FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,66800 – 0,66700
Potensi pelemahan Aussie mulai muncul imbas para pelaku pasar menilai negatifnya laporan pekerjaan domestik yang lemah. Data menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Australia meningkat lebih dari yang diperkirakan menjadi 4,1% di bulan April dari 3,8% di bulan Maret. Hal ini menyusul data yang menunjukkan pertumbuhan upah domestik secara tak terduga melambat pada kuartal pertama, mendorong pasar untuk memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Reserve Bank of Australia (RBA). Sementara itu, anggaran tahunan minggu ini menunjukkan bahwa pemerintah Australia bertujuan untuk meringankan tekanan biaya hidup dengan mengeluarkan miliaran dolar untuk memotong tagihan energi dan sewa, sekaligus mengurangi pajak penghasilan.
Pivot : 0,66818
R1 : 0,67098 S1 : 0,66500
R2 : 0,67416 S2 : 0,66220
R3 : 0,67696 S3 : 0,65902
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 155,500 – 156,500
Penguatan mata uang Yen terbatas dan sementara di tengah arah kebijakan moneter yang akan diambil oleh BOJ. Sementara itu, perekonomian negara ini mengalami kontraksi sebesar 2% secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini lebih buruk dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kontraksi sebesar 1,5% karena konsumsi swasta turun selama empat kuartal berturut-turut. Angka-angka terbaru ini memperumit sikap Bank Sentral Jepang yang perlu menyeimbangkan dukungannya terhadap perekonomian dengan upaya mempertahankan mata uang yang lemah. Di sisi lain, selisih tingkat suku bunga BOJ yang cukup jauh meskipun The Fed melakukan pemangkasan suku bunga dapat menjadi penyebab pelemahan Yen akan berlanjut.
Pivot : 154,836
R1 : 156,078 S1 : 154,143
R2 : 156,771 S2 : 152,901
R3 : 158,013 S3 : 152,208
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2613 – 1.2583
GBP kembali mengalami tekanan karena adanya penguatan Indeks dollar setelah rilis data klaim pengangguran yang berkurang. Hari ini GBP dibuka sedikit di bawah pivot yang berpotensi akan kembali mengalami tekanan turun.
Open : 1.2669 Pivot : 1.2670
R1 : 1.2698 S1 : 1.2641
R2 : 1.2728 S2 : 1.2613
R3 : 1.2755 S3 : 1.2583
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0830 – 1.0808
EUR pun mengalami hal yang sama setelah rilis data klaim pengangguran U.S turun dari data sebelumnya. Hari ini EUR berpotensi melemah yang didukung akan adanya rilis laporan data CPI sore nanti. Hal ini diperkirakan turun dari bulan sebelumnya dan angka tahunan CPI diperkirakan tidak berubah.
Open : 1.0866 Pivot : 1.0871
R1 : 1.0889 S1 : 1.0848
R2 : 1.0911 S2 : 1.0830
R3 : 1.0929 S3 : 1.0808
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.9111 – 0.9160
CHF mengalami tekanan pada perdagangan kemarin yang melemah hingga menyentuh level 0.9061 yang disebabkan menguatnya Indeks dollar setelah rilis nya data klaim penggguran turun dari angka sebelumnya. Hari ini CHF masih berpotensi melemah secara teknikal yang dikarenakan harga pembukaan pagi ini jauh di atas pivot.
Open : 0.9060 Pivot : 0.9036
R1 : 0.9085 S1 : 0.9010
R2 : 0.9111 S2 : 0.8978
R3 : 0.9160 S3 : 0.8930
DXY
Opportunity: Bearish Range 104,200 – 103,200
Greenback mencoba bangkit dari level terendahnya di tengah mixednya beberapa rilis data ekonomi. Indeks Dollar sedikit melonjak dan sentuh level 104,626 setelah turun 0,8% pada sesi sebelumnya. Hal ini karena para pedagang mencerna data ekonomi yang beragam. Klaim pengangguran awal turun sesuai dengan perkiraan, harga impor dan ekspor naik lebih dari yang diperkirakan, pembangunan perumahan dan izin bangunan mengecewakan, dan produksi industri terhenti secara tak terduga. Pada saat yang sama, Presiden Fed Bank of New York Williams mengatakan dia masih membutuhkan lebih banyak data ekonomi untuk menyesuaikan suku bunga. Namun, pemangkasan suku bunga diyakini akan ada di tahun ini. Dollar menguat terhadap Euro, Poundsterling, Aussie, dan Yen.
Pivot : 104,399
R1 : 104,718 S1 : 104,172
R2 : 104,945 S2 : 103,853
R3 : 105,264 S3 : 103,626
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 39.100
Nikkei mengalami reli yang luar biasa pada kuartal pertama tahun 2024, dengan serangkaian rekor tertinggi. Namun, tetap berada pada kisaran yang terbatas sejak bulan April. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian atas perlambatan ekonomi Jepang dan rencana suku bunga Bank Sentral Jepang. Hal tersebut dipicu oleh depresiasi Yen yang merupakan salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk selama dua tahun terakhir.
Pivot : 38,680
R1 : 38,845 S1 : 38,390
R2 : 39,135 S2 : 38,225
R3 : 39,590 S3 : 38,225
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 19,700
Dari level terendah dalam 15 bulan di bawah 14,800 pada akhir Januari, Indeks Hang Seng (HSI) telah naik di atas 19,000 untuk pertama kalinya sejak Agustus. Kepercayaan investor kembali pulih setelah serangkaian langkah-langkah stimulasi dan dukungan pasar oleh otoritas daratan. Dimulai dengan bank sentral memotong persyaratan rasio cadangan bagi bank. Hal ini tidak hanya menambah sekitar satu triliun yuan ke pasar Tiongkok, namun juga berdampak positif bagi saham Hong Kong.
Pivot : 19,102
R1 : 19,267 S1 : 18,917
R2 : 19,452 S2 : 18,752
R3 : 19,802 S3 : 18,402
NASDAQ
Opportunity: Bullish menuju 18,800
Taruhan terhadap penurunan suku bunga di bulan September terus memberikan dukungan kepada saham-saham. Hal ini karena data indeks harga konsumen yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Rabu diikuti oleh data yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja. NASDAQ ditutup lebih rendah, kendati di hari yang sama mencatatkan rekor tertinggi intradaynya.
Pivot : 18,677.92
R1 : 18,720.33 S1 : 18,596.58
R2 : 18,801.67 S2 : 18,554.17
R3 : 18,925.42 S3 : 18,430.42
COMMODITY ZONE BY DANI
Gold
Opportunity: Bullish menuju area 2.407
Harga emas telah keluar dari pola teknis bearish jangka pendek dan logam kuning ini sekali lagi siap untuk melampaui level tertinggi sepanjang masa.
Emas diketahui menduduki posisi teratas setelah peristiwa geopolitik besar, namun jangan mengabaikan emas yang mengalami pergerakan 10% ke segala arah karena pasar berada pada kemungkinan tertinggi untuk terjadinya penurunan sejak tahun 1980-an.
Emas melonjak 18% antara tanggal 1 Maret dan 12 April, naik sekitar $400 dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, rekor pembelian oleh bank sentral, kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi, melonjaknya utang pemerintah AS, dan penurunan nilai fiat yang terus berlanjut.
Setelah reli tersebut, bank-bank besar telah merevisi naik prospek harga emas mereka. Citigroup kini memperkirakan harga emas sebesar $3.000 selama enam hingga 18 bulan, sementara Goldman memperkirakan emas akan mencapai $2.700 pada akhir tahun, dan UBS telah meningkatkan target akhir tahunnya menjadi $2.500 per ounce.
Emas turun di bawah $2,380 per ounce pada hari Kamis setelah menyentuh level tertinggi hampir satu bulan pada sesi lalu, karena para pedagang menilai data ekonomi yang beragam dari AS dan dampaknya terhadap kebijakan moneter Fed.
Perumahan baru di AS memberikan kejutan pada sisi negatifnya, namun klaim pengangguran awal turun lebih sedikit dan harga ekspor dan impor meningkat.
Pada saat yang sama, Presiden Fed Bank of New York Williams menyatakan dia memerlukan lebih banyak bukti untuk memulai kampanye pelonggaran. Sebelumnya, menurunnya inflasi konsumen AS dan terhentinya penjualan ritel meningkatkan pertaruhan penurunan suku bunga The Fed menjadi dua kali atau lebih pada tahun ini.
Pasar masih melihat bulan September sebagai waktu potensial untuk penurunan suku bunga pertama. Namun, peluangnya telah diturunkan menjadi sekitar 68% dari 72% pada hari sebelumnya.
R1 2.381 R2 2.394 R3. 2.307
S1 2.368 S2 2.360 S3 2.352
Oil
Opportunity: Bullish 80.83
Minyak mentah berjangka WTI naik di atas $79 per barel pada hari Kamis. Hal ini memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena penurunan persediaan minyak mentah mingguan AS yang lebih besar dari perkiraan mendukung harga minyak.
Data EIA menunjukkan stok minyak mentah AS turun 2,508 juta barel pada pekan lalu, menurun selama dua minggu berturut-turut dan melebihi perkiraan penurunan sebesar 1,362 juta barel.
Persediaan bensin dan bahan bakar sulingan AS juga mengalami penurunan yang tidak terduga. Selain itu, data inflasi AS yang lemah pada bulan April memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September, sehingga meningkatkan prospek permintaan.
Di tempat lain, laporan terbaru OPEC menunjukkan bahwa negara-negara anggota melampaui batas produksi mereka sebesar 568.000 barel per hari pada bulan April, namun mempertahankan proyeksi permintaan yang kuat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024 dan 1,85 juta barel per hari pada tahun 2025.
R1 80.83 R2 81.60 R3 82.63
S1 78.04 S2 77.16 S3. 76.40
DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)
WEBINAR HARI INI (Jumat, 17 Mei 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit dengan mata uang EURUSD bersama tim analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di dua program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Final CPI Eur dan Dampaknya terhadap Mata Uang Euro
Catat jam dan waktunya ya!
Jumat, 17 Mei 2024 | |
10.00 & 13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: