Market Highlight (11/09/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunty: Bearish Range 0,66500 – 0,65500

Aussie lanjutkan pelemahannya, mencapai level terendah dalam 3minggu karena data domestik yang lemah membebani sentimen. Sebuah survei swasta menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen di Australia menurun pada bulan September di tengah kekhawatiran tentang ekonomi dan pekerjaan, sementara sentimen bisnis mencapai level terendah 9 bulan pada bulan Agustus. Gubernur Bank Sentral Australia Michele Bullock juga menegaskan minggu lalu bahwa bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan Agustus karena inflasi masih terlalu tinggi. Namun, ia mengakui bahwa RBA akan berusaha mempertahankan keuntungan yang diperoleh di pasar tenaga kerja sambil mencoba menurunkan inflasi ke kisaran target 2-3%. Secara eksternal, para pedagang bersikap hati-hati menjelang pembacaan inflasi utama AS yang dapat memengaruhi rencana pelonggaran Federal Reserve. Para pedagang juga mengurangi espektasi pada pemangkasan suku bunga Fed yang lebih besar bulan ini di tengah laporan pekerjaan Agustus yang beragam, sementara para analis menyarankan langkah agresif dapat mengirimkan pesan yang salah ke pasar.

Pivot : 0,66562

R1 : 0,66717               S1 : 0,66362  

R2 : 0,66917               S2 : 0,66207

R3 : 0,67072               S3 : 0,66007


USDJPY

Opportunty: Bearish Range 142,300 – 141,300

Tekanan kembali muncul dalam perdagangan market kemarin, memangkas kenaikan dari minggu lalu karena Dollar AS bangkit menjelang data inflasi utama AS (CPI) malam nanti, yang dapat memberikan petunjuk tentang jalur pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang diharapkan. Para pedagang juga mengurangi espektasi pada pemangkasan suku bunga Fed yang lebih besar bulan ini di tengah laporan pekerjaan Agustus yang beragam, sementara analis menyarankan langkah agresif dapat mengirimkan pesan yang salah ke pasar. Sementara itu, Yen melonjak hampir 3% minggu lalu dan naik ke level tertinggi hampir tahun ini karena prediksi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut di tengah pertumbuhan yang solid, kenaikan upah, dan tekanan inflasi yang terus-menerus. Di sisi data, angka akhir menunjukkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh 2,9% per tahun pada kuartal kedua, lebih rendah dari angka awal 3,1% dan perkiraan pasar 3,2%.

Pivot : 142,780

R1 : 143,369               S1 : 141,856  

R2 : 144,293               S2 : 141,267

R3 : 144,882               S3 : 140,343


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.3135 – 1.3165

Pounds sempat menguat pada perdagangan sesi Eropa Selasa kemarin, penguatan mata-uang Inggris ini didukung rilisnya data Klaim Pengangguran (Claimant Count Change) yang menurun dan data tenaga kerja (Employment Change) yang naik cukup signifikan. Namun kembali bergerak turun di sesi U.S Amerika dimana kembali terjadi atas permintaan dollar U.S yang kuat. Market fokus pada laporan data CPI U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami pelemahan dari angka 2.9% akan turun ke angkal 2.6%. GBP berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung rilisnya data GDP U.K yang diprediksikan akan mengalami penguatan (0.2% versus 0.0%) pada siang nanti.

Open : 1.3075      Pivot : 1.3077

R1 : 1.3107           S1 : 1.3049

R2 : 1.3135           S2 : 1.3019

R3 : 1.3165           S3 : 1.2991


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.1061 – 1.1074

EUR sedikit menguat pada sesi perdagangan Eropa pada Selasa kemarin, namun kembali bergerak turun di sesi U.S Amerika karena kuatnya permintaan dollar U.S kembali terjadi. Market akan fokus pada laporan data CPI U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami pelemahan dari angka 2.9% akan turun ke angka 2.6%. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini apabila data CPI U.S terealisasi menurun.

Open : 1.1018     Pivot : 1.1027

R1 : 1.1039       S1 : 1.1005

R2 : 1.1061       S2 : 1.0992

R3 : 1.1074       S3 : 1.0971


USDCHF

Opportunity: Bearish menuju 0.8431 – 0.8408

Diluar dugaan, CHF bergerak menguat di tengah kuatnya permintaan U.S dollar pada perdagangan Selasa kemarin. CHF bergerak menguat ditutup di level 0.8468 di akhir sesi U.S Amerika. Para pelaku pasar fokus pada laporan data CPI U.S yang diperkirakan akan mengalami pelemahan (2.6% versus 2.9%). CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini apabila data CPI U.S terealisasi mengalami pelemahan.

Open : 0.8467    Pivot : 0.8473

R1 : 0.8492         S1 : 0.8450

R2 : 0.8516         S2 : 0.8431

R3 : 0.8535         S3 : 0.8408


DXY

Opportunty: Bullish Range Limited  101,700 – 101,900

Perlahan namun pasti, tanda penguatan mata uang Greenback terus berlanjut. Pergerakan menguat Dollar AS ini untuk sesi 3 berturut-turut karena investor menantikan data inflasi utama AS minggu ini yang dapat menawarkan petunjuk tentang skala potensial dari penurunan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve akhir bulan ini. Laporan penggajian bulan Agustus yang dirilis pada hari Jumat memberikan sedikit kejelasan tentang jalur suku bunga, dengan ekonomi AS menambahkan lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan, sementara tingkat pengangguran sedikit lebih rendah dan pertumbuhan upah tetap solid. Sementara itu, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan minggu lalu bahwa waktunya telah tiba untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan mendatang, dan mengindikasikan ia akan terbuka untuk pengurangan substansial jika perlu. Presiden Bank Fed New York John Williams berbagi pandangan yang sama, menambahkan bahwa data ekonomi yang masuk akan menentukan arah penurunan suku bunga. Dollar AS menguat secara keseluruhan, melayang di level tertinggi 3minggu pada Euro, Sterling, Aussie dan Kiwi.

Pivot : 101,656

R1 : 101,769      S1 : 101,545

R2 : 101,880      S2 : 101,432

R3 : 101,993      S3 : 101,321


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bullish menuju 36,754

Indeks Nikkei 225 turun 0,16% menjadi ditutup pada 36.159 pada hari Selasa, membalikkan kenaikan dari awal sesi karena investor menjadi berhati-hati menjelang angka inflasi utama AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve di minggu depan.

Pandangan hawkish terhadap kebijakan moneter Bank of Japan yang mendorong reli yen sejak pertengahan Juli dan memicu pembatalan besar-besaran carry trade yen juga terus menekan ekuitas domestik. Dari segi data, pertumbuhan PDB Jepang Kuartal 2 direvisi lebih rendah, meskipun angka terbaru menunjukkan kenaikan upah dan tekanan inflasi yang terus berlanjut.

Dalam berita perusahaan, Daiichi Sankyo anjlok 8,6% setelah obat eksperimental perusahaan farmasi Jepang tersebut, yang dikembangkan bersama dengan AstraZeneca, tidak menunjukkan perbaikan signifikan selama uji coba pada pasien kanker paru-paru. Penurunan penting lainnya termasuk Fast Retailing (-0,6%), Mercari (-1,2%) dan Nippon Tel (-2,6%).

Pivot : 36,095

R1 : 36,585                 S1 : 35,645

R2 : 37,035                 S2 : 35,155

R3 : 37,975                 S3 : 34,215


HANGSENG

Opportunity: Bearish menuju 16,980

Hang Seng naik 37 poin atau 0,2% menjadi berakhir pada 17,234 pada hari Selasa setelah diperdagangkan di zona merah pada sesi pagi, karena data baru menunjukkan ekspor Tiongkok tumbuh kuat pada bulan Agustus meskipun meningkatnya hambatan perdagangan dari Barat.

Pasar menghentikan penurunan dalam 5 sesi sebelumnya untuk bangkit dari level terendah dalam 3 minggu setelah rebound di Wall Street pada hari Senin menjelang data inflasi AS yang dapat menawarkan lebih banyak isyarat mengenai penurunan suku bunga dari The Fed minggu depan. Sebagian besar sektor menguat, dengan sektor konsumen, teknologi, dan keuangan menjadi sektor dengan penggerak utama.

Sands China naik 3,9% setelah pemegang saham pengendali Las Vegas Sands Corp. berencana untuk meningkatkan lebih lanjut kepemilikannya di perusahaan tersebut. Alibaba Group bertambah 0,3%, karena bursa Tiongkok akan memasukkan saham raksasa e-commerce itu ke dalam skema Stock Connect. Perusahaan yang berkinerja kuat lainnya adalah Li Auto (6,5%), Chow Tai Fook Jewellery (4,2%), dan JD Logistics (4,1%). Sebaliknya, saham-saham properti jatuh setelah tidak dapat diakses oleh investor di Tiongkok daratan di tengah pelemahan sektor ini.

Pivot : 17,108

R1 : 17,203     S1 : 16,927

R2 : 17,384     S2 : 16,832

R3 : 17,660    S3 : 16,556


NASDAQ

Opportunity: Buy Limit Area: 18,700.00  | SL: 18,600.00 | TP: 19,000.00

Saham berjangka AS stabil pada hari Rabu karena investor bersiap untuk laporan inflasi konsumen bulan Agustus yang dapat membantu menentukan skala perkiraan penurunan suku bunga Federal Reserve minggu depan.

Pasar saat ini menetapkan peluang sebesar 66% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan peluang 34% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 bps, menurut FedWatch Tool dari CME. Trader juga memantau dengan cermat debat pertama antara Kamala Harris dan Donald Trump. Dalam perdagangan reguler pada hari Selasa, Dow turun 0,23%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,45% dan 0,84%.

Sektor real estate, sektor konsumen dan teknologi mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya, sedangkan sektor energi dan keuangan merupakan sektor yang mengalami penurunan. Oracle melonjak 11,4% setelah mengalahkan perkiraan pendapatan dan mendapatkan kesepakatan dengan Amazon Web Services. Sementara itu, GameStop anjlok 10,4% dalam perdagangan setelah jam kerja karena perusahaan mengubah perjanjian penjualan pasar terbuka yang diajukan ke US SEC.

Pivot : 18.767.42

R1 : 18,953.33            S1 : 18,659.58

R2 : 19,061.17            S2 : 18,473.67

R3 : 19,354.92            S3 : 18,179.92


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Bullish, target 2.522 – 2.529, stop loss di bawah 2.503

Harga emas bertahan di atas level $2.500 pada hari Selasa saat para pelaku pasar bersiap menjelang data inflasi AS untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang seberapa dalam penurunan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan. Spot emas naik 0,3% menjadi $2.512,38 per ounce pada pukul 14:03 ET (1803 GMT). Sementara itu, emas berjangka AS ditutup naik 0,4% pada $2.543,1.

Investor akan mencermati data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada hari Rabu dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada hari Kamis. CPI untuk bulan Agustus diperkirakan naik sebesar 0,2% secara bulanan, tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Sepanjang tahun ini, emas telah naik 21%, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $2.531,60 pada 20 Agustus. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan hasil.

Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 67% adanya penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed 17-18 September, dan kemungkinan 33% adanya penurunan sebesar 50 basis poin, menurut alat FedWatch CME.

Pivot  : 2.503

R1 2.518  R2 2.522   R3  2.529

S1 2.514   S2 2.510   S3 2.503


Oil

Opportunity: Bearish menuju 62.82

Harga minyak naik tipis setelah jatuh ke level terendah sejak akhir 2021, dengan kelompok industri memperkirakan penurunan persediaan AS. Brent, acuan global, naik mendekati $70 per barel setelah merosot lebih dari 3% pada hari Selasa, sementara West Texas Intermediate berada di dekat $66.

Minyak mentah telah anjlok hampir seperlima sepanjang kuartal ini karena kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan di AS dan China, sebagai konsumen utama, akan mengurangi permintaan di tengah pasokan yang kuat dan terus berkembang. Beberapa metrik pasar menunjukkan kondisi yang semakin longgar.

Penurunan dramatis harga minyak akan menjadi angin segar bagi para bankir sentral di seluruh dunia yang berupaya melawan inflasi. Federal Reserve diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga minggu depan karena tekanan harga yang mereda dan tanda-tanda pelonggaran pasar tenaga kerja. Ini juga akan menguntungkan negara-negara yang bergantung pada impor minyak mentah untuk mendukung perekonomian mereka, seperti China dan Jepang.

Trader juga memantau perkembangan Badai Francine yang diperkirakan akan mendarat di Louisiana pada hari Rabu. Dengan beberapa perusahaan seperti Chevron Corp. dan Shell Plc mengambil langkah-langkah pengamanan, pejabat federal mengatakan bahwa jumlah total minyak yang ditutup mencapai hampir seperempat dari produksi minyak mentah di Teluk Meksiko. Selain itu, delapan kilang mungkin berada di jalur badai tersebut.

Penurunan harga minyak telah memaksa OPEC+ menunda kenaikan produksi, menimbulkan kekhawatiran investor bahwa barel tambahan mungkin akan masuk ke pasar lebih dekat ke tahun 2025. Pada hari Kamis, Badan Energi Internasional (IEA) akan mengeluarkan proyeksi bulanan mereka, termasuk perkiraan pasokan dan permintaan global.

Para eksekutif, trader, dan hedge fund yang berkumpul di Singapura minggu ini untuk Konferensi Minyak Bumi Asia Pasifik bersikap hati-hati terhadap prospek minyak mentah. Goldman Sachs memperkirakan pasar akan beralih ke kelebihan pasokan segera pada November atau awal Desember.

Pivot 67.28

R1 67.28    R2  68.89    R3  70.56

S1 65.26    S2  62.82    S3. 59.12


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Rabu, 11 September 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Kilauan Emas Akan Kembali Diuji Lewat Data CPI AS

Catat jam dan waktunya ya!

   Rabu, 11 September 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel