
USDJPY Opportunity: Bullish menuju 153,500 – 153,750 Potensi penguatan mata uang Yen masih terbuka, meskipun pihak BOJ belum mengonfirmasi secara jelas melakukan intervensi. Informasi lainnya menunjukkan Tokyo menghabiskan sekitar US $60 miliar untuk menopang Yen. Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Suzuki menyatakan dukungannya terhadap intervensi mata uang jika Yen mengalami fluktuasi signifikan yang mulai berdampak pada rumah tangga dan bisnis. Namun, imbas rendahnya suku bunga BOJ dibandingkan dengan Bank Sentral lainnya dapat memicu kembali pelemahan Yen.
GBPUSD Opportunity: Bearish menuju 1.2493 – 1.2453 Setelah rilis data Non-Farm Payroll Jumat kemarin menghasilkan data yang buruk buat U.S. GBP mendapat peluang dalam penguatannya hingga menyentuh level 1.2632 di harga tertingginya. Hari ini, GBP masih berpeluang untuk menguat apabila dapat menembus area pivot secara teknikal. GBP diprediksikan tidak akan mengalami pergerakan yang signifikan dikarenakan adanya libur nasianal pada hari ini. Open : 1.2541 Pivot : 1.2563 R1 : 2603 R2 : 1.2672 S1 : 1.2493 S2 : 1.2453
EURUSD Opportunity: Bullish menuju 1.0804 – 1.0852 EUR masih berpeluang untuk menguat pada hari ini yang di dukung data Non-Farm Payroll U.S kemarin. Hal ini menjadi penyebab penurunan yang cukup signifikan dan tentunya melamahkan nilai tukar mata-uang US dollar. Sampai berita ini dibuat, EUR sudah menembus area pivotnya dan berpotensi mengejar level resistance selanjutnya. Open : 1.0763 Pivot : 1.0763 R1 : 1.0804 R2 : 1.0852 S1 : 1.0715 S2 : 1.0675
USDCHF Opportunity: Bearish menuju 0.9006 – 0.8956 CHF masih berpeluang untuk menguat pada hari ini setelah didukung data tenaga kerja U.S yang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Secara teknikal, tekanan Bearish (penguatan) masih kuat. Hal ini disebabkan CHF masih berada di bawah area level pivot. Open : 0.9052 Pivot : 0.9055 R1 : 0.9105 R2 : 0.9154 S1 : 0.9006 S2 : 0.8956
DXY Opportunity: Peluang menurun akan berlanjut menuju level 104,90 – 104,70 Kondisi mata uang Greenback terus mengalami tekanan. Terlebih lagi, setelah rilis data sektor tenaga kerja akhir pekan kemarin sangat buruk. Hal tersebut kembali memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang akan mulai dilakukan antara September-November mendatang. Kondisi global yang belum stabil dapat mendukung penguatan Dollar AS di tengah mata uang AS tersebut sebagai aset safe haven. DXY merosot kembali dari 105,34 ke level 105,08

HANGSENG Opportunity: Bullish menuju level 18650 Indeks Hang Seng masih mencatatkan rekor rally terpanjangnya sejak tahun 2018 dengan dua raksasa teknologi asal Tiongkok, Alibaba dan Tencent menjadi kontributor terbesarnya. Namun, para investor juga mulai memasang kuda-kuda atas rally yang mungkin akan sedikit terhambat oleh faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik, data makro yang lebih lemah, dan kekecewaan terhadap beberapa kebijakan.
NASDAQ Opportunity: Bullish menuju level 18250 Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada sesi perdagangan Jumat, 3 Mei 2024 setelah data ketenagakerjaan US dirilis lebih rendah dari ekspektasi yang mendorong alasan penurunan suku bunga The Fed. NASDAQ sendiri ditutup dengan kenaikan di atas 2%, didukung dengan kenaikan saham Apple setelah pengumuman buyback saham senilai $110 Miliyar.

Oil Opportunity: Bearish menuju area 76.50 Minyak mentah berjangka WTI stabil di atas $78 per barel pada hari Senin. Hal ini karena prospek perpanjangan pengurangan produksi dari OPEC+ memberikan beberapa dukungan terhadap harga minyak. Kelompok produsen minyak utama mengatakan pekan lalu bahwa mereka dapat memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari setelah bulan Juni jika permintaan gagal untuk pulih. Meskipun, mereka belum memulai diskusi formal mengenai masalah tersebut. Dari sisi permintaan, data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan menghidupkan kembali harapan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini, sehingga meningkatkan prospek permintaan.
DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)
