Market Highlights (13/5/2024)

 


FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Stop Loss above 0,65000, Target 0,66500 – 0,67000

Aussie berusaha mempertahankan penguatannya, terlebih reboundnya Dollar Australia ini  melewati angka $0,66. Hal ini mendekati level tertinggi sejak pertengahan Januari, terangkat oleh pelemahan Greenback karena data tenaga kerja AS yang lemah mendukung prospek Federal Reserve yang lebih dovish. Dukungan lainnya datang dari Indikator CPI bulanan Australia ini juga meningkat menjadi 3,5% di bulan Maret dari 3,4% di bulan Februari, bertentangan dengan ekspektasi pasar yang menyatakan tidak ada perubahan.

Pivot : 0,66077

R1 : 0,66198      S1 : 0,65929

R2 : 0,66346      S2 : 0,65808

R3 : 0,66467      S3 : 0,65660

Buy  below 0,66000

Sell  ——

Stop Loss above 0,65000 Target 0,66500 – 0,67000


USDJPY

Opportunity: Stop Loss above 154,500 Target 156,000 – 156,500

Stabilnya mata uang Yen di range level  155,600-155,000. Hal ini karena investor bereaksi terhadap ringkasan pertemuan kebijakan Bank of Japan pada bulan April di mana dewan tersebut menandai risiko kenaikan terhadap inflasi dan mendiskusikan skenario yang memerlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Namun, antisipasi pelemahan Yen akan berpeluang berlanjut di tengah selisih yang cukup jauh dari tingkat suku bunga Jepang dengan suku bunga bank sentral mata uang utama dunia lainnya.

Pivot : 155,631

R1 : 156,002      S1 : 155,366

R2 : 156,267      S2 : 154,995

R3 : 156,638      S3 : 154,730

Buy below 155,500

Sell ——-

Stop Loss above 154,500 Target 156,000 – 156,500


GBPUSD

Opportunity: Bullish  menuju 1.2562 – 1.2583

Pergerakan Pounds akhir minggu kemarin masih dikisaran 1.2520-1.2540, pagi ini GBP open di bawah area Pivot. GBP masih berpotensi untuk menguat mengingat laporan GDP jumat kemarin menunjukan ekspansi ke arah positif yang dapat dinyatakan bahwa Inggris keluar dari Zona Resesi.

Open : 1.2514  Pivot : 1.2523  

R1 : 1.2545           S1 : 1.2506

R2 : 1.2562           S2 : 1.2484

R3 : 1.2583           S3 : 1.2468 


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0802 – 1.0816

Pergerakan mata-uang EUR tertahan oleh penguatan USD pada Jumat kemarin, masih berkisar antara 1.0760 – 1.0789, EUR masih berpotensi menguat apabila dapat menembus level pivot pada hari ini, yang didukung adanya forecast Economic EU pada hari ini dan jadwal Euro Group Meeting pada sore nanti.

Open : 1.0768  Pivot : 1.0773  

R1 : 1.0786       S1 : 1.0757

R2 : 1.0802       S2 : 1.0743

R3 : 1.0816       S3 : 1.0727


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.9097 – 0.9109

Pergerakan mata-uang Swiss CHF pada akhir minggu kemarin sedikit terkoreksi setelah adanya penguatan. Hal ini didukung adanya laporan tenaga kerja U.S memburuk. CHF hari ini masih berpotensi untuk koreksi apabila berhasil menembus level Pivot pada hari ini.

Open : 0.9063  Pivot : 0.9066  

R1 : 0.9079         S1 : 0.9048

R2 : 0.9097         S2 : 0.9035

R3 : 0.9109         S3 : 0.9017


DXY

Opportunity: Peluang penurunan/melemah akan berlanjut menuju level 105,10 – 104,90

Menutup akhir perdagangan pada pekan kemarin, kondisi indeks Dollar AS dalam kondisi tertekan. Sebelumnya, setelah klaim pengangguran mingguan secara tak terduga melonjak ke level tertinggi dalam 8 bulan. Hal ini menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja dan memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Fed tahun ini. Kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September meningkat menjadi 69% dari 65% sebelum klaim dirilis. Malam nanti pukul 20:00 WIB akan ada agenda pernyataan dari petinggi The Fed diantaranya adalah dari Cleveland “Phillip Jefferson” dan “Loretta Mester”. Secara teknikal, peluang pelemahan Dollar AS masih terbuka lebar, imbas ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pekan ini focus para pelaku pasar tertuju pada rilis data inflasi (CPI & PPI) yang akan memperjelas arah kebijakan The Fed.

DXY kembali tertekan  dari level  105,74  ke level 105,28.


INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Stop Loss 38.450, Target 37.950 – 37.690

Blackrock melalui Bloomberg menyatakan bahwa melemahnya Yen bisa menjadi faktor larinya para investor asing dari saham-saham Jepang. Hal ini tidak sepenuhnya tepat. Faktanya, kenaikan rata-rata indeks Nikkei di tahun ini bahkan mampu mencapai 14%. Peluang Nikkei untuk kembali meneruskan rallynya masih terbuka besar, hanya saja setelah anjloknya saham Toyota sebesar 2,9% pada sesi market Jumat lalu. BoJ harus lebih serius melihat dampak pelemahan Yen terhadap perusahaan-perusahaan lokal. Dengan melemahnya yen tidak lagi memberikan banyak peningkatan pendapatan, investor semakin fokus pada dampak negatifnya dibandingkan manfaatnya. Investor luar negeri yang mengukur kinerja portofolio dalam dolar menghadapi penurunan imbal hasil ekuitas Jepang ketika yen melemah.

Pivot : 38348

R1 : 38591      S1 : 37941

R2 : 38998      S2 : 37698

R3 : 39648       S3 : 37048

Buy  ——

Sell  Below 3844

Stop Loss 38.450 Target 37.950 – 37.690


HANGSENG

Opportunity: Stop Loss 19.140, Target 18.870

Tiongkok menghentikan arus masuk modal asing untuk membeli saham di hari ini. Arus masuk dana terus berlanjut bulan ini dengan tambahan 4,8 miliar yuan. Hal ini berarti dana luar negeri telah menambah lebih dari setengah dana yang telah mereka jual sejak bulan Agustus.

Pivot : 18.862,33

R1 : 19.123     S1 : 18.662

R2 : 18.862     S2 : 18.401

R3 : 20.245     S3 : 17.940

Buy  ——

Sell  18.900

Stop Loss 19.140 Target 18.870


NASDAQ

Opportunity: Sideways Area: 18.174 – 18.400

Indeks saham berjangka AS sedikit bergerak pada transaksi malam hari Minggu, karena kehati-hatian mulai dilakukan menjelang data inflasi utama (CPI) yang akan dirilis akhir pekan ini. Hal ini kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga. Wall Street diperkirakan tidak akan bergerak banyak, setidaknya untuk beberapa sesi berikutnya. Untuk mengantisipasi pembacaan inflasi indeks harga produsen dan indeks harga konsumen yang masing-masing akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu.

Pivot : 18.260,50

R1 : 18.333,25     S1 : 18.174,50

R2 : 18.419,25    S2 : 18.101,75

R3 : 18.578,00    S3 : 17.493,00

Buy  ——

Sell  ——

Stop Loss:

Sideways Area: 18.174 – 18.400


 


COMMODITY ZONE BY DANI

Gold

Opportunity: Bullish menuju area 2.379

Setelah dua minggu konsolidasi, emas menarik perhatian bullish baru setelah mempertahankan support awal di sekitar $2.300 per ounce, menurut beberapa analis.

Memantul dari posisi terendahnya di awal minggu, emas diperkirakan akan mengakhiri hari Jumat di dekat level tertinggi dalam dua minggu. Emas terakhir diperdagangkan pada $2,363.40 per ounce, naik hampir 3% dari penutupan Jumat lalu.

Beberapa analis mencatat bahwa emas mendapat keuntungan dari ekspektasi suku bunga yang berubah-ubah menyusul data ekonomi yang mengecewakan. Pada hari Kamis, lonjakan klaim pengangguran mingguan menunjukkan semakin lesunya pasar tenaga kerja AS dan membawa fokus baru pada laporan nonfarm payrolls yang mengecewakan pada minggu lalu.

Pada hari Jumat, survei awal sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan optimisme turun ke level terendah dalam lima bulan, sementara ekspektasi inflasi naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun.

Dengan perhatian baru terhadap fundamental ekonomi, beberapa analis mencatat bahwa minggu depan akan menjadi minggu yang penting bagi potensi pemulihan emas dan  mendorongnya ke rekor tertinggi.

Peristiwa ekonomi utama minggu depan adalah Indeks Harga Konsumen bulan April setelah Federal Reserve mengisyaratkan bahwa perjuangannya melawan inflasi tidak cukup karena harga masih jauh di atas target 2%.

“Jika harga [konsumen] sekali lagi naik lebih kuat, harapan kenaikan suku bunga yang sedikit baru-baru ini kemungkinan akan kembali berkurang. Emas kemudian akan turun kembali,”

Bersamaan dengan data CPI AS, beberapa ekonom mengatakan bahwa setelah data sentimen konsumen yang mengecewakan pada hari Jumat, data penjualan ritel AS juga akan menarik perhatian pasar. 

Secara tradisional, konsumen yang kurang optimis terhadap kesehatan perekonomian akan mengeluarkan uang lebih sedikit, sehingga akan membebani aktivitas perekonomian.

R1 2.366         R2 2.379         R3. 2.392

S1 2.353         S2 2.345         S3  2.337


Oil

Opportunity: Bearish  area 77.53

Harga minyak turun lebih dari 1% menjadi $78,26 per barel pada hari Jumat, naik lebih dari 1% pada minggu ini. Menyusul komentar dari pejabat bank sentral AS yang menyatakan bahwa suku bunga dapat tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini berpotensi membatasi permintaan dari konsumen minyak mentah utama.

Lorie Logan dari Fed Dallas mempertanyakan efektivitas kebijakan moneter saat ini dalam mengendalikan inflasi. Sehingga, membebani harga minyak. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya memperlambat aktivitas ekonomi, sehingga dapat melemahkan permintaan minyak. Selain itu, peningkatan persediaan bahan bakar AS menjelang  musim panas juga menekan harga minyak.

R1 79.77         R2  80.83       R3  81.60

S1 77.53         S2  76.31       S3.  75.76


 

DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)

market highlights


 

image-artikel

Popular Jurnal