FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bullish Range Limited 0,65200 – 0,66200
Kebangkitan mata uang Aussie mulai nampak, terlebih setelah rilis data ekonomi AS buruk. Dolar Australia berhasil menguat dan sentuh level tertingginya di $0,65470, bangkit dari level terendah 3bulan. Laporan pekerjaan yang lemah di AS memperpanjang espektasi dovish untuk Fed dan menekan Dollar AS. Hal ini memicu rebound tajam untuk mata uang G10 karena ekspektasi perbedaan suku bunga yang lebih rendah. Sementara itu, Dollar Australia juga tertekan oleh angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal kedua, yang menurunkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi dari Reserve Bank of Australia bulan ini. Tingkat inflasi inti Australia melambat lebih dari yang diharapkan secara tahunan dan kuartalan menjadi masing-masing 3,9% dan 0,8% pada kuartal kedua. Pasar sekarang melihat peluang sekitar 50% untuk penurunan suku bunga RBA pada bulan November, jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya untuk penurunan pada bulan April tahun depan.
Pivot : 0,65172
R1 : 0,65481 S1 : 0,64875
R2 : 0,65778 S2 : 0,64566
R3 : 0,66087 S3 : 0,64269
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 146,500 – 145,500
Penguatan mata uang Yen terus mewarnai pergerakan market. Yen Jepang memperpanjang keperkasaannya. Bahkan penguatan Yen sudah berhasil sentuh level 146,413 per dolar, yang terkuat sejak Maret lalu. Penyebab penguatan tersebut terjadi setelah data ekonomi terbaru memperlebar perbedaan antara ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve dan Bank of Japan. Laporan pekerjaan yang buruk di AS mendorong pasar untuk memposisikan pemotongan suku bunga yang lebih besar oleh Fed tahun ini sebagai respons terhadap tanda-tanda perlambatan ekonomi yang semakin meningkat. Sementara itu, BoJ menaikkan suku bunga kebijakannya ke level tertinggi dalam 16 tahun sebesar 0,25% dan mengisyaratkan keinginan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika ekonomi membutuhkannya. Para pelaku pasar memprediksi akan ada 2 kenaikan suku bunga lagi tahun fiskal ini yang berakhir Maret 2025, dengan kenaikan berikutnya terlihat pada bulan Desember. Data terbaru juga menunjukkan bahwa otoritas Jepang menghabiskan 5,53 triliun yen untuk mendukung mata uang melalui intervensi pada bulan Juli. Sementara itu, pemerintah Jepang mengatakan bahwa yen yang lemah dapat mengikis daya beli rumah tangga dengan mendorong inflasi lebih dari pertumbuhan upah, yang menyoroti kebutuhan mendesak para pejabat untuk mendukung mata uang tersebut.
Pivot : 147,586
R1 : 148,759 S1 : 145,402
R2 : 150,943 S2 : 144,229
R3 : 152,116 S3 : 142,045
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2859 – 1.2916
Pound mendapat kekuatan baru setelah rilis data tenaga-kerja U.S (Non-farm payroll) yang jatuh di bawah angka perkiraan (114k) dari angka sebelumnya (179k). Rilis angka tersebut membuat nilai indeks dollar terperosok jatuh cukup signifikan yang didukung makin tingginya angka pengangguran yang berada di level 4.3% untuk bulan Juli. pounds sempat menyentuh harga tertingginya di level 1.2839 dan pada akhirnya ditutup jauh diatas pembukaan pada perdagangan Jumat kemarin. Pounds masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang didukung akan rilisnya data S&P Global U.K Service PMI sore nanti, yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari angka sebelumnya 52.1 naik menjadi 52.4, angka tersebut menunjukkan adanya ekspansi di sektor jasa di negara Inggris yang meningkat.
Open : 1.2796 Pivot : 1.2783
R1 : 1.2859 S1 : 1.2726
R2 : 1.2916 S2 : 1.2649
R3 : 1.2992 S3 : 1.2593
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0816 – 1.0726
EUR menguat cukup signifikan pada perdagangan Jumat kemarin, penguatan EUR didukung lemahnya nilai indeks dollar setelah rilis data tenaga-kerja U.S (Non-farm payroll) yang jatuh di bawah angka perkiraan. Pelemahan dollar juga diakibatkan meningkatnya angka pengangguran yang berada di level 4.3% versus 4.1% (bulan sebelumnya). EUR berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya rilis data Composite PMI dan data Service PMI untuk kawasan Uni Eropa yang diperkirakan turun. Di Satu-sisi data S&P Global Service PMI dan ISM Non Manufacturing PMI U.S akan mengalami kenaikan.
Open : 1.0922 Pivot : 1.0871
R1 : 1.0961 S1 : 1.0816
R2 : 1.1016 S2 : 1.0726
R3 : 1.1106 S3 : 1.0672
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8684 – 0.8786
CHF terus melanjutkan penguatannya selama sepekan terakhir terhadap U.S dollar. Penguatan mata-uang Swiss franc didukung lemahnya angka tenaga-kerja U.S (Non-farm payroll) yang jatuh di bawah angka perkiraan. Lemahnya nilai indeks dollar juga didukung makin meningkatnya angka pengangguran yang rilis di level 4.3% versus 4.1% (angka sebelumnya). Disatu-sisi angka Inflasi Swiss yang rilis Jumat kemarin masih tetap di level rendah yaitu 1.3% (YoY). CHF berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan rilisnya data S&P Global Service PMI dan ISM Non Manufacturing PMI U.S yang diprediksikan akan meningkat pada malam nanti.
Open : 0.8557 Pivot : 0.8629
R1 : 0.8684 S1 : 0.8526
R2 : 0.8786 S2 : 0.8473
R3 : 0.8840 S3 : 0.8370
DXY
Opportunty: Bearish Range 103,200 – 102,500
Data ketenagakerjaan AS membuat mata uang Dollar AS terperosok cukup dalam. Indeks Dollar AS (DXY) merosot dan sentuh level terendah di 103,125 pada hari Jumat, level terendah dalam lebih dari 4 bulan setelah laporan pekerjaan yang lemah menambah ekspektasi dovish untuk Federal Reserve. Ekonomi AS menambah 114.000 pekerjaan bersih pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 175.000 peningkatan, sementara tingkat pengangguran secara tak terduga melonjak ke level tertinggi tahun 2021 sebesar 4,3% dan pertumbuhan upah melambat lebih dari yang diharapkan. Hal ini mendorong pasar untuk memperkirakan 100bps dalam pemotongan suku bunga oleh Fed tahun ini, yang berjumlah total pemotongan 50bps dan dua pemotongan 25bps dalam tiga keputusan tersisa tahun ini. DXY juga tertekan oleh kenaikan suku bunga yang tidak terduga oleh Bank of Japan minggu ini, yang mendorong yen untuk reli 5% sejak Jumat lalu.
Pivot : 103,590
R1 : 104,055 S1 : 102,754
R2 : 104,891 S2 : 102,289
R3 : 105,356 S3 : 101,453
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 32,940
Indeks Nikkei 225 turun sebanyak 7% menjadi sekitar 33,370 sementara Indeks Topix yang lebih luas turun 6,5% menjadi 2,370 pada hari Senin, dengan kedua tolok ukur tersebut mencapai posisi terendah tujuh bulan karena investor terus bergulat dengan prospek suku bunga yang lebih tinggi di Jepang. Ekuitas lokal juga dijual karena reli tajam yen yang merugikan prospek keuntungan industri-industri berat ekspor Jepang.
Pekan lalu, Bank of Japan menaikkan suku bunga kebijakannya menjadi 0,25% dan mengisyaratkan kesediaan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, dengan pasar memperkirakan dua kenaikan lagi pada tahun fiskal ini dibandingkan akhir Maret 2025.
Saham-saham Jepang juga mencatat kerugian di Wall Street yang didorong oleh kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih besar. Resesi AS dan pendapatan mengecewakan dari perusahaan-perusahaan teknologi besar. Saham-saham finansial memimpin aksi jual, dengan kerugian tajam yang dialami oleh Mitsubishi UFJ (-12.1%), Sumitomo Mitsui (-11.2%) dan Tokio Marine Holdings (-10.2%). Saham teknologi kelas berat, otomotif dan konsumen juga anjlok, termasuk Disco Corp -6.5%0, Toyota Motor (-8.3%) dan Fast Retailing (-4%).
Pivot : 35,330
R1 : 36,310 S1 : 33,970
R2 : 37,670 S2 : 32,990
R3 : 40,010 S3 : 30,650
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 16,430
Hang Seng anjlok 359 poin atau 2,1% menjadi berakhir pada 16.946 pada hari Jumat, jatuh untuk sesi kedua seiring merosotnya kontrak berjangka AS karena kekhawatiran resesi meningkat menjelang laporan pekerjaan bulanan yang muncul setelah klaim pengangguran mingguan mencapai level tertinggi dalam satu tahun.
Indeks bertahan di level terendah dalam 14 minggu, melemah selama tiga minggu berturut-turut, tertekan oleh kerugian di seluruh sektor. Indeks teknologi merosot hampir 3%, serupa dengan indeks saham-saham AS lainnya karena kegelisahan mengenai pertumbuhan di sektor ini. Konsumen, keuangan, dan properti anjlok karena pasar di Tiongkok merosot, akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap perekonomian, yang ditandai dengan penurunan aktivitas pabrik, lemahnya data PDB kuartal kedua, dan ketidakjelasan arah kebijakan dari Beijing pada akhir dua peristiwa penting di bulan Juli.
Yang menambah momentum penurunan adalah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah terbunuhnya seorang pemimpin Hamas. Beberapa hambatan terbesar hari ini adalah Meituan (-4.8%), Techtronic Inds. (-4.2%), Xiaomi Corp. (-3.6%), Semicon Manufacturing (-2.1%), dan Tencent Hlds. (-2,0%).
Pivot : 16,929
R1 : 17,038 S1 : 16,785
R2 : 17,182 S2 : 16,676
R3 : 17,435 S3 : 16,423
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit Area: 18,640.00 | SL: 18,760.00 | TP: 18,000
Saham berjangka AS turun tajam pada hari Senin, melanjutkan aksi jual minggu lalu yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap penurunan ekonomi AS. Pekan lalu, Dow turun 2,1%, menghentikan kenaikan beruntun empat minggunya. S&P 500 dan Nasdaq Composite juga turun masing-masing 2,06% dan 3,35%, dengan kedua indeks tersebut melemah selama tiga minggu berturut-turut. Nasdaq Composite yang sarat teknologi kini turun lebih dari 10% dari rekor tertinggi bulan lalu, memasuki wilayah koreksi.
Pada hari Jumat, data menunjukkan bahwa perekonomian AS menambah lapangan pekerjaan jauh lebih sedikit dibandingkan perkiraan pada bulan Juli, memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin terlambat dalam menurunkan suku bunga karena perekonomian sudah menuju ke dalam resesi. Investor sekarang menantikan data PMI jasa AS dan pidato Presiden Fed San Francisco Mary Daly pada hari Senin untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut. Di sisi korporasi, pasar akan memantau dengan cermat Apple setelah Berkshire Hathaway milik Warren Buffett melepas hampir setengah sahamnya di pembuat iPhone tersebut.
Pivot : 18,638.83
R1 : 18,892.17 S1 : 18,229.42
R2 : 19,231.58 S2 : 18.046.06
R3 : 19,824.33 S3 : 17,453.33
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish selama support 3.410, target 2.447
Harga emas turun pada hari Jumat karena aksi ambil untung terjadi setelah sebelumnya naik lebih dari 1% dalam sesi perdagangan akibat harapan akan penurunan suku bunga yang didorong oleh data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan. Namun, emas masih mencatat kenaikan sebesar 1,8% minggu ini karena meningkatnya permintaan safe haven akibat ketegangan di Timur Tengah dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang membuat logam mulia tersebut lebih menarik bagi investor.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS 10-tahun turun ke level terendah sejak Desember, dan dolar AS (.dxy) mencapai level terendah sejak Maret setelah data menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan yang ditambahkan oleh pemberi kerja pada bulan Juli lebih sedikit dari perkiraan para ekonom, sementara tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3%.
Data ini muncul setelah pernyataan Ketua Fed Jerome Powell, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa suku bunga bisa dipotong secepatnya pada bulan September jika ekonomi AS mengikuti jalur yang diharapkan.
Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dalam memegang aset ini.
Pivot : 2.432
R1 2.432 R2 2.447 R3 2.462
S1 2.410 S2 2.394 S3 2.378
Oil
Opportunity: Bearish menuju 71.39
Harga minyak naik dari posisi terendah dalam tujuh bulan karena ketegangan di Timur Tengah meningkat menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi di Israel oleh Iran. Harga Brent naik di atas $77 per barel setelah sebelumnya ditutup pada posisi terendah sejak 10 Januari pada hari Jumat, sementara West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $74. Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan dari Iran dan milisi regional sebagai balasan atas pembunuhan pejabat Hezbollah dan Hamas. AS telah mengirim bala bantuan pertahanan.
Minyak mencatat penurunan selama empat minggu berturut-turut karena sinyal melemahnya permintaan di AS dan China, dengan perdagangan berjangka ekuitas menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut di pasar yang lebih luas pada hari Senin. Harga minyak kini hampir datar sepanjang tahun ini, setelah mengalami kenaikan akibat pemotongan pasokan oleh OPEC+ dan kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah dapat mempengaruhi produksi dari wilayah tersebut.
Di tempat lain, Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah andalannya ke Asia untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, sebagai tanda awal bahwa kerajaan tersebut tetap yakin akan permintaan di kawasan itu. Arab Saudi melakukan pemotongan harga yang signifikan untuk Eropa dan AS. Produksi dari ladang Sharara di Libya berkurang setidaknya 50.000 barel per hari sejak Sabtu malam. Pemerintah menyalahkan “pemerasan politik” atas pengurangan di cadangan terbesar negara tersebut.
Pivot 74.60
R1 74.60 R2 76.00 R3 77.60
S1 72.95 S2 71.39 S3. 69.44
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 5 Agustus 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Mengukur Kesehatan Sektor Jasa AS Melalui Data ISM Service PMI
Catat jam dan waktunya ya!
Senin, 5 Agustus 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: