FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bullish Range 0,66700 – 0,67700
Aussie perlahan namun pasti terus bergerak menguat, dukungan datang dari perekonomian Australia terhindar dari kontraksi. Namun, pasar hampir tidak melihat adanya peluang bahwa Reserve Bank of Australia akan melonggarkan kebijakannya tahun ini dengan kemungkinan terjadinya pelonggaran kebijakan pada bulan Desember sebesar 44%. Sementara itu, Gubernur RBA Michele Bullock mengatakan mereka tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika inflasi tetap stabil, namun mencatat bahwa risiko suku bunga dan inflasi saat ini seimbang. Bullock juga mengakui bahwa pasar tenaga kerja melakukan pelonggaran karena sejumlah kebijakan dan data PDB terbaru cukup rendah. Secara eksternal, dollar Australia juga diuntungkan oleh penurunan dolar AS di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve sebanyak dua kali pada tahun ini.
Pivot : 0,66607
R1 : 0,66885 S1 : 0,66384
R2 : 0,67108 S2 : 0,66106
R3 : 0,67386 S3 : 0,65883
USDJPY
Opportunity: Bearish Range 155,500 – 154,500
Kondisi mata uang Yen hingga saat ini cenderung stabil, namun antisipasi pelemahan yang bisa saja terjadi. Terlebih setelah anggota dewan Bank of Japan (BOJ) “Toyoaki Nakamura” memperingatkan bahwa negara tersebut mungkin gagal mencapai target inflasi 2% tahun depan jika konsumsi stagnan, sehingga mengurangi harapan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Sementara itu, Deputi Gubernur BOJ “Ryozo Himino” mengatakan awal pekan ini bahwa bank sentral harus “sangat waspada” terhadap dampak pelemahan Yen terhadap perekonomian dan inflasi. Di sisi lain, Bloomberg melaporkan bahwa Bank of Japan kemungkinan akan membahas pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan kebijakannya minggu depan. Yen menguat pada awal minggu ini karena ketidakpastian ekonomi dan politik global mendorong permintaan safe-haven terhadap mata uang tersebut.
Pivot : 155,796
R1 : 156,244 S1 : 155,156
R2 : 156,884 S2 : 154,708
R3 : 157,332 S3 : 154,068
GBPUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.2739 – 1.2717
Pounds menguat tipis pada perdagangan kemarin, sempat melemah hingga menyentuh level 1.2761, setelah rilis data Initial Jobless claim US Pounds kembali menguat. Indeks Dollar kembali melemah terhadap sekeranjang mata-uang rivalnya. Fokus pada perdagangan hari ini para pelaku pasar menanti rilisnya data Non-Farm Payroll yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah tenaga-kerja yang akan menerima payroll di bulan Mei. GBP berpotensi melemah untuk menyentuh level supportnya sambil menunggu data US malam nanti.
Open : 1.2789 Pivot : 1.2786
R1 : 1.2811 S1 : 1.2764
R2 : 1.2833 S2 : 1.2739
R3 : 1.2858 S3 : 1.2717
EURUSD
Opportunity: Bearish menuju 1.0843 – 1.0825
EUR kembali menguat setelah rilisnya kebijakan suku-bunga ECB yang sesuai dengan perkiraan memangkas tingkat suku-bunga nya sebasar 25 basis point. Pemangkasan suku-bunga tersebut direspon positif oleh pelaku pasar saat tingkat inflasi sudah mulai mereda. Hari ini para pelaku pasar fokus pada rilisnya data Non-Farm Payroll US malam nanti yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. EUR berpotensi melemah pada perdagangan hari ini.
Open : 1.0887 Pivot : 1.0883
R1 : 1.0905 S1 : 1.0865
R2 : 1.0923 S2 : 1.0843
R3 : 1.0945 S3 : 1.0825
USDCHF
Opportunity: Bullish menuju 0.8949 – 0.8963
CHF kembali menguat terhadap U.S Dollar. Penguatan ini ditopang dengan rilisnya data Jobles Claim U.S yang semakin bertambahnya angka pengangguran. CHF berpotensi melemah untuk perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya rilis data Non-Farm Payroll malam nanti yang diprediksikan akan menguat.
Open : 0.8892 Pivot : 0.8906
R1 : 0.8920 S1 : 0.8877
R2 : 0.8949 S2 : 0.8862
R3 : 0.8963 S3 : 0.8833
DXY
Opportunity: Bearish Range 104,000 – 103,500
Pelemahan mata uang Greenback belum berakhir, bahkan kembali bergerak dan menyentuh level terendah hariannya di 104,049. Hal ini adalah level terendah yang dicapai pada 3 Juni lalu. Faktor penyebabnya adalah tanda-tanda melemahnya pasar kerja di AS menambah tekanan pada DXY dari prospek ECB yang lebih hawkish. Klaim pengangguran awal secara tak terduga melonjak ke level tertingginya sejak level tertinggi dalam delapan bulan di awal bulan Mei, sehingga berpotensi memberikan sinyal dovish dari Federal Reserve dalam pertemuan mendatang. Oleh karena itu, pasar dengan tegas mendukung spekulasi bahwa The Fed akan melakukan dua kali penurunan suku bunga pada tahun ini. Sementara itu, ECB bergabung dengan BoC dalam memulai siklus penurunan suku bunga pada minggu ini, seperti yang diharapkan oleh pasar. Namun, ECB menaikkan prospek inflasi blok euro untuk tahun ini dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih tajam tahun ini, sehingga mengapresiasi mata uang terberat di DXY. Retorika hawkish RBA baru-baru ini juga menekan indeks dollar.
Pivot : 104,171
R1 : 104,293 S1 : 103,968
R2 : 104,496 S2 : 103,846
R3 : 104,618 S3 : 103,643
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Buy: 38,430 | SL: 38,730 | TP: 39,300
Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan saham-saham elektronik dan keuangan, karena tanda-tanda pelemahan ekonomi AS meningkatkan harapan terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini. Advantest naik 3,9% dan Daiwa Securities Group naik 2,7%. Rata-rata Saham Nikkei naik 0,6% menjadi 38.703,51. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun turun 4,5 basis poin menjadi 0,955%. Data ekonomi menjadi fokus. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga kebijakannya hari ini, menyusul penurunan suku bunga Bank of Canada pada hari Rabu.
Pivot : 37,745
R1 : 38,955 S1 : 38,425
R2 : 39,275 S2 : 38,215
R3 : 39,805 S3 : 37,685
HANGSENG
Opportunity: Buy: 18,302 | SL: 18,160 | TP: 18,600
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup 0,3% lebih tinggi pada 18,476.80, dipimpin oleh saham-saham teknologi dan manufaktur. Momentum pembelian tampaknya terus berlanjut, karena data ekonomi AS mulai menunjukkan pelemahan pada minggu lalu, menegaskan kembali harapan penurunan suku bunga Federal Reserve lebih awal, tulis tim peneliti Saxo APAC dalam komentarnya. Di antara saham-saham yang naik, Teknologi Informasi Kesehatan Alibaba naik 6,5%, SMIC naik 5,6% dan Teknologi Optik Sunny naik 4,4%. Di antara saham-saham yang mengalami penurunan, Chow Tai Fook Jewellery Group kehilangan 4,7%, Longfor Group turun 3,6% dan China Resources Land melemah 2,4%.
Pivot : 18,461
R1 : 18,623 S1 : 18,300
R2 : 18,784 S2 : 18,138
R3 : 19,107 S3 : 17,815
NASDAQ
Opportunity: Buy: 19032.00 | SL: 18960.00 | TP: 19117.00
Nasdaq dan S&P 500 tergelincir dari rekor terbarunya pada hari Kamis, terseret sedikit lebih rendah oleh mundurnya saham-saham teknologi. Dua saham indeks terbesar, diperdagangkan melemah. Nvidia turun 1,2% sehari setelah menjadi perusahaan AS ketiga dengan nilai pasar di atas $3 triliun, sementara Apple turun 0,7%.
Secara keseluruhan, S&P 500 turun kurang dari 0,1%, menghentikan kenaikan beruntun empat sesi. Dow Jones Industrial Average bertambah 0,2% atau sekitar 79 poin. Nasdaq Composite turun 0,1% setelah mencatat rekornya sendiri pada hari Rabu.
Menarik untuk menilik pergerakan Nasdaq yang cenderung datar pada sesi market lalu di hari ini. Mengingat hasil rilisan NFP akan jadi faktor penting dalam penilaian investor atas kegamangan posisi Fed dalam proyeksi pemangkasan suku bungan AS di tahun ini.
Pivot : 19,067.00
R1 : 19,117.25 S1 : 19,013.25
R2 : 18,171.00 S2 : 18,963.00
R3 : 19,275.00 S3 : 18,859.00
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Bullish menuju 2390
Emas mencapai harga tertinggi dalam dua minggu sebesar $2.378 pada hari Kamis setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengumumkan data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, yang membuat imbal hasil obligasi Treasury AS hampir tidak berubah, memberikan angin segar bagi logam emas. XAU/USD diperdagangkan pada $2.369, mencatatkan kenaikan sebesar 0,54% setelah rebound dari posisi terendah mingguan $2.320.
Data pekerjaan AS menjadi salah satu pendorong utama hari itu setelah BLS mengungkapkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran melebihi konsensus dan angka minggu sebelumnya. Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk memotong suku bunga, yang menyebabkan imbal hasil Treasury AS naik sebelum memangkas keuntungan sebelumnya.
Benchmark 10-tahun AS diperkirakan akan mencetak kerugian mingguan namun mundur dari level tertinggi harian 4,32% menjadi 4,285% setelah keputusan ECB. Sementara itu, Indeks Dolar AS, yang mengukur kinerja Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,12% menjadi 104,14.
Setelah data ketenagakerjaan AS terbaru, fokus pedagang beralih ke laporan Nonfarm Payrolls bulan Mei yang akan dirilis pada hari Jumat. Perkiraan menunjukkan bahwa ekonomi akan menambah 185.000 orang ke tenaga kerja, di atas angka April sebesar 175.000. Tingkat pengangguran diperkirakan akan mencapai 3,9%, dan Penghasilan Per Jam Rata-rata diproyeksikan tetap tidak berubah pada 3,9%.
Klaim Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir 31 Mei naik sebesar 229.000, di atas perkiraan 220.000 dan angka sebelumnya 221.000. Perubahan Pekerjaan ADP mengungkapkan bahwa perekrutan swasta di AS pada bulan Mei naik sebesar 152 ribu, di bawah perkiraan 175 ribu dan meleset dari angka April sebesar 188 ribu.
Data Nonfarm Payrolls yang lebih lemah dari perkiraan dapat meningkatkan peluang pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Data dari Chicago Board of Trade (CBOT) mengungkapkan bahwa pedagang mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 39 basis poin (bps) menuju akhir 2024 melalui Fed Fund Rate (FFR) bulan Desember.
Pivot : 2365
R1 2.365 R2 2.403 R3 2.419
S1 2.365 S2 2.353 S3 2.345
Oil
Opportunity: Testing Resistance 76.55
Harga minyak naik pada hari Jumat, didorong oleh indikasi dari anggota OPEC+ Saudi Arabia dan Rusia yang siap untuk menghentikan atau membalikkan kesepakatan produksi, serta pemotongan suku bunga di Eropa yang meningkatkan prospek langkah serupa di AS.
Futures minyak mentah Brent naik 16 sen atau 0,2% menjadi $80,03 per barel dan futures minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 16 sen atau 0,2% menjadi $75,71 pada pukul 0007 GMT. Harga minyak naik pada hari Kamis ketika Saudi Arabia dan Rusia mencoba meyakinkan pasar tentang kesepakatan pasokan, namun menuju kerugian mingguan setelah analis melihat pertemuan OPEC+ hari Minggu sebagai indikasi peningkatan pasokan yang menekan harga.
OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu termasuk Rusia, setuju untuk memperpanjang sebagian besar pemotongan produksi hingga 2025 tetapi meninggalkan ruang bagi pemotongan sukarela dari delapan anggota untuk dibuka secara bertahap.
Pada acara di Rusia pada hari Kamis bersama Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Menteri Energi Saudi Prince Abdulaziz bin Salman mengatakan OPEC+ dapat menghentikan atau membalikkan peningkatan produksi sukarela jika pasar tidak cukup kuat. Novak menambahkan penurunan harga setelah pertemuan akhir pekan disebabkan oleh salah tafsir kesepakatan dan faktor spekulatif.
Pivot 74.97
R1 76.55 R2 77.11 R3 77.62
S1 74.97 S2 74.14 S3. 73.62
DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)
WEBINAR HARI INI (Jumat, 7 Juni 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading dari pergerakan harga Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Antisipasi Data NFP AS: Apakah Emas akan Terus Bersinar?
Catat jam dan waktunya ya!
Jumat, 7 Juni 2024 | |
14.00 & 19.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: