FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bullish Range 0,64800 – 0,65800
Aussie kembali berada dalam tekanan, terlebih setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10% pada China. Langkah ini meningkatkan permintaan Dollar AS sekaligus membebani mata uang yang sensitif terhadap risiko. Ekonomi Australia sangat bergantung pada ekspor ke China, yang membuat negara tersebut sangat rentan terhadap ketegangan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung. Selain itu, Dollar Australia sering dianggap sebagai proksi likuid untuk Yuan China. Di dalam negeri, investor mencermati data inflasi Australia yang akan datang, yang akan memberikan wawasan penting tentang prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia. Dalam risalah rapat terbarunya, RBA mengisyaratkan akan mempertahankan sikap kebijakan restriktif hingga ada bukti yang jelas bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju targetnya. Namun, bank sentral juga menekankan bahwa setiap penyesuaian kebijakan di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi yang masuk.
Pivot : 0,64716
R1 : 0,65095 S1 : 0,64359
R2 : 0,65452 S2 : 0,63980
R3 : 0,65831 S3 : 0,63623
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 152,800 – 151,800
Nasib mata uang Yen Jepang tetap kuat di kisaran 154 per dolar pada hari Selasa, naik sekitar setengah persen sejauh minggu ini, karena Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam tarif tambahan terhadap China, Meksiko, dan Kanada, yang meredam sentimen risiko global. Yen juga mendapat dukungan dari pencalonan Scott Bessent oleh Trump sebagai Menteri Keuangan AS, yang memberikan rasa stabilitas di pasar dan mendorong para pedagang untuk mengurangi “perdagangan Trump” mereka. Di dalam negeri, investor fokus pada data inflasi mendatang dari Tokyo, yang dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional. Di sisi kebijakan moneter, Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda baru-baru ini mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi paling cepat pada bulan Desember, dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya yen baru-baru ini.
Pivot : 153,521
R1 : 154,062 S1 : 152,560
R2 : 155,023 S2 : 152,019
R3 : 155,564 S3 : 151,058
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2613 – 1.2638
Pounds diperdagangkan cukup volatil pada Selasa kemarin, sempat mengalami tekanan turun di sesi market Asia, namun dapat menguat. memasuki sesi market Eropa. Pelemahan mata-uang pounds kembali terjadi setelah rilis data CB Consumer Confidence U.S di atas harga perkiraan yaitu 111.7 versus 109.6 angka sebelumnya. Disatu-sisi para pelaku pasar juga merespon kebijakan Trump yang akan menaikan tarif perdagangan dengan beberapa Negara produsen. GBP berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang d dukung oleh rilisnya data Ekonomi U.S pada malam nanti yang dipeekirakan akan mengalami sedikit pelemahan sepeeti laporan GDP, PCE, Personal Income dan Jobless Claim U.S.
Open : 1.2567 Pivot : 1.2561
R1 : 1.2589 S1 : 1.2537
R2 : 1.2615 S2 : 1.2506
R3 : 1.2638 S3 : 1.2482
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0542 – 1.0568
EUR ditutup sedikit melemah pada perdagangan Selasa kemarin, sempat mengalami penguatan hingga disesi market Eropa, namun kembali melemah di sesi U.S Amerika. Pelemahan mata-uang EUR dipicu oleh rilsnya data CB Consumee Confidence U.S malam tadi yang berada diatas harga perkiraan yaitu 111.7 versus 109.6 angka sebelumnya. Disatu-sisi para pelu pasar juga merespon positif atas kebijakan Trump untuk manaikan tarif perdagangan beberapa Negara produsen. EUR berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang di dukung laporan data Ekonomi U.S pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami sedikit pelemahan seperti laporan GDP, PCE, Personal Income dan Jobless Claim.
Open : 1.0487 Pivot : 1.0484
R1 : 1.0498 S1 : 1.0452
R2 : 1.0542 S2 : 1.0423
R3 : 1.0568 S3 : 1.0398
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8841 – 0.8818
CHF ditutup sedikit di atas harga pembukaan pada perdagangan Selasa kemarin. Volatilitas yang cukup tinggi terjadi di mata-uang Swiss franc. CHF kembali tertekan setelah rilis data CB Consumer Confidence yang menguat diatas harga perkiraan.Para pelaku pasar juga merespon positif kebijakan Trump yang akan menaikan tarif perdagangan dengan beberpa Negara produsen. CHF berpeluang untuk menguat pada perdagangan haru ini yang didukung oleh laporan data Ekonomi U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami pelemahan.
Open : 0.8861 Pivot : 0.8867
R1 : 0.8983 S1 : 0.8853
R2 : 0.8993 S2 : 0.8841
R3 : 0.8910 S3 : 0.8818
DXY
Opportunty: Bearish Range 106,800 – 106,300
Kondisi mata uang Dollar AS berusaha menguat, meski terbatas dan sementara karena para pedagang mencerna risalah FOMC terbaru dan ancaman tarif Donald Trump. Risalah dari pertemuan Fed pada 6-7 November mengungkapkan para pejabat mengadopsi pendekatan hati-hati terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut, yang menandakan preferensi untuk penyesuaian bertahap. Seperti yang diantisipasi, risalah tersebut tidak menyebutkan pemilihan umum baru-baru ini. Peluang untuk pemotongan suku bunga dana federal sebesar 25bps bulan depan saat ini berada di sekitar 60%. Sementara itu, dalam posting di platform Truth Social miliknya, Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada semua impor Tiongkok dan tarif sebesar 25% pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada. Pengumuman tersebut awalnya memicu respons pasar yang tidak stabil dan memperkuat dolar, karena kekhawatiran atas perdagangan global meningkat. Namun, para pedagang kemudian tampak meremehkan sebagian dari ketakutan ini, sambil menunggu rincian lebih lanjut tentang langkah-langkah yang diusulkan. Perhatian sekarang beralih ke data ekonomi yang akan dirilis besok, termasuk laporan PCE dan estimasi kedua pertumbuhan PDB.
Pivot : 106,958
R1 : 107,422 S1 : 106,412
R2 : 107,968 S2 : 105,948
R3 : 108,432 S3 : 105,402
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 37,920
Indeks Nikkei 225 turun 0,5% menjadi di bawah 38.300, sedangkan Indeks Topix turun 0,4% menjadi 2.678 pada hari Rabu, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya karena yen terus menguat di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lagi bulan depan.
Penguatan yen mengurangi prospek keuntungan industri Jepang yang didorong oleh ekspor dan menjadikan aset Jepang lebih mahal bagi investor asing. Para pedagang juga menunggu data inflasi Tokyo terbaru, yang dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional.
Saham-saham otomotif dan konsumen yang banyak melakukan ekspor memimpin penurunan, dengan kerugian besar dialami oleh Toyota Motor (-3.1%), Honda Motor (-2.4%), Nissan Motor (-4.9%), dan Fast Retailing (-0.9%). Saham teknologi utama juga berada di bawah tekanan, termasuk Advantest (-1.3%) dan Tokyo Electron (-1.7%).
Pivot : 38,393
R1 : 38,767 S1 : 37,912
R2 : 39,248 S2 : 37,538
R3 : 39,622 S3 : 37,057
HANGSENG
Opportunity: Sideways area 19,090 – 19,300
Hang Seng berakhir hampir datar di sekitar 19,159 pada hari Selasa menyusul pelemahan dalam tiga sesi sebelumnya, dengan kenaikan di sektor properti dan keuangan mengimbangi kerugian di sektor teknologi dan konsumen. Investor menganalisis laporan bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump berencana mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada semua barang Tiongkok yang masuk ke AS.
Sementara itu, pejabat Kedutaan Besar Tiongkok di AS memperingatkan bahwa perang dagang kedua negara tidak akan ada pemenangnya. Mengenai data ekonomi, angka perdagangan bulan Oktober di Hong Kong akan dirilis hari ini, setelah ekspor dan impor mencapai titik tertinggi dalam dua tahun pada bulan September. Dari sisi moneter, PBoC dapat memangkas RRR bank komersial pada bulan Desember untuk meningkatkan perekonomian Tiongkok, setelah dua kali penurunan pada bulan September dan Februari, dengan total sebesar 100 bps.
Gubernur Pan Gongsheng mengindikasikan potensi langkah ini pada bulan Oktober. Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, Alibaba Health dan Cathay Pacific Airways masing-masing naik 3,1% dan 2,3%, sementara Xiaomi Corp. (-4.2%) dan Kingsoft Corp. (-3.8%) mengalami penurunan yang signifikan.
Pivot : 19,134
R1 : 19,311 S1 : 19,311
R2 : 19,482 S2 : 19,482
R3 : 19,659 S3 : 19,659
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit: 20,920 | SL: 20,820 | TP: 21,100
Saham berjangka AS melemah pada hari Selasa menyusul kinerja pasar yang kuat pada hari sebelumnya, setelah Presiden terpilih Donald Trump mengungkapkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada semua barang yang diimpor dari Meksiko dan Kanada. Trump menyatakan bahwa tarif akan tetap berlaku sampai kedua negara mengambil tindakan untuk mengekang perdagangan narkoba dan migrasi ilegal.
Selama sesi reguler hari Senin, Dow melonjak 0,99%, mencatat rekor tertinggi baru sepanjang masa, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,3% dan 0,27%. Reli ini dipicu oleh optimisme seputar pencalonan Trump atas manajer dana lindung nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, dengan para investor mengharapkan kebijakan-kebijakan yang ramah pasar dan pengurangan tindakan proteksionis yang ekstrim.
Sementara itu, dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Kohl’s turun lebih dari 3% menyusul pengumuman bahwa CEO perusahaan tersebut akan mengundurkan diri pada bulan Januari.
Pivot : 20,925.00
R1 : 21,096.25 S1 : 20,827.50
R2 : 21,193.75 S2 : 20,656.25
R3 : 21,365.00 S3 : 20,558.75
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 2.642, target 2.605
Harga emas cenderung stabil pada perdagangan hari ini di Asia, setelah kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah meredakan permintaan aset safe-haven. Sementara itu, para investor menantikan data ekonomi AS yang diperkirakan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Harga emas spot diperdagangkan mendekati $2.630 per ounce setelah Israel dan kelompok militan Lebanon, Hezbollah, menyepakati penghentian permusuhan selama 60 hari. Ekspektasi atas kesepakatan ini sebelumnya telah menekan harga emas hingga turun lebih dari 3% pada perdagangan Senin.
Pivot : 2.642
R1 2,642 R2 2,660 R3 2,689
S1 2,605 S2 2,585 S3 2,554
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 69.27, target 67.63
Harga minyak mentah bergerak stabil di perdagangan Asia hari ini, di tengah sinyal bahwa OPEC+ kemungkinan akan kembali menunda peningkatan produksi. Hal ini terjadi bersamaan dengan meredanya risiko geopolitik setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah.
West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah $69 per barel setelah sebelumnya turun lebih dari 3% dalam dua sesi perdagangan terakhir akibat ekspektasi gencatan senjata. Sementara itu, Brent crude ditutup mendekati $73 per barel. Delegasi OPEC+ memperkirakan bahwa rencana peningkatan produksi yang semula dijadwalkan untuk Januari akan ditunda selama beberapa bulan akibat indikasi surplus pasokan.
Pivot: 69.27
R1 69.27 R2 70.23 R3 71.49
S1 68.47 S2 67.63 S3 66.62
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Rabu, 27 November 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
PDB AS Masih TetaP Kuat Mampukah Emas Melanjutkan Rebound?
Catat jam dan waktunya ya!
Rabu, 27 November 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: