FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,64900 – 0,65900
Penguatan Aussie kembali warnai pergerakan market kemarin, namun masih tetap berada di range level terendah 4 setelah data inflasi domestik lebih lemah dari perkiraan. Indikator CPI bulanan naik 2,1% dalam setahun hingga Oktober, sesuai dengan peningkatan yang terlihat pada bulan September, tetapi di bawah perkiraan 2,3% oleh para analis. Angka ini menandai tingkat inflasi terendah sejak Juli 2021, sebagian disebabkan oleh dampak berkelanjutan dari potongan harga Dana Bantuan Tagihan Energi, yang berkontribusi pada rekor penurunan harga listrik. Bank Sentral Australia telah menyatakan bahwa kebijakan moneter harus tetap ketat sampai ada keyakinan bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju targetnya. Namun, bank sentral juga telah menekankan bahwa perubahan kebijakan di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi yang masuk. Secara eksternal, Aussie tetap berada di bawah tekanan dari ancaman tarif terbaru Presiden terpilih AS Donald Trump, khususnya terhadap China, mitra dagang terbesar Australia
Pivot : 0,64843
R1 : 0,65109 S1 : 0,64682
R2 : 0,65270 S2 : 0,64416
R3 : 0,65536 S3 : 0,64255
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 151,000 – 150,000
Penguatan Yen terus berlanjut, bahkan penguatan tersebut telah menyentuh level 150,449, mencapai level terkuatnya dalam lebih dari 2 minggu. Penguatan tersebut dipicu oleh spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Gubernur BOJ Kazuo Ueda baru-baru ini mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga bulan depan, dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya Yen. Investor sekarang sedang menunggu data inflasi Tokyo akhir minggu ini, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter. Yen juga mendapat dukungan dari meningkatnya permintaan safe haven menyusul ancaman tarif oleh Presiden terpilih AS Donald Trump terhadap China, Meksiko, dan Kanada. Selain itu, Dollar AS dan imbal hasil Treasury AS turun setelah penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, yang menyebabkan para pedagang mengurangi “perdagangan Trump” mereka.
Pivot : 151,583
R1 : 152,717 S1 : 149,938
R2 : 154,362 S2 : 148,804
R3 : 155,496 S3 : 147,159
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.2773 – 1.2853
Sesuai perkiraan, pounds diperdagangkan menguat pada Rabu kemarin. Pelemahan mata-uang U.S dollar dimanfaatkan oleh para Investor untuk mengambil keuntungan di mata-uang Poundsterling. Rilisnya data GDP U.S sebesar 2.8% dari angka 3.0% pada laporan sebelumnya yang memicu aksi jual untuk mata-uang Dollar. Laporan klaim pengangguran (Jobless Claim) sedikit berkurang dan laporan data PCE sedikit bertambah. Para pelaku pasar memberi perhatian terhadap kenaikan tarif yang beresiko akan terjadinya perang dagang. GBP masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini menjelang hari Libur Thanksgiving dan menunggu data ekonomi lainnya yang akan rilis.
Open : 1.2678 Pivot : 1.2645
R1 : 1.2725 S1 : 1.2598
R2 : 1.2773 S2 : 1.2518
R3 : 1.2853 S3 : 1.2470
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0654 – 1.0722
EUR menguat cukup signifikan pada perdagangan Rabu kemarin. Pelemahan akan Indeks dollar dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk mengambil keuntungan di mata-uang EUR. laporan data GDP U.S rilis sesuai perkiraan yaitu 2.8% versus 3.0% data sebelumnya. Disatu-sisi laporan data Jobless Claim dan PCE sedikit mengalami perbaikan. Para Investor memberi perhatian pada kebijakan kenaikan tarif yang beresiko akan terjadinya perang dagang. EUR masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini menjelang Libur Thanksgiving dan menunggu data Ekonomi yang rilis pada siang ini seperti laporan data CPI Spanyol dan Jerman, data Consumer Confidence Itali dan data ekonomi lainnya.
Open : 1.0565 Pivot : 1.0541
R1 : 1.0609 S1 : 1.0496
R2 : 1.0654 S2 : 1.0428
R3 : 1.0722 S3 : 1.0383
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8757 – 0.8718
CHF berhasil menguat pada perdagangan Rabu kemarin. Lemahnya nilai Indeks dollar membuat mata-uang Swiss franc kembali diminati oleh para Investor. Rilisnya data GDP U.S yang turun dari angka sebelumnya yaitu sebesar 2.8% versus 3.0% membuat aksi jual untuk mata-uang Dollar. Sedangkan untuk data lainnya seperti Jobless Claim dan PCE mengalami perbaikan. Para pelaku pasar khawatir akan terjadinya perang dagang setelah ada kebijakan kenaikan tarif oleh Presiden Donald Trump. CHF masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 0.8815 Pivot : 0.8827
R1 : 0.8857 S1 : 0.8788
R2 : 0.8896 S2 : 0.8757
R3 : 0.8927 S3 : 0.8718
DXY
Opportunty: Bearish Range 106,000 – 105,500
Kembali kondisi mata uang Dollar AS mengalami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Indeks Dollar AS (DXY) turun sebanyak 1% dan sentuh level terendah 105,856, level terendah dalam 2 minggu karena investor mencerna sejumlah data ekonomi dan pemilihan kabinet Donald Trump. Harga PCE dan PCE inti naik sesuai ekspektasi, sementara pendapatan dan belanja pribadi lebih kuat dari perkiraan. Selain itu, penjualan rumah yang tertunda secara tak terduga meningkat, pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga tidak direvisi sebesar 2,8% dan klaim secara mengejutkan stabil pada posisi terendah dalam 7 bulan. Data tersebut memperkuat pendekatan hati-hati Fed untuk pemotongan suku bunga lebih lanjut. Risalah pertemuan terakhir The Fed menyoroti kehati-hatian di antara para pengambil kebijakan, menekankan ketidakpastian prospek ekonomi dan tekanan inflasi yang terus-menerus. Selain itu, para pejabat The Fed membahas potensi penurunan suku bunga reverse repo ke kisaran yang lebih rendah dari suku bunga target fund, karena dana di fasilitas tersebut mencapai level terendah sejak April 2021. Peluang penurunan suku bunga sebesar 25bps oleh The Fed pada bulan Desember saat ini adalah sekitar 70 persen.
Pivot : 106,270
R1 : 106,684 S1 : 105,616
R2 : 107,338 S2 : 105,202
R3 : 107,752 S3 : 104,548
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 38,720
Indeks Nikkei 225 turun 0,3% pada hari Kamis, mendekati angka 38.000, karena saham teknologi Jepang berada di bawah tekanan, menyusul aksi jual serupa pada saham teknologi AS semalam. Saham teknologi utama AS dijual pada hari Rabu, dengan Dell Technologies dan HP masing-masing anjlok 12,3% dan 11,4%, setelah melaporkan penjualan PC yang mengecewakan.
Selain itu, yen menguat lebih dari 1% pada hari Rabu, menambah tekanan lebih lanjut pada ekuitas lokal. Pergerakan tersebut terjadi karena para pedagang bertaruh bahwa Bank Sentral Jepang akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Desember. Investor juga menunggu angka inflasi Tokyo, yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional yang lebih luas.
Sektor teknologi memimpin penurunan, dengan kerugian besar dialami oleh perusahaan seperti Disco (-1.4%), Lasertec (-3.2%), Advantest (-2%), Tokyo Electron (-0.4%), dan SoftBank Group (-0.8%) .
Pivot : 37,933
R1 : 38,232 S1 : 37,432
R2 : 38,733 S2 : 37,133
R3 : 39,032 S3 : 36,632
HANGSENG
Opportunity: Bearish menuju 19,270
Hang Seng melonjak 444 poin atau 2,3% menjadi ditutup pada 19.603 pada hari Rabu, naik untuk hari kedua di tengah meningkatnya optimisme mengenai potensi kebijakan yang mendukung dari Tiongkok untuk melawan risiko tarif. Para pedagang menunjukkan peningkatan keyakinan bahwa PBoC mungkin akan menurunkan RRR lebih lanjut pada bulan Desember untuk memacu pemulihan ekonomi di Tiongkok, setelah dua kali penurunan sebesar 100bps pada bulan September dan Februari.
Sebuah petunjuk positif dari Wall Street pada hari Selasa juga meningkatkan selera risiko, menjelang indeks PCE AS dan indikasi penurunan suku bunga lebih lanjut karena para pejabat Fed tampak nyaman dengan laju inflasi. Dari sisi data, laba industri Tiongkok turun 10,0% yoy di bulan Oktober, jauh lebih lambat dibandingkan penurunan sebelumnya sebesar 27,1%.
Investor sekarang menantikan data resmi PMI di Tiongkok, yang akan dirilis pada akhir pekan. Keuntungannya bersifat luas, dengan kinerja yang kuat di semua sektor. Meituan melonjak (7.6%), diikuti oleh Chow Tai Fook Jewellery (6.1%), Techtronic Inds. (5,2%), Manufaktur Semicon (3,9%), dan Xiaomi Corp (3,7%).
Pivot : 19,485
R1 : 19,857 S1 : 19,237
R2 : 20,105 S2 : 18,865
R3 : 20,477 S3 : 18,617
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 20,950 | SL: 21,050 | TP: 20,650
Ekuitas AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena investor mengambil keuntungan setelah kenaikan kuat di bulan November dan menilai data ekonomi terbaru. S&P 500 dan Dow Jones mundur dari rekor tertinggi yang dicapai di sesi sebelumnya, masing-masing turun 0,4% dan 0,3%, sedangkan Nasdaq 100 mengalami penurunan lebih tajam, kehilangan 0,8%.
Saham-saham teknologi memimpin penurunan, dengan Nvidia, Meta, dan Microsoft masing-masing turun 1,1%, 0,7%, dan 1,2%, sementara Dell dan HP masing-masing anjlok lebih dari 11% karena panduan pendapatan yang lemah. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan Oktober, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, naik 0,2% (2,3% YoY), dan PCE inti meningkat 0,3% (2,8% YoY), memenuhi perkiraan namun menunjukkan kemajuan menuju target 2% The Fed terhenti.
Klaim pengangguran mingguan turun menjadi 213.000, dan pertumbuhan PDB kuartal ketiga bertahan di 2,8%, yang menggarisbawahi ketahanan ekonomi. Pasar kini mengantisipasi kemungkinan sebesar 34% bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan bulan Desember, naik dari 24% pada bulan lalu.
Pivot : 20,832.25
R1 : 20,991.00 S1 : 20,648.50
R2 : 21,174.75 S2 : 20,489.75
R3 : 21,133.50 S3 : 20,306.00
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bearish selama di bawah 2.649, target 2.605
Harga emas naik pada Rabu, pulih dari level terendah lebih dari satu minggu yang tercapai pada sesi sebelumnya, didorong oleh pelemahan dolar AS. Namun, kenaikan emas ini terkikis setelah data menunjukkan stagnasi dalam penurunan inflasi, yang mengindikasikan kehati-hatian Federal Reserve dalam menurunkan suku bunga lebih lanjut.
Harga emas spot tercatat naik 0,3% menjadi $2.638,90 per ounce pada pukul 13.41 waktu setempat (18.41 GMT). Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup menguat 0,7% di level $2.639,90. Dalam waktu dekat, perdagangan emas diperkirakan melambat karena pasar AS akan ditutup pada Kamis untuk memperingati libur Thanksgiving.
Pivot : 2.649
R1 2,649 R2 2,663 R3 2,676
S1 2,605 S2 2,505 S3 2,577
Oil
Opportunity: Bearish selama di bawah 69.27, target 67.63
Harga minyak mentah bergerak stabil pada perdagangan hari ini di Asia menjelang libur Thanksgiving di AS, dengan fokus pasar tertuju pada pertemuan OPEC+ akhir pekan ini. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di bawah $69 per barel, sementara Brent ditutup mendekati $73 per barel.
OPEC+ diperkirakan akan kembali menunda rencana peningkatan produksi untuk mengantisipasi potensi kelebihan pasokan pada 2025. Perdagangan minyak AS melambat menjelang liburan, dengan volume transaksi WTI hanya mencapai sekitar 500.000 lot—40% lebih rendah dari rata-rata tahun ini.
Sementara itu, data Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun sebesar 1,8 juta barel pekan lalu, mengakhiri tren kenaikan tiga minggu berturut-turut. Hal ini memberikan sedikit dukungan bagi harga minyak di tengah kekhawatiran pasar tentang ketidakpastian geopolitik dan prospek kelebihan pasokan.
Pivot: 69.27
R1 69.27 R2 70.23 R3 71.49
S1 68.47 S2 67.63 S3 66.62
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Kamis, 28 November 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Pengaruh Data CPI Jerman Terhadap Pergerakan Euro
Catat jam dan waktunya ya!
Kamis, 28 November 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: