sedikit naik di sesi sebelumnya, terbebani oleh anjloknya kontrak berjangka AS menjelang data CPI bulan Agustus yang dapat berdampak pada keputusan Fed mengenai besarnya penurunan suku bunga ketika para pejabat bertemu minggu depan. Indeks ini mendekati level terendahnya dalam 5 minggu terakhir, karena sebagian besar sektor melemah setelah pasar di Tiongkok merosot ke level terendah dalam 7 bulan, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Beijing akan gagal mencapai target pertumbuhannya pada tahun 2024 karena hambatan yang terus-menerus dalam perekonomian dan hambatan perdagangan dari negara-negara tersebut.

Namun, indeks tersebut memangkas kerugian awalnya di tengah keuntungan yang solid dari raksasa e-commerce Alibaba Group karena sahamnya yang terdaftar di Hong Kong tersedia langsung bagi investor daratan untuk pertama kalinya. Li Ning Co merosot 4,1%, di tengah prospek konsumsi yang lemah. Sementara itu, ENN Energy Hlds. dan Petro China masing-masing turun 3% dan hampir 2%, karena harga minyak mendekati titik terendah dalam 3 tahun. Perusahaan yang mengalami kerugian besar lainnya adalah Quantumpharm Inc. (-10,3%), China Resources Power (-5,8%), dan Shenzhou Intl. (-4,9%).

Pivot : 17,102

R1 : 17,257     S1 : 17,022

R2 : 17,337     S2 : 16,867

R3 : 17,572    S3 : 16,632


NASDAQ

Opportunity: Sell Limit Area: 19,400.00  | SL: 19,500.00 | TP: 18,600.00

Saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Kamis setelah reli yang didorong oleh sektor teknologi di Wall Street pada sesi sebelumnya, didorong oleh rilis data inflasi konsumen bulan Agustus.

Dalam perdagangan reguler pada hari Rabu, Dow naik 0,31%, S&P 500 naik 1,07% dan Nasdaq Composite menguat 2,17%. Nama-nama semikonduktor termasuk Nvidia (8,2%), AMD (4,9%), Broadcom (6,8%), SMCI (7,9%) dan Taiwan Semiconductor (4,8%) memimpin. Perusahaan-perusahaan megacap lainnya seperti Apple (1,2%), Microsoft (2,1%) dan Amazon (2,8%) juga membukukan keuntungan yang kuat.

Pergerakan tersebut terjadi ketika data menunjukkan harga-harga utama turun ke level terendah dalam tiga tahun, namun inflasi inti lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini memicu spekulasi bahwa The Fed akan memilih penurunan suku bunga lebih kecil sebesar 25 basis poin pada pertemuan minggu depan, dan para pedagang mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 bps menjadi hanya 15%. Di bidang politik, debat presiden meningkatkan peluang kemenangan Kamala Harris, meningkatkan stok tenaga surya sekaligus menekan perusahaan kripto.

Pivot : 19,027.00

R1 : 18,953.33            S1 : 18,659.58

R2 : 19,061.17            S2 : 18,473.67

R3 : 19,354.92            S3 : 18,179.92


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Bullish, testing kembali resistance 2.530

Harga emas turun pada hari Rabu karena dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat setelah data inflasi memicu investor untuk mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga yang besar dari Federal Reserve minggu depan.

Emas spot turun 0,1% menjadi $2.513,19 per ons pada pukul 13:46 ET (1746 GMT). Kontrak berjangka emas AS sebagian besar tidak berubah pada $2.542,40.

Harga konsumen (CPI) AS naik hanya 2,5%, pada bulan Agustus, melambat jika dibandingkan bulan Juli yang sebesar 2,9%. Namun inflasi inti menunjukkan ketahanan, naik 0,3% secara bulanan dan 3,2% secara tahunan, sama dengan bulan sebelumnya. yang dapat mencegah The Fed untuk memberikan pemotongan suku bunga setengah poin minggu depan.

Pasar kini mengalihkan perhatian ke data indeks harga produsen AS dan klaim pengangguran awal yang akan dirilis pada hari Kamis.
Pivot : 2.503
R1 2.520 R2 2.530 R3 2.540
S1 2.503 S2 2.493 S3 2.484

Pivot  : 2.503

R1 2.518  R2 2.522   R3  2.529

S1 2.514   S2 2.510   S3 2.503


Oil

Opportunity: Bearish selama di bawah 68.89, target 65.26-62.82

Harga minyak mentah stabil pada hari Kamis karena kekhawatiran mengenai penurunan permintaan menghapus keuntungan yang diperoleh dari sesi sebelumnya akibat dampak Badai Francine terhadap produksi di AS, produsen minyak mentah terbesar di dunia.

Kontrak berjangka Brent untuk pengiriman November naik 24 sen, atau 0,34%, menjadi $70,86 per barel. Kontrak berjangka minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober naik 20 sen, atau 0,30%, menjadi $67,52 pada 0044 GMT. Kedua kontrak naik lebih dari $1, atau lebih dari 2%, pada sesi sebelumnya karena platform lepas pantai di Teluk Meksiko AS ditutup dan operasi kilang di pesisir terganggu oleh pendaratan Badai Francine di Louisiana selatan pada hari Rabu. Namun, dengan badai yang diperkirakan akan mereda setelah mendarat, perhatian pasar minyak kembali tertuju pada penurunan permintaan.

Persediaan minyak AS naik secara keseluruhan minggu lalu seiring meningkatnya impor minyak mentah dan turunnya ekspor, menurut Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu. Data juga menunjukkan permintaan bensin turun ke level terendah sejak Mei, bersamaan dengan penurunan permintaan bahan bakar distilat, dan penurunan kapasitas kilang yang beroperasi. AS adalah konsumen minyak terbesar di dunia.

Sebelumnya dalam minggu ini, Organisasi Negara Pengekspor Minyak memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan juga menurunkan perkiraannya untuk tahun depan, yang merupakan revisi penurunan kedua berturut-turut.

Pivot 67.28

R1 68.89    R2  70.56    R3  71.43

S1 65.26    S2  62.82    S3. 59.12


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Kamis, 12 September 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas (XAUUSD) bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Bagaimana Data PPI AS Mempengaruhi Pergerakan Emas Dan Dollar?

Catat jam dan waktunya ya!

   Kamis, 12 September 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel