NEWS FLASH
Economic News & Analysis
Perang Israel-Hamas telah mempertajam fokus pada peningkatan risiko geopolitik di pasar keuangan, karena investor menunggu apakah konflik tersebut akan terjadi di negara lain dan berpotensi menaikkan harga minyak dan emas lebih lanjut serta memberikan pukulan baru terhadap perekonomian dunia.
Data ekonomi AS yang di rilis pekan lalu menunjukkan inflasi cukup mendingin sehingga pasar bisa bertaruh bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan November,
Data tersebut membuat pasar optimis terhadap jeda suku bunga pada bulan November karena pejabat Fed menyatakan bahwa imbal hasil yang lebih tinggi dapat memberikan pengetatan moneter yang diperlukan dan secara efektif menggantikan kenaikan suku bunga lainnya.
Namun jika digabungkan dengan laporan ketenagakerjaan bulan September yang menarik, tidak ada konsensus luas bahwa The Fed akan melakukan kenaikan suku bunga sama sekali.
Berlanjutnya kekuatan di pasar tenaga kerja dapat menyebabkan pertumbuhan upah tetap bertahan dan mencegah penurunan pertumbuhan konsumsi, yang akan membuat tekanan harga meningkat dan pertumbuhan berada di atas tren,” tim ekonom Oxford Economics menulis dalam sebuah catatan penelitian pada hari Kamis.
Dengan komitmen The Fed untuk mengembalikan inflasi ke target jangka panjangnya sebesar 2%, hal ini akan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini, memperpanjang durasi kebijakan moneter yang ketat, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi di kemudian hari. “
Minggu ini relatif tenang dalam hal data. Laporan yang paling signifikan adalah rilis angka penjualan ritel AS untuk bulan September pada hari Selasa, dengan para ekonom memperingatkan bahwa konsumsi yang lemah akan mempersulit bank sentral untuk menaikkan suku bunga bulan depan. Peristiwa penting lainnya adalah Empire State Manufacture Index dan Philly Fed, dan pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis.
Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,
Prospek Harga Emas Hari Senin(16/10/23)
Data Perdagangan pada Jumat(13/10)
Open: 1,868.40 High: 1,930.69 Low: 1,867.02 Close: 1,928.71 Range: 63.67
Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 1,934.75 dengan dorongan lebih luas menuju area 1,946.19 – 1,956.71
Untuk area support emas tetap akan menguji level harga1,914.37 dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,902.58 – 1,892.93
Prospek Harga Minyak Hari Jumat(16/10/23)
Data perdagangan pada hari Jumat(13/10)
Open: 83.49 High: 87.81 Low: 83.34 Close: 87.67 Range: $4.47
Minyak menguji area resistance di 88.06 dengan dorongan lebih luas menuju area 89.78 – 90.07
Untuk area support Minyak akan menguji area 86.38 dengan tekanan lebih dalam menuju area 85.29 – 84.16
GOLD INTRADAY AREA
R1 1,932 R2 1,945 R3 1,958
S1 1,919 S2 1,911 S3 1,903
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 1,919 |
Profit Target Level | 1,930 |
Stop Loss Level | 1,912 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 1,932 |
Profit Target Level | 1,924 |
Stop Loss Level | 1,939 |
OIL INTRADAY AREA
R1 88.06 R2 89.78 R3 90.07
S1 86.60 S2 85.29 R3 84.16
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 86.60 |
Profit Target Level | 87.65 |
Stop Loss Level | 86.10 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 88.06 |
Profit Target Level | 87.00 |
Stop Loss Level | 88.56 |