Wall Street Mencatatkan Hasil Terburuknya di 2023 di Tengah Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga

Wall Street kembali membukukan kinerja terburuknya tahun ini pada hari Selasa, ini adalah hasil harian terburuk sejak 15 Desember 2022 lalu. Kekhawatiran akan kenaikan suku bunga kembali mencuat sehingga berdampak pada sebagian besar saham di Wall Street

Untuk S&P 500 dan Nasdaq  , itu adalah sesi ketiga berturut-turut yang ditutup lebih rendah, sementara penurunan Dow Jones Industrial menghapus kenaikannya untuk tahun 2023. Dow Jones turun 697,1 poin, atau 2,06%, menjadi 33.129,59, S&P 500 kehilangan 81,75 poin, atau 2,00%, menjadi 3.997,34 dan Nasdaq turun 294,97 poin, atau 2,5%, menjadi 11.492,30.

Penurunan terjadi setelah indeks S&P Global Purchasing Manufacturer’s, yang mencerminkan aktivitas bisnis di Amerika Serikat, kembali berekspansi untuk pertama kalinya dalam delapan bulan di bulan Februari. Hasil aktual di angka 50,2, naik dari 46,8 pada Januari, didukung oleh sektor jasa yang kuat, menurut sebuah surveiLaporan tersebut menambah banyaknya data ekonomi belakangan ini yang telah menggambarkan kondisi perekonomian yang menguat.

Saham AS memiliki awal yang optimis di awal tahun ini setelah penampilan tahunan terburuk mereka dalam lebih dari satu dekade di tahun sebelumnya, karena investor berharap siklus kenaikan suku bunga bank sentral mendekati akhir.

Di antara yang terkena penurunan yang meluas pada hari Selasa adalah saham teknologi besar, dengan Tesla Inc (TSLA.O) , Amazon.com Inc (AMZN.O) , Microsoft Corp (MSFT.O) dan Google-parent Alphabet Inc (GOOGL.O) semuanya jatuh antara 2,1% dan 5,3%.  Fakta yang tidak membantu mereka adalah fakta bahwa catatan Treasury 10 tahun AS mencapai level tertinggi baru dalam tiga bulan.

image-artikel