Economic News & Analysis
Weekend Edition
Market Summary
Pasar saham global mencatatkan penguatan signifikan pada Jumat lalu, dengan bursa Wall Street mengakhiri November sebagai bulan dengan kenaikan terbesar dalam setahun. Hal ini didorong oleh optimisme pertumbuhan pasca pemilu di Amerika Serikat. Di sisi lain, dolar AS melemah di tengah prospek kenaikan suku bunga di Jepang dan pelonggaran moneter di Eropa. Aktivitas perdagangan di AS cenderung tipis karena libur Thanksgiving, di mana sebagian besar penyesuaian posisi bulanan telah dilakukan sebelum liburan.
Indeks S&P 500 mencatat kenaikan 0,56% pada Jumat, menghasilkan penguatan bulanan sebesar 5,14%, yang merupakan capaian terbaik sejak November 2023. Nasdaq juga mencatatkan kenaikan 0,83% pada akhir pekan, menghasilkan lonjakan bulanan sebesar 6,2%, tertinggi sejak Mei. Secara global, indeks saham MSCI juga naik 0,52%, menjadikannya bulan terbaik sejak Mei.
Kemenangan Donald Trump pada pemilu 5 November serta rencananya untuk memotong pajak, deregulasi, dan mengenakan tarif impor meningkatkan ekspektasi investor terhadap kinerja saham AS. Saham teknologi AS turut diuntungkan oleh tren investasi pada kecerdasan buatan.
Dari sisi mata uang, spekulasi kenaikan suku bunga Jepang mendorong penguatan yen, yang mencatat kenaikan mingguan terbesar terhadap dolar AS sejak Juli. Dolar AS melemah 1,25% pada hari itu, ditutup di level 149,65 yen, level terendah sejak 21 Oktober. Di sisi lain, indeks dolar AS, yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama, turun 0,26% menjadi 105,79.
Mata uang euro juga mengalami penguatan signifikan, naik 0,21% menjadi $1,0575. Pemulihan ini didukung oleh data inflasi zona euro yang lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga membatasi peluang pemangkasan suku bunga ECB yang lebih dalam.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 6,8 basis poin menjadi 4,174%, didorong oleh aksi beli obligasi setelah Trump menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, meredakan kekhawatiran terhadap lonjakan utang AS.
Di sektor komoditas, harga minyak mentah AS turun 0,42% menjadi $68,43 per barel, sementara Brent turun 0,3% menjadi $73,06 per barel setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata Israel-Hezbollah. Di sisi lain, emas naik 0,42% menjadi $2.652,09 per ons, meskipun masih mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak September 2023 akibat aksi jual pasca pemilu.
WEEK AHEAD
(02-06 Desember 2024)
Di pekan mendatang, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada sejumlah data ekonomi penting dari berbagai kawasan dunia, yang diperkirakan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi global menjelang akhir tahun. Di Amerika Serikat, data ketenagakerjaan dan indikator aktivitas bisnis akan menjadi fokus utama, sementara Zona Euro menghadirkan data pengangguran dan penjualan ritel yang diantisipasi mencerminkan dinamika ekonomi kawasan tersebut. Di Asia, perkembangan kebijakan moneter Jepang dan data ekonomi China akan menjadi sorotan, di tengah upaya pemulihan ekonomi di wilayah tersebut. Sementara itu, Australia akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang diharapkan menunjukkan perbaikan. Kombinasi faktor-faktor ini akan menjadi pendorong utama bagi pasar keuangan global sepanjang pekan. Berikut data-data serta event di negara-negara tersebut:
Amerika
Di Amerika Serikat, laporan ketenagakerjaan November akan menjadi perhatian utama, dengan proyeksi penambahan 183 ribu pekerjaan, jauh meningkat dibandingkan 12 ribu pada Oktober. Tingkat pengangguran diperkirakan tetap stabil di 4,1%, sementara pertumbuhan upah diprediksi melambat sedikit menjadi 0,3% dari 0,4%. Selain itu, laporan ISM PMI akan dirilis, dengan sektor jasa diperkirakan mengalami perlambatan kecil, sementara kontraksi di sektor manufaktur menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Laporan JOLTS diprediksi mencatatkan peningkatan lowongan pekerjaan menjadi 7,49 juta dari 7,443 juta.
Indeks sentimen konsumen Michigan untuk Desember diproyeksikan naik, sementara pesanan pabrik pada Oktober diperkirakan pulih dengan kenaikan 0,4%. Indikator lain yang juga akan diawasi meliputi PMI Global S&P final, data ketenagakerjaan ADP, pemutusan kerja Challenger, data kredit konsumen, ekspor dan impor, serta belanja konstruksi. Pasar juga akan memperhatikan penampilan beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell di acara New York Times DealBook Summit.
Di kawasan Amerika lainnya, laporan penting mencakup data ketenagakerjaan dan perdagangan, serta PMI Global S&P untuk Kanada.
Eropa
Di Zona Euro, tingkat pengangguran Oktober diperkirakan tetap stabil di 6,3%, level terendah sepanjang sejarah. Penjualan ritel diproyeksikan turun untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir. Di Jerman, pesanan pabrik diprediksi turun setelah lonjakan 4,2% pada September, sementara produksi manufaktur di Prancis diperkirakan pulih dari penurunan sebelumnya.
Data PMI manufaktur diperkirakan menunjukkan pertumbuhan yang lebih lemah di Spanyol dan kontraksi lebih tajam di Italia serta Swiss. Hal serupa juga terlihat pada PMI jasa, dengan proyeksi perlambatan pertumbuhan di Spanyol dan Italia.
Di Inggris, Indeks Harga Rumah Nationwide diperkirakan naik untuk bulan ketiga berturut-turut. Data penting lainnya mencakup angka final PDB kuartal ketiga untuk Zona Euro dan Italia, tingkat pengangguran Spanyol, neraca perdagangan Prancis, penjualan ritel Italia, inflasi Swiss, neraca perdagangan Turki, serta Indeks Harga Rumah Halifax dan monitor penjualan ritel BRC di Inggris.
Asia dan Australia
Di China, perhatian akan tertuju pada PMI resmi dan Caixin untuk memberikan gambaran pertama mengenai November. Data tersebut diperkirakan menunjukkan dukungan moneter dan janji stimulus fiskal memberikan pengaruh positif pada ekonomi terbesar Asia, baik di sektor domestik maupun ekspor.
Di Jepang, fokus akan tertuju pada pidato dan sinyal penting dari pembuat kebijakan Bank of Japan (BoJ), di tengah meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi dalam pertemuan terakhir tahun 2024.
Di Australia, perhatian akan tertuju pada PDB kuartal ketiga, yang diperkirakan mencatat ekspansi dengan kecepatan lebih cepat. Rilis data lainnya mencakup neraca perdagangan Oktober, penjualan ritel, izin bangunan, kredit perumahan, dan indeks industri Ai Group.
Data Mingguan Perdagangan Emas (25-29 November 2024)
Open : 2,713.32 High : 2,721.30 Low : 2,605.18 Close : 2,650.30 Range : 116.12
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 2,596 | R1 2,713 |
S2 2,543 | R2 2,775 |
S3 2,480 | R3 2,829 |
Gold Outlook : Bearish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (25-29 November 2024 2024)
Open : 71.17 High : 71.42 Low : 68.02 Close : 68.47 Range : 3.40
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 67.19 | R1 70.59 |
S2 65.90 | R2 72.70 |
S3 63.79 | R3 73.99 |
Oil Outlook : Bearish