Emas Mengalami Penurunan Terpanjang Sejak Sept 2022 Terhadap US Dollar

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

Investor pada perdagangan hari Senin mengurangi sikap optimisnya terhadap komoditi safe-haven  karena kekhawatiran atas konflik Timur Tengah yang lebih luas mereda, hal ini meningkatkan ekuitas dunia dan menekan harga emas, minyak dan obligasi.

Berbanding terbalik dengan suasana “risk off” pada hari Jumat, emas kehilangan 2,59% menjadi $2,328.65 per ounce, penurunan satu hari terbesar sejak Juni 2022.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 253,58 poin, atau 0,67%, menjadi 38.239,98, S&P 500 naik 43,37 poin, atau 0,87%, menjadi 5.010,60 dan Nasdaq Composite memperoleh 169,30 poin, atau 1,11%, menjadi 15.451,31.

Investor telah mengambil posisi hati-hati pada hari Jumat dalam beberapa pekan terakhir, khawatir akan meningkatnya konflik di Timur Tengah selama akhir pekan ketika pasar tutup dan tidak dapat melakukan perdagangan.

Namun tampaknya baik Israel maupun Iran tidak menginginkan peningkatan krisis di Timur Tengah, dan  kekhawatiran investor agak mereda.

Selanjutnya berkaitan dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve berpotensi akan terus membuat investor tetap waspada. Para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga pertama The Fed kemungkinan besar akan terjadi pada bulan September setelah data Indeks Harga Konsumen awal bulan ini. 

Imbal hasil obligasi, yang naik ketika harga turun, umumnya kembali ke level tertinggi dalam beberapa bulan. Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS turun 0,2 basis poin menjadi 4,613%, dari 4,615% pada akhir Jumat. 

Imbal hasil obligasi 30 tahun naik 0,6 basis poin menjadi 4,7168% dari 4,711%,  Imbal hasil obligasi dua tahun, yang biasanya bergerak sesuai ekspektasi suku bunga, naik 0,2 basis poin menjadi 4,9713%, dari 4,969%.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% pada 106,13, karena euro membalikkan kenaikan sebelumnya menjadi turun 0,01% pada $1,0653.

Selama masih ada ketidakpastian mengenai siklus pemotongan khususnya di AS, menarik bagi investor untuk melakukan aksi beli terhadap dolar karena status gandanya sebagai mata uang dengan imbal hasil tinggi dan juga mata uang defensif,

Minyak mentah turun karena para pedagang kembali fokus pada fundamental dengan peningkatan stok AS sebagai latar belakangnya. Minyak mentah berjangka Brent ditutup pada $87,00 per barel, turun 29 sen, atau 0,33%. Minyak mentah West Texas Intermediate AS berakhir turun 29 sen, atau 0,35%, menjadi $82,85 per barel.

Prospek Harga Emas Hari Selasa(23/4/24) 

Data Perdagangan pada hari Senin(22/04)

Open: 2,388.32    High: 2,389.17    Low: 2,324.66    Close: 2,329.53  Range: $64.51

Untuk area Resistance emas  akan menguji area harga  2,336 dengan dorongan lebih luas  menuju area 2,349 – 2,362

Untuk area support emas  tetap akan menguji level harga dengan tekanan lebih dalam menuju area 2,320 – 2,312- 2,304

 

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,336     R2  2,349     R3 2,362

S1  2,320      S2  2,312    S3 2,304

OPEN POSITION BUY
Price Level 2,320
Profit Target Level 2,331
Stop Loss Level 2,313
OPEN POSITION SELL
Price Level 2,339
Profit Target Level 2,330
Stop Loss Level 2,302

 

Prospek Harga Minyak Hari Selasa(23/04/24)

Data perdagangan pada hari Senin(22/04)

Open: 81.88 High: 82.26  Low: 80.70  Close: 82.11 Range:  $1.56

Minyak  tetapakan menguji area resistance di 83.42 dengan dorongan lebih luas  menuju area 84.89 – 85.50`

Untuk area support minyak   akan menguji area 81.40 dengan tekanan lebih dalam menuju area  80.40- 79.38

 

OIL INTRADAY AREA

R1 83.42   R2 84.89   R3 85.50

S1 81.32    S2  80.40     S3 79.38

OPEN POSITION BUY
Price Level 81.32
Profit Target Level 82.35
Stop Loss Level 80.82
OPEN POSITION SELL
Price Level 83.42
Profit Target Level 82.30
Stop Loss Level 83.92

 

 

 

image-artikel