Market Highlight (25/06/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Bearish Range 0,66500 – 0,65500

Pelemahan mata uang Aussie nampak masih berada dalam tekanan. Dollar Australia melemah dan telah sentuh level terendahnya di level $0,66258. Tekanan terbesar datang dari berlanjutnya keperkasaan Dollar AS, terutama setelah data aktivitas bisnis AS yang kuat sehingga mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Namun potensi penguatan Aussie diprediksi akan muncul kembali di perdagangan market hari ini, setelah pelemahan yang terjadi pada Dollar AS imbas adanya aksi profit taking. Para pelaku pasar juga dengan hati-hati menunggu angka inflasi Australia minggu ini setelah bank sentral negara tersebut mengatakan pihaknya membahas apakah kenaikan suku bunga diperlukan pada pertemuan bulan Juni sementara mereka tidak mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga.

Pivot : 0,66496

R1 : 0,66734               S1 : 0,66320  

R2 : 0,66910               S2 : 0,66082

R3 : 0,67148               S3 : 0,65906


USDJPY

Opportunity: Bullish Range 159,700 – 160,700

Hantaman terhadap mata uang Yen terus berlanjut, bahkan sudah hampir mendekati level terendah sepanjang masa (ATH)nya. Pelemahan Yen Jepang telah menyentuh 159,919 hampir mendekati level terendah 160,208. Dimana level tersebut merupakan level terendah dalam 34 tahun yang dicapai pada tanggal 29 April lalu. Penyebab terus melemahnya mata uang Jepang ini imbas para pejabat Bank of Japan (BOJ) masih terpecah mengenai bagaimana melanjutkan kenaikan suku bunga berikutnya. Ringkasan opini bank sentral pada pertemuan bulan Juni menunjukkan bahwa para anggota mengakui dampak negatif tingginya biaya hidup terhadap konsumsi, namun ragu-ragu mengenai waktu normalisasi kebijakannya. Salah satu anggota menyerukan tindakan dini karena adanya risiko kenaikan terhadap inflasi, sementara anggota lainnya mendesak agar berhati-hati dan memerlukan lebih banyak konfirmasi dari data mendatang. Para pelaku pasar saat ini menantikan lebih banyak laporan ekonomi minggu ini termasuk data penjualan ritel, produksi industri dan pengangguran untuk bulan Mei, serta angka inflasi Tokyo untuk bulan Juni.

Pivot : 159,425

R1 : 160,107               S1 : 158,931  

R2 : 160,601               S2 : 158,249

R3 : 161,283               S3 : 157,755


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.2739 – 1.2783

Pounds melakukan perlawanan terhadap U.S dollar, penguatan mata-uang Inggris ini dipicu oleh melemahnya Indeks dollar menjelang rilis nya data PCE yang akan rilis akhir pekan ini. Para pelaku pasar mengambil keuntungan dengan adanya Issu pemangkasan suku-bunga The Fed yang akan dilakukan setidaknya 2 kali sampai akhir tahun ini. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini, sambil menunggu rilisnya data CB Consumer Confidence U.S malam nanti, yang diperkirakan akan mengalami sedikit pelemahan.

Open : 1.2683      Pivot : 1.2668 

R1 : 1.2711           S1 : 1.2640

R2 : 1.2739           S2 : 1.2597

R3 : 1.2783           S3 : 1.2569


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0784 – 1.0823

EUR kembali menguat setelah lemahnya laporan manufaktur kawasan Uni Eropa. Penguatan EUR dipicu lemahnya Indeks dollar menjelang laporan tingkat Inflasi U.S yang menggunakan data PCE (pengeluaran konsumsi perorang) yang akan rilis akhir pekan ini. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini, sambil menunggu data penting U.S yaitu CB Consumer Confidence yang diprediksikan akan mengalami sedikit penurunan dari bulan sebelumnya.

 

Open : 1.0731    Pivot : 1.0719

 

R1 : 1.0757       S1 : 1.0692

R2 : 1.0784       S2 : 1.0653

R3 : 1.0823       S3 : 1.0627


USDCHF

Opportunity: Bearish menuju 0.8907 – 0.8894

CHF menguat tipis pada perdagangan Senin kemarin, penguatan Swiss franc disebabkan lemahnya nilai Indeks dollar yang dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk aksi ambil-untung di tengah Issu pemangkasan suku-bunga the Fed. CHF masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini, sambil menunggu data CB Consumer Confidence malam nanti yang diprediksikan akan mengalami sedikit pelemahan.

 

Open : 0.8926    Pivot : 0.8931

 

R1 : 0.8940         S1 : 0.8917

R2 : 0.8954         S2 : 0.8907

R3 : 0.8964         S3 : 0.8894


DXY

Opportunity: Bullish Range  105,500 – 105,900

Dollar AS dilanda aksi profit taking yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Indeks Dollar AS (DXY) melemah dan merosot kelevel 105,374. Anjloknya indeks Dollar AS ini membatasi kenaikan sebelumnya yang melonjak sekitar 0,3% pada pekan lalu. Aksi profit taking tersebut dilakukan imbas antisipasi para pelaku pasar menjelang rilis data inflasi PCE utama dan komentar dari beberapa pejabat Fed yang akan dirilis minggu ini untuk menilai prospek kebijakan moneter. Debat presiden pertama antara Joe Biden dan Donald Trump pada hari Kamis juga akan menjadi sorotan. Peluang penurunan suku bunga Fed sebesar 25bps pada bulan September saat ini adalah 66% dan para pedagang masih bertaruh pada penurunan dua perempat poin tahun ini. Dollar AS melemah secara keseluruhan namun kerugian terbesar terjadi terhadap Euro, Poundsterling, dan Yen.

Pivot : 105,585

R1 : 105,796               S1 : 105,270  

R2 : 106,111               S2 : 105,059

R3 : 106,322               S3 : 104,744


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bearish menuju 38,430

Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan saham-saham otomotif, seiring melemahnya yen baru-baru ini. Toyota Motor naik 2,5% dan Honda Motor naik 1,7%. Sementara itu, Mitsubishi UFJ Financial Group naik 2,1% dan Resona Holdings bertambah 2,2%, karena imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun naik 1,5 basis poin menjadi 0,990%. Rata-rata Saham Nikkei naik 0,5% menjadi 38.804,65. Investor fokus pada peringatan pejabat Jepang terhadap depresiasi tajam yen baru-baru ini.

Pivot : 38,676

R1 : 38,983                 S1 : 38,393

R2 : 39,266                 S2 : 38,086

R3 : 39,856                 S3 : 37,496


HANGSENG

Opportunity: Bullish menuju 18,264

Indeks Hang Seng Hong Kong menghapus penurunan pada akhir perdagangan dan ditutup datar di 18.027,71. Sentimen investor mungkin terbebani oleh melemahnya yuan Tiongkok terhadap dolar AS, Sonija Li, kepala penelitian ritel di Maybank Investment Bank, mengatakan dalam sebuah catatan. “Pasar yakin tekanan depresiasi akan terus berlanjut sampai ada sinyal yang lebih kuat mengenai tren pelemahan dolar yang lebih luas.” Fokus minggu ini mungkin tertuju pada tren yuan, kata Li. Di antara saham-saham yang mengalami penurunan, SMIC turun 3,4%, Haidilao merosot 2,8% dan Lenovo kehilangan 2,7%. Sementara itu, Midea Real Estate berakhir 70% lebih tinggi setelah adanya rencana untuk memisahkan bisnis pengembangan propertinya. Perusahaan yang menguat lainnya termasuk Budweiser Brewing Co. APAC, yang naik 3,2%, dan WH Group, yang bertambah 3,0%.

Pivot : 18,074

R1 : 18,260     S1 : 17,888

R2 : 18,374     S2 : 17,774

R3 : 18,560    S3 : 17,588


NASDAQ

Opportunity: Sell Limit: 19,850.00  | SL: 19,900.00 | TP: 19,750.00

Saham Nvidia turun lagi 6,7% pada hari Senin, memperpanjang kerugian untuk sesi ketiga berturut-turut dan menghapus kapitalisasi pasar lebih dari $430 miliar selama penurunan tiga hari. Penurunan hari ini merupakan yang terbesar dalam dua bulan terakhir. Menjadikan Nasdaq mengalami penurunan hingga 1.16% dan menjadi kekalahannya dalam 3 hari terakhir.

Nvidia mengakhiri minggu lalu dengan penilaian pasar sekitar $3,1 triliun, lebih rendah dari Apple $3,2 triliun dan Microsoft $3,3 triliun. Pembuat chip AI ini sempat menyalip Microsoft pada minggu lalu untuk menjadi perusahaan paling berharga di dunia, meskipun perusahaan tersebut tidak dapat bertahan lama di posisi teratas.

Fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga PCE, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve.

Data tersebut akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan sedikit penurunan inflasi. Namun data PCE juga diperkirakan akan tetap jauh di atas kisaran target tahunan The Fed sebesar 2%.

Inflasi yang kaku diperkirakan akan menunda rencana potensial The Fed untuk menurunkan suku bunga – sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi pasar saham. Namun ekspektasi penurunan suku bunga pada akhirnya mendorong keruntuhan besar-besaran di Wall Street selama beberapa bulan terakhir.

Pivot : 19,836.25

R1 : 19,951.75                S1 : 19,720.75

R2 : 20,023.00            S2 : 19,649.50

R3 : 20,138.50             S3 : 19,534.00


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Bearish menuju 2306

Harga emas naik pada hari Senin, didukung oleh pelemahan dolar, sementara investor menantikan data inflasi AS yang akan dirilis akhir minggu ini yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve. Dolar turun 0,3% terhadap rivalnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Emas berada dalam mode konsolidasi dan ada pembelian aktif saat harga turun. Investor mencari petunjuk tentang arah suku bunga ke depan dan waktu kemungkinan pemotongan suku bunga tersebut.

Fokus minggu ini akan tertuju pada data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi yang disukai oleh The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat. Juga dalam radar adalah setidaknya lima pejabat The Fed, termasuk Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Gubernur The Fed Lisa Cook serta Michelle Bowman, yang dijadwalkan untuk berbicara minggu ini.

Para trader saat ini memperkirakan kemungkinan 66% pemotongan suku bunga The Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Bank of America dalam sebuah catatan riset-nya menyatakan bahwa emas bisa mencapai $3.000 per ounce dalam 12-18 bulan ke depan, meskipun arus tidak membenarkan level harga tersebut saat ini. Mencapai harga ini akan membutuhkan permintaan non-komersial untuk meningkat dari level saat ini, yang pada gilirannya membutuhkan pemotongan suku bunga The Fed terjadi.

Pivot  : 2340

R1 2.340      R2 2.353      R3  2.368

S1 2.317     S2 2.306     S3  2.294

 


Oil

Opportunity: Testing Support 80.27

Harga minyak naik sekitar 1% pada hari Senin, didorong oleh prospek permintaan berkendara musim panas yang kuat serta ketegangan di Timur Tengah dan serangan drone di kilang Rusia yang menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan. Pelemahan dolar AS turut memperkuat harga minyak mentah.

Setelah penurunan besar dalam persediaan minyak mentah dan bensin AS minggu lalu, para pedagang menunggu laporan hari Rabu untuk melihat apakah permintaan bensin yang kuat berlanjut.

Risiko geopolitik di Timur Tengah dan peningkatan serangan drone Ukraina di kilang Rusia juga mendukung harga minyak. Pelemahan dolar AS membuat komoditas seperti minyak lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Pivot 81.68

R1 81.68      R2  82.90     R3  84.28

S1 80.27       S2  79.56    S3. 78.84


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Selasa, 25 Juni 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Kilau Emas Dibayangi Komentar Fed Hawkish

Catat jam dan waktunya ya!

   Selasa, 25 Juni 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel

Popular Jurnal