Serangan Israel Semakin Intensif, Potensi Emas mencapai Area $2,000 Semakin Tinggi

NEWS FLASH

Economic News & analysis

Weekend edition

Market Summary

Israel kembali menggempur Gaza bagian selatan dengan gencar melalui serangan udara pada hari sabtu(21/10) dan Minggu pagi(22/10). Pihak militer Israel Mengatakan akan mengintensifkan serangannya di bagian utara wilayah tersebut.

Media Palestina melaporkan sedikitnya 11 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di kota Khan Younis, Gaza selatan. Media Palestina juga mengatakan Israel menyerang kota Rafah di selatan. Serangan semalam terjadi beberapa jam setelah juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari meminta warga Gaza untuk pindah ke selatan untuk menghindari bahaya.

Konvoi bantuan kemanusiaan pertama yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza yang terkepung sejak pecahnya perang, tiba melalui perbatasan Rafah pada hari Sabtu. PBB mengatakan konvoi 20 truk tersebut termasuk pasokan penyelamat jiwa yang akan diterima oleh Bulan Sabit Merah Palestina. 

Amerika Serikat pada Sabtu malam mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri. Resolusi tersebut juga menuntut Iran berhenti mengekspor senjata ke “milisi dan kelompok teroris yang mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan.”

Emas kembali melanjutkan kenaikannya dengan mencapai harga tertinggi di 1,997.09 pada hari Jumat, berada di level tertinggi dalam tiga bulan karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang mendorong lonjakan permintaan logam mulia sebagai aset safe-haven.  Emas menguat meskipun imbal hasil Treasury meningkat, dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun sempat mencapai 5% untuk pertama kalinya sejak tahun 2007.

Indeks dolar stabil di atas 106,15, Euro terus berada di bawah $1,06, karena data perdagangan ritel yang kuat dari AS dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung meningkatkan permintaan dolar AS. 

Yen Jepang bertahan di dekat level kritis 150 per dolar yang dikhawatirkan oleh para analis dapat mendorong otoritas Jepang untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk mendukung mata uang tersebut, seperti yang terjadi tahun lalu.

Pound Inggris menyentuh level $1,21, mendekati level tujuh baru-baru ini. terendah bulan ini sebesar $1,2035 yang tercatat pada tanggal 4 Oktober, setelah rilis data Inggris menunjukkan penurunan perdagangan ritel yang lebih besar dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 286,89 poin, atau 0,86%, menjadi 33.127,28, S&P 500 (.SPX) kehilangan 53,84 poin, atau 1,26%, menjadi 4.224,16 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 202,37 poin, atau 1,53%, menjadi 12,983.81. Selama seminggu, Dow turun 1,6%, S&P 500 turun 2,4% dan Nasdaq turun 3,2%.

 

AGENDA DATA EKONOMI HIGH IMPACT MINGGU DEPAN

23 – 27 Oktober 2023

 

1. US Market

Minggu yang sibuk untuk pasar Amerika, kalender ekonomi, AS akan mempublikasikan perkiraan awal PDB (US GDP)  kuartal ketiga, bersama dengan pengeluaran pribadi (US Personal Spending dan pendapatan (US Personal Income) bulan September. Perekonomian AS diperkirakan akan bertumbuh sebesar 4,1% secara tahunan di Triwulan ke-3, menandai percepatan dari pertumbuhan sebesar 2,1% di triwulan sebelumnya, sebagian disebabkan oleh kuatnya belanja konsumen dan peningkatan investasi swasta.

Harga PCE inti (US Core Personal Consumption Expenditure) diperkirakan akan meningkat sebesar 0,3% pada bulan September, sedikit meningkat dibandingkan dengan kenaikan 0,1% yang terlihat pada bulan Agustus. Laporan ini juga diperkirakan akan mengungkapkan peningkatan belanja konsumen sebesar 0,3% dan peningkatan pendapatan sebesar 0,4% pada periode yang sama.

Selain itu, investor akan memantau dengan cermat pesanan barang tahan lama bulan September, survei awal PMI Global S&P, penjualan rumah baru dan tertunda, Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago, perkiraan awal penjualan grosir dan neraca perdagangan barang, serta pembacaan final sentimen konsumen Michigan. 

Selanjutnya untuk kalender pendapatan, dengan perusahaan teknologi besar seperti Alphabet, Microsoft, Meta, dan Amazon akan merilis hasilnya. Perusahaan besar lain yang harus diperhatikan termasuk 3M Co, Coca-Cola, General Motors, Spotify, Verizon Communications, Snap, Visa, Mastercard, Automatic Data Processing, Boeing, CME Group, Merck & Co, Ford Motor, Intel, Chevron, dan Exxon Mobil.

2. European Market

 Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini, menandai jeda dalam kampanye pengetatan setelah sepuluh kenaikan suku bunga berturut-turut. 

Pada kalender ekonomi makro, data awal kemungkinan akan menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen di Kawasan Euro karena kekhawatiran baru terhadap inflasi yang berasal dari kenaikan harga minyak dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung. Sejalan dengan itu, indikator iklim konsumen GfK di Jerman diperkirakan akan melemah ke titik terendah dalam tujuh bulan, dan indikator iklim bisnis Ifo di Jerman kemungkinan akan turun ke titik terendah dalam satu tahun.

Selain itu, pembacaan PMI awal diproyeksikan menunjukkan kontraksi yang berkelanjutan, meskipun moderat, dalam aktivitas bisnis di sektor swasta di blok tersebut, dengan penurunan output manufaktur dan jasa dengan laju yang lebih lambat. Rilis data penting lainnya termasuk sentimen konsumen dan statistik ketenagakerjaan Perancis, survei bisnis dan konsumen Italia, angka PDB kuartal ketiga Spanyol, dan data pengangguran,

3. United Kingdom Market

The Officer Nation Statistic (ONS)  akan mengungkap laporan pekerjaan terbaru, sementara data awal PMI diperkirakan menunjukkan kontraksi yang lebih tenang baik di sektor manufaktur maupun jasa. Selain itu, CBI akan merilis data pesanan pabrik, kepercayaan bisnis, dan perdagangan distributif.

4. Asia Pasifik Market

Di Jepang, semua perhatian akan tertuju pada data PMI bulan Oktober dan data CPI Tokyo karena pasar berupaya mengantisipasi intervensi lebih lanjut atau kemungkinan perubahan kebijakan dari Bank of Japan. 

Di Australia, tingkat inflasi kuartal ketiga diperkirakan mencerminkan sedikit perlambatan pertumbuhan harga. Investor juga menunggu data PMI Australia yang baru.

 

GOLD PRE ANALYSIS

WEEKLY VALUE AREA

WEEKLY SUPPORT WEEKLY  RESISTANCE
S1   1,962 R1   2,008
S2   1,932 R2   2,041
S3   1,900 R3   2,070

Gold Outlook : Bullish

 

OIL PRE ANALYSIS

WEEKLY VALUE AREA

WEEKLY SUPPORT WEEKLY RESISTANCE
S1   87.66 R1   92.06
S2    85.45 R2   94.20
S3   83.37 R3    96.45

Oil Outlook : Bullish

image-artikel