Risalah FOMC Meeting dan Data Inflasi PPI Menjadi Tolak Ukur Pasar Hari Ini

NEWS FLASH

Economic News & Analysis

Presiden Fed Atlanta  Raphael Bostic pada hari Selasa mengatakan bank sentral AS tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut, dan memperkirakan tidak ada resesi di masa depan. 

Pernyataan tersebut dilontarkan untuk menanggapi komentar  dari salah satu pejabat tinggi Fed, yang menyatakan bahwa kenaikan imbal hasil pada obligasi jangka panjang AS  secara langsung mempengaruhi biaya  untuk rumah tangga dan bisnis serta dapat menghalangi The Fed untuk menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya lebih lanjut.

Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun mencatat penurunan harian terbesar sejak pertengahan Juli, sementara imbal hasil obligasi tenor dua tahun mengalami penurunan harian terbesar sejak akhir Agustus. Pada perdagangan hari Selasa imbal hasil AS bertenor 10 tahun turun ke posisi terendah satu minggu dan terakhir turun 12,5 basis poin (bps) pada 4,657%.

Sementara itu konflik militer  di Timur Tengah terus berlanjut. Serangan udara Israel menghantam Gaza pada hari Selasa ketika Israel membalas serangan Hamas yang telah memicu pertumpahan darah terburuk di dunia.

Pasar Israel dan saham perusahaan-perusahaan yang terekspos ke Israel sangat terpukul. Shekel Israel diperdagangkan pada 3,9550 terhadap dollar, turun dari level terendah dalam delapan tahun pada hari Senin, setelah bank sentral menjanjikan $30 miliar untuk membendung aksi jual mata uang tersebut.

Juga di pasar valuta asing, euro naik 0,3% terhadap dollar menjadi $1,0604, sementara indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun sekitar 0,19% menjadi 105,75, jauh di bawah level tertinggi 11 bulan minggu lalu di 107,34. , setelah menyentuh level terendah pada bulan ini.

Harga emas melemah pada hari Selasa setelah naik hampir 2% di sesi sebelumnya karena investor dengan hati-hati kembali ke aset-aset berisiko dan menantikan isyarat lebih lanjut mengenai sikap kebijakan bank sentral AS.

Emas naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu pada perdagangan hari Selasa dengan mencapai harga tertinggi di 1,865.32 namun terkoreksi kembali dan di tutup pada level harga 1,860.35. 

Minyak mentah berjangka WTI turun menuju $85/barrel pada hari Selasa, setelah melonjak 4,3% pada hari Senin karena pasar terus menilai risiko pasokan menyusul kejutan Hamas terhadap Israel. Meskipun dampak langsung dari perkembangan ini terhadap pasokan minyak terbatas, pasar energi khawatir bahwa eskalasi lebih lanjut dapat memicu gejolak yang lebih luas dalam geopolitik Timur Tengah

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 134,65 poin, atau 0,4%, menjadi 33.739,3, S&P 500 (.SPX) bertambah 22,58 poin, atau 0,52%, menjadi 4.358,24 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 78,61 poin, atau 0,58% menjadi 13.562,84.

Pasar fokus pada risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve bulan September yang akan diterbitkan pada hari Rabu dan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada hari Kamis.

Jika laporan CPI lebih tinggi dari perkiraan, terutama angka inti, hal ini akan berdampak negatif bagi emas karena hal ini mengindikasikan bahwa The Fed harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Untuk ulasan dan analisa pasar sehari sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,

Prospek Harga Emas Hari Rabu(11/10/23) 

Data Perdagangan pada Selasa(10/10)

Open: 1,860.88 High: 1,865.32  Low: 1,852.93   Close: 1,860.35  Range: 12

Untuk area Resistance emas akan menguji area harga 1,870.26  dengan dorongan lebih luas  menuju area 1,881.41 – 1,890.11

Untuk area support emas tetap akan menguji level harga1,850.333  dengan tekanan lebih dalam menuju area 1,840.73 – 1,830.49

Prospek Harga Minyak Hari Rabu(11/10/23)

Data perdagangan pada hari Selasa(10/10)

Open: 86.41   High: 86.72  Low: 85.11   Close: 85.78   Range:  $1.61

Minyak tetap akan menguji area resistance di 86.40 dengan dorongan lebih luas  menuju area  87.12 – 88.30

Untuk area support Minyak  akan menguji area 85.29 dengan tekanan lebih dalam menuju area 84.71- 83.05

 

 

GOLD INTRADAY AREA

R1 1,864    R2 1,877   R3 1,890

S1 1,851     S2  1,843  S3 1,835

OPEN POSITION BUY
Price Level 1,851
Profit Target Level 1,862
Stop Loss Level 1,844
OPEN POSITION SELL
Price Level 1,864
Profit Target Level 1,856
Stop Loss Level 1,871

OIL INTRADAY AREA

R1 86.40         R2 87.73     R3  88.78

S1 85.29         S2 84.71     R3 83.05

OPEN POSITION BUY
Price Level 85.29
Profit Target Level 86.35
Stop Loss Level 84.79
OPEN POSITION SELL
Price Level 86.40
Profit Target Level 85.45
Stop Loss Level 87.90

 

 

image-artikel