FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,66600 – 0,65600
Mata uang Aussie justru mengalami tekanan, meskipun secara umum kondisi mata uang Dollar AS justru sedang melemah. Diperkirakan pelemahan Aussie ini datang dari adanya aksi profit taking yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Disisi lain sikap Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Michele Bullock menegaskan kembali bahwa bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Agustus lalu, karena inflasi masih terlalu tinggi. Namun, ia mengakui bahwa RBA akan berusaha mempertahankan keuntungan yang diperoleh di pasar tenaga kerja sambil mencoba menurunkan inflasi ke kisaran target 2-3%. Investor juga mencerna data yang menunjukkan surplus perdagangan Australia naik ke level tertinggi dalam 5 bulan pada bulan Juli karena ekspor meningkat sementara impor turun. Awal minggu ini, angka-angka menunjukkan bahwa ekonomi Australia tumbuh 0,2% secara kuartalan dalam 3 bulan hingga Juni, bertahan stabil untuk kuartal 3 berturut-turut tetapi gagal memenuhi ekspektasi pasar sebesar 0,3%. Secara teknikal dapat dilihat pada TF daily, sudah terkonfirmasi “bearish engulfing” yang berpotensi pelemahan Aussie dapat berlanjut di perdagangan market hari ini.
Pivot : 0,66978
R1 : 0,67360 S1 : 0,66288
R2 : 0,68050 S2 : 0,65906
R3 : 0,68432 S3 : 0,65216
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 142,300 – 141,300
Penguatan mata uang Yen terus berlanjut, bahkan berhasil menyentuh level terkuatnya di 141,769. Level yang pernah disentuh Agustus lalu berhasil dilewati. Dukungan penguatan mata uang Yen ini terjadi setelah karena Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut di tengah tekanan inflasi yang terus-menerus dan kenaikan upah. Data awal minggu ini menunjukkan bahwa upah riil di Jepang naik untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juli, mencapai peningkatan tahunan sebesar 0,4% karena total pendapatan tunai naik 3,6%. Namun, data berikutnya mengungkapkan bahwa pengeluaran rumah tangga naik lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Juli. Para pembuat kebijakan BOJ baru-baru ini mengindikasikan bahwa mereka akan menyesuaikan pengaturan moneter lebih lanjut jika prospek mereka terhadap ekonomi dan harga terwujud, dengan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga lagi pada bulan Desember. Di sisi lain, Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga bulan ini di tengah meningkatnya risiko pasar tenaga kerja dan pelemahan ekonomi yang lebih luas.
Pivot : 142,700
R1 : 143,631 S1 : 141,391
R2 : 144,940 S2 : 140,460
R3 : 145,871 S3 : 139,151
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.3030 – 1.2951
Terjadi volatil yang signifikan pada perdagangan Jumat kemarin, setelah rilis laporan data Non-Farm Payroll U.S dengan data aktual rilis di bawah angka perkiraan yaitu 142K pekerja versus 164K pekerja dan adanya data revisi sebesar 89K pekerja versus 114K pekerja. Angka tersebut menandakan bahwa angka pekerja di U.S masih dapat terkontrol yang membuat U.S dolar kembali menguat sebagai mata-uang simpanan yang aman. Pounds sempat menguat pada perdagangan Jumat kemarin dan pada akhirnya ditutup melemah terhadap U.S dollar. Para investor akan fokus pada pertemuan FOMC mendatang yang diprediksikan akan adanya pemangkasan suku-bunga The Fed yang diharapkan oleh para pelaku pasar dalam upaya pencegahan krisis yang terjadi di U.S Amerika. Pounds masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini mengingat masih kuatnya sektor tenaga kerja dan turunnya tingkat pengangguran di level 4.2% versus 4.2% angka sebelumnya.
Open : 1.3114 Pivot : 1.3159
R1 : 1.3209 S1 : 1.3080
R2 : 1.3288 S2 : 1.3030
R3 : 1.3338 S3 : 1.2951
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.1012 – 1.0959
EUR mengalami volatil yang cukup signifikan pada perdagangan Jumat Kemarin, rilisnya data Non-Farm Payroll dan laporan tingkat pengangguran U.S membuat EUR ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat kemarin. Angka pembayaran gaji diluar sektor pertanian (Non-Farm Payroll) rilis dibawah angka perkiraan, ini yang membawa mata-uang Euro sempat mengalami penguatan yang cukup signifikan. Namun setelah terjadi Revisi angka sebelumnya dari 114K pekerja menjadi 89K pekerja membuat mata-uang U.S dollar kembali menguat. Hal tersebut menandakan masih kuatnya angka pekerja di U.S dibandingkan angka sebelumnya yaitu 142K pekerja versus 89K pekerja.
EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini mengingat kuatnya sektor tenaga kerja dan berkurangnya angka pengangguran di U.S Amerika.
Open : 1.1076 Pivot : 1.1101
R1 : 1.1139 S1 : 1.1048
R2 : 1.1191 S2 : 1.1012
R3 : 1.1228 S3 : 1.0959
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8527 – 0.8580
CHF mengalami volatil yang signifikan pada perdagangan Jumat kemarin, namun dapat dikatakan mata-uang Swiss franc mampu bertahan di tengah menguatnya mata-uang U.S dollar. Kuatnya angka Pekerja dan angka pengangguran di U.S membuat CHF tertahan dalam penguatannya. Setelah penguatan dalam satu pekan terakhir, CHF rentan untuk terkoreksi. Disatu sisi data ekonomi U.S menunjukan kekuatan yang moderat. CHF berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini.
Open : 0.8428 Pivot : 0.8426
R1 : 0.8479 S1 : 0.8378
R2 : 0.8527 S2 : 0.8326
R3 : 0.8580 S3 : 0.8277
DXY
Opportunty: Bearish Range 101,100 – 100,700
Untuk kesekian kalinya kondisi mata uang Greenback mengalami tekanan cukup hebat, terlebih setelah rilis data sektor ketenagakerjaan AS. Dollar AS melemah mendekati lagi posisi terendah 13 bulan yang disentuh pada bulan Agustus, karena laporan pekerjaan terbaru memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin siap untuk penurunan suku bunga yang substansial. Ekonomi AS menambahkan lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan Agustus dan angka untuk Juni dan Juli direvisi jauh lebih rendah. Namun, tingkat pengangguran turun tipis ke 4,2% seperti yang diharapkan dan pertumbuhan upah meningkat ke 0,4% dari 0,2%, lebih tinggi dari perkiraan 0,3%. Selain itu, Presiden Federal Reserve Bank of New York “John Williams” mengatakan sekarang sudah tepat bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Para pelaku pasar sekarang memperkirakan peluang hampir 50% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps di pertemuan FOMC pertengahan September nanti, dibandingkan dengan sekitar 30% di awal minggu. Dollar AS sebagian besar melemah terhadap Pound Inggris dan Yen. Mempertimbangkan minggu pertama September, Dollar AS turun sekitar 0,8%.
Pivot : 101,055
R1 : 101,527 S1 : 100,715
R2 : 101,867 S2 : 100,243
R3 : 102,339 S3 : 99,903
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 34,500
Indeks Nikkei 225 turun 3% menjadi 35.300 pada hari Senin, mencapai posisi terendah dalam satu bulan dan mengikuti aksi jual tajam di Wall Street karena lemahnya data pekerjaan AS meningkatkan kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi terbesar di dunia.
Di dalam negeri, data akhir menunjukkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh sebesar 2,9% secara tahunan pada kuartal kedua, lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 3,1% dan perkiraan konsensus sebesar 3,2%.
Namun, pertumbuhan yang solid, kenaikan upah dan tekanan inflasi yang terus-menerus terus mendukung spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Teknologi memimpin aksi jual, dengan penurunan tajam yang dialami oleh Lasertec (-7%), Tokyo Electron (-6.1%), Disco Corp (-6.5%), Advantest (-5.8%) dan SoftBank Group (-2.4%). Indeks kelas berat lainnya juga mencatat penurunan penting termasuk Mitsubishi Heavy Industries (-3.7%), Mitsubishi UFJ (-3.9%), Toyota Motor (-4.2%), Fast Retailing (-3.3%) dan Sony Group (-3.6%).
Pivot : 35,798
R1 : 34,556 S1 : 34,556
R2 : 37,728 S2 : 33,868
R3 : 39,658 S3 : 31,938
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 17,200
Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka lebih rendah pada hari Senin, melanjutkan tren turunnya untuk hari perdagangan kelima berturut-turut, mencerminkan aksi jual yang lebih luas di pasar ekuitas global. Indeks turun 182 poin, atau 1,04%, menjadi 17,261 poin pada bel pembukaan. Demikian pula, Indeks Hang Seng China Enterprises turun 68 poin atau 1,12%, ditutup pada 6.036 poin, sedangkan Indeks Hang Seng Tech mengalami penurunan 36 poin, atau 1,05%, berakhir pada 3.450 poin.
Di sektor teknologi, perusahaan-perusahaan besar menghadapi penyesuaian yang signifikan. Saham Tencent turun 0,9%, Alibaba turun 1,2%, dan Meituan turun 0,8%. JD Group dan Xiaomi sama-sama turun 1,2%, dengan Kuaishou mengalami penurunan yang lebih signifikan sebesar 1,7%.
Sektor keuangan juga menunjukkan kelemahan. HSBC Holdings mengalami penurunan sebesar 1,5%, sementara AIA Group sedikit melawan tren tersebut dengan kenaikan tipis sebesar 0,1%. China Ping An Insurance dan Hong Kong Exchanges and Clearing keduanya mencatat penurunan sebesar 0,7%.
Sebaliknya, sektor otomotif menunjukkan hasil yang beragam. Nio Inc melonjak 14,9% menyusul dukungan positif dari broker setelah laporan pendapatan terbarunya. Sementara itu, BYD Co mengalami penurunan sebesar 0,9%, Li Auto turun 1,9%, dan Xpeng Motors tetap tidak berubah.
Pivot : 17,428
R1 : 17,547 S1 : 17,313
R2 : 17,662 S2 : 17,194
R3 : 17,896 S3 : 16,960
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit Area: 18,610.00 | SL: 19,740.00 | TP: 18,280.00
Saham berjangka AS stabil pada hari Senin setelah rata-rata utama mengalami penurunan besar pada minggu pertama bulan September, yang secara historis merupakan periode sulit bagi ekuitas. Pekan lalu, S&P 500 turun 4,25% untuk minggu terburuk sejak Maret 2023, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 5,77% untuk penurunan mingguan terbesar sejak Januari 2022. Saham semikonduktor memimpin penurunan minggu lalu termasuk Nvidia (-13,9%), Broadcom ( -15.9%), AMD (-9.6%), SMCI (-11.7%) dan ASML Holdings (-16.7%).
Saham energi dan bahan baku juga mencatatkan kerugian besar seperti Exxon Mobil (-4.5%), Chevron (-6.4%) dan Linde (-4.5%). Pergerakan tersebut terjadi ketika data manufaktur dan pasar tenaga kerja AS yang lemah memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Laporan ketenagakerjaan bulan Agustus mengungkapkan bahwa upah nonpertanian (nonfarm payrolls) tumbuh kurang dari perkiraan, meskipun tingkat pengangguran sedikit lebih rendah. Investor kini menantikan data inflasi penting minggu ini yang dapat memberikan lebih banyak wawasan menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve bulan ini.
Pivot : 18.613.50
R1 : 18,798.75 S1 : 18,256.75
R2 : 19.155.50 S2 : 18,071.50
R3 : 19,697.50 S3 : 17,529.50
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish, selama di bawah 2.505, target 2.485
Harga emas turun pada hari Jumat, setelah mencapai level tertinggi mendekati rekor sebelumnya, akibat data pekerjaan AS yang beragam yang menimbulkan keraguan tentang besaran pemotongan suku bunga dari Federal Reserve akhir bulan ini.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa non-farm payrolls naik sebesar 142.000 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan perkiraan sebesar 160.000 dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Angka Juli juga direvisi turun menjadi 89.000. Namun, tingkat pengangguran tercatat 4,2%, sesuai dengan ekspektasi, tetapi turun dari 4,3% pada bulan sebelumnya.
Para trader emas memperdebatkan apakah Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin atau 25 basis poin pada 18 September mendatang. Saat ini, pedagang memperkirakan peluang sebesar 73% untuk penurunan sebesar 25 basis poin oleh bank sentral AS bulan ini dan peluang sebesar 27% untuk pemotongan sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch. Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa menurunkan suku bunga dalam waktu dekat akan membantu menjaga keseimbangan pasar tenaga kerja. Gubernur Federal Reserve Christopher Waller juga menyatakan bahwa “waktunya telah tiba” bagi bank sentral AS untuk memulai serangkaian pemotongan suku bunga.
Pivot : 2.505
R1 2.530 R2 2.513 R3 2.505
S1 2.485 S2 2.470 S3 2.455
Oil
Opportunity: Rebound terbatas pada kisaran 68.95-70.07
Harga minyak melonjak sebesar satu dolar pada awal perdagangan Senin karena sistem badai potensial mendekati Pantai Teluk AS, dan pasar pulih dari aksi jual yang dipicu oleh data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Jumat. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik $1, atau 1,48%, menjadi $68,67 per barel pada pukul 0146 GMT. Minyak mentah Brent naik 99 sen, atau 1,39%, menjadi $72,05 per barel.
Sistem cuaca di barat daya Teluk Meksiko diperkirakan akan menjadi badai sebelum mencapai wilayah barat laut Pantai Teluk AS. Pantai Teluk AS menyumbang sekitar 60% dari kapasitas penyulingan AS.
Pada penutupan Jumat, Brent turun 10% dalam seminggu ke level terendah sejak Desember 2021, sementara WTI turun 8% ke penutupan terendah sejak Juni 2023. Data pekerjaan AS yang lebih lemah pada bulan Agustus memicu kekhawatiran atas permintaan minyak yang menurun di negara konsumen terbesar dunia tersebut.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan permintaan minyak dengan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang non-dolar. Namun, permintaan yang lemah terus membatasi kenaikan harga.
Margin penyulingan di Asia telah menurun ke level musiman terendah sejak tahun 2020 karena permintaan yang lemah dari dua ekonomi terbesar dunia. Ekspor bahan bakar minyak ke Pantai Teluk AS turun ke level terendah sejak Januari 2019 bulan lalu akibat margin penyulingan yang lebih lemah.
Pivot 70.07
R1 68.95 R2 70.07 R3 70.71
S1 67.54 S2 66.04 S3. 63.64
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Senin, 09 September 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Memanfaatkan Peluang Profit Pasca Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Catat jam dan waktunya ya!
Senin, 09 September 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: