Market Highlights (12/6/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Bearish Range 0,66000 – 0,65000

Pergerakan Aussie sideways bahkan masih berpotensi melemah. Terlebih wait and see nya para pelaku pasar akan rilis data inflasi AS malam ini serta agenda pertemuan FOMC dini hari nanti. Tekanan datang dari penguatan Dollar AS yang terus terjadi. Sementara itu, gubernur RBA Michele Bullock mengatakan pekan lalu bahwa mereka tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika inflasi masih tetap stabil, namun mencatat bahwa risiko suku bunga dan inflasi saat ini seimbang. Bullock juga mengakui bahwa pasar tenaga kerja melakukan pelonggaran karena sejumlah kebijakan dan data PDB terbaru cukup rendah. Fokus para pelaku pasar tertuju pada rilis data sektor ketenaga kerjaan Ausralia yang akan dirilis esok hari.

Pivot : 0,66019

R1 : 0,66156      S1 : 0,65906

R2 : 0,66269      S2 : 0,65769

R3 : 0,66406      S3 : 0,65656


USDJPY

Opportunity: Bullish Range 157,200 – 158,200

Pergerakan mata uang Yen terus berlanjut imbas keperkasaan mata uang Dollar AS yang terus terjadi. Disisi lain, para pelaku pasar menantikan keputusan kebijakan Bank of Japan pada hari Jumat, dengan fokus pada apakah bank sentral akan mengurangi pembelian obligasi bulanannya. Gubernur BOJ Kazuo Ueda menegaskan kembali pekan lalu bahwa bank sentral akan secara bertahap mengurangi neraca besarnya, meskipun waktunya masih belum pasti. Pelemahan Yen bahkan telah menyentuh level terendah dalam sepekan di level 157,395. Secara tekhnikal peluang pelemahan Yen diprediksi akan berlanjut terutama pada TF Weekly sudah terbentuk “hammer” yang mengindikasikan pelemahan akan mencoba menuju level terendah Yen ATH di 160,208 yang disentuh pada 28 April lalu.

Pivot : 157,109

R1 : 157,418      S1 : 156,823

R2 : 157,704      S2 : 156,514

R3 : 158,013      S3 : 156,228


GBPUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.2699 – 1.2685

Pounds kembali mendapat tekanan pada perdagangan Selasa kemarin. Melemahnya Poundsterling ini disebabkan rilisnya data tenaga-kerja dan angka pengangguran di Inggris buruk. Angka pengagguran meningkat menjadi 4.4%, sedangkan jumlah tenaga kerja masih diangka negatif. Penguatan GBP akan terahan dengan adanya kondisi seperti ini. GBP masih berpotensi untuk melemah pada peregarakan selanjutnya, sambil menuggu data GDP Inggris yang akan rilis siang nanti, yang diperkirakan akan mengalami pelemahan. Fokus para pelaku pasar menanti rilisnya data CPI U.S malam nanti yang diprediksikan tidak mengalami perubahan yaitu tetap berada dilevel 3.4%.

Open : 1.2736      Pivot : 1.2735  

R1 : 1.2757           S1 : 1.2721

R2 : 1.2770           S2 : 1.2699

R3 : 1.2792           S3 : 1.2685


EURUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.0689 – 1.0660

Sesuai dengan prediksi, mata-uang Uni Eropa masih terus tertekan pada perdagangan dua hari berturut-turut. Pelemahan ini di dukung adanya penguatan Indeks dollar setelah rilisnya data tenaga-kerja di U.S yang cukup kuat. Sambil menunggu data CPI malam nanti, EUR masih berpotensi untuk melemah untuk mengejar Support selanjutnya.

Open : 1.0737    Pivot : 1.0743

R1 : 1.0768       S1 : 1.0714

R2 : 1.0797       S2 : 1.0689

R3 : 1.0822       S3 : 1.0660


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.9015 – 0.9039

Mata-uang Swiss masih tertekan pada perdaganga kemarin, ditutup lebih tinggi di level 0.8975. Pelemahan ini juga didukung oleh data Consumer Climate Swiss yang turun hingga -38. Yang menandakan tingkat daya beli konsumen dinegara tersebut turun. Swiss Franc masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, sambil menuggu data CPI U.S malam nanti yang diperkirakan tidak mengalami perubahan, tetap di level 3.4%.

Open : 0.8970    Pivot : 0.8971 

R1 : 0.8995         S1 : 0.8951

R2 : 0.9015         S2 : 0.8927

R3 : 0.9039         S3 : 0.8907


DXY

Opportunity: Bullish Range  105,300 – 105,800

Pergerakan mata uang Dollar AS bertahan pada level penguatannya, bahkan berhasil menyentuh level tertinggi dalam sebulan. Pendukung penguatan Dollar AS ini datang dari para pelaku pasar mengurangi keyakinannya terhadap penurunan suku bunga The Fed serta focus akan rilis data inflasi (CPI) dan agenda pertemuan FOMC dini hari nanti. Setelah laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat lalu, para pelaku pasar hanya melihat peluang 52,6% bahwa The Fed akan melakukan penurunan suku bunga pada bulan September dibandingkan dengan 66,9% pada minggu lalu. Di sisi lain, penguatan Dollar AS juga datang dari perpindahan dana ke aset-aset yang lebih aman di tengah ketidakstabilan politik di Perancis.

Pivot : 105,270

R1 : 105,445      S1 : 105,081

R2 : 105,634      S2 : 104,906

R3 : 105,809      S3 : 104,717


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Sell: 39,140 | SL: 39,300 | TP: 38,700

Indeks Nikkei mengalami kenaikan hingga tengah sesi paska saham-saham mesin dan teknologi chip membantu mengimbangi kerugian yang terjadi. Mitsubishi Heavy Industries naik 2,8% dan Tokyo Electron Ltd. naik 2,2%, sementara Daiwa Securities Group turun 4,6% dan Mitsui OSK Lines kehilangan 3,7%. Indeks pasar Topix yang lebih luas turun 0,2% menjadi 2776,80.

Investor fokus pada data ekonomi dan implikasi kebijakannya menjelang keputusan kebijakan Fed dan Bank of Japan pada akhir pekan ini. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 1,020%.

Di pengujung sesi Selasa, Nikkei terus mengalami penurunan hingga menembus pivot hariannya. Tantangan selanjutnya ada di level 38500an yang jika tertembus akan memperluas potensi penurunan Nikkei secara teknikal.

Pivot : 39,010

R1 : 39,220      S1 : 38,685

R2 : 39,545      S2 : 38,475

R3 : 40,080      S3 : 37,940


HANGSENG

Opportunity: Sell: 18145.00 | SL: 18250.00 | TP: 17850.00

Saham Hong Kong mengalami sideways sepanjang perdagangan market Selasa, Ia masih terbebani oleh saham konsumen dan kesehatan. Investor mengamati data CPI Tiongkok dan keputusan Fed AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Di antara saham-saham utama, China Resources Beer turun 4,8% dan JD Health International turun 2,0%. Yang mengalami keuntungan termasuk SMIC, yang naik 2,7%, dan Meituan, naik 1,6%.

Pivot : 18,031

R1 : 18,146     S1 : 17,853

R2 : 18,324    S2 : 17,738

R3 : 19,617    S3 : 17,445


NASDAQ

Opportunity: Buy: 19106 | SL: 19030.00 | TP: 19340.00

Kenaikan yang kuat pada saham-saham teknologi membantu mengangkat indeks-indeks utama menjelang rilis ganda data inflasi utama dan keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu.

Sehari setelah mencapai rekor tertinggi, S&P 500 bertambah 0,3%. Dow Jones Industrial Average turun sekitar 121 poin, atau 0,3%, sementara hari yang baik untuk saham teknologi mendorong Nasdaq naik 0,9%.

Apple menjadi perusahaan paling menonjol di sesi sebelumnya dengan lonjakan sebesar 7,3% dan mencapai rekor tertinggi pertamanya tahun ini, sehari setelah pembuat iPhone tersebut mengungkapkan sistem AI barunya. Sebaliknya, sesi perdagangan berjalan tenang, dengan investor mempersiapkan dua peristiwa yang akan membantu memperjelas prospek suku bunga jangka pendek yang ditetapkan oleh The Fed.

Sebelum bel pembukaan hari Rabu, Departemen Tenaga Kerja akan merilis laporan indeks harga konsumen untuk bulan Mei, yang memberikan informasi terkini penting mengenai inflasi. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan bahwa CPI inti, tidak termasuk kategori pangan dan energi yang mudah berubah, turun menjadi 3,5% di bulan Mei dari 3,6% di bulan April.

Pivot : 19,167.25

R1 : 19,340.75     S1 : 19,079.25

R2 : 19,428.75    S2 : 18,905.75

R3 : 19,690.25    S3 : 18,644.25


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Testing Resistance  2333

 Harga emas rebound pada hari Senin setelah penurunan harian terbesar dalam tiga setengah tahun pada sesi sebelumnya, saat investor menunggu data inflasi AS dan keputusan suku bunga Federal Reserve minggu ini. Spot gold naik 0,8% menjadi $2.310,81 per ounce pada pukul 1817 GMT. Kontrak berjangka emas AS ditutup naik sekitar 0,1% menjadi $2.327.

Analis berpendapat bahwa penurunan harga pada hari Jumat tampaknya berlebihan, dan “pemburu barang murah muncul pada titik harga yang lebih rendah. Emas kehilangan sekitar $83 per ounce pada hari Jumat, turun 3,5% dalam penurunan satu hari terbesar sejak November 2020 setelah laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan mengurangi harapan untuk pemotongan suku bunga pada bulan September dan laporan bahwa bank sentral China menunda pembelian emas mengurangi minat investor pada permintaan dari China.

Pemulihan emas yang tidak pasti terjadi meskipun ada kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury AS, dengan fokus pasar bergeser ke rilis laporan indeks harga konsumen AS pada hari Rabu, bersamaan dengan keputusan kebijakan Fed.

Bank sentral AS diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan suku bunga minggu ini, namun fokusnya adalah pada proyeksi ekonomi yang diperbarui oleh para pembuat kebijakan dan konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell setelah pertemuan dua hari berakhir. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan hasil.

  Pivot  : 2333

R1 2.333      R2 2.352       R3  2.375

S1 2.300     S2 2.287      S3  2.265


Oil

Opportunity: Bullish menguji resistance 79.30

Harga minyak naik pada hari Rabu karena pandangan permintaan global yang optimis dari Administrasi Informasi Energi AS dan OPEC. Kontrak berjangka Brent naik 11 sen, atau 0,1%, menjadi $82,04 per barel pada pukul 0016 GMT, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 18 sen, atau 0,2%, menjadi $78,10.

EIA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2024 menjadi 1,10 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya 900.000 bpd, sementara OPEC mempertahankan perkiraannya untuk pertumbuhan yang relatif kuat dalam permintaan minyak global 2024, dengan alasan harapan untuk perjalanan dan pariwisata pada paruh kedua.

Harga minyak turun lebih dari 2% minggu lalu setelah OPEC dan sekutunya mengatakan mereka akan menghentikan pemotongan produksi mulai Oktober. “Meskipun mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan mulai mengurangi beberapa pemotongan sukarela akhir tahun ini, perkiraan mereka menunjukkan bahwa ini akan mudah diterima oleh pasar,” kata analis ANZ dalam risetnya kepada klien, menambahkan bahwa permintaan minyak kemungkinan akan didorong oleh China dan negara-negara berkembang lainnya.

Stok minyak mentah AS turun 2,428 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. Inventaris diperkirakan telah turun sedikit lebih dari satu juta barel minggu lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters.

Data dari EIA, lembaga statistik pemerintah AS, diharapkan keluar Rabu ini. Investor juga menantikan laporan Indeks Harga Konsumen, yang akan dirilis sebelum bel pembukaan pada hari Rabu, dan pengumuman kebijakan bank sentral AS, yang akan diumumkan pada hari yang sama.

Pivot 77.22

R1 79.30       R2  80.55       R3  81.52

S1 77.22        S2  76.14     S3. 75.20


 

DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)

market highlights


WEBINAR HARI INI (Rabu, 12 Juni 2024)

market highlights

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Proyeksi Harga Emas Menjelang Data CPI AS & FOMC Meeting

Catat jam dan waktunya ya!

   Rabu, 12 Juni 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel

Popular Jurnal