Market Highlight (27/11/2024)

market highlightsFOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunty: Bullish Range   0,64800 – 0,65800

Aussie kembali berada dalam tekanan, terlebih setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10% pada China. Langkah ini meningkatkan permintaan Dollar AS sekaligus membebani mata uang yang sensitif terhadap risiko. Ekonomi Australia sangat bergantung pada ekspor ke China, yang membuat negara tersebut sangat rentan terhadap ketegangan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung. Selain itu, Dollar Australia sering dianggap sebagai proksi likuid untuk Yuan China. Di dalam negeri, investor mencermati data inflasi Australia yang akan datang, yang akan memberikan wawasan penting tentang prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia. Dalam risalah rapat terbarunya, RBA mengisyaratkan akan mempertahankan sikap kebijakan restriktif hingga ada bukti yang jelas bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju targetnya. Namun, bank sentral juga menekankan bahwa setiap penyesuaian kebijakan di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi yang masuk.

Pivot : 0,64716

R1 : 0,65095               S1 : 0,64359  

R2 : 0,65452               S2 : 0,63980

R3 : 0,65831               S3 : 0,63623


USDJPY

Opportunty: Bearish Range  152,800 – 151,800 

Nasib mata uang Yen Jepang tetap kuat di kisaran 154 per dolar pada hari Selasa, naik sekitar setengah persen sejauh minggu ini, karena Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam tarif tambahan terhadap China, Meksiko, dan Kanada, yang meredam sentimen risiko global. Yen juga mendapat dukungan dari pencalonan Scott Bessent oleh Trump sebagai Menteri Keuangan AS, yang memberikan rasa stabilitas di pasar dan mendorong para pedagang untuk mengurangi “perdagangan Trump” mereka. Di dalam negeri, investor fokus pada data inflasi mendatang dari Tokyo, yang dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional. Di sisi kebijakan moneter, Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda baru-baru ini mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi paling cepat pada bulan Desember, dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya yen baru-baru ini.

Pivot : 153,521

R1 : 154,062               S1 : 152,560  

R2 : 155,023               S2 : 152,019

R3 : 155,564               S3 : 151,058


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.2613 – 1.2638

Pounds diperdagangkan cukup volatil pada Selasa kemarin, sempat mengalami tekanan turun di sesi market Asia, namun dapat menguat. memasuki sesi market Eropa. Pelemahan mata-uang pounds kembali terjadi setelah rilis data CB Consumer Confidence U.S di atas harga perkiraan yaitu 111.7 versus 109.6 angka sebelumnya. Disatu-sisi para pelaku pasar juga merespon kebijakan Trump yang akan menaikan tarif perdagangan dengan beberapa Negara produsen. GBP berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang d dukung oleh rilisnya data Ekonomi U.S pada malam nanti yang dipeekirakan akan mengalami sedikit pelemahan sepeeti laporan GDP, PCE, Personal Income dan Jobless Claim U.S.

Open : 1.2567      Pivot : 1.2561

R1 : 1.2589           S1 : 1.2537

R2 : 1.2615           S2 : 1.2506

R3 : 1.2638           S3 : 1.2482


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0542 – 1.0568

EUR ditutup sedikit melemah pada perdagangan Selasa kemarin, sempat mengalami penguatan hingga disesi market Eropa, namun kembali melemah di sesi U.S Amerika. Pelemahan mata-uang EUR dipicu oleh rilsnya data CB Consumee Confidence U.S malam tadi yang berada diatas harga perkiraan yaitu 111.7 versus 109.6 angka sebelumnya. Disatu-sisi para pelu pasar juga merespon positif atas kebijakan Trump untuk manaikan tarif perdagangan beberapa Negara produsen. EUR berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang di dukung laporan data Ekonomi U.S pada malam nanti yang diperkirakan akan mengalami sedikit pelemahan seperti laporan GDP, PCE, Personal Income dan Jobless Claim.

Open : 1.0487     Pivot : 1.0484

R1 : 1.0498       S1 : 1.0452

R2 : 1.0542       S2 : 1.0423

R3 : 1.0568       S3 : 1.0398


USDCHF

Opportunity: Bearish menuju 0.8841 – 0.8818

CHF ditutup sedikit di atas harga pembukaan pada perdagangan Selasa kemarin. Volatilitas yang cukup tinggi terjadi di mata-uang Swiss franc. CHF kembali tertekan setelah rilis data CB Consumer Confidence yang menguat diatas harga perkiraan.Para pelaku pasar juga merespon positif kebijakan Trump yang akan menaikan tarif perdagangan dengan beberpa Negara produsen. CHF berpeluang untuk menguat pada perdagangan haru ini yang didukung oleh laporan data Ekonomi U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami pelemahan.

Open : 0.8861     Pivot : 0.8867

R1 : 0.8983         S1 : 0.8853

R2 : 0.8993         S2 : 0.8841

R3 : 0.8910         S3 : 0.8818


DXY

Opportunty: Bearish Range   106,800 – 106,300

Kondisi mata uang Dollar AS berusaha menguat, meski terbatas dan sementara karena para pedagang mencerna risalah FOMC terbaru dan ancaman tarif Donald Trump. Risalah dari pertemuan Fed pada 6-7 November mengungkapkan para pejabat mengadopsi pendekatan hati-hati terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut, yang menandakan preferensi untuk penyesuaian bertahap. Seperti yang diantisipasi, risalah tersebut tidak menyebutkan pemilihan umum baru-baru ini. Peluang untuk pemotongan suku bunga dana federal sebesar 25bps bulan depan saat ini berada di sekitar 60%. Sementara itu, dalam posting di platform Truth Social miliknya, Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada semua impor Tiongkok dan tarif sebesar 25% pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada. Pengumuman tersebut awalnya memicu respons pasar yang tidak stabil dan memperkuat dolar, karena kekhawatiran atas perdagangan global meningkat. Namun, para pedagang kemudian tampak meremehkan sebagian dari ketakutan ini, sambil menunggu rincian lebih lanjut tentang langkah-langkah yang diusulkan. Perhatian sekarang beralih ke data ekonomi yang akan dirilis besok, termasuk laporan PCE dan estimasi kedua pertumbuhan PDB.

Pivot : 106,958

R1 : 107,422               S1 : 106,412  

R2 : 107,968               S2 : 105,948

R3 : 108,432               S3 : 105,402


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bearish menuju 37,920

Indeks Nikkei 225 turun 0,5% menjadi di bawah 38.300, sedangkan Indeks Topix turun 0,4% menjadi 2.678 pada hari Rabu, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya karena yen terus menguat di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lagi bulan depan.

Penguatan yen mengurangi prospek keuntungan industri Jepang yang didorong oleh ekspor dan menjadikan aset Jepang lebih mahal bagi investor asing. Para pedagang juga menunggu data inflasi Tokyo terbaru, yang dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional.

Saham-saham otomotif dan konsumen yang banyak melakukan ekspor memimpin penurunan, dengan kerugian besar dialami oleh Toyota Motor (-3.1%), Honda Motor (-2.4%), Nissan Motor (-4.9%), dan Fast Retailing (-0.9%). Saham teknologi utama juga berada di bawah tekanan, termasuk Advantest (-1.3%) dan Tokyo Electron (-1.7%).

Pivot : 38,393

R1 : 38,767                 S1 : 37,912

R2 : 39,248                 S2 : 37,538

R3 : 39,622                 S3 : 37,057


HANGSENG

Opportunity: Sideways area 19,090 – 19,300

Hang Seng berakhir hampir datar di sekitar 19,159 pada hari Selasa menyusul pelemahan dalam tiga sesi sebelumnya, dengan kenaikan di sektor properti dan keuangan mengimbangi kerugian di sektor teknologi dan konsumen. Investor menganalisis laporan bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump berencana mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada semua barang Tiongkok yang masuk ke AS.

Sementara itu, pejabat Kedutaan Besar Tiongkok di AS memperingatkan bahwa perang dagang kedua negara tidak akan ada pemenangnya. Mengenai data ekonomi, angka perdagangan bulan Oktober di Hong Kong akan dirilis hari ini, setelah ekspor dan impor mencapai titik tertinggi dalam dua tahun pada bulan September. Dari sisi moneter, PBoC dapat memangkas RRR bank komersial pada bulan Desember untuk meningkatkan perekonomian Tiongkok, setelah dua kali penurunan pada bulan September dan Februari, dengan total sebesar 100 bps.

Gubernur Pan Gongsheng mengindikasikan potensi langkah ini pada bulan Oktober. Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, Alibaba Health dan Cathay Pacific Airways masing-masing naik 3,1% dan 2,3%, sementara Xiaomi Corp. (-4.2%) dan Kingsoft Corp. (-3.8%) mengalami penurunan yang signifikan.

Pivot : 19,134

R1 : 19,311     S1 : 19,311

R2 : 19,482     S2 : 19,482

R3 : 19,659     S3 : 19,659


NASDAQ

Opportunity: Buy Limit: 20,920 | SL: 20,820 | TP: 21,100

Saham berjangka AS melemah pada hari Selasa menyusul kinerja pasar yang kuat pada hari sebelumnya, setelah Presiden terpilih Donald Trump mengungkapkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada semua barang yang diimpor dari Meksiko dan Kanada. Trump menyatakan bahwa tarif akan tetap berlaku sampai kedua negara mengambil tindakan untuk mengekang perdagangan narkoba dan migrasi ilegal.

Selama sesi reguler hari Senin, Dow melonjak 0,99%, mencatat rekor tertinggi baru sepanjang masa, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,3% dan 0,27%. Reli ini dipicu oleh optimisme seputar pencalonan Trump atas manajer dana lindung nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, dengan para investor mengharapkan kebijakan-kebijakan yang ramah pasar dan pengurangan tindakan proteksionis yang ekstrim.

Sementara itu, dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Kohl’s turun lebih dari 3% menyusul pengumuman bahwa CEO perusahaan tersebut akan mengundurkan diri pada bulan Januari.

Pivot : 20,925.00

R1 : 21,096.25            S1 : 20,827.50

R2 : 21,193.75            S2 : 20,656.25

R3 : 21,365.00            S3 : 20,558.75


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Bearish selama di bawah 2.642, target 2.605

Harga emas cenderung stabil pada perdagangan hari ini di Asia, setelah kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah meredakan permintaan aset safe-haven. Sementara itu, para investor menantikan data ekonomi AS yang diperkirakan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Harga emas spot diperdagangkan mendekati $2.630 per ounce setelah Israel dan kelompok militan Lebanon, Hezbollah, menyepakati penghentian permusuhan selama 60 hari. Ekspektasi atas kesepakatan ini sebelumnya telah menekan harga emas hingga turun lebih dari 3% pada perdagangan Senin.

Pivot : 2.642

R1  2,642  R2  2,660   R3 2,689

S1  2,605   S2  2,585  S3 2,554


Oil

Opportunity: Bearish selama di bawah 69.27, target 67.63

Harga minyak mentah bergerak stabil di perdagangan Asia hari ini, di tengah sinyal bahwa OPEC+ kemungkinan akan kembali menunda peningkatan produksi. Hal ini terjadi bersamaan dengan meredanya risiko geopolitik setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah.

West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah $69 per barel setelah sebelumnya turun lebih dari 3% dalam dua sesi perdagangan terakhir akibat ekspektasi gencatan senjata. Sementara itu, Brent crude ditutup mendekati $73 per barel. Delegasi OPEC+ memperkirakan bahwa rencana peningkatan produksi yang semula dijadwalkan untuk Januari akan ditunda selama beberapa bulan akibat indikasi surplus pasokan.

Pivot: 69.27

R1  69.27  R2  70.23  R3 71.49

S1  68.47   S2 67.63   S3 66.62


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Rabu, 27 November 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

PDB AS Masih TetaP Kuat Mampukah Emas Melanjutkan Rebound?

Catat jam dan waktunya ya!

   Rabu, 27 November 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel