Economic News & Analysis
Weekend Edition
Market Summary
Sebagian besar indeks saham global mencatat kenaikan pada hari Jumat, didorong oleh saham-saham terkait teknologi di Wall Street. Sentimen positif ini juga diiringi dengan penguatan dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, di tengah harapan investor akan potensi meredanya perang dagang antara AS dan Tiongkok.
Saham Alphabet, induk perusahaan Google, naik 1,7% setelah mencatatkan laba yang melampaui ekspektasi dan menegaskan komitmennya pada investasi di bidang kecerdasan buatan. Sektor teknologi, diskresi konsumen, dan layanan komunikasi di S&P 500 masing-masing mencatatkan kenaikan lebih dari 1%.
Meskipun demikian, musim laporan keuangan kali ini diwarnai oleh ketidakpastian, terutama karena beberapa perusahaan menurunkan atau menarik proyeksi mereka. Ketidakpastian ini semakin diperkuat oleh pernyataan yang saling bertentangan terkait negosiasi tarif antara AS dan Tiongkok. Meskipun Presiden AS menyatakan adanya pembicaraan, pihak Tiongkok membantah hal tersebut.
Ketegangan tarif yang dimulai pada April lalu telah menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun, ada pandangan bahwa skenario terburuk dari kebijakan tarif mungkin tidak akan sepenuhnya terealisasi, yang memberikan sedikit kelegaan pada pasar.
Ketiga indeks utama di AS mencatatkan kenaikan mingguan yang signifikan. Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,05%, S&P 500 meningkat 0,74%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,26%. Di sisi lain, pasar saham Eropa juga mencatatkan keuntungan mingguan untuk minggu kedua berturut-turut, sementara indeks saham global MSCI naik 0,6%.
Pasar Asia juga menunjukkan performa positif. Nikkei Jepang naik 1,8% pada hari Jumat, menghapus seluruh kerugian yang dialami sejak pengumuman tarif tertinggi oleh AS. Pergerakan ini menunjukkan tanda-tanda stabilitas di tengah ketegangan perdagangan.
Di pasar mata uang, dolar AS mengalami sedikit pemulihan terhadap euro dan yen, mencatatkan kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan Maret. Sementara itu, harga emas, yang tahun ini melonjak sebagai aset safe haven, justru turun 1,7% pada hari Jumat, melanjutkan pelemahan seiring dengan penguatan dolar.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun menjadi 4,268% di tengah optimisme bahwa ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok dapat mereda. Namun, kekhawatiran masih menyelimuti pasar terkait potensi kebijakan yang tidak menentu dari pemerintahan AS, yang dapat mendorong investor asing untuk mengurangi eksposur mereka terhadap obligasi AS.
Di pasar komoditas, harga minyak mencatatkan kenaikan tipis pada hari Jumat, meskipun membukukan penurunan mingguan. Minyak mentah Brent naik menjadi $66,87 per barel, sementara West Texas Intermediate ditutup di $63,02 per barel, masing-masing turun 1,6% dan 2,6% dalam sepekan.
Pasar akan menghadapi ujian lebih lanjut minggu depan dengan rilis laporan keuangan dari perusahaan besar seperti Apple dan Microsoft, yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang arah pergerakan pasar selanjutnya.
WEEK AHEAD
(28 April – 02 Mei 2025)
Minggu depan, fokus utama pasar akan tertuju pada sejumlah data ekonomi berdampak tinggi yang tercantum dalam kalender, terutama data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat. Berikut adalah sorotan utama dari minggu mendatang:
Senin, 28 April 2025
Hari ini dijadwalkan pemilu federal di Kanada, yang dapat memengaruhi pergerakan pasangan mata uang seperti USD/CAD dan CAD/JPY. Perhatian investor akan terfokus pada hasil pemilu ini karena dapat memengaruhi kebijakan fiskal dan ekonomi negara.
Selasa, 29 April 2025
Laporan JOLTS Job Openings dari AS akan dirilis pada pukul 21:00 WIB, dengan ekspektasi 7,48 juta dibandingkan sebelumnya 7,57 juta. Data ini akan memberikan gambaran awal tentang kekuatan pasar tenaga kerja AS, memengaruhi sentimen pada dolar AS dan pasar saham.
Rabu, 30 April 2025
Hari Rabu menghadirkan serangkaian data ekonomi penting:
- CPI Australia (08:30 WIB): Inflasi kuartal dan tahunan Australia menjadi perhatian utama, memengaruhi AUD/USD dan pasangan mata uang lainnya. Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memicu ekspektasi kenaikan suku bunga.
- PMI Manufaktur Tiongkok: Pasar akan memperhatikan data ini untuk menilai kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
- German Prelim CPI: Data inflasi dari Jerman akan memberikan wawasan tentang kondisi ekonomi zona euro.
- Data dari AS (19:30 – 21:00 WIB): Advance GDP kuartalan AS diproyeksikan tumbuh 0,4%, mencerminkan potensi perlambatan ekonomi. Sementara itu, Core PCE Price Index, indikator inflasi favorit Federal Reserve, akan diawasi ketat untuk sinyal arah kebijakan moneter selanjutnya.
Kamis, 1 Mei 2025
Jepang menjadi pusat perhatian dengan pengumuman suku bunga Bank of Japan (BOJ) dan laporan prospek ekonomi mereka. Pasar akan mencari petunjuk tentang arah kebijakan moneter, terutama setelah periode pelonggaran panjang. Data klaim pengangguran dan PMI manufaktur dari AS juga diantisipasi.
Jumat, 2 Mei 2025
Sorotan utama minggu ini adalah laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pukul 19:30 WIB.
- Non-Farm Payrolls (NFP) diperkirakan tumbuh 129 ribu, lebih rendah dari sebelumnya 228 ribu. Penurunan ini dapat mencerminkan pelambatan pasar tenaga kerja.
- Unemployment Rate diproyeksikan stabil di 4,2%.
- Average Hourly Earnings, indikator kunci inflasi, diperkirakan naik 0,3%.
Data ketenagakerjaan ini akan menjadi indikator utama bagi Federal Reserve dalam mempertimbangkan kebijakan suku bunga di tengah perlambatan ekonomi global.
Pasar minggu depan akan bergerak dinamis dengan fokus utama pada data NFP AS pada Jumat. Selain itu, data inflasi dari Australia, Jerman, dan Tiongkok, serta laporan GDP dan PCE AS, akan memberikan arah yang signifikan pada pasangan mata uang utama, komoditas, dan pasar saham. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas, terutama menjelang rilis data berdampak tinggi ini.
Data Mingguan Perdagangan Emas (21 – 25 April 2025)
Open : 3.331,07 High : 3.499,95 Low : 3.259,96 Close : 3.308,62 Range : 239,99
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 3.212 | R1 3.452 |
S2 3.116 | R2 3.596 |
S3 2972 | R3 3.692 |
Gold Outlook : Bullish
Data Mingguan Perdagangan US Crude Oil (21 – 25 April 2025)
Open : 63,18 High : 64,83 Low : 61,48 Close : 63,21 Range : 3,35
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 61,52 | R1 64,87 |
S2 59,82 | R2 66,52 |
S3 58,17 | R3 68,22 |
Oil Outlook : Bearish