Emas Meredup, Berpotensi Downtrend Menuju Area 1,810

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

Emas jatuh ke level terendah sejak bulan Maret akibat dari aksi jual sejak keputusan FOMC terakhir dan sikap hawkish the Fed, sehingga indeks dollar AS menguat secara  terus-menerus dan imbal hasil obligasi 10 tahun di atas 4,5% tertinggi sejak 16 tahun telah terbukti  memberikan tekanan yang cukup dalam bagi pasar emas

Momentum bearish pada emas berpotensi dapat mendorong harga kembali turun ke posisi terendah di bulan Februari tahun 2023 di level 1.804.67 dengan catatan apabila area resistance di 1,850 berhasil dilalui.

kekuatan US dollar, yang didukung oleh kenaikan suku bunga, yang mencerminkan ketahanan ekonomi AS dan peningkatan pasokan yang dramatis, serta lindung nilai atau likuidasi oleh pihak lain, telah melemahkan kekuatan emas sebelumnya. Banyak yang mengira bahwa inflasi yang lebih tinggi akan melemahkan harga emas.Namun inflasi yang lebih tinggi berarti suku bunga yang lebih tinggi, yang membuat logam tanpa bunga menjadi kurang berharga.

Melemahnya perekonomian Inggris dan Zona Eropa juga merupakan faktor penting dalam menguatnya indeks dollar AS yang sekarang berada di atas 106 poin, sehingga akan sulit  bagi para pelaku pasar untuk melengserkan greenback karena perekonomian AS masih tangguh dibandingkan negara-negara lain.

Dalam perdagangan mata uang, investor mewaspadai intervensi pemerintah Jepang terhadap yen karena sudah mendekati 150/dollar, yang dipandang sebagai tingkat di mana Jepang dapat melakukan intervensi.

Yen melemah 0,39% terhadap greenback pada 149,65 per dolar setelah mencapai level terlemahnya terhadap mata uang AS dalam sekitar satu tahun.

Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, menglamai kenaikan keempat berturut-turut, terakhir naik 0,461%, sementara euro turun 0,65% menjadi $1,0501. Sterling berada di $1,2133, turun 0,20%.

Harga minyak melonjak pada hari Rabu, menandai penutupan tertinggi pada tahun 2023 setelah penurunan tajam stok minyak mentah AS menambah kekhawatiran ketatnya pasokan global.

Minyak mentah AS ditutup naik 3,6% pada $93,68 per barel, yang merupakan penutupan tertinggi sejak Agustus 2022. Minyak mentah tersebut telah menyentuh $94,04 selama sesi tersebut.

Dow Jones Industrial Average turun 68,61 poin, atau 0,2%, menjadi 33.550,27, S&P 500 naik 0,98 poin, atau 0,02%, menjadi 4.274,51 dan Nasdaq Composite bertambah 29,24 poin, atau 0,22% menjadi 13.092,85.

Data Ekonomi AS Pekan Ini 

Kamis  : Final GDP, Jobless Claims, Pending Homes Sales, Jerome Powell Speaks

Jumat   : PCE, Personal Income dan Personal Spending

Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,

Prospek Harga Emas Hari Kamis (28/09/23) 

Data Perdagangan pada Rabu (28/09)

Open: 1,900.20 High: 1,903.88  Low: 1,872.48   Close: 1,875.66  Range: 12.02

Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 1,881.41 dengan dorongan lebih luas  menuju area 1,890.68 – 1,900.32

Untuk area support emas akan menguji level harga1,870.26  dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,862.50.74 – 1,858.35

Prospek Harga Minyak Hari Kamis (29/09/23)

Data perdagangan pada Rabu(28/09)

Open: 90.51   High: 94.14  Low: 90.40   Close: 93.65   Range:  $1.79

Minyak akan menguji area resistance di 95.79 dengan dorongan lebih luas  menuju area  96.65 – 97.35

Untuk area support Minyak  akan menguji level harga  93.30 dengan tekanan lebih dalam menuju area   92.65- 91.27

 

GOLD INTRADAY AREA

R1 1,879     R2 1,892    R3 1,905

S1 1,866     S2  1,858    S3 1,850

OPEN POSITION BUY
Price Level 1,866
Profit Target Level 1,877
Stop Loss Level 1,859
OPEN POSITION SELL
Price Level 1,879
Profit Target Level 1,871
Stop Loss Level 1,886

OIL INTRADAY AREA

R1 95.79         R2 96.65     R3  97.35

S1 93.30         S2 92.65     R3 91.27

OPEN POSITION BUY
Price Level 93.30
Profit Target Level 94.45
Stop Loss Level 92.80
OPEN POSITION SELL
Price Level 95.79
Profit Target Level 94.65
Stop Loss Level 96.29

 

 

image-artikel