FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bullish Range 0,67800 – 0,68800
Aussie terus menguat, melayang di dekat level tertinggi tahun ini karena investor bersiap untuk pembacaan inflasi domestik utama minggu ini yang dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter Reserve Bank of Australia. Risalah pertemuan terakhir RBA menunjukkan bahwa suku bunga tunai akan tetap stabil untuk waktu yang lama. Gubernur RBA Michelle Bullock juga mengatakan baru-baru ini bahwa meskipun ada tanda-tanda meredanya inflasi, masih “prematur” untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga. Dia memperingatkan bahwa inflasi tetap “terlalu tinggi” dan diperkirakan tidak akan kembali ke target bank sentral 2%-3% hingga akhir tahun depan. Di sisi lain, Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga bulan depan di tengah meningkatnya risiko pasar tenaga kerja. Di tempat lain, para pedagang memantau risiko geopolitik di Timur Tengah karena prospek konflik yang lebih luas di kawasan tersebut dapat mengguncang pasar.
Pivot : 0,67829
R1 : 0,68046 S1 : 0,67706
R2 : 0,68169 S2 : 0,67489
R3 : 0,68386 S3 : 0,67366
USDJPY
Opportunty: Bearish Range 143,900 – 142,900
Penguatan mata uang Yen terus berlanjut, terlebih geopolitik di Timur Tengah mendorong permintaan safe-haven untuk kedua mata uang. Yen juga terus ditopang oleh kebijakan moneter yang berbeda antara Jepang dan AS. Pekan lalu, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan kepada parlemen bahwa bank sentral dapat menyesuaikan kebijakan moneter jika proyeksi ekonominya terbukti benar, menunjukkan kesediaan untuk menaikkan suku bunga lagi. Di sisi lain, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam pidatonya di Jackson Hole bahwa waktunya telah tiba untuk menyesuaikan kebijakan di tengah meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja, sambil menyatakan keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke target 2% bank sentral. Investor sekarang menantikan produksi industri Juli, penjualan ritel dan angka pengangguran, serta angka inflasi Tokyo untuk Agustus untuk memandu prospek ekonomi dan suku bunga di Jepang.
Pivot : 144,342
R1 : 144,773 S1 : 143,515
R2 : 145,600 S2 : 143,084
R3 : 146,031 S3 : 142,257
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3321 – 1.3376
GBP terus menguat terhadap U.S dollar di perdagangan Selasa kemarin, rencana pemotongan suku-bunga U.S menguntukan mata-uang poundsterling hingga menyentuh level tertingginya dalam dua tahun terakhir. Indeks dollar terus melemah di tengah naiknya laporan data Consumer Confidence U.S di angka 103.3 versus 101.9 angka sebelumnya. Pounds masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini mengingat statement pejabat BOE yang masih mempertahankan tingkat suku-bunga negara Inggris di kisaran 5.00% yang berbeda dengan statement pejabat the Fed yang akan melakukan pemotongan suku-bunga nya.
Open : 1.3259 Pivot : 1.3234
R1 : 1.3290 S1 : 1.3204
R2 : 1.3321 S2 : 1.3148
R3 : 1.3376 S3 : 1.3118
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1214 – 1.1239
EUR kembali menguat pada perdagangan Selasa kemarin, penguatan EUR terus terjadi di tengah lemahnya laporan data GDP Jerman yang rilis di angka negatif. Kuatnya laporan data Consumer Confidence U.S ternyata tidak dihiraukan oleh para pelaku pasar, yang artinya pelemahan mata-uang terus terjadi. EUR masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini dimana para pelaku pasar lebih mengalihkan mata-uang dollar ke aset lainnya akibat rencana pemotongan suku-bunga the Fed.
Open : 1.1181 Pivot : 1.1174
R1 : 1.1199 S1 : 1.1158
R2 : 1.1214 S2 : 1.1134
R3 : 1.1239 S3 : 1.1118
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8360 – 0.8312
Mata-uang Swiss franc terus melanjutkan penguatannya terhadap U.S dollar, rencana pemotongan suku-bunga the Fed menguntungkan untuk franc swiss. U.S dollar turun ke level terendah terhadap CHF sejak awal bulan januari terakhir. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini sambil menunggu laporan data ZEW Expectation untuk negara Swiss siang nanti.
Open : 0.8415 Pivot : 0.8435
R1 : 0.8462 S1 : 0.8387
R2 : 0.8510 S2 : 0.8360
R3 : 0.8538 S3 : 0.8312
DXY
Opportunty: Bearish Range 100,500 – 100,000
Mata uang Amerika semakin takberdaya, hal ini dapat dilihat dari Indeks Dollar (DXY) turun ke 100,514. Level tersebut merupakan level terendah yang tidak terlihat sejak Juli 2023 lalu. Penyebab terpuruknya Dollar AS karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dan kekhawatiran tentang risiko resesi AS. Investor mengincar potensi penurunan suku bunga Fed, dengan probabilitas September sebesar 71% untuk pemotongan 25 bps dan 29% untuk 50 bps, menyusul pernyataan Jackson Hole dari Ketua Fed Jerome Powell tentang inflasi dan penyesuaian suku bunga. Sayangnya, inversi kurva imbal hasil antara obligasi Treasury 2 dan 10 tahun menyempit menjadi minus-8,7 bps dari minus-12,4 bps, menandakan antisipasi pasar terhadap siklus pelonggaran Fed mulai bulan depan. Sementara itu, data ekonomi menunjukkan penurunan harga rumah keluarga tunggal AS untuk Juni, menandai kenaikan tahunan terkecil dalam hampir setahun, sementara kepercayaan konsumen meningkat pada bulan Agustus di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar tenaga kerja. Pasar sekarang menantikan klaim pengangguran awal terbaru dan laporan indeks harga PCE yang disukai Fed akhir pekan ini untuk kejelasan lebih lanjut tentang jalur suku bunga.
Pivot : 100,665
R1 : 100,816 S1 : 100,400
R2 : 101,081 S2 : 100,249
R3 : 101,232 S3 : 99,984
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bearish menuju 37,920
Indeks Nikkei 225 turun 0,2% menjadi di bawah 38.230 pada hari Rabu, memangkas kenaikan dari sesi sebelumnya karena investor dengan hati-hati menunggu laporan pendapatan Nvidia. Produsen chip ini telah menjadi pendorong utama peningkatan teknologi baru-baru ini dan indikator utama permintaan kecerdasan buatan.
Saham-saham lokal juga menghadapi tekanan dari penguatan yen yang merugikan prospek keuntungan industri-industri berat ekspor Jepang dan memaksa investor untuk melepas perdagangan carry trade. Penurunan signifikan terlihat pada saham-saham teknologi utama seperti Disco Corp (-0.9%), Tokyo Electron (-1.4%) dan Keyence (-1.1%). Sementara itu, kinerja yang kuat terlihat pada Toyota Motor (3%), Rakuten Group (7.3%), Daiichi Sankyo (2.9%), Asics Corp (3.9%) dan KDDI Corp (1.3%).
Pivot : 38,220
R1 : 38,575 S1 : 37,910
R2 : 38,885 S2 : 37,555
R3 : 39,550 S3 : 36,860
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 17,631
Hang Seng naik 76 poin atau 0,4% menjadi berakhir pada 17.875 pada hari Selasa, ditutup lebih tinggi untuk hari kedua di tengah kenaikan terutama dari sektor keuangan dan properti. Indeks membalikkan kerugian di sesi pagi dan berada pada level tertinggi dalam hampir enam minggu, dibantu oleh data baru yang menunjukkan keuntungan industri Tiongkok terus tumbuh selama 7 bulan pertama tahun ini karena Beijing terus berupaya untuk memacu perubahan haluan ekonomi.
Investor juga berusaha untuk melihat lebih jauh dari laporan bahwa Kanada akan bergabung dengan AS dan UE dalam menerapkan tarif 100% pada impor kendaraan listrik Tiongkok dan 25% pada baja dan aluminium.
Sementara itu, kontrak berjangka AS sedikit naik, dengan spekulasi akan adanya penurunan suku bunga pada bulan September bertahan menjelang indeks PCE dan hasil pendapatan dari pembuat chip raksasa Nvidia pada akhir pekan ini. Trip.Com melonjak 9,0%, diikuti oleh Kunlun Energy Co. (8,6%), Budweiser Brewing (4,8%), dan China Resources Power (4,6%). Sementara itu, pemimpin indeks Tencent Hlds. berakhir hampir datar setelah melompat di sesi sebelumnya.
Pivot : 17,799
R1 : 17,968 S1 : 17,669
R2 : 18,098 S2 : 17,500
R3 : 18,397 S3 : 17,201
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit Area: 19,500.00 | SL: 19,450.00 | TP: 19,600.00
Saham berjangka AS melemah pada hari Rabu karena investor mempersiapkan laporan pendapatan Nvidia untuk mengukur keberlanjutan reli teknologi dan status permintaan AI. Dalam perdagangan yang diperpanjang, Nordstrom melonjak 8% karena pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Ambarella juga menguat 18,7% karena panduan pendapatan yang kuat, sementara PVH anjlok 7,7% setelah mengeluarkan prospek yang lemah untuk kuartal ini.
Dalam perdagangan reguler pada hari Selasa, Dow naik tipis 0,02%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite keduanya naik 0,16%. Enam dari 11 sektor S&P berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh sektor teknologi, keuangan, dan real estat. Dalam berita korporat, Apple (0,4%) mengganti CFO-nya, dan akuisisi Paramount (-7,2%) oleh Skydance Media tampaknya akan segera berakhir. Eli Lilly (0,4%) juga mengumumkan bahwa obat penurun berat badan Zepbound kini tersedia dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan obat penurun berat badan lainnya untuk pasien yang membayar sendiri.
Pivot : 19,592.50
R1 : 19,743.75 S1 : 19,530.92
R2 : 19.844.00 S2 : 19,490.83
R3 : 10,095.50 S3 : 19,420.83
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Testing resistance 2.532
Harga emas naik pada hari Selasa didorong oleh melemahnya dolar, sementara investor menantikan data inflasi yang mungkin memberikan wawasan tentang besaran pemotongan suku bunga yang diharapkan oleh Federal Reserve bulan depan.
Indeks dolar turun 0,3%, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Investor kini menantikan rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE), laporan inflasi utama yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed, yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan mungkin sedikit mempengaruhi kebijakan The Fed, tetapi dipastikan bahwa mereka akan memangkas suku bunga pada bulan September dan kemungkinan sekali lagi tahun ini. Para trader melihat peluang 63,5% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan September dan sekitar 36,5% peluang untuk pemotongan yang lebih besar sebesar 50 bp.
Emas tetap di atas level psikologis $2.500 per ounce dan menuju tahun terbaiknya sejak 2020, didorong oleh optimisme investor tentang pemotongan suku bunga AS yang akan datang dan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang konflik di Timur Tengah.
Pivot : 2.500
R1 2.532 R2 2.570 R3 2.594
S1 2.500 S2 2.485 S3 2.470
Oil
Opportunity: Rebound menuju 76.64
Harga minyak naik di Asia setelah mengalami penurunan lebih dari 2% pada hari Selasa, di mana laporan industri menunjukkan penurunan lebih lanjut dalam persediaan minyak mentah AS. Brent naik mendekati $80 per barel, dengan West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di atas $75. American Petroleum Institute memperkirakan bahwa persediaan nasional turun sebesar 3,4 juta barel minggu lalu, yang jika dikonfirmasi oleh data resmi pada hari Rabu, akan menandai penurunan kedelapan dalam sembilan minggu terakhir.
Harga minyak mentah telah berfluktuasi dalam beberapa sesi terakhir, dengan penurunan terbaru terjadi setelah reli yang mendekati rata-rata pergerakan 200 harinya. Risiko politik di Timur Tengah dan ancaman pasokan dari Libya mendukung kenaikan harga baru-baru ini, tetapi telah diimbangi oleh sentimen bearish secara umum—yang menyebabkan bank-bank terkemuka Wall Street, termasuk Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley, memangkas perkiraan harga mereka untuk tahun depan.
Kedua bank tersebut juga menyampaikan pandangan pesimistis di China sebagai alasan dari pesimisme mereka, di mana lemahnya ekonomi secara keseluruhan dan peralihan ke kendaraan listrik mengurangi konsumsi bahan bakar di importir minyak mentah terbesar di dunia. Di Eropa, permintaan diesel diperkirakan turun di bawah level era pandemi karena lemahnya manufaktur dan perubahan struktural dalam armada kendaraan di wilayah tersebut.
Pivot 74.78
R1 76.64 R2 77.60 R3 78.57
S1 74.78 S2 73.60 S3. 72.47
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Rabu, 28 Agustus 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Dollar Australia bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Pengaruh Data CPI Australia Terhadap Pergerakan Aussie
Catat jam dan waktunya ya!
Rabu, 28 Agustus 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: