FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,67500 – 0,66500
Pergerakan mata uang Aussie masih berada di jalur pelemahannya, terbebani oleh kekuatan mata uang Greenback karena data ekonomi AS yang solid meredam ekspektasi untuk penurunan suku bunga Federal Reserve. Data pada Jumat menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah lebih banyak lapangan pekerjaan dari yang diharapkan pada September, mendorong pasar untuk tidak memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi dari Fed pada November mendatang. Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga meredam selera risiko, sehingga semakin menekan mata uang yang sensitif terhadap risiko. Sementara itu, investor terus menilai prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia di tengah ekspektasi bahwa bank sentral tersebut dapat mulai memangkas suku bunga jauh lebih lambat daripada bank sentral lainnya. Pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga RBA pada Desember adalah lebih dari 70%, tetapi kemungkinan besar kebijakan tersebut akan tetap stabil hingga awal tahun 2025 jika inflasi inti tetap tinggi.
Pivot : 0,67697
R1 : 0,67965 S1 : 0,67296
R2 : 0,68366 S2 : 0,67028
R3 : 0,68634 S3 : 0,69743
USDJPY
Opportunty: Bearish Range Limited 148,000 – 147,000
Pergerakan mata uang Yen masih dibayangi pelemahan, bahkan telah menyentuh level 149,128 pada awal pekan kemarin sebelum menutup sebagian kerugiannya, yang mendorong diplomat mata uang utama Atsushi Mimura untuk mengeluarkan peringatan lisan baru terhadap pergerakan spekulatif di pasar valuta asing. Yen berada di bawah tekanan minggu lalu ketika Perdana Menteri baru Shigeru Ishiba dan menteri ekonominya Ryosei Akazawa menganjurkan untuk berhati-hati sebelum menaikkan suku bunga lebih lanjut mengingat kondisi ekonomi saat ini. Penurunan mata uang tersebut semakin didorong oleh laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat yang mendorong pasar untuk memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga 50 basis poin lagi dari Federal Reserve pada November. Investor sekarang menantikan data upah Jepang minggu ini untuk mengukur implikasinya terhadap tekanan inflasi dan kebijakan moneter.
Pivot : 148,380
R1 : 148,914 S1 : 147,632
R2 : 149,662 S2 : 147,098
R3 : 150,196 S3 : 146,350
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3016 – 1.2973
Pounds sedikit mengalami pelemahan pada sesi perdagangan London yang disebabkan rilisnya laporan Indeks Harga Perumahan yang stagnan dan turunnya data Tingkat Hipotik U.K (Mortgage Rate) menjadi 7.69% versus 7.83% pada bulan sebelumnya. Pelemahan GBP berlanjut pada sesi U.S Amerika dimana permintaan akan dollar U.S masih meningkat di tengah gejolak konflik Timur-Tengah yang kian memanas. Pounds masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini sambil menunggu laporan Trade Balance U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami sedikit kenaikan dari -78.80B akan sedikit naik menjadi -70.60B.
Open : 1.3081 Pivot : 1.3091
R1 : 1.3124 S1 : 1.3048
R2 : 1.3166 S2 : 1.3016
R3 : 1.3199 S3 : 1.2973
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0936 – 1.0921
Mata-uang Euro mampu bertahan dari tekanan U.S dollar pada perdagangan Senin Kemarin. Setelah rilis data Retail Sales untuk kawasan Uni Eropa mengalami sedikit kenaikan sebesar 0.2% versus 0.0% pada bulan sebelumnya. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang akan disebabkan akan rilisnya laporan Trade Balance U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami sedikit kenaikan dari -78.80B menjadi -70.60B.
Open : 1.0971 Pivot : 1.0970
R1 : 1.0988 S1 : 1.0954
R2 : 1.1004 S2 : 1.0936
R3 : 1.1022 S3 : 1.0921
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8493 – 0.8453
Swiss franc mengalami penguatan yang cukup signifikan pada perdagangan Senin kemarin. Penguatan mata-uang Swiss franc terjadi setelah rilis data Cadangan Aset Mata-uang asing swiss (Foreign Reserves USD) mengalami kenaikan sebesar 715.6B versus 693.9B, angka yang lebih tinggi menandakan penguatan untuk mata-uang CHF. Secara teknikal CHF masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini karena harga bergerak dibawah harga pivot (0.8557) sampai berita ini dimuat, dan terus melaju ke arah support selanjutnya.
Open : 0.8542 Pivot : 0.8557
R1 : 0.8588 S1 : 0.8518
R2 : 0.8621 S2 : 0.8493
R3 : 0.8646 S3 : 0.8453
DXY
Opportunty: Bullish Range 102,500 – 103,000
Kondisi Indeks Dollar AS bertahan di sekitar 102,620 pada awal pekan kemarin setelah melonjak setengah persen pada sesi sebelumnya menyusul laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan yang mendorong pasar untuk memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga 50 basis poin lagi dari Federal Reserve pada November mendatang. Data pada Jumat menunjukkan bahwa penggajian nonpertanian naik sebesar 254.000 pada September, melampaui ekspektasi 140.000, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,1% dari 4,2%. Pasar sekarang melihat sekitar 95% kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih rendah sebesar 25 bps pada November dan sekitar 5% kemungkinan tidak ada perubahan dalam suku bunga kebijakan, menurut FedWatch Tool milik CME. Investor sekarang menantikan risalah rapat Fed terbaru pada Kamis dini hari dan laporan indeks harga konsumen (CPI) pada Kamis untuk memandu prospek suku bunga lebih lanjut. Dollar AS juga diuntungkan dari peningkatan arus masuk safe haven di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Pivot : 102,490
R1 : 102,613 S1 : 102,361
R2 : 102,742 S2 : 102,238
R3 : 102,865 S3 : 102,109
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 38,400
Indeks Nikkei 225 turun 0,7% menuju 39,000 sementara Indeks Topix yang lebih luas turun 0,9% menjadi 2,713 pada hari Selasa, menghentikan kenaikan tiga hari dan mengikuti penurunan di Wall Street semalam karena lonjakan imbal hasil Treasury menekan pasar ekuitas secara global.
Saham-saham lokal juga mundur karena yen memulihkan beberapa kerugiannya di tengah masih adanya ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Bank of Japan. Di sisi ekonomi, data menunjukkan bahwa upah riil Jepang turun 0,6% pada bulan Agustus setelah kenaikan selama dua bulan, sementara belanja rumah tangga turun 1,9%.
Kerugian signifikan terlihat dari indeks kelas berat seperti Lasertec (-2%), Mitsubishi Heavy Industries (-1.1%), SoftBank Group (-2.1%), Toyota Motor (-1.8%) dan Keyence (-2.5%). Investor juga menunggu laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar Jepang minggu ini termasuk AEON, Fast Retailing dan Seven & I Holdings.
Pivot : 39,163
R1 : 39,576 S1 : 38,506
R2 : 40,233 S2 : 38,093
R3 : 41,303 S3 : 37,023
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 22,040
Hang Seng melonjak 363 poin atau 1,6% menjadi ditutup pada 23.100 pada hari Senin, menandai reli kedua berturut-turut dan tertinggi sejak awal tahun 2022, dengan kenaikan di semua sektor. Investor menambah posisi menjelang pembukaan kembali pasar saham Tiongkok pada hari Selasa setelah istirahat selama seminggu.
Sementara itu, Goldman Sachs meningkatkan prospeknya terhadap saham-saham Tiongkok menjadi overweight, memperkirakan kenaikan sebesar 15%-20% jika Beijing memenuhi langkah-langkah kebijakan yang dijanjikan. Tiongkok dilaporkan akan mengadakan konferensi pers pada hari Selasa untuk membahas stimulus ekonomi.
Namun, kemerosotan dalam kontrak berjangka AS membatasi kenaikan, karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan data CPI dan PPI serta berita acara FOMC yang akan datang. Produsen kendaraan listrik menguat, karena tarif UE terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok diperkirakan tidak akan langsung memicu perubahan harga. BYD Co melonjak 8,2%, Xpeng 4,0%, dan Li Auto 1,9%.
Sementara itu, Sihuan Pharmaceutical melonjak hampir 30,6% karena rencana pembelian kembali saham. Galaksi Ent. bertambah 10,5%, karena pertumbuhan kuat dalam kedatangan pengunjung di Makau selama liburan Hari Nasional Tiongkok.
Pivot : 23,102
R1 : 23,442 S1 : 22,884
R2 : 23,640 S2 : 22,564
R3 : 24,178 S3 : 22,026
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit Area: 20,050.00 | SL: 20,150.00 | TP: 19,840.00
Saham berjangka AS stabil pada hari Selasa setelah awal minggu perdagangan yang mengecewakan karena kenaikan imbal hasil Treasury membebani sentimen pasar. Dalam perdagangan reguler pada hari Senin, Dow turun 0,94%, S&P 500 turun 0,96% dan Nasdaq Composite anjlok 1,18%. Imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik di atas 4% untuk pertama kalinya dalam dua bulan karena investor mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve menyusul laporan pekerjaan yang kuat.
Investor sekarang menantikan lebih banyak data ekonomi dan komentar Fed pada hari Selasa untuk memandu prospek suku bunga lebih lanjut. Sepuluh dari 11 sektor S&P berakhir melemah, hal ini disebabkan oleh penurunan sektor utilitas, layanan komunikasi, dan sektor konsumen. Di antara raksasa teknologi, Apple (-2.3%), Microsoft (-1.6%), Alphabet (-2.4%), Amazon (-3.1%) dan Meta (-1.9%) melemah, sementara Nvidia (+2.2%) menguat. Sementara itu, saham-saham energi menguat seiring kenaikan harga minyak akibat meningkatnya risiko pasokan di Timur Tengah.
Pivot : 20,074.00
R1 : 20,200.75 S1 : 19,885.25
R2 : 20,389.50 S2 : 19,758.50
R3 : 20,705.00 S3 : 19,443.00
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Potensi koreksi menuju support 2.632. Jika support bertahan, peluang rebound menguji resistance 2.653
Harga emas melemah pada hari Senin di tengah penguatan dolar AS dan data ketenagakerjaan terbaru yang memicu pengurangan ekspektasi investor terkait pemangkasan suku bunga yang signifikan oleh Federal Reserve pada bulan November mendatang. Harga emas spot turun 0,2% menjadi $2.648,21 per ounce pada pukul 13:51 waktu setempat, setelah mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di $2.685,42 pada 26 September lalu. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup 0,1% lebih rendah pada $2.666,00 per ounce.
Penguatan dolar AS mencapai level tertinggi dalam tujuh minggu, membuat harga emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Kondisi ini dianggap sebagai faktor utama yang menahan harga emas untuk mencapai rekor tertinggi baru.
Sementara itu, analis melihat bahwa potensi kenaikan harga emas dalam jangka pendek diperkirakan bisa mencapai $2.700, dengan tujuan jangka panjang di level $3.000, didukung oleh permintaan sebagai aset safe-haven akibat ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik, terutama menjelang pemilu di AS. Emas juga sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Para trader saat ini memperkirakan probabilitas 86% bahwa Federal Reserve hanya akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase bulan depan, setelah laporan ketenagakerjaan AS minggu lalu memperkuat keyakinan bahwa perekonomian tidak memerlukan pemangkasan suku bunga yang besar untuk sisa tahun ini. Kekhawatiran terkait eskalasi konflik di Timur Tengah juga mempengaruhi sentimen pasar.
Selanjutnya, pasar akan memantau risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve terakhir, serta data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS minggu ini.
Sementara itu, bank sentral China menahan diri untuk membeli emas dalam cadangannya selama lima bulan berturut-turut pada bulan September. Dengan harga emas mendekati rekor tertinggi, China mungkin menunda pembelian lebih lanjut dalam jangka pendek, meskipun tren jangka panjang untuk meningkatkan cadangan emas dapat berlanjut.
Pivot : 2.653
R1 2.653 R2 2.660 R3 2.670
S1 2.632 S2 2.624 S3 2.615
Oil
Opportunity: Bullish selama di atas support 76.57-74.44, target 78.93
Harga minyak mentah Brent stabil di dekat level $81 per barel setelah naik selama lima sesi berturut-turut, didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Investor juga bersiap menyambut dibukanya kembali pasar di China setelah libur panjang selama seminggu. Patokan global ini mencatatkan kenaikan 3,7% pada penutupan hari Senin, memperpanjang kenaikan mingguan yang besar. West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $77 per barel.
Pasar saat ini memantau potensi aksi balasan Israel terhadap Tehran setelah serangan misil pekan lalu, dengan pertempuran yang semakin meningkat melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran. Di China, perencana ekonomi utama akan mengadakan konferensi pers pada hari Selasa untuk membahas paket kebijakan yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara pengimpor minyak terbesar di dunia tersebut. Ekspektasi meningkat bahwa Beijing mungkin akan memperluas belanja publik sebagai bagian dari paket stimulusnya.
Para trader juga fokus pada perkembangan di Timur Tengah setelah serangan misil Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang besar-besaran. Kawasan ini menyumbang sepertiga dari pasokan minyak global, dan Presiden AS Joe Biden telah berupaya mencegah Israel menyerang ladang minyak di Tehran.
Pasar minyak juga diguncang oleh ketegangan ini, dengan indeks volatilitas implisit untuk Brent mendekati level tertinggi dalam setahun. Ada peningkatan besar dalam opsi call—yang menguntungkan pembeli saat harga minyak berjangka naik—dengan premi opsi call Brent terhadap opsi put melebar ke level tertinggi dalam satu tahun pada penutupan hari Senin.
Pivot 76.57
R1 78.09 R2 80.09 R3 80.86
S1 76.57 S2 75.57 S3. 74.44
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Selasa, 08 Oktokber 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas (XAUUSD) bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Gejolak di Timur Tengah & Isu Suku Bunga Masih Jadi Sorotan Pasar
Catat jam dan waktunya ya!
Selasa, 08 Oktokber 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: