Aksi Ambil Untung Warnai Pasar di Awal Pekan
Aksi ambil untung mendominasi pergerakan pasar keuangan pada awal pekan perdagangan yang berlangsung singkat akibat libur. Tekanan jual terutama terlihat di Wall Street dan pasar emas, seiring investor merealisasikan keuntungan setelah reli kuat dan pencapaian rekor harga dalam beberapa waktu terakhir.
Wall Street Melemah Jelang Akhir Tahun
Tekanan jual menyeret ketiga indeks utama Wall Street ke zona negatif. Dow Jones Industrial Average turun 0,51% ke 48.461,93, S&P 500 melemah 0,35% ke 6.905,75, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,50% ke 23.474,35. Pelemahan terjadi secara luas di tengah volume perdagangan yang relatif tipis menjelang penutupan tahun.
Meski melemah, pasar saham AS masih berada di jalur untuk menutup 2025 di dekat level tertinggi sepanjang masa, setelah mencatatkan kenaikan dua digit sepanjang tahun.
Eropa dan Asia Bergerak Lebih Stabil
Berbeda dengan Wall Street, pasar saham Eropa bergerak relatif stabil. Indeks STOXX 600 naik tipis 0,09%, sementara FTSEurofirst 300 menguat 0,08%, didorong oleh saham teknologi dan sektor berbasis konsumsi meski saham pertahanan mengalami tekanan.
Di kawasan Asia, pergerakan pasar cenderung beragam. Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,32%, sementara Nikkei Jepang turun 0,44% ke 50.526,92, seiring penguatan yen yang menekan saham-saham eksportir.
Obligasi AS Menguat, Dolar Bergerak Terbatas
Aksi ambil untung di pasar saham mendorong sebagian investor beralih ke obligasi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun seiring penyesuaian ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve tahun depan. Yield obligasi AS tenor 10 tahun turun ke 4,106%, tenor 30 tahun ke 4,7938%, dan tenor 2 tahun melemah ke 3,457%.
Di pasar mata uang, indeks dolar bergerak stabil di 98,03. Dolar melemah terhadap yen ke 156,06 setelah risalah rapat Bank of Japan dirilis, yang membuat pelaku pasar tetap mencermati potensi intervensi. Euro bergerak terbatas di sekitar 1,177 dolar AS.
Harga Minyak Menguat di Tengah Ketidakpastian Geopolitik
Harga minyak justru mencatat penguatan signifikan. Minyak mentah AS naik 2,36% dan ditutup di 58,14 dolar AS per barel, sementara Brent berakhir di 61,94 dolar AS per barel. Pasar merespons perkembangan pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terkait konflik Rusia-Ukraina, meski Rusia menilai situasi tersebut berpotensi menghambat proses negosiasi.
Emas Anjlok dari Rekor Akibat Realisasi Keuntungan
Tekanan paling tajam terjadi di pasar logam mulia. Harga emas anjlok dari level rekor akibat aksi ambil untung setelah reli kuat. Emas spot turun 4,47% ke 4.329,65 dolar AS per ons, sementara emas berjangka AS melemah 3,31% ke 4.379,00 dolar AS per ons.
Pergerakan ini mencerminkan penyesuaian posisi investor, bukan perubahan fundamental, seiring berkurangnya minat jangka pendek terhadap aset lindung nilai.
Fokus Pasar Menjelang Pergantian Tahun
Dengan hanya beberapa sesi perdagangan tersisa, aksi ambil untung masih berpotensi membayangi pergerakan Wall Street dan emas. Meski demikian, ketahanan ekonomi AS dan stabilitas pasar global tetap menjadi faktor penopang utama memasuki awal tahun mendatang.
Prospek harga Emas Selasa | 30 Desember 2025
Pergerakan emas pada timeframe H4 menunjukkan koreksi tajam setelah harga gagal bertahan di area resistance atas dan turun menembus support 4.407, yang sebelumnya berfungsi sebagai area penopang kenaikan. Tekanan jual mendorong harga mendekati zona support 4.328–4.302, yang juga berdekatan dengan trendline naik jangka menengah, sehingga area ini menjadi kunci untuk menentukan arah selanjutnya.
Selama harga mampu bertahan di atas area tersebut, peluang rebound teknikal masih terbuka dengan potensi pengujian kembali resistance 4.407 hingga 4.448, sejalan dengan kondisi RSI yang sudah berada di area oversold dan mengindikasikan potensi pullback jangka pendek. Namun, jika support 4.302 gagal dipertahankan, tekanan lanjutan berpeluang membawa harga menguji support berikutnya di 4.271.
GOLD INTRADAY AREA
R1 4.407 R2 4.448 R3 4.494
S1 4.322 S2 4.302 S3 4.271
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 4.325 |
| Profit Target Level | 4.370 |
| Stop Loss Level | 4.300 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 4.375 |
| Profit Target Level | 4.330 |
| Stop Loss Level | 4.410 |
Prospek harga US Oil Selasa | 30 Desember 2025
Pergerakan US Oil pada timeframe H4 menunjukkan kelanjutan fase pemulihan setelah harga menembus dan bertahan di atas SMA 50 di area 57,26. Kenaikan ini mendorong harga bergerak di dalam zona resistance 58,28–58,74 yang berdekatan dengan garis downtrend jangka menengah. Area tersebut menjadi penghalang teknikal penting bagi pergerakan lanjutan.
Selama harga mampu bertahan di atas SMA 50 dan tidak turun kembali ke bawah 57,26, peluang kenaikan masih terbuka. Target terdekat berada di resistance 59,16 yang sekaligus menjadi area konfirmasi penembusan downtrend. Namun, kegagalan menembus 58,74 dapat memicu koreksi teknikal jangka pendek. Meski demikian, struktur pemulihan tetap terjaga selama SMA 50 tidak ditembus.
US Oil INTRADAY AREA
R1 58,25 R2 58,74 R3 59,16
S1 57,26 S2 56,64 S3 56,07
| OPEN POSITION | BUY |
| Price Level | 57,30 |
| Profit Target Level | 58,20 |
| Stop Loss Level | 56,60 |
| OPEN POSITION | SELL |
| Price Level | 58,25 |
| Profit Target Level | 56,30 |
| Stop Loss Level | 58,75 |
Dapatkan update seputar pasar dari instrument lainnya di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS.
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. Selamat trading dan semoga sukses!
