NEWS FLASH
Economic News & Analysis
Emas melemah pada hari Selasa(13/06), imbal hasil Treasury rebound, dan memberi tekanan terhadap emas, sementara para pelaku pasar memperkuat optimisme bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga setelah data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS melambat pada bulan Mei.
Harga konsumen di bulan Mei naik pada laju paling lambat sejak April 2021, menurut data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja yang dirilis Selasa pagi. Hal ini membuat para ekonom umumnya setuju bahwa hasil pertemuan Fed minggu ini akan menjadi jeda dalam kenaikan suku bunga. Pertanyaannya adalah apa yang akan dilakukan bank sentral pada bulan Juli.
Indeks Inflasi di tingkat harga konsumen di Amerika Serikat turun menjadi 4,0 persen pada Mei 2023, terendah sejak Maret 2021 dan sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 4,1 persen, didorong oleh penurunan harga energi.
Biaya energi merosot 11,7 persen (vs -5,1 persen di bulan April), sementara inflasi makanan melambat menjadi 6,7 persen (vs 7,7 persen di bulan April). kendaraan baru (4,7 persen vs 5,4 persen), pakaian jadi (3,5 persen vs 3,6 persen), tempat tinggal (8,0 persen vs 8,1 persen), dan jasa transportasi (10,2 persen vs 11,0 persen). Biaya layanan medis turun 0,1 persen (vs 0,4 persen di bulan April).
Emas turun 0,7% menjadi $1.943.07 (Closing Price) setelah naik sebanyak 0,7% pada data inflasi AS.
Imbal hasil Treasury 10-tahun benchmark AS naik 7.4 basis point menjadi 3,807%, membuat bullion yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.
Investor sekarang melihat peluang lebih dari 90% bank sentral AS akan memutuskan untuk membatalkan kenaikan suku bunga ke-11 berturut-turut dan mempertahankan suku bunga acuan di 5,00% hingga 5,25% pada hari Kamis dinihari Wib.
Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tingkat yang lebih tinggi untuk menjinakkan tekanan harga umumnya membebani daya tarik aset non-yielding.
Indeks dollar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,28%
Euro naik 0,32% menjadi $1,0791, sterling naik 0,73% menjadi $1,2609, dan yen melemah 0,42%.
Harga minyak naik lebih dari 3%, pulih dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, setelah bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Minyak mentah AS naik $2,30 menjadi menetap di $69,42/ barrel
Dow Jones Industrial Average naik 0,43%, S&P 500 naik 0,69% dan Nasdaq Composite naik 0,83%.
S&P 500 dan Nasdaq naik ke level tertinggi baru dalam satu tahun,
Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,
Prospek Harga Emas Hari Rabu (14/06/23)
Data Perdagangan pada hari Selasa (13/06)
Open: 1,957.25 High: 1,970.77 Low: 1,939.96 Close: 1,943.07 Range: $30.81
Emas akan menguji area support selanjutnya di 1,934.23 dengan tekanan lebih dalam menuju area. 1,922.09 – 1,911.29
Untuk area resistance emas akan menguji level harga 1,950.05 dengan dorongan lebih luas menuju area 1,964.70 – 1,972.80
Prospek Harga Minyak Hari Rabu( 14/06)
Data perdagangan pada hari Selasa ( 13/06)
Open: 67.27 High: 69.80 Low: 67.13 Close: 69.16 Range: $2.67
Minyak akan menguji area resisitance di 70.50 dengan dorongan lebih luas menuju area 71.67 – 72.85
Untuk area support berada di level di 68.16 dengan tekanan lebih dalam menuju area 67.50 – 66.79
GOLD INTRADAY AREA
R1 1,947 R2 1,960 R3 1,973
S1 1,934 S2 1,926 S3 1,918
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 1,934 |
Profit Target Level | 1,945 |
Stop Loss Level | 1,927 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 1,947 |
Profit Target Level | 1,939 |
Stop Loss Level | 1,954 |
OIL INTRADAY AREA
R1 70.50 R2 71.67 R3 72.85
S1 68.16 S2 67.50 R3 66.79
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 68.16 |
Profit Target Level | 69.20 |
Stop Loss Level | 67.66 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 70.50 |
Profit Target Level | 69.40 |
Stop Loss Level | 70.00 |