FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,66600 – 0,67600
Kebangkitan mata uang Aussie mulai nampak, Dollar Australia menguat dan berhasil menyentuh level tertinggi di $0,66572, menghentikan pelemahan selama 3hari sebelumnya. Pendukung penguatan Aussie datang dari sikap Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tidak berubah di 4,35% untuk pertemuan kelima berturut-turut, seperti yang diperkirakan secara luas. RBA juga memperingatkan bahwa risiko kenaikan terhadap inflasi masih ada, dengan mencatat kekuatan baru-baru ini dalam angka CPI, konsumsi rumah tangga, dan inflasi jasa. Namun, pasar telah memperhitungkan hampir semua peluang kenaikan suku bunga lagi, dan malah melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 56% pada bulan Desember setelah data PDB kuartal pertama yang lemah. Sementara itu, dolar Australia berada di bawah tekanan jual yang besar dalam beberapa sesi terakhir karena dolar AS menguat di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Pivot : 0,66376
R1 : 0,66754 S1 : 0,66181
R2 : 0,66949 S2 : 0,65803
R3 : 0,67327 S3 : 0,65608
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 157,900 – 158,900
Pelemahan mata uang Yen masih terus mewarnai pergerakan market, Yen Jepang melemah menjadi sekitar 158,223, melanjutkan pelemahan yang dipicu oleh keputusan kebijakan terbaru Bank of Japan (BOJ). Disisi lain meskipun ada pernyataan hawkish dari kepala bank sentral. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan kepada parlemen Jepang bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan bulan Juli mendatang tergantung pada data ekonomi yang akan dirilis. Dia juga mencatat bahwa biaya impor yang lebih tinggi yang disebabkan oleh melemahnya yen dapat berdampak negatif terhadap pengeluaran rumah tangga, namun menambahkan bahwa kenaikan upah dapat membantu meningkatkan konsumsi. Pekan lalu, BOJ mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diperkirakan secara luas, dan mengatakan bahwa mereka akan merilis rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan Juli.
Pivot : 157,860
R1 : 158,209 S1 : 157,497
R2 : 158,572 S2 : 157,148
R3 : 158,921 S3 : 156,785
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2675 – 1.2661
GBP sempat mengalami pelemahan pada sesi Eropa hingga menyentuh support di level 1.2668, dan pada akhirnya kembali menguat pada sesi Amerika dimana rilis data Retail sales U.S turun cukup signifikan, dari level 2.7℅ turun menjadi 2.3℅ dari tahun ke tahun. Pelemahan ini kembali menekan nilai mata-uang U.S dollar. Pounds berpotensi kembali melemah yang disebabkan akan adanya rilis data Inflasi rate YoY pada siang nanti, yang diprediksikan akan turun dari level 2.3℅ menjadi 2.0℅.
Open : 1.2708 Pivot : 1.2700
R1 : 1.2713 S1 : 1.2688
R2 : 1.2729 S2 : 1.2675
R3 : 1.2748 S3 : 1.2661
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0717 – 1.0698
Ditengah melemahnya mata-uang EUR, yang disebabkan data ekonomi yang menurun, EUR kembali menguat pada perdagangan sesi Amerika malam tadi. Penguatan EUR disebabkan rilisnya data Retail sales U.S yang melemah, yang membuat nilai indeks dollar kembali tertekan. Secara teknikal EUR berpotensi dapat melemah pada perdagangan hari ini, pelemahan ini dikarenakan pembukaan harga EUR masih di bawah level pivot pada pagi tadi, dan berpotensi kembali ke level supportnya.
Open : 1.0738 Pivot : 1.0741
R1 : 1.0753 S1 : 1.0728
R2 : 1.0778 S2 : 1.0717
R3 : 1.0800 S3 : 1.0698
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8821 – 0.8800
CHF terus menunjukan kekuatannya terhadap U.S dollar. Pada perdagangan Selasa kemarin CHF ditutup cukup dalam di level 0.8840. Penguatan mata-uang Swiss ini didukung oleh lemahnya nilai Indeks dollar yang dikarenakan turunnya data Retail sales U.S yang cukup signifikan. CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 0.8840 Pivot : 0.8853
R1 : 0.8863 S1 : 0.8838
R2 : 0.8877 S2 : 0.8821
R3 : 0.8899 S3 : 0.8800
DXY
Opportunity: Bullish Range 105,300 – 105,800
Kembali pergerakan mata uang Dollar AS berada dalam tekanan. Indeks Dolar AS (DXY) merosot dari level 105,564 ke level 105,125 pada perdagangan market kemarin. Penyebab melemahnya Dollar AS ini pasca data Retail Sales dan Core Retail Sales yang lebih lemah dari perkiraan, menandakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Penjualan ritel bulan Mei lebih rendah dari perkiraan, dan angka bulan sebelumnya direvisi turun. Tidak termasuk penjualan mobil, omzet ritel secara tak terduga turun, yang mengindikasikan bahwa konsumen mungkin terkena dampak kenaikan biaya pinjaman. Hal ini mendukung pendapat beberapa anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mendukung penurunan suku bunga, terutama jika inflasi terus menurun. Lebih dari separuh pasar memperkirakan penurunan suku bunga pada bulan September.
Pivot : 105,314
R1 : 105,503 S1 : 105,064
R2 : 105,753 S2 : 104,875
R3 : 105,942 S3 : 104,625
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 38,800
Nikkei Stock Average Jepang ditutup 1,0% lebih tinggi pada 38,482.11, dipimpin oleh saham elektronik dan teknologi. Kenaikan Nasdaq ke level tertinggi baru membantu produsen elektronik Jepang. TDK naik 6,3% dan Fujitsu meningkat 3,1%. Yield obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun naik 1,5 bps menjadi 0,940%. Investor fokus pada indikator ekonomi, termasuk data inflasi zona euro dan penjualan ritel AS.
Hasil penjualan ritel US berdampak pada kenaikan yang terjadi di Nikkei. Secara teknikal pun, kenaikan Nikkei dapat terprediksi dengan adanya candle rejection (hammer) di timeframe daily, yang mengindikasikan adanya kenaikan yang lebih luas.
Pivot : 38,500
R1 : 38,717 S1 : 38,394
R2 : 38,819 S2 : 38,189
R3 : 39,139 S3 : 37,878
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 18140
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup 0,1% lebih rendah pada 17.90, terseret oleh saham-saham terkait teknologi dan konsumen. Bursa tampaknya tidak memiliki arah setelah data ekonomi Tiongkok yang beragam pada hari Senin, Sonija Li, kepala penelitian ritel di Maybank Investment Bank, mengatakan dalam sebuah catatan. Data produksi industri Tiongkok bulan Mei tidak sesuai ekspektasi dan sektor properti masih lemah, kata Li, meskipun penjualan ritel mengalahkan perkiraan. Di antara saham-saham yang mengalami penurunan, WuXi AppTec turun 3,8%, Netease merosot 3,1% dan Longfor Group turun 3,2%. Sementara itu, China Hongqiao naik 4,4% dan Orient Overseas (Internasional) bertambah 3,95%. Indeks Hang Seng Tech ditutup 0,3% lebih rendah pada 3,697.21.
Memasuki sesi US, Hang Seng menanggapi hasil buruk dari rilisan data ritel sales dan berhasil mencatatkan hasil memuaskan dengan mendekati high di hari sebelumnya. Hal ini semakin memperkuat proyeksi penurunan suku bunga AS oleh The Fed.
Pivot : 17,915
R1 : 18,136 S1 : 17,715
R2 : 18,337 S2 : 17,478
R3 : 18,768 S3 : 17,065
NASDAQ
Opportunity: Sell: 20,050| SL: 20,100 | TP: 19,800.00
Nvidia terus menguat pada hari Selasa, membantu S&P 500 menambah rekor penutupan sesi market kemarin. Banyak pedagang menahan diri dalam sesi perdagangan yang cenderung tenang sebelum pasar saham dan obligasi AS ditutup pada bulan Juni pada hari Rabu. Meski begitu, sektor teknologi informasi pada S&P 500 mencatatkan kenaikan kedelapan berturut-turut, yang merupakan kenaikan terpanjang sejak November.
Perdagangan Artificial Intelligence membantu mendorong S&P 500 lebih tinggi, Nasdaq berakhir sedikit lebih tinggi, dan Dow Jones naik tipis 0,1%.
Pasar berada dalam kondisi yang sangat tenang dalam beberapa pekan terakhir karena para investor menganalisis data tentang bagaimana perekonomian AS bertahan di bawah inflasi yang perlahan-lahan mereda dan suku bunga yang masih tinggi. Laporan baru memberikan sinyal beragam pada hari Selasa, dengan penjualan ritel bulan Mei naik kurang dari perkiraan sementara produksi manufaktur meningkat.
Federal Reserve pekan lalu menyatakan bahwa tekanan harga secara bertahap berkurang dan memproyeksikan satu kali penurunan suku bunga pada akhir tahun ini. Namun, beberapa pihak termasuk Presiden Fed Boston Susan Collins mendesak agar berhati-hati saat tampil di depan umum pada hari Selasa.
Pivot : 19,923.67
R1 : 19,996.83 S1 : 19,856.58
R2 : 20,063.92 S2 : 19,783.42
R3 : 20,204.17 S3 : 19,643.17
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Testing resistance 2342
Harga emas spot naik 0,4% menjadi $2.329,16 per ounce. Kontrak berjangka emas AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada $2.346,90. Penjualan ritel AS naik 0,1% bulan lalu, menurut Biro Sensus Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel meningkat 0,3% pada bulan Mei.
Presiden Fed Bank of New York, John Williams, mengatakan suku bunga akan turun secara bertahap dari waktu ke waktu, tetapi dia tidak menyebutkan kapan bank sentral bisa mulai melonggarkan kebijakan moneter.
Para trader saat ini memperkirakan sekitar 67% kemungkinan penurunan suku bunga Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan hasil.
Harga emas turun 6% dari rekor tertinggi $2.449,89 per ounce yang dicapai pada 20 Mei di tengah reli yang terjadi melawan hambatan tradisional seperti dolar yang kuat dan suku bunga tinggi.
Untuk kategori permintaan emas yang krusial, jeda yang dilakukan oleh bank sentral China dalam pembelian emas bulan Mei terus membebani pasar. Namun, survei tahunan bank sentral oleh World Gold Council (WGC) menunjukkan persentase responden tertinggi yang mengatakan mereka mengharapkan cadangan emas mereka meningkat dalam 12 bulan ke depan.
Pivot : 2342
R1 2.342 R2 2.355 R3 2.365
S1 2.306 S2 2.295 S3 2.286
Oil
Opportunity: Bullish menuju 81.63
Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Selasa karena risiko geopolitik yang meningkat di Eropa dan Timur Tengah, di mana perang terus mengancam pasokan global.
Harga naik setelah serangan drone Ukraina menyebabkan kebakaran besar di tangki bahan bakar di terminal minyak di pelabuhan Azov di Rusia selatan, menurut pejabat Rusia dan sumber intelijen Ukraina. Pelabuhan Azov memiliki dua terminal produk minyak, yang menangani total sekitar 220.000 ton bahan bakar untuk ekspor selama periode Januari hingga Mei. Serangan yang berkelanjutan pada kompleks penyulingan minyak Rusia menimbulkan ancaman terhadap pasokan global fisik, serta meningkatkan premi risiko yang dihargai dalam futures minyak mentah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz memperingatkan bahwa keputusan tentang perang total dengan Hezbollah akan segera datang, meskipun AS berusaha mencegah perang yang lebih besar antara Israel dan gerakan Hezbollah Lebanon.
Utusan khusus Amos Hochstein kepada Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia telah dikirim ke Lebanon segera setelah perjalanan singkat ke Israel karena situasinya “serius.”
Harga juga naik setelah Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan suku bunga akan turun secara bertahap tetapi tidak memberikan jadwal yang tepat.
Kemudian, minyak mendapat tekanan ketika Presiden Federal Reserve Boston Susan Collins memperingatkan bahwa “terlalu dini untuk menentukan apakah inflasi secara permanen berada di jalur kembali ke target 2%.”
Pasar juga memperhatikan data persediaan AS yang akan dirilis minggu ini untuk petunjuk tentang prospek permintaan minyak selama musim berkendara musim panas.
Persediaan minyak mentah AS mencatat peningkatan yang mengejutkan minggu lalu sementara stok bensin turun, kata sumber pasar, mengutip angka dari American Petroleum Institute.
Angka API menunjukkan stok minyak mentah naik 2,264 juta barel pada minggu yang berakhir 14 Juni, kata sumber tersebut dengan syarat anonim, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 2,2 juta barel. Persediaan bensin turun 1,077 juta barel, dan distilat naik 538.000 barel.
Data persediaan resmi dari Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis pada pukul 11:00 EDT pada hari Kamis, tertunda sehari karena liburan Juneteenth.
Pivot 80.57
R1 81.63 R2 82.47 R3 83.36
S1 80.57 S2 79.75 S3. 79.30
DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)
WEBINAR HARI INI (Jumat, 14 Juni 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Poundsterling (GBP) bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Pengaruh Data Inflasi Inggris Pada Pergerakan Poundsterling
Catat jam dan waktunya ya!
Rabu, 19 Juni 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: