Market Highlights (23/5/2024)

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Bearish Range 0,66000 – 0,65000 

Berlanjutnya potensi pelemahan Aussie berpeluang akan kembali mewarnai pergerakan market hari ini. Pelemahan Aussie terjadi imbas aksi profit taking para pelaku pasar yang kecewa atas sikap RBA yang dinilai ragu-ragu terutama mengenai tingkat suku bunga. Risalah pertemuan RBA terbaru menunjukkan bahwa dewan mempertimbangkan menaikkan suku bunga pada Mei. Sikap para pelaku pasar semakin masif, terlebih setelah hasil agenda pertemuan FOMC dinihari tadi yang dinilai cukup solid bagi mata uang Dollar AS. Hal tersebut sangat berpeluang tertekannya Aussie akan terus terjadi.

Pivot : 0,66370

R1 : 0,66666      S1 : 0,65892

R2 : 0,67144      S2 : 0,65596

R3 : 0,67440      S3 : 0,65118


USDJPY

Opportunity: Bullish Range 156,800 – 157,800 

Potensi pelemahan mata uang  Yen berlanjut, bahkan sudah menyentuh level 156,837 per Dollar, yang merupakan level terendah terendah dalam 1 minggu. Penyebab terus tertekannya mata uang Yen semakin nyata setelah hasil FOMC dinihari tadi memberikan signal hawkish. Sebagian besar pejabat Federal Reserve menyerukan kehati-hatian dan lebih percaya diri bahwa inflasi akan kembali ke 2% sebelum memangkas suku bunga. Hal ini berarti bahwa perbedaan suku bunga yang mencolok antara AS dan Jepang akan terus menekan Yen. Sementara itu dari sisi ekonomi, data terbaru menunjukkan defisit perdagangan Jepang melebar di bulan April, pesanan mesin meningkat secara tak terduga di bulan Maret, dan sentimen bisnis di kalangan produsen besar tetap stabil di bulan Mei.

Pivot : 156,571

R1 : 157,055      S1 : 156,305

R2 : 157,321      S2 : 155,821

R3 : 157,805      S3 : 155,555


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.2788 – 1.2816

GBP ditutup menguat pada hari Selasa kemarin, Pounds kembali menguat setelah rilis data CPI yang berada di atas forecast yang kemudian kembali tertekan, dengan melemahnya tingkat inflasi di U.K mendorong Bank sentral (BOE) untuk memangkas tingkat suku bunga lebih awal. Hari ini GBP berpotensi untuk kembali menguat yang didorong oleh Rilis nya data manufaktur yang diprediksikan akan mengalami kenaikan yang dapat mendorong pergerakan Pounds kembali menguat.

Open : 1.2714   Pivot : 1.2727  

R1 : 1.2755          S1 : 1.2694

R2 : 1.2788           S2 : 1.2666

R3 : 1.2816           S3 : 1.2633


EURUSD

Opportunity: Bearish menuju 1.0787 – 1.0758

Pada perdagangan kemarin EUR ditutup melemah terhadap mata-uang USD dalam 4 hari kebelakang, hal ini disebabkan karena ketidakpastian mengenai perpanjangan siklus penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) setelah bulan Juni semakin mendalam, EUR masih berpeluang untuk melemah yang di tekan oleh naiknya Yield Obligasi U.S yang mendongkrak penguatan U.S dollar.

Open : 1.0821   Pivot : 1.0833 

R1 : 1.0850       S1 : 1.0804

R2 : 1.0879       S2 : 1.0787

R3 : 1.0896       S3 : 1.0758


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.9187 – 0.9218

CHF terus tertekan pada perdagangan kemarin bahkan dalam 1 pekan terakhir, hal ini disebabkan adanya tekanan dari mata-uang U.S dollar dan melemah nya data-data ekonomi di negara Swiss. CHF masih berpotensi untuk melemah hingga level Resistance selanjutnya.

Open : 0.9155    Pivot : 0.9134  

R1 : 0.9164        S1 : 0.9111

R2 : 0.9187         S2 : 0.9081

R3 : 0.9218         S3 : 0.9057


DXY

Opportunity: Bullish Range 105,000 – 105,700

Keperkasaan Greenback kembali nampak, setelah beberapa pejabat tinggi The Fed negara bagian AS memberikan signal hawkish. Terlebih hasil pertemuan FOMC dinihari tadi dinilai positive untuk Dollar AS. Indeks Dollar AS memperpanjang kenaikan yang hampir menyentuh ke level 105 kembali. Hasil FOMC menyatakan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hasil pertemuan FOMC tersebut menunjukkan para pengambil kebijakan Fed masih khawatir terhadap inflasi, dan mencatat percepatan yang terlihat pada kuartal pertama menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan awal untuk memiliki keyakinan penuh terhadap pergerakan inflasi. Peluang penurunan suku bunga pada September kembali menurun menjadi 61% dan 72% pada November. Greenback sebagian besar menguat terhadap Aussie, Euro dan Yen.

Pivot : 104,812

R1 : 105,067      S1 : 104,655

R2 : 105,224      S2 : 104,400

R3 : 105,479      S3 : 104.243


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Buy: 38,680 | SL: 38,470 | TP: 39,130

Pasar Asia-Pasifik bervariasi setelah risalah pertemuan Federal Reserve AS yang terakhir mengungkapkan kekhawatiran para pejabat Fed terhadap inflasi yang stagnan, dan para anggota tampaknya bersikap acuh terhadap kemungkinan penurunan suku bunga.

Pada sesi market Rabu, Nikkei sempat mengalami penurunan sebelum akhirnya ditutup dengan kenaikan yang tipis. Namun, pada pagi hari ini, Nikkei kembali merangkak naik untuk meneruskan potensi bullishnya kembali.

Pivot : 38,680

R1 : 38,905      S1 : 38,410

R2 : 39,175      S2 : 38,185

R3 : 39,670      S3 : 37,690


HANGSENG

Opportunity: Sell: 18,930 | SL: 19,080 | TP: 18,600

Hang Seng memimpin penurunan di antara indeks saham Asia paska hasil risalah The Fed yang menunjukkan sentimen hawkishnya. Ketegangan yang meningkat antara pihak Tiongkok dan barat menjadi pemicu lain menurunnya indeks Hang Seng di sesi penutupan terakhir.

Pivot : 19,234

R1 : 19,162     S1 : 19,121

R2 : 19,275     S2 : 19,193

R3 : 19,316     S3 : 19,152


NASDAQ

Opportunity: Sell: 18,900 | SL: 19,000 | TP: 18,760

Saham jatuh setelah risalah rapat The Fed. Saham Nvidia, yang ditutup melemah, telah melonjak sekitar 90% tahun ini setelah meroket hampir 240% pada tahun 2023. Saham-saham kesulitan menentukan arah untuk sebagian besar sesi ini namun melemah setelah risalah pertemuan The Fed menunjukkan pejabat bank sentral AS masih memiliki keyakinan bahwa tekanan harga akan mereda, namun perlahan, karena kekecewaan atas pembacaan inflasi.

Pertemuan The Fed pada tanggal 30 April – 1 Mei mengikuti data tiga bulan berturut-turut yang menunjukkan inflasi yang kaku, namun sebelum laporan terbaru yang menunjukkan bahwa tekanan harga dapat kembali mereda.

Namun, pada sesi pagi di hari Kamis, Nasdaq memperlihatkan potensi kenaikannya dengan kembali mencatatkan level tertingginya

Pivot : 18,770.00

R1 : 18,856.50     S1 : 18,702.75

R2 : 18,923.75    S2 : 18,616.25

R3 : 19,077.50    S3 : 18,462.50


 

market highlights
COMMODITY ZONE BY DANI

Gold

Opportunity: Bearish menuju area 2.362

Meskipun kebijakan moneter AS telah menjadi faktor sekunder di pasar emas, inflasi yang terus-menerus dapat menciptakan tekanan jual lebih lanjut karena hal ini dapat memaksa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi, menurut risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan April/Mei.

Dalam beberapa hari terakhir, anggota komite kebijakan moneter mengatakan bahwa meskipun mereka belum siap untuk menurunkan suku bunga karena inflasi masih tinggi, mereka juga tidak ingin menaikkannya.

Namun, risalah rapat menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi.

Berbagai peserta menyebutkan kesediaan untuk memperketat kebijakan lebih lanjut jika risiko terhadap inflasi terwujud sehingga tindakan tersebut menjadi tepat,” kata risalah tersebut.

Pasar emas tidak bereaksi secara signifikan terhadap berita acara terakhir. Ia mengalami tekanan jual yang kuat karena support di $2,400 berhasil di break. Emas menutup perdagangannya di 2.374.00  per ounce.

Risalah tersebut mencerminkan kekecewaan yang semakin besar karena harga konsumen belum mencapai kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target 2%.

Pivot : 2.412

R1 2.383         R2 2.396         R3. 2.409

S1 2.370        S2 2.362        S3  2.354


Oil

Opportunity: Bearish 76.31

Minyak mentah berjangka WTI turun di bawah $79 per barel pada hari Selasa setelah turun 0,4% pada hari sebelumnya karena kekhawatiran atas berlanjutnya suku bunga tinggi oleh Federal Reserve, yang menyebabkan pandangan pesimistis terhadap pertumbuhan global dan permintaan energi.

    Pasar juga menghadapi fundamental yang bearish seperti pertumbuhan yang lamban di Tiongkok dan melimpahnya pasokan dari negara-negara non-OPEC. Selain itu, premi risiko yang berasal dari ketegangan di Timur Tengah telah berkurang karena pasokan minyak tidak terpengaruh. 

    Semua perhatian kini tertuju pada pertemuan OPEC+ mendatang yang dijadwalkan pada 1 Juni, dimana produsen minyak utama diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi untuk mencegah kelebihan pasokan global dan meningkatkan harga.

R1 78.41         R2  79.35       R3  80.83

S1 76.31         S2  75.53       S3. 74.63


DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)

market highlights

 

image-artikel

Popular Jurnal