Data Inflasi AS Di Sektor Produsen Menjadi Fokus Utama Pasar

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

 

Imbal hasil Treasury menurun dan US dollar melemah terhadap yen Jepang pada hari Kamis setelah penurunan penjualan ritel AS yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Januari mendorong sedikit reposisi ekspektasi penurunan suku bunga.

Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel turun 0,8% bulan lalu, penurunan terbesar sejak Februari 2023. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel turun 0,1%. Namun, badai musim dingin dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi data tersebut, dan para ekonom mencatat bahwa pasar tenaga kerja yang cukup sehat tetap mendukung belanja konsumen.

Laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran awal turun 8.000 menjadi 212.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 10 Februari, sedikit di bawah perkiraan 220.000.

Investor mencermati data ekonomi untuk mencari petunjuk kapan Federal Reserve mungkin mulai memangkas suku bunga. Taruhan untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei naik tipis menjadi 40,6%, sementara peluang untuk bulan Juni mencapai 82%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Data inflasi AS yang lebih hangat awal pekan ini mendorong para pedagang untuk mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga The Fed, yang akan mengangkat dolar dan memicu aksi jual di pasar pendapatan tetap.

Para pedagang juga sekali lagi mengamati dolar/yen yang mencapai angka 150 dalam beberapa hari terakhir, sebuah level kritis yang membuat pasar waspada terhadap kemungkinan intervensi Jepang untuk melemahkan mata uangnya.

Indeks dollar turun di bawah 104,4 pada hari Kamis karena investor menganalisis data ekonomi dan prospek kebijakan moneter Federal Reserve setelah Penjualan ritel di AS turun 0,8% lebih besar dari perkiraan pada bulan Januari.

Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun turun ke angka 4,2%, mundur dari level tertinggi dua bulan sebesar 4,3% yang dicapai pada tanggal 13 Februari dan mengurangi kenaikan tajam dari angka inflasi yang tinggi di bulan Januari.

Dow Jones Industrial Average naik 229,41 poin, atau 0,61%, menjadi 38.653,68, S&P 500 naik 13,69 poin, atau 0,27%, menjadi 5.014,71 dan Nasdaq Composite  kehilangan 12,74 poin, atau 0,08%, menjadi 15.846,41. 

Nikkei Jepang (.N225), ditutup 1,2% lebih tinggi, naik ke level 38,188.74 selama sesi tersebut, terbesar sejak Januari 1990.

Minyak mentah AS naik 1,06% menjadi $77,45 per barel dan Brent naik menjadi $82,37 per barel hari ini. 

Harga emas lebih tinggi pada perdagangan hari Kamis setelah laporan penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan. Emas mencapai harga tertinggi di area 2,008.17

Prospek Harga Emas Jumat(16/2/24) 

Data Perdagangan pada hari Kamis(15/02)

Open: 1,991.34    High: 2,008.17.    Low: 1,990.15    Close: 2,003.98   Range: $18.02

Untuk area Resistance emas tetapakan menguji area harga  2,021.15 dengan dorongan lebih luas  menuju area  2,030.26  – 2,042.12

Untuk area support emas akan menguji level harga 1,990.15.dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,980.25 – 1,972.43

 

GOLD INTRADAY AREA

R1 2,010        R2 2,023      R3 2,036

S1 1,995      S2  1,987       S3 1,979

OPEN POSITION BUY
Price Level 1,995
Profit Target Level 2,006
Stop Loss Level 1,988
OPEN POSITION SELL
Price Level 2,010
Profit Target Level 2,002
Stop Loss Level 2,017

 

Prospek Harga Minyak Hari Jumat(16/02/24)

Data perdagangan pada hari Kamis(15/02)

Open: 76.55  High: 78.41  Low: 75.76  Close: 78.16   Range:  $2.65

Minyak  akan menguji area resistance di 79.43 dengan dorongan lebih luas  menuju area 80.53 – 81.45

Untuk area support minyak  akan menguji area 77.46 dengan tekanan lebih dalam menuju area  76.37 – 75.20

 

OIL INTRADAY AREA

R1 79.43    R2 80.53    R3 81.45

S1 77.46     S2  76.37  S3 75.20

OPEN POSITION BUY
Price Level 77.46
Profit Target Level 78.50
Stop Loss Level 76.96
OPEN POSITION SELL
Price Level 79.43
Profit Target Level 78.40
Stop Loss Level 79.93

 

image-artikel