Dollar AS Jatuh Pasca Data Tenaga Kerja Mengecewakan dan Komentar Powell

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dollar AS melemah ke level terendah dalam beberapa bulan terhadap euro dan yen, serta melemah terhadap sebagian besar mata uang lainnya pada hari Jumat setelah data menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat bulan lalu, dengan jumlah pekerjaan yang tercipta lebih sedikit dari yang diharapkan. Laporan ini mengindikasikan bahwa Federal Reserve tetap berada di jalur untuk memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini.

Futures suku bunga AS pada hari Jumat menunjukkan adanya ekspektasi pemangkasan sebesar 78 basis poin (bps) tahun ini setelah laporan tenaga kerja, atau sekitar tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps masing-masing, menurut perhitungan LSEG. Pemangkasan pertama kemungkinan akan dimulai pada bulan Juni.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pernyataannya yang telah disiapkan untuk University of Chicago School of Business, tidak memberikan pernyataan baru. Ia hanya mengulangi komentar yang disampaikan sebelumnya selama kesaksiannya di depan Kongres dan konferensi pers setelah keputusan suku bunga The Fed pada bulan Januari. Pada hari Jumat, Powell mengatakan bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai bagaimana kebijakan dari administrasi Trump yang baru akan memengaruhi perekonomian.

Di sisi lain, euro terus mengalami penguatan signifikan, mencatat minggu terbaiknya dalam 16 tahun dengan kenaikan 4,5% terhadap dollar, didukung oleh reformasi fiskal besar-besaran di Jerman. Euro mencapai puncak tertinggi dalam empat bulan di level $1,0888 setelah data tenaga kerja AS dirilis. Terakhir diperdagangkan di $1,0845, naik 0,6%.

Terhadap yen Jepang, dollar AS stagnan pada hari itu di level 147,99 yen, setelah sebelumnya sempat turun ke level terendah lima bulan di 146,94 yen.

Dollar melanjutkan pelemahannya setelah data menunjukkan kenaikan jumlah pekerjaan non-pertanian sebesar 151.000 pada bulan lalu, setelah revisi turun menjadi 125.000 pada Januari. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan kenaikan sebesar 160.000 pekerjaan, setelah laporan awal bulan Januari sebesar 143.000 pekerjaan.

Indeks dollar, yang mengukur nilai dollar AS terhadap enam mata uang utama, telah turun 3,5% minggu ini, yang menjadi performa mingguan terburuk sejak November 2022. Pada hari Jumat, indeks ini turun 0,4% ke level 103,81, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak awal November.

Laporan ini menunjukkan moderasi inflasi upah, dengan rata-rata pendapatan per jam meningkat sebesar 0,3% pada bulan lalu, dibandingkan dengan kenaikan 0,5% di bulan Januari. Hal ini memberikan kelegaan bagi The Fed, yang terus memantau tekanan inflasi baik di pasar tenaga kerja maupun dalam ekonomi secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, minggu ini adalah minggu yang penuh volatilitas di pasar mata uang, dipengaruhi oleh ketidakpastian perdagangan dan pertumbuhan ekonomi AS, serta perkembangan penting di Eropa di mana ekonomi terbesar benua itu meninggalkan kebijakan fiskal yang ketat untuk meningkatkan pengeluaran dan memacu pertumbuhan.

Di pasar komoditas, harga emas melemah pada hari Jumat tetapi tetap mencatatkan kenaikan mingguan karena aliran investasi safe-haven setelah laporan tenaga kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang lebih rendah dari ekspektasi, yang mengindikasikan bahwa The Fed tetap berada di jalur untuk memangkas suku bunga tahun ini. Spot emas turun 0,1% ke level $2.906,04 per ons, tetapi secara mingguan naik sekitar 1,7%. Sementara itu, harga minyak naik pada hari Jumat tetapi mundur dari level tertinggi sesi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam sanksi terhadap Rusia jika gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina.

Di pasar mata uang kripto, baik bitcoin maupun ether melemah di tengah pertemuan para pemimpin industri di Gedung Putih. Bitcoin terakhir turun 2,8% ke level $87.030,54, sementara ether berada di level $2.150, turun 2,6%.

Prospek Harga Emas Hari Senin (10/03)

Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga sedang berada di fase konsolidasi yang ditandai dengan pergerakan sideways di dalam kotak kuning. Resistance kuat terlihat pada level 2.930, sementara support utama berada di 2.891 dan 2.877. Jika harga berhasil breakout di atas resistance 2.930, potensi kenaikan menuju 2.946 hingga 2.957 cukup terbuka.

Sebaliknya, jika terjadi breakdown di bawah support 2.891, harga dapat melanjutkan penurunan menuju 2.858. Indikator RSI berada di sekitar level 50, menunjukkan momentum yang netral.

Data Perdagangan pada hari Jumat (07/03)

Open: 2.911.66    High: 2.930.31   Low: 2.896.80    Close: 2.911.26   Range: 33,51

GOLD INTRADAY AREA

R1  2.930  R2  2.946  R3 2.957

S1  2.891  S2 2.877  S3 2.858

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.900
Profit Target Level 2.926
Stop Loss Level 2.875
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.930
Profit Target Level 2.905
Stop Loss Level 2.946

Prospek Harga Minyak Hari Senin (10/03)

Pergerakan US Oil pada time frame H4 terlihat bahwa harga bergerak dalam tren menurun yang dikonfirmasi oleh posisi harga di bawah garis moving average merah. Saat ini, harga mencoba rebound, tetapi masih tertahan di bawah level resistance 68.07 hingga 69.13.

Jika harga gagal menembus resistance tersebut, potensi penurunan lebih lanjut menuju target Fibonacci Extension di 64.86 hingga 62.80 cukup kuat. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level 70.57, tren bearish dapat berbalik. Indikator RSI berada di bawah level 50, menunjukkan momentum bearish yang masih mendominasi.

Data perdagangan pada hari Jumat (10/03)

Open: 66,27   High: 68,19   Low: 66,09  Close: 67,05  Range:  2,10

OIL INTRADAY AREA

R1   68,07  R2  69,13  R3 70,57

S1  64,86   S2 63,76   S3 62,80

OPEN POSITION BUY
Price Level 65,00
Profit Target Level 66,50
Stop Loss Level 64,70
OPEN POSITION SELL
Price Level 68,07
Profit Target Level 65,50
Stop Loss Level 69,15
image-artikel