Market Highlight (26/11/2024)

feature market highlights

market highlightsFOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Bearish Range   0,65000 – 0,64000 

Penguatan Aussie mulai kembali muncul, mencapai level tertinggi dalam hampir 2 minggu, karena Dollar AS melemah setelah pencalonan Scott Bessent oleh Presiden terpilih Donald Trump sebagai Menteri Keuangan. Pasar bertaruh bahwa Bessent akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar dibandingkan menerapkan perubahan kebijakan secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan para pedagang mengurangi “perdagangan Trump.” Dari dalam negeri, investor fokus pada data inflasi Australia yang akan datang, yang akan memberikan wawasan penting mengenai prospek kebijakan moneter oleh Reserve Bank of Australia. Dalam risalah rapat terbarunya, RBA mengindikasikan bahwa mereka akan mempertahankan kebijakan restriktif sampai terdapat bukti jelas bahwa inflasi secara berkelanjutan bergerak menuju targetnya. Namun, bank sentral juga mencatat bahwa penyesuaian kebijakan di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi yang masuk.

Pivot : 0,65129

R1 : 0,65390      S1 : 0,64765

R2 : 0,65754      S2 : 0,64504

R3 : 0,66015      S3 : 0,64140


USDJPY

Opportunity: Bearish Range  154,000 – 153,000

Penguatan mata uang Yen kembali muncul, menutup kerugian dari minggu lalu karena melemahnya Dollar AS setelah Presiden terpilih Donald Trump menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Pasar memprediksi bahwa Bessent akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar dibandingkan melakukan perubahan kebijakan secara tiba-tiba, sehingga mendorong para pedagang untuk mengurangi “perdagangan Trump.” Di dalam negeri, investor mencermati angka inflasi Tokyo yang akan dirilis minggu ini, karena angka tersebut dianggap sebagai indikator utama tren harga nasional. Minggu lalu, data ekonomi yang beragam tidak memberikan sinyal yang jelas tentang arah kebijakan moneter Jepang. Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menyarankan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi secepatnya pada bulan Desember, dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya yen baru-baru ini. Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dilaporkan sedang mempertimbangkan paket stimulus $90 miliar untuk mengurangi dampak kenaikan harga terhadap belanja rumah tangga.

Pivot : 154,142

R1 : 154,742      S1 : 153,569

R2 : 155,315      S2 : 152,969

R3 : 155,915      S3 : 152,396 


GBPUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.2501 – 1.2462 

Pounds ditutup menguat terhadap U.S dollar pada perdagangan Senin kemarin, adanya aksi Jual mata-uang U.S dollar kembali memperkuat mata-uang EUR. lemahnya nilai Indeks dollar terhadap sekeranjang mata-uang akibat respon market terhadap penunjukan Menteri Keuangan yang baru Scott Bessent oleh Donald Trump yang diyakini akan membawa ekonomi fiskal menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dilihat dari naik harga saham-saham U.S seperti Dow Jones menyentuh level tertingginya sepanjang masa. GBP berpotensi untuk kembali melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya laporan CB Consumer Confidence dan New Home Sales U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami kenaikan.

Open : 1.2567      Pivot : 1.2573

R1 : 1.2606           S1 : 1.2534

R2 : 1.2645           S2 : 1.2501

R3 : 1.2678           S3 : 1.2462


EURUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.0409 – 1.0370 

Sesuai perkiraan, EUR mengalami penguatan terhadap U.S dollar pada perdagangan Senin kemarin. Lemahnya permintaan atas U.S dollar akibat respon market terhadap kebijakan Donald Trump yang menunjuk Menteri Keuangan yang baru Scott Bessent yang diyakini mampu membawa Ekonomi Fiskal akan lebih baik dari sebelumnya. Pelemahan nilai Indeks dollar ini bersifat sementara, karena para Investor lebih memilih Aset berisiko seperti saham yang lebih menjanjikan. EUR berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, yang disebabkan akan adanya rilis data CB Consumer Confidence dan New Home Sales U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami kenaikan.

Open : 1.0494     Pivot : 1.0490

R1 : 1.0533       S1 : 1.0451

R2 : 1.0571       S2 : 1.0409

R3 : 1.0613       S3 : 1.0370


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.8942 – 0.8968 

Swiss franc ditutup menguat terhadap U.S dollar pada perdagangan Senin kemarin. Turun nilai nilai Indeks dollar akibat respon market atas penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan yang baru diyakini mampu membawa Ekonomi Fiskal akan lebih baik dari sebelumnya. CHF berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang diakibatkan akan adanya rilis data CB Consumer Confidence dan New Home Sales U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. 

Open : 0.8856     Pivot : 0.8874

R1 : 0.8900         S1 : 0.8832

R2 : 0.8942         S2 : 0.8806

R3 : 0.8968         S3 : 0.8764


DXY

Opportunity: Bullish Range   106,900 – 107,300 

Nasib Indeks Dollar AS (DXY) kembali mengalami tekanan, Indeks dolar turun 0,8%, yang terbesar dalam 2 minggu, mundur dari level tertinggi 2 tahun setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menominasikan manajer hedge fund Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, memberikan rasa stabilitas kepada investor. Meskipun Bessent telah mengindikasikan dukungan terhadap rencana pemotongan tarif dan pajak Trump, pasar mengantisipasi bahwa ia akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar dibandingkan perubahan kebijakan yang cepat. Dollar AS melemah terhadap semua mata uang utama, dengan Euro, Poundsterling, Aussie, dan Yen mencatatkan kenaikan terbesar. Investor kini fokus pada rilis notulen rapat FOMC terbaru, data inflasi PCE, dan indikator ekonomi utama lainnya minggu ini untuk membantu membentuk ekspektasi terhadap keputusan suku bunga di masa depan. Dollar AS mencapai level tertinggi dalam 2 tahun pada minggu lalu di tengah harapan bahwa kebijakan Trump akan mendorong inflasi, sehingga membatasi kemampuan Federal Reserve untuk menurunkan biaya pinjaman.

Pivot : 106,989

R1 : 107,396      S1 : 106,489

R2 : 107,896      S2 : 106,082

R3 : 108,303      S3 : 105,582 


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bearish menuju 38,341 

Indeks Nikkei 225 melonjak 1,3% menjadi ditutup pada 38.780 pada hari Senin, dengan saham Jepang naik untuk sesi kedua berturut-turut setelah berada di bawah tekanan selama dua minggu terakhir. Saham-saham lokal juga mencerminkan kenaikan dalam kontrak berjangka AS, karena Presiden terpilih Donald Trump menominasikan manajer hedge fund Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, sehingga menghilangkan sumber ketidakpastian di pasar.

Ke depan, investor fokus pada angka inflasi Tokyo, yang akan dirilis minggu ini, karena angka tersebut dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional. Saham-saham teknologi memimpin kenaikan, dengan kenaikan signifikan dari Lasertec (+2.3%), Tokyo Electron (+4%), SoftBank Group (+3.4%), Recruit Holdings (+4.4%) dan Keyence (1.5%). Kinerja kuat juga terlihat dari Mitsubishi Heavy Industries (+1.2%), Toyota Motor (+1.1%), dan Fast Retailing (+3.5%).

Pivot : 39,035

R1 : 39,475      S1 : 38,365

R2 : 40,145      S2 : 37,925

R3 : 41,255      S3 : 36,815 


HANGSENG

Opportunity: Bullish menuju 19,300 

Hang Seng kehilangan 79 poin atau 0,4% dan berakhir pada 19,151 pada hari Senin, menandai penurunan sesi ketiga dan bertahan pada level terendah dalam dua bulan karena kerugian di sebagian besar sektor. Para pedagang tetap enggan untuk memasuki posisi baru karena pasar di Tiongkok terus mengalami penurunan ke level terendah dalam tiga minggu, seiring dengan pemerintahan Biden yang akan mengumumkan pembatasan ekspor baru terhadap Tiongkok pada minggu ini.

Peraturan baru ini dapat menambahkan hingga 200 perusahaan chip Tiongkok ke dalam daftar pembatasan perdagangan. Sementara itu, kekhawatiran terhadap lemahnya pemulihan di Tiongkok muncul kembali menjelang data resmi PMI dan laba industri minggu ini. Yang membatasi suasana bearish adalah laporan bahwa Tiongkok dan Jerman mendekati solusi mengenai tarif impor kendaraan listrik Tiongkok ke dalam blok tersebut.

Sementara itu, pasar berjangka AS naik, dengan investor memperkirakan pilihan Menteri Keuangan Trump, Scott Bessent, akan fokus pada stabilitas ekonomi dan pasar. Beberapa saham yang mengalami penurunan di antara saham-saham berkapitalisasi besar adalah KE Holdings (-5.6%), Meituan (-2.7%), Sands China (-2.6%), dan Tencent Hlds. (-1,5%).

Pivot : 19,214

R1 : 19,323     S1 : 19,050

R2 : 19,487     S2 : 18,941 

R3 : 19,769     S3 : 18,668 


NASDAQ

Opportunity: Buy Limit: 20,750 | SL: 20,650 | TP: 20,980 

Saham berjangka AS melemah pada hari Selasa menyusul kinerja pasar yang kuat pada hari sebelumnya, setelah Presiden terpilih Donald Trump mengungkapkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada semua barang yang diimpor dari Meksiko dan Kanada. Trump menyatakan bahwa tarif akan tetap berlaku sampai kedua negara mengambil tindakan untuk mengekang perdagangan narkoba dan migrasi ilegal.

Selama sesi reguler hari Senin, Dow melonjak 0,99%, mencatat rekor tertinggi baru sepanjang masa, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,3% dan 0,27%. Reli ini dipicu oleh optimisme seputar pencalonan Trump atas manajer dana lindung nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, dengan para investor mengharapkan kebijakan-kebijakan yang ramah pasar dan pengurangan tindakan proteksionis yang ekstrim. Sementara itu, dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Kohl’s turun lebih dari 3% menyusul pengumuman bahwa CEO perusahaan tersebut akan mengundurkan diri pada bulan Januari.

Pivot : 21,220.50

R1 : 21,652.25     S1 : 20,462.25

R2 : 22,410.50   S2 : 20,030.50

R3 : 23,600.50   S3 : 18,840.50


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Potensi rebound jika support 2.605 bertahan, target 2.650 

Harga emas jatuh lebih dari 3% pada perdagangan Senin, menghentikan reli lima sesi sebelumnya yang membawa logam mulia ini ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Penurunan ini dipicu oleh laporan bahwa Israel mendekati kesepakatan gencatan senjata dengan Hezbollah, serta pengangkatan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS oleh Presiden terpilih Donald Trump, yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Spot emas turun 3,4% ke $2.619,66 per ons pada pukul 14:01 waktu ET (19:01 GMT), mencatatkan penurunan harian terbesar sejak 7 Juni. Kontrak emas berjangka AS juga ditutup melemah 3,5% menjadi $2.618,50. Penurunan ini menandai adanya tekanan jual akibat kejenuhan beli setelah reli signifikan pekan lalu.

Penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS turut mengurangi premi risiko yang terkait dengan aset safe-haven, seperti emas. Selain itu, laporan bahwa Israel dan Lebanon telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik Israel-Hezbollah semakin menekan harga emas ke level lebih rendah.

Selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, emas biasanya menjadi pilihan investasi aman. Namun, dengan berkurangnya risiko konflik serta langkah-langkah kebijakan baru di AS, daya tarik logam mulia ini tampaknya mulai melemah. Sebelumnya, emas mencatat lonjakan hampir 6% dalam pekan lalu, didorong oleh eskalasi ketegangan dalam konflik Rusia-Ukraina, yang merupakan kenaikan mingguan terbaik sejak Maret 2023.
Para pelaku pasar kini mengalihkan perhatian mereka ke rilis data ekonomi penting minggu ini, termasuk notulen rapat Federal Reserve bulan November, revisi PDB AS, dan data PCE inti. Data-data ini diperkirakan memberikan petunjuk mengenai prospek kebijakan moneter bank sentral AS.

Pivot : 2.650

R1  2,650  R2  2,678   R3 2,700

S1  2,605   S2  2,580   S3 2,555


Oil

Opportunity: Bearish menuju 66.62 

Harga minyak relatif stabil pada perdagangan hari ini di Asia setelah mengalami penurunan tajam pada sesi sebelumnya. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati $69 per barel setelah kehilangan 3,2% pada hari Senin, sementara Brent Crude ditutup mendekati $73 per barel. Laporan bahwa Israel mendekati kesepakatan gencatan senjata dengan Hezbollah mengurangi risiko terhadap pasokan minyak di kawasan Timur Tengah. Namun, belum jelas apakah Hezbollah akan menerima kesepakatan ini.

Harga minyak telah bergerak dalam kisaran sempit sejak pertengahan Oktober, dengan pelaku pasar mempertimbangkan risiko geopolitik yang terkait dengan pasokan dari Rusia dan Iran terhadap ekspektasi surplus pasokan tahun depan. Menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini, perwakilan Iran dalam kelompok produsen tersebut menyatakan bahwa ruang untuk membalikkan pemotongan produksi terbatas karena adanya peningkatan pasokan dari sumber lain.

Di sisi lain, Presiden terpilih Donald Trump menyatakan bahwa AS akan memberlakukan tarif baru terhadap China, Kanada, dan Meksiko. Pengumuman ini berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagangnya, serta mendorong penguatan dolar AS. Dolar yang lebih kuat dapat mengurangi daya tarik komoditas seperti emas dan minyak yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut.

Pivot: 69.70

R1  69.70  R2  70.55  R3 71.49

S1  68.47   S2 67.63   S3 66.62


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Selasa, 26 November 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Mengukur Daya Beli Konsumen AS Melalui Data Consumer Confidence

Catat jam dan waktunya ya!

   Selasa, 26 November 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel