Market Summary
Pasangan USD/CHF kembali tertekan untuk hari kedua berturut-turut, diperdagangkan di bawah kisaran 0.8150 pada hari Kamis. Penurunan ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset safe haven, di tengah eskalasi konflik antara Israel dan Iran.
Pemerintah Amerika Serikat telah memutuskan untuk menarik sebagian personelnya dari kawasan Timur Tengah sebagai respons terhadap ancaman keamanan yang meningkat. Di sisi lain, laporan menyebutkan bahwa Israel siap meluncurkan operasi militer terhadap Iran, yang semakin memperburuk ketegangan geopolitik di kawasan. Kondisi ini memicu arus masuk ke mata uang-mata uang defensif seperti franc Swiss dan yen Jepang, yang menyebabkan pelemahan dollar AS sekitar 0,6% terhadap kedua mata uang tersebut.
Ketidakpastian Dagang AS Kembali Bayangi Sentimen Pasar
Euforia pasar pasca pengumuman kesepakatan dagang awal antara Amerika Serikat dan Tiongkok tak bertahan lama. Presiden AS menyampaikan bahwa dalam satu hingga dua minggu ke depan, puluhan negara akan menerima surat berisi syarat-syarat kerja sama dagang baru dari Washington. Langkah ini menambah ketidakpastian, terutama terkait arah kebijakan perdagangan luar negeri AS.
Ketidakpastian ini memperlebar jurang antara optimisme investor dan risiko nyata di lapangan, memicu aksi ambil untung dan mendorong peralihan portofolio ke aset berisiko rendah. Dollar AS menjadi salah satu aset yang terdampak, karena investor mengantisipasi potensi inflasi dari tarif tambahan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Inflasi AS Melambat, Perkirakan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Data inflasi konsumen (CPI) AS bulan Mei mencerminkan tekanan harga yang relatif jinak. CPI tahunan naik 2,4%, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya (2,3%) namun masih di bawah ekspektasi pasar di angka 2,5%. Core CPI, yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi, tercatat naik 2,8%, juga lebih rendah dari perkiraan 2,9%.
Lemahnya tekanan harga ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan September. Peluang pelonggaran moneter turut mendorong pelemahan dollar AS, yang telah kehilangan sekitar 10% terhadap sekeranjang mata uang utama sejak awal tahun 2025.
Setelah data CPI yang dirilis kemarin menunjukkan kenaikan lebih rendah dari perkiraan, perhatian investor kini tertuju pada data inflasi PPI yang diproyeksikan meningkat 0,2% pada Mei, setelah mencatat penurunan 0,5% di bulan sebelumnya. Inflasi yang tinggi bisa mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga, yang mungkin bisa membuat dollar rebound. Sebaliknya, jika PPI kembali melemah, maka tekanan terhadap dollar bisa berlanjut dan memperkuat posisi CHF sebagai aset pelindung nilai.
Dollar AS Terus Melemah, Aset Safe Haven Menguat
Dollar AS diperdagangkan mendekati posisi terendah tahun 2025, menyentuh level yang terakhir terlihat pada akhir April—yang juga menjadi posisi terlemah dalam tiga tahun terakhir. Pelemahan ini dipicu oleh kombinasi risiko geopolitik, ketidakpastian kebijakan, dan data ekonomi yang tidak mendukung.
Sementara itu, harga minyak sempat melonjak hingga 4% setelah berita tentang pengurangan personel militer AS di Timur Tengah, sebelum akhirnya terkoreksi kembali. Pasar saham global pun ikut terpengaruh; indeks MSCI All-Country World turun 0,1%, sedangkan indeks STOXX 600 Eropa terkoreksi 0,8%, terutama diseret sektor otomotif dan maskapai yang sensitif terhadap harga minyak. Di sisi lain, emas tetap stabil di kisaran $3.350 per ons, mempertegas pergeseran ke arah aset lindung nilai.
Kesimpulan: Potensi Tekanan Lanjutan untuk USD/CHF
Penguatan franc Swiss sebagai aset safe haven menambah tekanan pada USD/CHF, di tengah ketegangan geopolitik yang masih tinggi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS. Jika data inflasi produsen (PPI) mendatang kembali lemah, tren pelemahan dollar bisa berlanjut dan membuka ruang penurunan lebih jauh bagi pasangan ini. Sebaliknya, kejutan inflasi dapat memberikan peluang rebound jangka pendek, namun outlook jangka menengah tetap bias negatif untuk USD/CHF.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan USD/CHF masih berada dalam tren bearish, dengan level pivot kunci di 0.8170. Selama harga bergerak di bawah level ini, tekanan jual diperkirakan berlanjut, dengan target penurunan terdekat di area 0.8125. Jika level tersebut berhasil ditembus, penurunan dapat berlanjut menuju kisaran support berikutnya di 0.8100 hingga 0.8075.
Namun, sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil menembus ke atas 0.8170, maka arah pergerakan jangka pendek dapat berbalik naik, dengan potensi menguji resistance di kisaran 0.8190 hingga 0.8225.
Resistance 1: 0.8170 Resistance 2: 0.8190 Resistance 3: 0.8225
Support1: 0.8125 Support 2: 0.8100 Support 3: 0.8075
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.