Rally Saham US Terhambat, Wall Street Masih Terkoreksi

Indeks saham AS berakhir lebih rendah pada hari Senin (6/02/2023) setelah ditutup turun di sesi Jumat pada saat Non-Farm Payrolls Januari, membalikkan persepsi Wall Street bahwa akhir kenaikan suku bunga Fed sudah dekat.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) berakhir turun 35,85 poin, atau 0,11%, pada 33.890,16, S&P 500 (.SPX) kehilangan 25,44 poin, atau 0,62%, menjadi 4.111,04 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 119,51 poin, atau 1%, menjadi 11.887,45.

Pada pekan sebelumnya, S&P 500 membukukan kenaikan mingguan sebesar 1,6%. Nasdaq naik 3,3%, membukukan kenaikan mingguan kelima berturut-turut dan kemenangan beruntun terpanjang dalam lebih dari setahun, berkat pendapatan yang kuat dari beberapa perusahaan teknologi besar. 

Para investor masih mempertimbangkan kemungkinan Federal Reserve untuk mulai memangkas kebijakan atas suku bunganya. Semua mata saat ini tertuju pada pidato Jerome Powell malam nanti. Berdasarkan data yang dirilis sebelumnya, menunjukkan aktivitas jasa yang kuat pada bulan Januari serta pertumbuhan pekerjaan yang kuat. Para analis berekspektasi bahwa pidato malam nanti dari pejabat Fed, mungkin akan menunjukkan bagaimana transformasi Fed dari hawk ke dove.

Sejalan dengan hal tersebut dan kekhawatiran atas resesi, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen juga menyatakan bahwa AS masih dalam kondisi yang aman dan dapat terhindar dari resesi. Hal tersebut didasari dari data yang menunjukkan adanya penurunan tingkat inflasi sementara pasar tenaga kerja terus menguat.

US Single Stocks Performance

Best Performance Worst Performance
Starbucks (NASDAQ: SBUX)

105.02 +0.72 (+0.69%)

Apple (NASDAQ: AAPL)

151.73 -2.77 (-1.79%)

Tesla (NASDAQ: TSLA)

194.76 +4.78 (+2.52%)

Google (NASDAQ: GOOGL)

102.90 -1.88 (-1.79%)

General Electrics (NYSE: GE)

82.35 +0.39 (0.48%)

Nike (NYSE: NKE)

125.73 -1.88 (-1.47%)

Earnings Report Mendatang:

Rabu (08/02/2023): Disney

image-artikel