Economic News & Analysis
Weekend Edition
Market Summary
Ringkasan pasar dan proyeksi minggu ini menyoroti kenaikan indeks global MSCI pada hari Jumat, sementara dolar AS melemah setelah adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris. Kesepakatan ini memberikan optimisme terbatas terhadap negosiasi tarif AS dengan China dan negara lainnya. Meskipun demikian, Presiden AS Donald Trump menolak anggapan bahwa kesepakatan ini dapat dijadikan cetak biru untuk negosiasi perdagangan lainnya. Para pelaku pasar menantikan pertemuan pada hari Sabtu di Jenewa, Swiss, antara Menteri Keuangan AS dan negosiator utama perdagangan dengan pejabat ekonomi utama China.
India dilaporkan menawarkan pemotongan selisih tarif dengan AS dari hampir 13% menjadi kurang dari 4%, sebagai imbalan atas pengecualian dari kenaikan tarif yang sedang berlangsung dan yang potensial di masa depan. Sementara itu, Trump menyebutkan bahwa menetapkan tarif 80% pada barang China adalah langkah yang “tepat”, yang menjadi alternatif dari tarif 145% yang telah diterapkan sebelumnya. Indikasi bahwa AS bersedia membuat pemotongan tarif memberikan sentimen positif yang terbatas di pasar.
Indeks MSCI dari saham global (.MIWD00000PUS) naik 0,11% ke 846,80, meski tetap mencatat penurunan mingguan sekitar 0,3%. Di Eropa, indeks STOXX 600 (.STOXX) naik 0,44%, sementara indeks DAX Jerman (.GDAXI) mencatat kenaikan 0,63% ke rekor penutupan tertinggi. Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 0,29%, S&P 500 (.SPX) melemah 0,07%, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik tipis 0,78 poin. Secara mingguan, S&P 500 turun 0,5%, Dow Jones melemah 0,2%, dan Nasdaq turun 0,3%.
Di pasar mata uang, dolar AS melemah pada hari Jumat tetapi tetap mencatatkan kenaikan mingguan terhadap mata uang utama seperti franc Swiss, yen, dan euro, didorong optimisme mengenai pembicaraan AS-China yang akan datang. Indeks dolar turun 0,28% ke 100,37. Euro naik 0,25% ke $1,1255, sementara terhadap yen, dolar melemah 0,42% ke 145,3. Pound sterling menguat 0,45% ke $1,3305, dan terhadap franc Swiss, dolar turun 0,12% ke 0,831.
Di pasar mata uang kripto, bitcoin mencatat kenaikan untuk hari keempat berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak Januari setelah lonjakan besar pada hari Kamis. Bitcoin naik 0,58% ke $103.224,04, sementara Ethereum melonjak 6,71% ke $2.331,16.
Imbal hasil obligasi AS sedikit berubah dengan volume perdagangan yang lebih tipis dari biasanya dan sentimen pasar yang masih tidak pasti menjelang pembicaraan antara AS dan China. Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun AS naik 1,3 basis poin ke 4,386%, sedangkan obligasi 30 tahun naik 1,3 basis poin ke 4,8444%. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya mencerminkan ekspektasi kebijakan suku bunga Federal Reserve, turun 0,8 basis poin ke 3,887%.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik lebih dari $1 pada hari Jumat dan mencatatkan kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan April. Investor optimis terhadap pembicaraan perdagangan antara AS dan China, dua konsumen terbesar minyak di dunia. Minyak mentah AS naik 1,85% ke $61,02 per barel, sementara Brent naik 1,7% ke $63,91 per barel.
Harga emas juga naik seiring pelemahan dolar AS dan ekspektasi investor menjelang pembicaraan akhir pekan. Harga emas spot naik 0,67% ke $3.327,53 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,81% ke $3.323,30 per ons.
Meskipun terdapat beberapa berita positif, ketidakpastian tetap tinggi, terutama mengingat kompleksitas dalam menyelesaikan kesepakatan dagang yang memerlukan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Para pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi berita negatif yang dapat mempengaruhi pasar dalam waktu dekat.
WEEK AHEAD
(12 – 16 Mei 2025)
Fokus pasar minggu depan akan tertuju pada negosiasi perdagangan AS dengan China, diikuti oleh data ekonomi penting dan pernyataan para pejabat bank sentral yang berpotensi memberikan volatilitas tinggi di pasar keuangan. Berikut rincian dari data-data ekonomi yang akan dirilis pekan depan:
Pada Selasa, 13 Mei 2025, perhatian pasar akan tertuju pada rilis data inflasi AS. Core CPI m/m diperkirakan meningkat sebesar 0,3%, mencerminkan tekanan inflasi yang konsisten, sementara data tahunan CPI y/y diharapkan tetap stabil di 2,4%. Data ini akan memengaruhi DXY, saham, emas, dan komoditas lainnya. Selain itu, Inggris akan merilis data Claimant Count Change, yang diproyeksikan meningkat menjadi 22.3K, memberikan gambaran kondisi pasar tenaga kerja Inggris. Pada malam hari, pidato Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, akan menjadi perhatian utama, dengan potensi memberikan wawasan tambahan terkait kebijakan moneter Inggris.
Rabu, 14 Mei 2025, dimulai dengan data penting dari Australia, yaitu Wage Price Index q/q yang diharapkan naik 0,8%. Data ini menjadi indikator kunci tekanan inflasi domestik yang berdampak besar pada pasangan mata uang AUD.
Pada Kamis, 15 Mei 2025, Australia akan kembali menjadi sorotan dengan rilis data Employment Change, yang diperkirakan mencatat 20.9K pekerjaan baru, meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran diproyeksikan tetap di 4,1%. Sementara itu, Inggris akan merilis data GDP m/m, yang diperkirakan stagnan di 0,0%, menandakan tantangan ekonomi yang dihadapi Inggris.
Pada malam harinya, AS akan merilis serangkaian data penting, termasuk Core PPI m/m, Core Retail Sales m/m, dan Unemployment Claims. Data ini akan memberikan indikasi arah kebijakan moneter Federal Reserve di masa depan. Yang paling dinantikan adalah pidato Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pada pukul 19:40 WIB, yang diperkirakan akan memberikan sinyal penting terkait siklus suku bunga AS.
Terakhir, pada Jumat, 16 Mei 2025, data awal Sentimen Konsumen Michigan akan dirilis, memberikan gambaran tentang tingkat kepercayaan konsumen di AS, yang dapat berdampak besar pada pasar ekuitas dan dolar AS.
Para pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada dan siap menghadapi fluktuasi harga yang tinggi akibat rilis data ekonomi yang signifikan dan komentar para pembuat kebijakan.
Data Mingguan Perdagangan Emas (05 – 09 Mei 2025)
Open : 3.241,00 High : 3.430,56 Low : 3.237,61 Close : 3.330,17 Range : 192,95
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 3.235 | R1 3.428 |
S2 3.140 | R2 3.526 |
S3 3.042 | R3 3.621 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (05 – 09 Mei 2025)
Open : 55,60 High : 61,41 Low : 55,33 Close : 60,96 Range : 6,08
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 57,06 | R1 63,14 |
S2 53,15 | R2 65,31 |
S3 50,98 | R3 69,92 |
Oil Outlook : Bearish