FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,66400 – 0,65400
Tekanan terus membayangi pergerakan mata uang Aussie, bahkan sempat menyentuh level terendah hariannya di $0,66309 yang merupakan level terlemahnya dalam 3 minggu karena penurunan tajam harga energi dan logam membebani mata uang tersebut. Perekonomian Australia sangat bergantung pada ekspor komoditas, sehingga Aussie sensitif terhadap pergerakan harga komoditas. Rebound dolar AS juga menekan dolar Australia, meskipun spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat masih tetap ada. Sementara itu, dolar Australia mengungguli mata uang lainnya pada paruh pertama bulan Juli di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Agustus menyusul laporan inflasi yang panas pada bulan Mei. Penambahan lapangan kerja yang lebih besar dari perkiraan di Australia pada bulan Juni juga menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat, namun tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,1% dari 4%. Pasar saat ini melihat peluang sekitar 20% kenaikan suku bunga dari bank sentral pada Agustus nanti.
Pivot : 0,66582
R1 : 0,66854 S1 : 0,66144
R2 : 0,67292 S2 : 0,65872
R3 : 0,67564 S3 : 0,65434
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 157,000 – 158,000
Mata uang Yen berada dalam kondisi stabil karena para pelaku pasar focus akan menghadapi pertemuan kebijakan Bank of Japan minggu depan, di mana bank tersebut dapat menaikkan suku bunga lagi untuk mempertahankan mata uangnya. Perdana Menteri Fumio Kishida juga mengatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter bank sentral akan mendukung transisi Jepang menuju perekonomian yang didorong oleh pertumbuhan. Yen menguat sekitar 2% selama dua minggu terakhir karena dugaan intervensi pemerintah, dengan data BOJ menunjukkan pihak berwenang mungkin telah membeli hampir 6 triliun Yen melalui intervensi. Data juga menunjukkan bahwa Jepang menjual sekitar $22 miliar obligasi AS pada bulan Mei untuk mengumpulkan Dollar AS. Sementara itu, data minggu lalu menunjukkan bahwa tingkat inflasi utama Jepang tetap tidak berubah sebesar 2,8% pada bulan Juni, sementara tingkat inflasi inti naik menjadi 2,6% dari 2,5%
Pivot : 156,980
R1 : 157,682 S1 : 156,354
R2 : 158,308 S2 : 155,652
R3 : 159,010 S3 : 155,026
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2964 – 1.2987
Pounds dapat bertahan tetap stabil pada perdagangan Senin kemarin, ditengah penguatan Indeks dollar justru GBP ditutup lebih tinggi dari harga pembukaannya. Harga psikologis Fibonacci 50% sempat tersentuh beberapa saat, namun GBP kembali menguat. Pengunduran diri Joe Biden dari kontestasi Pilpres membuat Indeks dollar cenderung menguat. Kebijakan tersebut membuat khans Donald Trumph mendapat peluang lebih besar atas kemenangan kontestasi Pilpres yang akan terselenggara. Para pelaku pasar akan fokus pada pertemuan The Fed minggu depan yang diperkirakan akan membuat keputusan pelonggaran untuk suku-bunga. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini, sambil menunggu data Existing Home Sales U.S malam nanti yang diprediksikan akan melemah.
Open : 1.2931 Pivot : 1.2925
R1 : 1.2948 S1 : 1.2910
R2 : 1.2964 S2 : 1.2886
R3 : 1.2987 S3 : 1.2870
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0917 – 1.0933
Mata-uang Uni Eropa ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin kemarin, dapat dikatakan EUR dapat bertahan ditengah penguatan Indeks dollar yang disebabkan adanya statement Presiden Joe Biden yang menarik diri dari kontestasi Pilpres. Hal ini membuat Donald Trump mendapat peluang lebih besar untuk memenangkan kontestasi Pilpres yang akan dilaksanakan. Dollar menguat tipis 0.1% menunggu dukungan data ekonomi selanjutnya, dan pelaku pasar fokus pada pertemuan The Fed minggu depan yang diprediksikan akan melonggarkan kebijakan suku-bunga nya. EUR masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, sambil menunggu rilis data Existing Home Sales U.S malam nanti yang diprediksikan melemah.
Open : 1.0889 Pivot : 1.0888
R1 : 1.0903 S1 : 1.0874
R2 : 1.0917 S2 : 1.0858
R3 : 1.0933 S3 : 1.0844
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8853 – 0.8840
CHF masih tertekan oleh penguatan U.S dollar, namun penutupan harga pada perdagangan senin kemarin hanya sedikit diatas pembukaan. Penguatan indeks dollar menghambat lajunya Swiss franc untuk menguat dari perjalanannya tiga minggu kebelakang. CHF berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, sambil menunggu data Existing Home Sales U.S yang akan rilis malam nanti yang diprediksikan melemah.
Open : 0.8894 Pivot : 0.8888
R1 : 0.8909 S1 : 0.8874
R2 : 0.8922 S2 : 0.8853
R3 : 0.8943 S3 : 0.8840
DXY
Opportunity: Bearish Range 104,200 – 103,700
Pelemahan kembali mewarnai pergerakan mata uang Dollar AS. Tekanan terhadap Dollar AS sempat menyentuh level terendah harian 104,181. Volatilitas Dollar AS ini terjadi sebuah reaksi lemah terhadap situasi politik di AS. Presiden Joe Biden mengakhiri upayanya untuk terpilih kembali dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat, tetapi Donald Trump terus memimpin persaingan. Greenback paling melemah terhadap Yen dan hanya melemah tipis terhadap Euro dan Pound. Pekan lalu, Dollar naik tipis 0,3% karena data ekonomi AS yang kuat memberikan beberapa dukungan. Namun, sejauh ini masih turun sekitar 1,5% karena menurunnya inflasi memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada September mendatang. Investor kini menantikan laporan ekonomi utama AS minggu ini termasuk indeks harga PCE, PMI awal, dan angka PDB kuartal kedua.
Pivot : 104,295
R1 : 104,409 S1 : 104,166
R2 : 104,538 S2 : 104,052
R3 : 104,652 S3 : 103,923
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 40,300
Indeks Nikkei 225 turun 1,16% menjadi ditutup pada 39.599 sementara Indeks Topix yang lebih luas turun 1,16% menjadi 2.828 pada hari Senin, dengan kedua tolok ukur tersebut mencapai level terendah dalam tiga minggu karena investor mencerna berita bahwa Presiden AS Joe Biden keluar dari pemilu tahun 2024 dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon dari Partai Demokrat. Saham Jepang juga mengikuti penurunan di Wall Street pada hari Jumat setelah pemadaman TI global yang disebabkan oleh kesalahan dalam pembaruan perusahaan keamanan siber CrowdStrike yang merugikan sentimen pasar. Di dalam negeri, investor menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan minggu depan di tengah spekulasi bahwa bank tersebut dapat menaikkan suku bunga lagi. Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan normalisasi kebijakan moneter akan mendukung transisi Jepang menuju perekonomian yang didorong oleh pertumbuhan. Saham-saham yang terkait dengan teknologi dan AI memimpin penurunan, dengan penurunan tajam yang dialami oleh Disco Corp (-5.3%), Tokyo Electron (-2.6%), Advantest (-3.5%), Hitachi (-4.7%) dan Socionext (-5.7%).
Pivot : 39,786
R1 : 40,123 S1 : 39,693
R2 : 40,306 S2 : 39,266
R3 : 40,826 S3 : 38,746
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 17,620
Hang Seng melonjak 218 poin atau 1,25% menjadi berakhir pada 17,636 pada hari Senin, sebagian pulih dari penurunan 2,0% di sesi sebelumnya setelah PBoC secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakan jangka pendeknya untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun untuk memacu kenaikan suku bunga. peningkatan perekonomian di Tiongkok. Pemerintah juga memangkas suku bunga pinjaman ke posisi terendah baru, hanya beberapa hari setelah berakhirnya pertemuan Pleno Ketiga dan angka PDB yang mengecewakan di Triwulan ke-2. Pasar bangkit dari level terendahnya dalam hampir 3 bulan, dengan sektor teknologi melonjak 2,1% di tengah keyakinan bahwa kebijakan Beijing akan menguntungkan sektor ini dalam jangka panjang. Sektor keuangan dan konsumen juga meningkat, karena kontrak berjangka AS sedikit lebih tinggi setelah Presiden Biden membatalkan upayanya untuk terpilih kembali. Yang membatasi kenaikan ini adalah kekhawatiran bahwa penurunan suku bunga di Tiongkok dapat berarti pengakuan Beijing atas kesulitan ekonomi. Pharmaron melonjak 6,0% setelah grup layanan klinis memperkirakan laba bersih H1 melonjak antara 34 hingga 45% yoy. Saham-saham unggulan lainnya yang berkapitalisasi besar adalah Trip.Com (4,7%), Xiaomi Corp. (4,1%), dan Innovent Biologics (3,8%).
Pivot : 17,603
R1 : 17,893 S1 : 17,436
R2 : 18,060 S2 : 17,146
R3 : 18,517 S3 : 16,689
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit Area: 19,838 | SL: 19,777.00 | TP: 20,094.00
Indeks Wall Street masih diperdagangkan jauh di bawah rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu, karena aksi ambil untung dan rotasi ke sektor-sektor yang lebih sensitif secara ekonomi telah memukul sektor teknologi dalam beberapa sesi terakhir.
Musim laporan pendapatan kuartal kedua diperkirakan akan menentukan perkembangan sektor teknologi dalam beberapa minggu mendatang.
Fokus sekarang tertuju pada laporan pendapatan mendatang dari perusahaan teknologi Alphabet dan Tesla, yang akan dirilis pada hari Selasa.
Alphabet akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang bagaimana raksasa internet Wall Street mendapatkan manfaat dari kecerdasan buatan, serta berapa banyak uang yang mereka keluarkan untuk mengembangkan teknologi baru tersebut.
Pendapatan Tesla akan menunjukkan bagaimana pembuat kendaraan listrik tersebut menghadapi penurunan tajam dalam permintaan, sementara fokusnya juga akan tertuju pada janji perusahaan untuk mengemudi otonom dan robotaxis yang digerakkan oleh AI
Selain dua raksasa teknologi tersebut, ada pula GE yang juga akan melaporkan pendapatan mereka di hari yang sama.
Tumbuhnya optimisme bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan September membuat investor beralih ke sektor-sektor yang lebih mungkin memperoleh manfaat dari pemulihan ekonomi.
Namun ketidakpastian mengenai prospek politik AS meningkat setelah Presiden Joe Biden mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri kembali, malah mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan calon dari Partai Republik Donald Trump unggul dalam jajak pendapat dibandingkan Biden dan Harris, meskipun tidak jelas apakah pencalonan Harris akan mengubah tren ini.
Pivot : 19,913
R1 : 20,108.58 S1 : 19,783.83
R2 : 20,238.17 S2 : 19,588.67
R3 : 20,562.92 S3 : 19,263.92
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Rebound menuju 2.412-2.424
Harga emas jatuh ke level terendah dalam lebih dari satu minggu pada hari Senin seiring penguatan dolar, sementara para trader menunggu lebih banyak data ekonomi AS dan komentar dari pejabat Federal Reserve minggu ini untuk mendapatkan kejelasan tentang waktu pemotongan suku bunga Dolar naik, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Joe Biden pada hari Minggu mengumumkan bahwa ia keluar dari pemilihan presiden AS, dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat Demokrat dalam pemilihan November. “Masih terlalu dini untuk mengambil posisi strategis… dalam jangka panjang mungkin lebih menguntungkan untuk emas jika Trump berada di Gedung Putih,” kata analis StoneX Rhona O’Connell dalam sebuah riset-nya. “Trump akan meningkatkan inflasi dan berpotensi mengobarkan ketegangan geopolitik, sementara kebijakan luar negeri Harris belum terdefinisi sehingga itu menguntungkan emas untuk saat ini, tetapi mungkin tidak dalam jangka panjang.”
Pasar sekarang menantikan data produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal kedua pada hari Kamis, serta data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat. Pasar uang sepenuhnya memperhitungkan pemotongan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan September, menurut data FedWatch CME. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang bullion yang tidak menghasilkan bunga.
Harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $2.483,60 per ons minggu lalu karena meningkatnya peluang pemotongan suku bunga AS tahun ini.
Pivot : 2.387
R1 2.412 R2 2.424 R3 2.440
S1 2.387 S2 2.370 S3 2.349
Oil
Opportunity: Testing Resistance 79.15
Harga minyak turun untuk sesi perdagangan ketiga pada hari Selasa karena investor fokus pada prospek peningkatan pasokan minyak dan permintaan yang lemah, sementara bereaksi sedikit terhadap gejolak kampanye presiden AS.
Kontrak berjangka minyak Brent untuk September turun 9 sen menjadi $82,31 per barel pada pukul 00.05 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk September turun 10 sen menjadi $78,30 per barel.
Para trader sebagian besar mengabaikan keputusan Presiden AS Joe Biden untuk membatalkan pencalonannya kembali dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris pada hari Minggu. Analis Citi mengatakan mereka percaya baik Harris maupun calon dari Partai Republik Donald Trump tidak akan mendorong kebijakan yang secara signifikan mempengaruhi operasi minyak dan gas.
Sebaliknya, pasar fokus pada pasokan dan permintaan minyak, yang menurut analis Morgan Stanley kemungkinan akan seimbang pada kuartal keempat dan meningkat menjadi surplus pada tahun depan, yang akan menurunkan harga Brent ke kisaran pertengahan hingga tinggi $70 per barel.
American Petroleum Institute, sebuah kelompok perdagangan, akan merilis perkiraannya untuk persediaan minyak minggu lalu pada hari Selasa, sementara data resmi pemerintah AS dijadwalkan keluar pada hari Rabu.
Sebuah jajak pendapat awal Reuters dari enam analis memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS, rata-rata, turun sebesar 2,5 juta barel pada minggu yang berakhir pada 19 Juli, sementara stok bensin kemungkinan turun sebesar 500.000 barel.
Pivot 77.63
R1 79.15 R2 80.13 R3 81.15
S1 77.63 S2 76.79 S3. 75.76
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Selasa, 23 Juli 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Dollar Terus Tertekan di Tengah Isu Pemangkasan Suku Bunga AS
Catat jam dan waktunya ya!
Selasa, 23 Juli 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: