Market Summary
Ketegangan tarif AS-EU kembali membayangi pasar keuangan global, membuat investor lebih berhati-hati. Indeks saham global MSCI mengalami kenaikan tipis sebesar 0,13% pada hari Jumat, mencatat rekor tertinggi baru. Sementara itu, pasar saham AS seperti S&P 500 dan Nasdaq ditutup hampir datar setelah mencetak rekor pada sesi sebelumnya. Investor tampak bersikap hati-hati menjelang musim laporan keuangan kuartalan dan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan tarif baru dari Amerika Serikat terhadap Uni Eropa.
Dow Jones Industrial Average turun 0,32%, sementara S&P 500 nyaris tidak berubah, dan Nasdaq naik tipis 0,05%. Secara mingguan, Nasdaq mencatat kenaikan 1,51%, S&P 500 naik 0,59%, dan Dow Jones melemah tipis 0,07%.
Data Ekonomi AS Campuran: Sentimen Konsumen Membaik, Sektor Perumahan Melemah
Data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis akhir pekan menunjukkan gambaran yang beragam. Survei Universitas Michigan menunjukkan bahwa sentimen konsumen membaik pada Juli dan ekspektasi inflasi menurun. Namun, kekhawatiran rumah tangga terhadap tekanan harga yang meningkat masih tinggi.
Di sisi lain, pembangunan rumah tinggal tunggal turun ke titik terendah dalam 11 bulan terakhir pada bulan Juni, mencerminkan dampak suku bunga hipotek yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi terhadap sektor perumahan.
Ketegangan Tarif AS-Uni Eropa Menambah Tekanan Pasar
Sentimen pasar memburuk setelah laporan bahwa Presiden AS Donald Trump mendorong penerapan tarif minimum sebesar 15% hingga 20% terhadap Uni Eropa, meskipun telah ada tawaran dari pihak Eropa untuk mengurangi tarif mobil. Rencana ini memperkuat ketidakpastian pasar menjelang bulan Agustus.
Para investor terlihat mulai mengambil keuntungan menjelang akhir pekan, seiring valuasi pasar yang cukup tinggi setelah mencetak rekor baru dan ketidakpastian arah kebijakan perdagangan yang terus menghantui.
Musim Laporan Keuangan Menjadi Fokus Utama Investor
Investor banyak memasang posisi spekulatif menjelang puncak musim laporan keuangan, terutama dari sektor teknologi dan pertumbuhan. Saham-saham seperti Netflix dan American Express justru melemah meskipun membukukan laporan keuangan yang solid, mengindikasikan adanya kekhawatiran terhadap valuasi yang sudah tinggi.
Kekhawatiran kehilangan momentum di saham-saham berkapitalisasi besar atau fear of missing out (FOMO) juga turut mendorong aktivitas di pasar opsi.
Pergerakan Pasar Mata Uang dan Obligasi
Di pasar mata uang, dollar AS melemah terhadap euro, meskipun mencatat kenaikan mingguan. Ketegangan tarif dan pernyataan publik Presiden Trump terhadap kebijakan Federal Reserve ikut mempengaruhi sentimen pasar. Indeks dollar turun 0,05% menjadi 98,46, sementara euro menguat 0,27% menjadi $1,1626. Terhadap yen Jepang, dollar naik tipis 0,09% menjadi 148,73.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) Treasury AS turun setelah pernyataan dari salah satu pejabat The Fed yang membuka peluang pemangkasan suku bunga. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun menjadi 4,424%, sedangkan yield obligasi 2 tahun turun menjadi 3,873%.
Harga Komoditas: Minyak Stabil, Emas Naik
Harga minyak mentah relatif stabil pada hari Jumat. Minyak WTI AS ditutup melemah 0,3% di level $67,34 per barel, sementara Brent turun 0,35% menjadi $69,28 per barel. Sentimen pasar minyak dipengaruhi oleh ketidakpastian pasokan akibat konflik di Ukraina dan data ekonomi AS yang beragam.
Harga emas naik 0,33% menjadi $3,349.66 per ounce, didorong oleh pelemahan dollar AS serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global. Sementara itu, harga platinum sedikit melemah setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 2014.
WEEK AHEAD
(21 – 25 Juli 2025)
Memasuki pekan keempat bulan Juli 2025, perhatian investor global akan tertuju pada sejumlah agenda penting yang mencakup perkembangan perdagangan internasional, laporan keuangan emiten besar, serta keputusan kebijakan moneter dari beberapa bank sentral utama dunia. Selain itu, berbagai indikator ekonomi utama dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia akan menjadi sorotan untuk memetakan arah pasar ke depan.
Amerika Serikat dan Kawasan Amerika
Pekan ini menjadi salah satu minggu tersibuk dalam musim laporan keuangan di AS. Sejumlah perusahaan besar akan merilis kinerja kuartalan mereka, termasuk nama-nama besar seperti Alphabet, Tesla, IBM, Intel, dan Coca-Cola. Perusahaan sektor pertahanan seperti Lockheed Martin, Raytheon, dan Texas Instruments, serta raksasa telekomunikasi Verizon, AT&T, dan T-Mobile, juga akan menyampaikan hasil laporan mereka.
Data Ekonomi AS
Meskipun kalender data ekonomi relatif ringan, beberapa rilis penting tetap akan diawasi ketat oleh pasar. Di antaranya adalah pesanan barang tahan lama (durable goods orders), yang diperkirakan akan mengalami koreksi setelah lonjakan kuat bulan lalu. Data penjualan rumah baru dan rumah yang sudah ada, serta PMI awal dari S&P Global juga akan dirilis dan diperkirakan menunjukkan ekspansi aktivitas sektor swasta.
Selain itu, beberapa indeks regional dari Federal Reserve akan dipublikasikan, dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi perbankan diperkirakan memberi sinyal tambahan terkait arah kebijakan suku bunga. Di Kanada, data penting seperti penjualan ritel dan harga rumah baru akan menjadi sorotan utama.
Eropa
Sorotan utama di kawasan Eropa akan tertuju pada rapat kebijakan moneter ECB (European Central Bank) pada hari Kamis. Setelah melakukan delapan kali penurunan suku bunga berturut-turut, ECB diperkirakan akan menahan suku bunga menyusul inflasi zona euro yang telah kembali ke target 2% pada bulan Juni.
Selain itu, rilis PMI awal dari zona euro, Jerman, Prancis, dan Inggris akan menunjukkan arah pertumbuhan sektor manufaktur dan jasa. Di Jerman, data iklim bisnis Ifo dan kepercayaan konsumen GfK diprediksi meningkat, mengindikasikan pemulihan moderat dalam sentimen domestik. Di Inggris, data penjualan ritel dari ONS akan menjadi perhatian, setelah sebelumnya sektor ritel menunjukkan penguatan didorong oleh cuaca panas yang meningkatkan permintaan barang musiman.
Asia dan Australia
Di kawasan Asia, Jepang menjadi pusat perhatian dengan pemilihan anggota majelis tinggi yang dapat mengubah arah kebijakan ekonomi, terutama jika koalisi yang berkuasa kehilangan mayoritas. Selain itu, pasar juga akan mencermati angka PMI awal dan inflasi Tokyo, yang diperkirakan menunjukkan pelemahan inflasi inti.
Di China, pasar menunggu data laba industri semester pertama, dengan ekspektasi bahwa suku bunga pinjaman jangka satu dan lima tahun akan tetap tidak berubah oleh Bank
Di Australia, risalah rapat kebijakan terbaru dari Reserve Bank of Australia (RBA) dan data PMI bulan Juli akan menjadi sorotan utama.
Data Mingguan Perdagangan Emas (14 – 18 Juli 2025)
Open : 3.364,04 High : 3.377,29 Low : 3.309,68 Close : 3349,84 Range : 67,61
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 3.314 | R1 3.382 |
S2 3.278 | R2 3.413 |
S3 3.246 | R3 3.449 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (14 – 18 Juli 2025)
Open : 68,75 High : 69,63 Low : 65,00 Close : 66,09 Range : 3,39 OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 64,18 | R1 68,81 |
S2 62,28 | R2 71,54 |
S3 59,55 | R3 73,4 |
Oil Outlook : Bearish
Dapatkan update seputar Pasar saham global trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!