Dollar AS Stabil Setelah Penurunan Dua Minggu Karena Ketidakpastian Tarif

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS bergerak stabil pada Rabu setelah sebelumnya sempat turun ke level terendah dua minggu, karena investor masih menunggu kejelasan dari kebijakan tarif yang akan diambil oleh Presiden AS, Donald Trump. Pada Selasa malam, Trump mengungkapkan rencana untuk mempertimbangkan pengenaan tarif 10% pada barang-barang impor dari China mulai 1 Februari. Sebelumnya, ia juga menyebut kemungkinan tarif 25% untuk barang dari Meksiko dan Kanada pada tanggal yang sama. Trump bahkan menjanjikan tarif untuk impor dari Eropa, meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Ketidakpastian ini menimbulkan koreksi di pasar setelah sebelumnya dollar AS sempat mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir terhadap yen Jepang. Koreksi ini, menurut Brad Bechtel dari Jefferies di New York, juga dipicu oleh minimnya pengumuman konkret dari Gedung Putih terkait tarif, yang mendorong aksi ambil untung di pasar. Selain itu, ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve juga menjadi faktor penting.

Di sisi lain, indeks dollar AS, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sekeranjang mata uang utama, mengalami sedikit kenaikan menjadi 108,14 setelah sempat turun ke level terendah sejak 6 Januari di 107,75. Euro melemah tipis menjadi $1,0421 di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan kembali menurunkan suku bunga pada pertemuan pekan depan. Para pelaku pasar memprediksi peluang 96% untuk penurunan minimal 25 basis poin, mempertegas arah kebijakan moneter yang dovish meskipun Federal Reserve mengambil langkah lebih hati-hati.

Trump juga kembali mengancam untuk menambah tarif terhadap Rusia jika negara tersebut tidak mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Di pasar mata uang, rubel Rusia menguat 0,25% terhadap dollar AS, sementara dollar naik 0,66% terhadap yen Jepang, dengan ekspektasi kuat akan kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan.

Mata uang lain seperti pound sterling dan dollar Kanada mengalami tekanan, masing-masing melemah 0,22% dan 0,33%. Data inflasi yang melambat di Kanada menambah tekanan pada loonie, yang menyentuh level terendah lima tahun pada Selasa. Namun, peso Meksiko justru menguat 0,83% terhadap dollar AS.

Saham global mengalami penguatan, didorong oleh kenaikan saham teknologi setelah Trump mengumumkan rencana investasi besar-besaran di infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Rencana ini melibatkan kerja sama antara OpenAI, SoftBank, dan Oracle dengan total investasi hingga $500 miliar. Saham SoftBank melonjak 10,6% di Tokyo, sementara Oracle naik 7,6% di Wall Street.

Penguatan ini membantu indeks Nasdaq naik 1,3%, S&P 500 menguat 0,6%, dan Dow Jones menambahkan 0,3%. Indeks MSCI untuk saham global naik 0,5%, mencerminkan sentimen positif di pasar global.

Sementara itu, harga minyak sedikit melemah setelah mengalami penurunan lebih dari 2% pada Selasa karena rencana Trump untuk meningkatkan produksi energi AS. Brent crude ditutup pada $78,91 per barel, sedangkan harga minyak mentah AS turun ke $75,38 per barel. Harga emas stabil di $2.755,23 per ounce, didukung oleh ketidakpastian seputar kebijakan Trump.

Prospek Harga Emas Hari Kamis (23/01)

Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan bahwa tren saat ini cenderung bullish. Harga telah melewati beberapa level resistance sebelumnya dan mendekati area resistance penting di sekitar 2.772 hingga 2.800, yang berpotensi menjadi target kenaikan berikutnya. RSI berada di atas level 70, menunjukkan kondisi overbought, yang bisa memicu koreksi sementara.

Area support terdekat berada di level 2.739, di mana harga kemungkinan akan menguji level ini jika terjadi penurunan. Jika support ini bertahan, harga kemungkinan besar akan melanjutkan tren naik, tetapi jika tembus, koreksi lebih dalam menuju 2.726 atau 2.713.00 bisa terjadi. Secara keseluruhan, tren jangka pendek masih positif, tetapi risiko koreksi jangka pendek tetap ada.

Data Perdagangan pada hari Rabu (22/01)

Open: 2,745.04    High: 2,763.34   Low: 2,741.85    Close: 2,755.47  Range: 21.49

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,772  R2  2,790   R3 2,800

S1  2,739   S2  2,726  S3 2,713

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.740
Profit Target Level 2.765
Stop Loss Level 2.725
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.772
Profit Target Level 2.755
Stop Loss Level 2.790

Prospek Harga Minyak Hari Kamis (23/01)

Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan adanya potensi perubahan tren menuju bearish setelah harga menembus dan bergerak di bawah garis moving average (MA). Support kuat terdekat berada di level 75.03, yang jika ditembus dapat mendorong harga turun lebih dalam menuju area support berikutnya di 74.28 atau bahkan 73.36.

Resistance terdekat berada di sekitar 76.52, yang harus ditembus untuk mengubah sentimen menjadi lebih positif. RSI berada di bawah level 40, menunjukkan tekanan bearish masih mendominasi, namun waspadai potensi rebound jika harga mendekati level support penting.

Data perdagangan pada hari Rabu (22/01)

Open: 75.85   High: 76.43   Low: 75.25   Close: 75.39  Range:  1.18

OIL INTRADAY AREA

R1   76.52   R2  77.21  R3 77.85

S1  75.03   S2 74.28   S3 73.36

OPEN POSITION BUY
Price Level 74.30
Profit Target Level 75.80
Stop Loss Level 73.30
OPEN POSITION SELL
Price Level 76.50
Profit Target Level 75.20
Stop Loss Level 77.25
image-artikel