Apakah AI Bisa Menyelamatkan Microsoft, Amazon, Google dan Meta Pada Saat Earnings Report?

Dalam beberapa bulan terakhir, AI (Artificial Intelegent) menjadi sebuah perbincangan yang seru. Ia menjadi pusat cerita dari persaingan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa saat ini. Elon Musk bahkan sudah menyiapkan proyek AI terbarunya yang bernama X.AI. Bahkan, dalam persaingan AI yang terjadi, Musk sempat mengancam ChatGPT yang dikelola oleh OpenAI dan Microsoft karena dituding telah menggunakan data dari Twitter secara ilegal untuk melatih LLM (Large Language Model) yang menjadi otak AI seperti milik ChatGPT.

Berbicara mengenai AI, maka tidak afdol rasanya jika tidak membahas perusahaan teknologi besar lainnya seperti Google, Microsoft, dan Meta. Induk Google (GOOGL), Microsoft (MSFT), Amazon (AMZN), dan induk Facebook, META dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan kuartal pertama pada tanggal 25, 26, dan 27 April 2023 dan hasilnya biasanya dapat membuat indeks utama AS berayun.

Penghasilan teknologi juga dapat menggerakkan pasar yang lebih luas karena hasil keuangan itu sendiri. Periklanan mendorong sebagian besar penjualan Alphabet dan Meta—dan penjualan iklan mereka sering memberikan petunjuk tentang tingkat pengeluaran konsumen global . Hal yang sama berlaku untuk Amazon, yang penjualannya sangat didorong oleh sektor ecommerce.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan-perusahaan tersebut mempengaruhi pasar yang lebih luas.  Sebut saja Amazon, Alphabet, Microsoft, dan Meta semuanya naik antara 18% dan 70% tahun ini, dan kapitalisasi pasar gabungan mereka—sekitar $5,1 triliun—mencakup kira-kira 15% kapitalisasi pasar agregat S&P 500.

Pendapatan iklan tahunan Meta diperkirakan mencapai $51,35 miliar pada tahun 2023, naik 2,7% dari $50 miliar dari tahun 2022. Diperkirakan akan tumbuh 8% menjadi $55,5 miliar pada tahun 2024, menurut peneliti market dari Insider Intelligence. Perusahaan induk Facebook diperkirakan akan mengumumkan putaran terbaru PHK pada hari Rabu.

Sebagai perbandingan, Google diperkirakan akan menghasilkan $71,5 miliar pada tahun 2023, naik 2,9% dari $69,5 miliar pada tahun 2022. Penjualan iklan diperkirakan akan meningkat 6,2% menjadi $75,92 miliar pada tahun 2024. Seperti Meta, Google dikabarkan akan segera merencanakan lebih banyak PHK. Alasan terbesar yang menjadi motivasi kuat bagi Google dalam upaya pengembangan AI adalah potensi kerugian dari Samsung Electronic. Co yang hendak memutus kerja sama dengan Google sebagai default browser dan beralih kepada Microsoft dengan Bing-nya. Diperkirakan Google akan kehilangan hingga $3Miliyar dalam penjualan tahunan jika benar Samsung berpindah ke lain hati.

Lalu ada Amazon, yang melaporkan hasil pada hari Kamis: Analis mencari penjualan sebesar $124,55 miliar dan kira-kira 27 sen dari EPS yang disesuaikan. Saham ini, juga, mungkin membutuhkan keuntungan besar, karena diperdagangkan pada pendapatan 57 kali lipat dari hanya di bawah 47 kali lipat pada awal 2023. Pasar yang lebih luas ingin melihat penjualan toko online memenuhi atau mengalahkan perkiraan $50,69 miliar.

Investor Microsoft juga akan mencari keuntungan pendapatan pada hari Selasa. Analis memperkirakan penjualan akan tumbuh sedikit menjadi $51,11 miliar, tetapi margin operasi turun, diterjemahkan ke dalam EPS $2,24, naik hanya dua sen dari kuartal yang sama tahun lalu. Saham ini juga mahal, dengan penghasilan lebih dari 27 kali lipat dari lebih dari 23 kali lipat di awal tahun.

Kondisi lainnya yang akan mempengaruhi bagaimana earnings report dari kedua raksasa teknologi tersebut adalah persoalan ekonomi Amerika Serikat yang masih harus bertarung melawan inflasi dan kebijakan suku bunga dari Fed. Pasalnya, pada sesi kuartalan saat ini pejabat Fed memberi sinyal bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di awal Mei untuk memerangi inflasi yang masih tinggi dan pasar tenaga kerja yang ketat kendati terdapat adanya kemungkinan resesi yang lebih besar di tahun ini.

image-artikel