Pada software trading MetaTrader 4 (MT4), Anda akan mendapati sebuah indikator yang bernama Ichimoku Kinko Hyo, yang mana indikator selanjutnya disebut Ichimoku. Indikator Ichimoku adalah sebuah indikator teknikal serbaguna yang dapat membantu menunjukkan level-level support dan resistance, mengidentifikasi arah pergerakan tren, mengukur momentum, dan memberikan sinyal trading yang dapat dieksekusi oleh trader untuk mendapatkan keuntungan.
Indikator Ichimoku ini diciptakan untuk memberikan suatu gambaran lengkap mengenai level support/resistance, arah trend, dan peluang untuk entry/exit bagi trader.
Konsep Dasar Indikator Ichimoku
Indikator Ichimoku dikembangkan oleh seorang jurnalis bernama Goichi Hosoda dan dimuat dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1969. Asal nama “Ichimoku Kinko Hyo” merupakan gabungan dari “Ichimoku” yang berarti “sekilas”, “Kinko” bermakna “Keseimbangan dalam sekilas”, dan “Hyo” bermakna “Grafik”. Secara harfiah, artinya “Equilibrium chart at a glance”.
Meski sepintas nampak kompleks saat dipasang bertumpuk dengan grafik harga, tetapi indikator Ichimoku sebenarnya mudah digunakan. Jika benar-benar sudah menguasainya, pengguna indikator Ichimoku dapat mengetahui tren sekaligus menemukan sinyal trading potensial hanya dalam sekali pandang.
Berikut rumus dasar dari berbagai garis indikator Ichimoku, dihitung berdasarkan titik-titik penting dalam histori pergerakan harga pada periode waktu tertentu:
Tenkan Sen: (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2, dengan periode standar 9.
Kijun Sen: (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2, dengan periode standar 26.
Chikou Span: Harga penutupan dan digeser ke belakang sebanyak 26 periode.
Senkou Span A: (TENKAN SEN + KIJUN SEN)/2 kemudian di majukan sebanyak 26 periode.
Senkou Span B: (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2 dari 52 candle terakhir yang kemudian dimajukan sebanyak 26 periode.
Setelah melihat rumus di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya periode pada setting default indikator Ichimoku adalah 9, 26, 52. Hal ini lumrah karena pada dasarnya Ichimoku digunakan untuk menganalisa pergerakan harga dalam jangka panjang atau long periods.
Belum ditemukan informasi hingga saat ini mengenai apakah Ichimoku pun dapat digunakan pada time frame yang lebih pendek seperti layaknya dalam kegiatan day trading atau bahkan scalping. Namun demikian, periode dasar (9, 26, 52) dapat diganti-ganti.
Teori umum pada indikator Ichimoku ialah jika harga di atas awan (cloud), maka tren pada umumnya akan mengalami bullish, dan jika harga ada di bawah awan maka tren umumnya mengalami bearish. Terdapat juga indikator Moving Average (garis Tenkan dan Kijun) yang berfungsi seperti sinyal persilangan (crossover) MACD. Jika Kijun memotong Tenkan dari bawah, maka itu merupakan sinyal bullish. Sementara jika Tenkan memotong Kijun dari bawah, berarti ada sinyal bearish.
Sehubungan dengan berkembangnya software trading online masa kini, Anda tak perlu lagi susah payah menghitung dan menggambar sendiri semua garis-garis itu. Apalagi, indikator Ichimoku sudah tersedia dalam sistem software MetaTrader4. Untuk dapat memasang indikator ini pada software MetaTrader4, Anda cukup menengok menu “Indikator”, lalu klik “Custom”, kemudian pilih “Indikator Ichimoku”.
Penggunaan Indikator Ichimoku
Meski Indikator Ichimoku sudah ada semenjak awal tahun 70-an, tetapi kegunaannya baru sampai pada kalangan dunia luas sekitar tahun 1990-an. Sebelum masa tersebut, Ichimoku dapat dikatakan sebagai indikator khusus yang tidak banyak digunakan seperti lazimnya Relative Strenght Index (RSI) atau bahkan William %R yang notabene muncul belakangan.
Setelah mulai tersebarnya penggunaan PC dikalangan para trader Barat, barulah indikator Ichimoku banyak digunakan dan mulai disadari sebagai salah satu indikator teknikal paling komplit yang pernah ada, sekaligus memiliki tingkat akurasi yang sangat baik.
Baca juga: Kunci Sukses Trading Futures dengan Indikator Teknikal
Awan, Kumo, Atau Cloud
Inti dari Ichimoku ialah keberadaan awan (cloud) atau yang biasa disebut dengan “Kumo” dalam bahasa Jepang. Dengan adanya Kumo ini, seorang trader dapat mengetahui dimanakah titik resisten atau support dari suatu pergerakan harga, seberapa tebal support atau resisten tersebut, juga tentang bagaimana sebuah trend akan terjadi.
Sedangkan komponen lainnya dalam indikator Ichimoku yang dapat mengetahui kuat tidaknya sebuah sinyal dalam suatu pergerakan harga ialah Tenkan Sen, Kijun Sen, dan Chikou Span. Sementara itu, kedua garis yang membatasi awan dinamakan sebagai Senkou Span A dan Senkou Span B. Dalam beberapa charting software lain juga sering disebut Up Kumo dan Down Kumo.
Bila harga bergerak di atas awan Senkou, itu berarti harga sedang berada dalam trend naik. Awan di bawahnya menjadi area Support dari pergerakan harga.
Begitupun sebaliknya. Apabila ternyata harga sedang berada di bawah Awan Senkou, maka trend sedang dalam pergerakan turun. Awan di atasnya menjadi area resisten.
Bila ternyata harga berada di dalam awan, itu artinya harga sedang memasuki masa struggling dan trend naik atau turun belum diketahui, atau Dalam berbagai keadaan, awan (kumo) seringkali berubah-ubah dari sisi ketebalannya.
Dalam hal seperti ini kita harus memahami suatu konsep Support/Resistance menurut Hosoda. Sang pencipta indikator Ichimoku itu beranggapan bahwa support dan resistance bukanlah sebuah garis semata, melainkan cenderung diidentifikasikan sebagai area.
Itu sebabnya area Support dan Resistance suatu harga menurut Ichimoku bisa bergerak menebal maupun menipis. Saat awan menebal, maka itu artinya area support/resistance juga menebal. Biasanya ini terjadi pada saat trend sudah mulai melemah dan akan segera berakhir.
Selain itu, salah satu keunikan Ichimoku ialah Kumo yang ditampilkan hingga ke depan, yang mampu melewati harga terakhirnya. Dengan demikian para pengguna indikator Ichimoku dapat meramalkan area Support dan Resistance yang akan terjadi, bahkan saat harga belum terbentuk. Karenanya, seorang trader bisa mendapatkan bayangan apa yang mungkin terjadi beberapa candle ke depan. bisa juga disebut kondisi Sideways.
Baca juga: Ichimoku Kinko Hyo dan Penjelasannya
Tenkan Sen dan Kijun Sen
Apabila dilihat dari bentuk dasarnya, maka kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya kedua garis ini, baik Tenkan Sen maupun Kijun Sen, memiliki kegunaan yang sama dengan Moving Average periode 9 dan 26. Namun demikian, cara plotting-nya tidak sama persis dengan MA.
MA di-plotting dengan cara menjumlahkan semua titik Close pada periode yang disepakati, lalu dirata-ratakan. Sedangkan garis Tenkan dan Kijun Sen di-plotting hanya dengan membagi dua antara titik tertinggi dan terendah dari harga. Hasilnya adalah garis yang menyerupai Moving Average, tetapi memiliki sensitifitas lebih tinggi. Karena cara pemakaian Tenkan Sen dan Kijun Sen hampir sama dengan cara pemakaian MA, maka kedua garis itu dapat berfungsi sebagai suatu Trend Indicator layaknya MA.
Apabila Tenkan Sen berada di atas Kijun Sen, maka dapat dikatakan bahwa harga sedang dalam trend naik. Begitupun dengan sebaliknya, apabila Tenkan Sen berada di bawah Kijun Sen, berarti harga sedang berada dalam kondisi trend turun. Sementara itu, perpotongan di antara keduanya adalah tanda peralihan suatu trend dari naik
Dengan demikian, sejauh ini kita memiliki dua buah konfirmasi trend, yakni Tenkan Sen/Kijun Sen dan posisi harga terhadap awan Senkou. Sementara untuk dapat mengetahui titik support dan resistance suatu harga, batasan awan menjadi konfirmasinya. ke turun, atau sebaliknya.
Chikou Span
Chikou Span sebenarnya hanyalah data harga penutupan yang digeser ke kiri sejauh 26 periode. Apabila kita mengganti tampilan suatu harga dari Candlestick menjadi Line Chart, maka akan terlihat bahwa nilai Chikou Span akan sama persis dengan harga yang sedang terjadi.
Rangkuman Cara Membaca Indikator Ichimoku
Dengan banyaknya ragam cara membaca indikator Ichimoku, maka sebetulnya kita dapat mengetahui derajat kuat tidaknya sebuah tren serta sinyal trading yang muncul. Berikut adalah kesimpulan dari berbagai sinyal yang akan mungkin terjadi serta bagaimana indikator Ichimoku mengindikasikannya pada setiap pergerakan harga :
Tren
Kondisi Indikator Ichimoku terdiri dari:
Strong Bullish Signal (Tren naik kuat)
Kumo berada di bawah harga, sementara Tenkan Sen berada di atas Kijun Sen dan Chikou Span juga berada di atas harga.
Medium Bullish Signal (Tren naik dengan kekuatan sedang)
Kumo berada di bawah harga, Tenkan Sen di atas Kijun Sen tetapi berada di dalam Kumo. Sedangkan Chikou Span berada di atas harga.
Weak Bullish Signal (Tren naik lemah)
Kumo berada di atas harga, Tenkan Sen di atas Kijun Sen, tetapi di bawah Kumo. Sementara Chikou Span berada di atas harga.
Strong Bearish Signal (Tren turun dengan sangat kuat)
Kumo Berada di atas harga, sementara Tenkan Sen berada di bawah Kijun Sen dan Chikou Span juga berada di bawah harga.
Weak Bearish Signal (Tren turun secara lemah)
Kumo berada di bawah harga, sedangkan Tenkan Sen di bawah Kijun Sen namun di atas Kumo. Chikou Span berada di bawah harga.
Sebagai permulaan, jangan langsung mengaplikasikan indikator Ichimoku Kinko Hyo di akun real, melainkan menguji coba terlebih dahulu di akun demo. Buat diri Anda familier dengan indikator tersebut disesuaikan dengan rencana trading Anda.
Baca juga: Trend Bullish dan Bearish: Trader Wajib Profit Kalau Tahu Ini
FAQ Tentang Indikator Ichimoku Kinko Hyo
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan mengenai indikator Ichimoku Kinko Hyo:
Apa itu Indikator Ichimoku Cloud?
Indikator Ichimoku adalah sebuah indikator teknikal guna membantu menunjukkan level-level support dan resistance, mengidentifikasi arah pergerakan tren, mengukur momentum, serta memberikan sinyal trading bagi trader agar dapat mendapatkan profit.
Apa itu Kijun?
Kijun Sen atau Kijun ialah garis yang dihitung berdasarkan titik-titik penting dalam histori pergerakan harga pada periode waktu tertentu dengan rumus: (HIGHEST HIGH + LOWEST LOW)/2, dengan periode standar 26. Kijun juga berfungsi sebagai sinyal persilangan (crossover) MACD. Jika Kijun memotong Tenkan dari bawah, maka menandakan sinyal bullish. Sementara jika Tenkan memotong Kijun dari bawah, berarti ada sinyal bearish.
Apa itu Tenkan Sen?
Tenkan Sen adalah salah satu komponen dalam indikator Ichimoku guna mengetahui kuat tidaknya sebuah sinyal dalam suatu pergerakan harga. Tenkan Sen memiliki kegunaan mirip Moving Average periode 9 dan 26, namun cara plotting-nya tidak sama persis.
Bagaimana cara kerja Ichimoku cloud?
Ichimoku bermanfaat untuk mengetahui dimanakah titik resisten atau support dari suatu pergerakan harga, seberapa tebal support atau resisten tersebut, juga tentang bagaimana sebuah trend akan terjadi. Bila harga bergerak di atas awan Senkou, itu berarti harga sedang berada dalam trend naik. Apabila ternyata harga sedang berada di bawah Awan Senkou, maka trend sedang menurun. Bila ternyata harga berada di dalam awan, itu artinya harga sedang memasuki masa struggling atau bisa juga disebut kondisi Sideways.
Seperti apa setting Ichimoku terbaik?
Setting default indikator Ichimoku adalah 9, 26, 52 lantaran pada dasarnya Ichimoku digunakan untuk menganalisa pergerakan harga dalam jangka panjang atau long periods. Namun jangan khawatir, karena periode dasar (9, 26, 52) dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan Anda.
Apa informasi di atas seputar indikator ichimoku bermanfaat untuk Anda? Mari terus tingkatkan literasi keuangan dengan Download E-Book TPFx Indonesia dan jadilah trader andal dengan cuan maksimal di sini!