NEWS FLASH
Weekend Edition
Market Summary:
1. Laporan Ekonomi US Non Farm Payroll (03/02) secara tak terduga menciptakan 517K pekerjaan pada Januari 2023, mengalahkan ekspektasi pasar di 200K. Laporan ekonomi AS ini terbesar sejak bulan Juli 2022 dan jauh di atas rata – rata kenaikan bulanan sebesar 401K pada 2022.
2. US Unemployment Rate mencapai level terendah terendah 53-1/2 tahun sebesar 3,4%, menunjuk ke pasar tenaga kerja yang sangat ketat, dan memberikan beban tersendiri bagi Federal Reserve saat mereka melawan inflasi.
3. US Average Hourly Earning untuk semua karyawan di sektor industri swasta AS naik 10 sen, atau 0,3%, menjadi $33,03 pada Januari 2023, menyusul kenaikan 0,4% yang direvisi naik pada bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan pasar.
4. US ISM Service PMI secara tak terduga melonjak menjadi 55,2 pada Januari 2023, rebound tajam dari level terendah 2-1/2 tahun di 49,2 pada bulan Desember, dan mengalahkan perkiraan pasar 50,4. Kinerja kapasitas dan logistik terus membaik dan sebagian besar perusahaan mengindikasikan bahwa bisnis sedang menuju arah yang positif.
5. Federal Reserve menaikkan kisaran target untuk suku bunga dana sebesar 25bps menjadi 4,5%-4,75% Kamis dinihari (02/02). Jerome Powell selaku Chairman Fed Reserve dalam konfrensi persnya menyatakan: “Saya pikir untuk pertama kalinya, “bahwa proses disinflasi telah dimulai, dan lebih banyak bukti untuk meyakini bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang panjang dan berkelanjutan”
6. Bank of England menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,0 persen, mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi sejak akhir 2008. Ini adalah kenaikan suku bunga ke-10 di tengah upaya para pembuat kebijakan untuk memerangi inflasi yang tinggi. Tingkat Inflasi perekonomian Inggris saat ini sebesar 10,2%
7. Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga pada operasi refinancing utama sebesar 50 bps menjadi 3,0% selama pertemuan bulan Februari, mendorong biaya pinjaman ke tingkat tertinggi sejak akhir 2008 dan berkomitmen untuk memberikan kenaikan suku bunga 50 bps lagi pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya. di bulan Maret 2023
Market Snapshot
1. EUR/USD jatuh pada data perekonomian AS yang mengejutkan. EUR/USD mencapai harga terendah pada hari Jumat (03/02) di 1.07926, setelah sempat mencapai harga tertinggi di 1.09396. Perdagangan Eur/USD ditutup pada level harga 1.07981. EUR/USD Weekly range: 1.10325 – 07926
2. USDJPY naik tajam setelah laporan pekerjaan AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan diikuti oleh laporan ISM Service yang lebih kuat dari perkiraan. Perdagangan USD/JPY ditutup pada area harga 131.181 dengan harga tertinggi mencapai 131.192 dan terendah di 128.325. USD/JPY Weekly Range: 131.192 -128.080
3. GBP/USD anjlok ke level harga terendah di 1.20492 menyusul data pekerjaan AS yang lebih baik dibandingkan pada bulan sebelumnya. Range perdagangan GBP/USD pada hari Jumat sebesar 215,8 points dengan harga tertinggi di 1.22650. GBP/USD Weekly Range: 1.24166 – 1.20489
4.AUD/USD Turun tajam mencapai 0.69185, setelah serangkaian data ekonomi AS menguat di luar ekspektasi pasar. AUD/USD pada sesi Asia sempat mencapai harga tertinggi di 0.70794, setelah itu bergerak turun sampai sesi pasar Amerika dan ditutup di 0.69230. AUD/USD Weekly Range: 0.71572 – 0.69185
5. NZD/USD melemah 1,85% dengan mencapai harga terendah di 0.63225, data ekonomi AS memberikan kontribusi terbesar atas melemahnya nilai mata uang kiwi. NZD/USD Weekly Range: 0.65374 – 0.63225
6. Emas melemah secara signifikan sebesar $57.21pts setelah laporan ketenagakerjaan yang mengejutkan dari AS. Emas turun tajam dengan mencapai harga terendah di 1861.33 setelah pada sesi pasar Asia mencapai harga tertinggi di 1918.54. Gold Weekly Range: 1959.69 – 1861.33
7. Minyak naik hampir 2% dengan harga tertinggi di $77.98 per barel pada hari Jumat,namun terhapus oleh data ekonomi AS yang optimis meredakan kekhawatiran tentang resesi AS. Minyak turun mencapai harga terendah di $73.09 dan di tutup di harga $73.17 OIL Weekly Range: $80.47 – $73.09
8. Indeks dollar naik sebesar 1,15% di 103.01 setelah sempat mencapai level terendah di 100.82 dan Hasil nota Treasury 10-tahun AS, dilihat sebagai proksi untuk biaya pinjaman global, naik 15bps menjadi 3,55%
9. Indeks Saham AS ditutup lebih rendah, dengan tambahan tekanan ke bawah, Dow Jones Industrial Average turun 127,93 poin atau 0,38% menjadi 33.926,01; S&P 500 kehilangan 43,28 poin, atau 1,04%, menjadi 4.136,48; dan Nasdaq turun 193,86 poin, atau 1,59%, menjadi 12.006,96.
10. Indeks Hang Seng kehilangan 297,89 poin atau 1,36% menjadi ditutup pada 21.660,47 pada hari Jumat, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya turun sebesar 4,5% secara mingguan, di tengah penurunan saham AS dan laporan ekonomi AS yang lebih baik.
11. Indeks Nikkei 225 naik 0,39%% menjadi ditutup pada 27.509 sementara Indeks Topix yang lebih luas naik 0,26% menjadi 1.970 pada hari Jumat, di tengah ekspektasi bahwa siklus pengetatan Federal Reserve diperkirakan mendekati puncaknya.
WEEK AHEAD
06 – 10 February 2023
Peluang pasar untuk mingggu depan berkaitan dengan laporan – laporan ekonomi yang harus di antisipasi oleh investor adalah sebagai berikut:
US Market Session
University of Michigan akan merilis indeks sentimen konsumen awal untuk bulan Januari. Sentimen kemungkinan meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut menjadi 65, dengan ekspektasi inflasi memperpanjang tren penurunannya. Selain itu, investor akan mengikuti laporan neraca perdagangan Departemen Perdagangan. Kesenjangan perdagangan barang dan jasa pasti melebar menjadi USD 68,6 miliar pada Desember 2022 dari USD 61,5 miliar pada bulan sebelumnya, yang merupakan defisit terendah sejak September 2020. Terakhir, angka klaim pengangguran awal dan berkelanjutan akan memicu perdebatan tentang apakah pasar kerja sedang mendingin atau masih bisa mengejutkan sisi baiknya.
European Market Session
Di Kawasan Euro, penjualan ritel cenderung turun 2%, terbesar dalam setahun. Data lain yang perlu diperhatikan termasuk: Angka awal harga konsumen untuk Jerman di perkirakan naik lagi di bulan Januari, membawa inflasi tahunan kembali di atas 9%. Pada saat yang sama, produksi industri diperkirakan akan turun pada bulan Desember meskipun pesanan pabrik meningkat.
Inggris Raya akan memposting perkiraan awal pertumbuhan PDB kuartal keempat bersama dengan investasi bisnis, neraca perdagangan, hasil manufaktur dan konstruksi. Proyeksi pasar menunjukkan stagnasi dalam perekonomian Inggris karena harga energi yang tinggi dan kenaikan suku bunga membebani pengeluaran
Asia – Pasific Market Session
Di Cina, angka inflasi bulan Januari akan mengungkapkan dampak transisi negara dari kebijakan nol-Covid pada harga konsumen dan produsen. Di Jepang, investor menunggu neraca berjalan untuk Q4. Di Australia, RBA diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25bps untuk keputusan keempat berturut-turut, memperpanjang kampanye pengetatan menjadi 325bps kumulatif untuk mengekang inflasi yang melonjak ke level tertinggi 32 tahun pada kuartal keempat. Rilis Australia lainnya mencakup neraca perdagangan bulan Desember dan indeks Ai Group Industry untuk bulan Januari. Terakhir, Selandia Baru akan merilis PMI manufaktur untuk bulan Januari.
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 1,890 | R1 1,900 |
S2 1,849 | R2 1,925 |
S3 1,831 | R3 1,950 |
Gold Outlook : Bearish
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 78.75 | R1 80.78 |
S2 74. 64 | R2 83.85 |
S3 70. 03 | R3 85.65 |
Oil Outlook : Bearish