Economic News & Analysis
Weekend Edition
Market Summary
Indeks saham global mencatatkan penurunan mingguan terbesar dalam dua bulan, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 5,5 bulan pada Jumat. Data ekonomi terbaru dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve (Fed) mengindikasikan kemungkinan laju penurunan suku bunga yang lebih lambat di masa mendatang.
Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral tidak perlu tergesa-gesa menurunkan suku bunga karena pertumbuhan ekonomi yang tetap berlanjut, pasar tenaga kerja yang solid, dan inflasi yang masih di atas target 2%.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel meningkat 0,4% pada Oktober, lebih tinggi dari ekspektasi kenaikan 0,3%. Angka ini mengikuti revisi kenaikan 0,8% pada September.
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor naik tak terduga sebesar 0,3% pada Oktober, setelah penurunan 0,4% di bulan sebelumnya, didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan barang lainnya.
Di pasar saham, Wall Street mencatatkan penurunan signifikan. Dow Jones Industrial Average turun 0,70% ke level 43.444,99, S&P 500 melemah 1,32% ke 5.870,62, dan Nasdaq Composite kehilangan 2,24% ke 18.680,12. Dalam sepekan, S&P 500 turun 2,08%, Nasdaq merosot 3,15%, dan Dow terkoreksi 1,24%.
Di pasar global, indeks MSCI untuk saham global turun 1% ke 842,67, mencatat penurunan mingguan terbesar sejak awal September. Di Eropa, indeks STOXX 600 melemah 0,77%, meski berhasil mencatat kenaikan mingguan tipis untuk pertama kalinya dalam empat minggu terakhir.
Pasar obligasi juga menunjukkan kenaikan imbal hasil yang signifikan. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik menjadi 4,439%, setelah sempat mencapai 4,505%, tertinggi sejak 31 Mei. Selama pekan ini, imbal hasil naik sekitar 13 basis poin.
Dolar AS menguat dalam lima sesi berturut-turut sebelum melemah tipis pada Jumat. Indeks dolar berada di level 106,75, dengan euro diperdagangkan pada $1,0528, sementara yen Jepang berada di 154,31 per dolar AS. Pound sterling melemah 0,45% ke $1,2608.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah AS turun 2,45% ke $67,02 per barel, sementara Brent melemah 2,09% ke $71,04 per barel, tertekan oleh ekspektasi perlambatan penurunan suku bunga Fed dan melemahnya permintaan dari China.
Harga emas juga berada di level terendah dua bulan, tertekan oleh penguatan dolar. Spot emas naik tipis 0,1% ke $2.565,88 per ons, sementara kontrak emas berjangka AS melemah 0,1% ke $2.569,20 per ons.
WEEK AHEAD
(18-22 November 2024)
Pekan mendatang akan menjadi momen penting bagi pasar global, dengan perhatian utama tertuju pada rilis data ekonomi dan kebijakan moneter dari berbagai wilayah. Data PMI yang menjadi indikator awal aktivitas sektor manufaktur dan jasa akan memberikan gambaran terkini tentang kondisi ekonomi di Amerika, Eropa, dan Asia. Selain itu, laporan inflasi, angka perdagangan, serta kebijakan moneter dari bank sentral di beberapa negara akan menjadi fokus utama investor. Berikut rincian agenda ekonomi utama di setiap wilayah:
Amerika
Di Amerika Serikat, fokus akan tertuju pada data PMI manufaktur dan jasa dari S&P Global, di mana sektor manufaktur diperkirakan tetap dalam kontraksi meskipun melambat, sementara sektor jasa diperkirakan menunjukkan percepatan pertumbuhan. Selain itu, data terkait sektor perumahan seperti NAHB Housing Market Index, izin mendirikan bangunan (building permits), housing starts, dan penjualan rumah eksisting akan dirilis.
Indeks manufaktur Philadelphia Fed, indeks manufaktur Kansas Fed, dan survei sentimen konsumen Michigan juga menjadi data penting untuk mengukur aktivitas ekonomi dan persepsi konsumen. Investor juga akan memantau pernyataan dari pejabat Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk terkait kebijakan moneter di masa mendatang.
Di sisi korporasi, laporan pendapatan perusahaan besar seperti Nvidia, Walmart, Lowe’s, TJX Companies, Palo Alto Networks, Intuit, PDD Holdings, dan Deere & Company akan menjadi sorotan utama.
Di Kanada, tingkat inflasi bulan Oktober diperkirakan meningkat menjadi 1,9% dari 1,6%. Data penjualan ritel September kemungkinan tumbuh sebesar 0,3%, melambat dari kenaikan 0,4% pada bulan sebelumnya. Di Amerika Latin, data pertumbuhan PDB Chile serta inflasi pertengahan bulan di Meksiko akan menjadi fokus pasar.
Eropa
Zona Euro
Data PMI awal untuk Zona Euro, Jerman, dan Prancis akan memberikan gambaran mengenai aktivitas sektor jasa yang diperkirakan terus berkembang selama sepuluh bulan berturut-turut, meskipun sektor manufaktur masih menunjukkan kontraksi tajam. Spanyol akan melaporkan data perdagangan luar negeri, sementara Swiss akan merilis neraca perdagangan dan data produksi industri.
Data lainnya meliputi kepercayaan konsumen Zona Euro, inflasi final, pertumbuhan upah, neraca perdagangan, dan registrasi mobil baru. Jerman juga akan merilis data harga produsen serta PDB final kuartal ketiga.
Inggris Raya
Inflasi bulan Oktober diperkirakan mencapai 2,2%, sejalan dengan prediksi Bank of England yang memperkirakan inflasi 2,5% pada akhir tahun. Penjualan ritel diperkirakan turun setelah mencatatkan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut. Selain itu, data sentimen konsumen GfK juga akan dirilis.
Asia dan Australia
China
Bank Sentral China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, setelah serangkaian pemangkasan agresif bulan lalu. Penguatan dolar AS yang menekan yuan membatasi ruang untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Jepang
Jepang akan menghadirkan pekan yang sibuk dengan rilis data inflasi dan neraca perdagangan untuk Oktober, diikuti oleh PMI bulan November.
Australia
Di Australia, investor juga akan memantau risalah pertemuan terakhir Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mencari petunjuk terkait waktu pemangkasan suku bunga.
Data Mingguan Perdagangan Emas (11 – 15 November 2024)
Open : 2,684.52 High : 2,686.06 Low : 2,536.72 Close : 2,561.67 Range : 149.34
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 2,504 | R1 2,653 |
S2 2,445 | R2 2,744 |
S3 2,354 | R3 2,802 |
Gold Outlook : Bearish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (11 – 15 November 2024)
Open : 70.24 High : 70.54 Low : 66.69 Close : 66.90 Range : 3.85
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 65.55 | R1 69.40 |
S2 64.19 | R2 71.89 |
S3 61.70 | R3 73.25 |
Oil Outlook : Bearish