FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,66500 – 0,65500
Nasib Aussie kembali mengalami pelemahan, menghentikan penguatannya selama 2 hari karena Greenback semakin menguat imbas data ekonomi AS yang solid dan meningkatnya peluang Trump untuk menjadi presiden lagi. Di dalam negeri, Deputi Gubernur Bank Sentral Australia Andrew Hauser mengakui bahwa pertumbuhan lapangan kerja yang kuat merupakan kejutan kecil, sementara mengindikasikan bahwa bank sentral siap untuk merespons ke arah mana pun tergantung pada data yang masuk. Minggu lalu, data menunjukkan bahwa ekonomi Australia menambah 64.100 lapangan kerja pada bulan September, jauh di atas perkiraan 25.000, sementara tingkat pengangguran tetap di 4,1%. Investor kini menanti laporan PMI terbaru untuk arahan lebih lanjut. Di tempat lain, dolar Australia mendapat dukungan dari prospek ekonomi yang membaik di Tiongkok menyusul serangkaian langkah stimulus moneter dari Beijing.
Pivot : 0,66768
R1 : 0,67010 S1 : 0,66306
R2 : 0,67472 S2 : 0,66064
R3 : 0,67714 S3 : 0,65602
USDJPY
Opportunty: Bullish Range 150,700 – 151,700
Tekanan terhadap mata uang Yen masih mewarnai pergerakan market, bahkan telah sentuh level 150,877. Dimana level tersebut merupakan level psikologis utama 150 per dolar yang dikhawatirkan pasar dapat memicu intervensi mata uang lain dari otoritas Jepang. Akhir minggu lalu, Yen melemah karena Dollar AS menguat imbas data ekonomi AS yang kuat dan meningkatnya peluang Trump untuk menjadi presiden lagi. Data yang dirilis pada hari Jumat juga menunjukkan bahwa inflasi utama dan inflasi inti Jepang melambat ke level terendah dalam 5 bulan, masing-masing sebesar 2,5% dan 2,4%, pada bulan September. Pelemahan Yen mendorong diplomat mata uang utama Jepang Atsushi Mimura untuk menegaskan kembali peringatan pemerintah bahwa mereka sedang mencermati pergerakan mata uang dan bahwa volatilitas yang berlebihan tidak diinginkan. Otoritas Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang awal tahun ini ketika Yen menembus level 160 per dolar, sementara pasar mengamati level 150 sebagai garis batas baru yang potensial.
Pivot : 150,260
R1 : 151,436 S1 : 149,643
R2 : 152,053 S2 : 148,467
R3 : 153,229 S3 : 147,850
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2924 – 1.2873
GBP kembali tertekan bahkan cukup signifikan pada perdagangan Senin kemarin. Tekanan mata-uang poundsterling ini akibat naiknya imbal hasil Yield obligasi U.S yang kembali menguatkan U.S dollar. Market mencerna pernyataan pejabat The Fed yang cenderung Hawkish mengenai penurunan tingkat suku-bunga yang moderat. Pounds masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan adanya laporan ekonomi U.K yang cenderung menurun pada siang nanti, dan menanti pernyataan Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) Andrew Bailey malam nanti.
Open : 1.2982 Pivot : 1.3005
R1 : 1.3034 S1 : 1.2953
R2 : 1.3086 S2 : 1.2924
R3 : 1.3115 S3 : 1.2873
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0771 – 1.0731
EUR tertekan cukup signifikan pada perdagangan Senin kemarin, lemahnya mata-uang Euro ini disebabkan naiknya imbal hasil Obligasi U.S yang membuat kuatnya permintaan dollar U.S di pasar mata-uang. Pasar mencermati pernyataan pejabat The Fed yang Hawkish tentang penurunan tingkat suku-bunga yang moderat dalam beberapa kuartal kedepan. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini sambil menunggu pernyataan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Legard yang dijadwalkan malam nanti.
Open : 1.0814 Pivot : 1.0831
R1 : 1.0852 S1 : 1.0792
R2 : 1.0891 S2 : 1.0771
R3 : 1.0912 S3 : 1.0732
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8682 – 0.8702
CHF ditutup melemah pada perdagangan Senin kemarin walaupun sempat menguat pada sesi Eropa dan akhirnya kembali tertekan oleh penguatan U.S dollar malam tadi. Naiknya Imbal hasil Obligasi U.S yang membuat permintaan dollar menjadi menguat. Market mencerna pernyataan pejabat The Fed yang Hawkish mengenai penurunan suku-bunga yang moderat dalam beberapa kuartal kedepan. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini.
Open : 0.8659 Pivot : 0.8651
R1 : 0.8671 S1 : 0.8639
R2 : 0.8682 S2 : 0.8620
R3 : 0.8702 S3 : 0.8608
DXY
Opportunty: Bullish Range 104,000 – 104,500
Keperkasaan mata uang Greenback terhadap mata uang utama dunia lainnya terus berada di jalur penguatannya. Bahkan indeks Dollar AS (DXY) telah menyentuh level tertinggi hariannya di 104,016 yang merupakan level tertinggi yang tidak terlihat sejak awal Agustus, karena harapan penurunan suku bunga yang cepat oleh Fed berkurang. Data ekonomi AS yang kuat, seperti penjualan ritel yang besar, ditambah dengan kemungkinan meningkatnya akan terpilihnya kepresidenan Donald Trump, bersama dengan kebijakan yang diusulkannya tentang tarif dan pajak, memberikan dukungan pada Greenback. Pasar memantau dengan cermat pernyataan dari pejabat Fed minggu ini untuk kejelasan lebih lanjut tentang niat Fed. Selain itu, rilis flash S&P Global PMI hari Kamis akan memberikan pandangan terkini tentang kinerja sektor swasta pada bulan Oktober. Dollar AS menguat terhadap mata uang utama, terutama terhadap Yen Jepang, Dollar Australia, dan Pounds Inggris.
Pivot : 103,799
R1 : 104,178 S1 : 103,583
R2 : 104,394 S2 : 103,204
R3 : 104,773 S3 : 102,988
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 38,043
Indeks Nikkei 225 turun 0,9% menjadi sekitar 38,600 pada hari Selasa, mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu dan mengambil isyarat dari melemahnya Wall Street semalam karena imbal hasil Treasury melonjak karena tanda-tanda ekonomi ketahanan dan ketakutan akan percepatan kembali inflasi di AS.
Di Jepang, investor juga menjadi berhati-hati di tengah ketidakpastian politik menjelang pemilihan umum Jepang akhir pekan ini, sambil menunggu sejumlah laporan pendapatan perusahaan.
Di tempat lain, para pedagang memantau dengan cermat pergerakan yen karena penembusan level 150 per dolar baru-baru ini mendorong intervensi verbal baru dari otoritas Jepang. Penurunan signifikan terlihat dari indeks kelas berat seperti Disco Corp (-1.8%), Mitsubishi Heavy Industries (-2.1%), IHI Corp (-2%), SoftBank Group (-1.2%) dan Fast Retailing (-0.9%).
Pivot : 38,998
R1 : 39,251 S1 : 38,776
R2 : 39,473 S2 : 38,523
R3 : 39,948 S3 : 38,048
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 20,762
Indeks Hang Seng anjlok 326 poin atau 1,6% menjadi ditutup pada 20.478 pada hari Senin, menyusul lonjakan 3,6% di sesi sebelumnya. Kerugian terjadi secara luas, dengan sektor teknologi, konsumen, dan keuangan membebani indeks. Para pedagang tidak terkesan dengan penurunan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun di Tiongkok sebesar 25bps, karena langkah tersebut sudah ditandai oleh Gubernur PBoC Pan Gongsheng pada Jumat lalu.
Kehati-hatian juga dibangun menjelang pertemuan legislatif Tiongkok mendatang, yang diperkirakan akan menyetujui peningkatan belanja fiskal dan meningkatkan kuota penerbitan obligasi pemerintah. Kekhawatiran terhadap potensi eskalasi di Timur Tengah semakin berkontribusi pada sikap hati-hati, ketika para menteri keuangan dan kepala bank sentral berkumpul di Washington untuk menghadiri pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia minggu ini.
Sementara itu, kontrak berjangka AS beragam karena investor menunggu lebih banyak laporan pendapatan dan semakin dekatnya pemilu AS. Sands China merosot (-3.9%), bersama Trip.com (-3.7%), BYD Electronic (-3.1%), Tencent Holdings (-2.3%), dan Meituan (-2.0%).
Pivot : 20,507
R1 : 20,741 S1 : 20,157
R2 : 21,091 S2 : 19,923
R3 : 21,091 S3 : 19,339
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit Area: 20,553.00 | SL: 20,653.00 | TP: 20,293.00
Saham berjangka AS sedikit berubah pada hari Selasa karena musim laporan laba kuartal ketiga mulai meningkat, dengan Verizon, 3M, Lockheed Martin, General Motors dan Enphase Energy, antara lain, akan melaporkan hasil kuartalan hari ini. Dalam perdagangan yang diperpanjang, Nike naik 0,5% setelah memperbarui kemitraan seragamnya dengan NBA dan WNBA, sementara Zions Bancorporation melonjak 3% karena hasil kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan.
Dalam perdagangan reguler pada hari Senin, Dow dan S&P 500 masing-masing turun 0,8% dan 0,18%, dengan kedua tolok ukur tersebut mundur dari penutupan tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu, Nasdaq Composite naik 0,27% didukung kenaikan kuat dari Nvidia dan perusahaan teknologi lainnya. Pergerakan tersebut terjadi ketika kenaikan imbal hasil Treasury menekan ekuitas, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun mencapai 4,2% untuk pertama kalinya sejak akhir Juli di tengah tanda-tanda ketahanan ekonomi dan kekhawatiran terhadap lingkungan inflasi pada pemerintahan berikutnya.
Pivot : 20,473.75
R1 : 20,604.75 S1 : 20,394.75
R2 : 20,683.75 S2 : 20,263.75
R3 : 20,893.75 S3 : 20.053.75
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish, selama bertahan di 2.705, target resistance 2.737
Harga emas berhenti sejenak setelah melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin, karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan dolar mengimbangi dukungan dari ketidakpastian yang meningkat terkait pemilihan presiden AS dan perang di Timur Tengah.
Harga emas spot berada di $2.723,25 per ounce pada pukul 1:35 siang ET (1735 GMT), setelah sempat menyentuh rekor $2.740,37 sebelumnya. Kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,3% pada $2.738,9.
Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 12 minggu, sementara indeks dolar menguat, yang membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Sepanjang tahun ini, harga emas telah meningkat lebih dari 32%, mencatat beberapa puncak rekor karena kombinasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dan permintaan safe-haven.
Pivot : 2.705
R1 2.737 R2 2.774 R3 2.819
S1 2.705 S2 2.686 S3 2.667
Oil
Opportunity: Bearish selama tertahan di resistance 70.69, target 68.14
Harga minyak turun pada hari Selasa, setelah naik hampir 2% sehari sebelumnya. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun 26 sen, atau 0,3%, menjadi $74,03 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 2 sen menjadi $70,54 per barel pada hari terakhir kontrak tersebut sebagai bulan terdepan.
Kedua harga acuan minyak tersebut mencatat kenaikan hampir 2% pada hari Senin, pulih dari penurunan lebih dari 7% minggu lalu, dengan ketegangan di Timur Tengah masih tinggi.
Di sisi lain, harga minyak terus dipengaruhi oleh lemahnya permintaan dari China, importir minyak terbesar dunia. Meski stimulus dari Beijing dan pemulihan ekonomi AS pasca pemotongan suku bunga dapat mendorong kenaikan harga minyak, ketidakpastian ekonomi global yang berkepanjangan diperkirakan akan membatasi keuntungan yang lebih besar.
Pivot 70.69
R1 70.69 R2 71.52 R3 72.27
S1 68.09 S2 67.35 S3. 66.29
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Selasa, 22 Oktokber 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas (XAUUSD) bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Kebijakan The Fed dan Ketidakstabilan Timur Tengah Masih Mendukung Sentimen Buat Emas
Catat jam dan waktunya ya!
Selasa, 22 Oktokber 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: