Market Highlight (01/07/2024)

feature market highlights

 


market highlights

FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunity: Bullish Range 0,66700 – 0,67700

Kondisi mata uang Aussie kembali nampak menguat terhadap Dollar AS, bahkan sempat menyentuh level tertingginya di $0,66840. Level tersebut merupakan tertinggi dalam hampir 1 bulan, di tengah perbedaan ekspektasi kebijakan moneter antara Reserve Bank of Australia (RBA) dan Federal Reserve (The Fed). Indeks harga PCE inti AS, yang merupakan ukuran inflasi dasar yang disukai The Fed, membukukan kenaikan bulanan paling lambat tahun ini sehingga menghidupkan kembali harapan disinflasi dalam perekonomian AS, sejalan dengan latar belakang yang memungkinkan The Fed untuk memulai penurunan suku bunga pada bulan September. Sebaliknya, indikator CPI bulanan Australia meningkat sebesar 4% per tahun di bulan Mei, meningkat dari 3,6% di bulan April dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 3,8%. Hasil tersebut menyusul pernyataan dari para pengambil kebijakan RBA yang mencatat bahwa kenaikan suku bunga telah dibahas dalam pertemuan terakhir mereka. Pasar saat ini bertaruh pada sepertiga peluang bahwa RBA akan menaikkan suku bunga pada Agustus mendatang setelah data tersebut keluar, dan juga memperkirakan peluang penurunan suku bunga RBA tahun ini. Namun, Deputi Gubernur RBA Hauser memperingatkan agar tidak melakukan pengetatan suku bunga karena data dan kondisi ekonomi Australia serta inflasi belum berada di level normal.

Pivot : 0,66574

R1 : 0,66952               S1 : 0,66307  

R2 : 0,67219               S2 : 0,65929

R3 : 0,67597               S3 : 0,65662

 


USDJPY

Opportunity: Bullish Range 161,000 – 162,000  

Ketidakberdayaan mata uang Yen terhadap Dollar AS terus berlanjut terlebih setelah gejolak internal Jepang yang dinilai akan terus melemahkan Yen. Bahkan Yen Jepang melemah dan telah menyentuh level terendahnya di level 161,274. Level tersebut merupakan level terendah untuk pertama kalinya sejak 1986 lalu. Tertekannya Yen tersebut ketika Kementerian Keuangan menunjuk “Atsushi Mimura” sebagai diplomat mata uang utama Jepang, menggantikan “Masato Kanda”. Penunjukan tersebut dilakukan ketika depresiasi tajam Yen memberikan tekanan terus-menerus pada otoritas Jepang untuk mempertahankan mata uangnya, namun sejauh ini tampaknya menolak untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing setelah melakukan hal tersebut pada akhir April. Awal pekan ini, Menteri Keuangan Jepang “Shunichi Suzuki” memperingatkan bahwa pergerakan Yen yang tiba-tiba dan sepihak tidak diinginkan dan pihak berwenang akan mengambil tindakan yang tepat bila diperlukan. Yen telah melemah lebih dari 2% terhadap Dollar sejauh ini pada Juni, memperpanjang penurunan year-to-date menjadi sekitar 14% karena Bank of Japan (BOJ) mengambil pendekatan yang lebih moderat dalam menormalisasi kebijakan moneter dibandingkan yang diantisipasi pasar. Sementara itu, data penjualan ritel dan produksi industri Jepang lebih kuat dari perkiraan pada bulan Mei, sementara inflasi Tokyo meningkat pada bulan Juni.

Pivot : 160,816

R1 : 161,376               S1 : 160,358  

R2 : 161,834               S2 : 159,798

R3 : 162,394               S3 : 159,340


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.2662 – 1.2676

GBPUSD

Pounds sempat menguat pada perdagangan Jumat kemarin setelah rilis data PCE mengalami penurunan sesuai dengan prediksi. Penguatan mata-uang Inggris ini tidak bertahan lama, yang akhirnya kembali turun Dan ditutup tipis diatas harga pembukaan. Turunnya data PCE menandakan turunnya tingkat inflasi versi the Fed yang menandakan langkah the Fed yang akan memangkas tingkat suku-bunga semakin terbuka. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh rilis data Perumahan Dan S&P Global Manufacturing PMI yang akan rilis sore ini yang diprediksikan akan menguat.

Open : 1.2647      Pivot : 1.2642 

R1 : 1.2652           S1 : 1.2630

R2 : 1.2662           S2 : 1.2619

R3 : 1.2676           S3 : 1.2612


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0735 – 1.0752

EUR cukup kuat pada perdagangan Jumat kemarin terhadap U.S dollar, dengan rilisnya data penting PCE U.S yang turun sesuai prediksi. Turunnya angka tersebut menunjukan turunnya tingkat inflasi menurut versi the Fed yang menjadi tolak-ukur untuk menentukan kebijakan tingkat suku-bunga selanjutnya. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang disebabkan turunnya nilai Indeks dollar dengan adanya issu yang kuat tentang pemangkasan suku-bunga the Fed.

 

Open : 1.0742    Pivot : 1.0709

 

R1 : 1.0724       S1 : 1.0700

R2 : 1.0735       S2 : 1.0684

R3 : 1.0752       S3 : 1.0673


USDCHF

Opportunity: Bullish menuju 0.9009 – 0.9029

CHF tidak mengalami Perubahan yang signifikan pada pergerakan Jumat kemarin, mengingat Swiss franc sudah mengalami rally Selama satu pekan terakhir yang terus melemah. Turunnya laporan data PCE U.S tidak membuat CHF mengambil keuntungan, U.S dollar masih tetap bertahan terhadap mata-uang Swiss franc. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, sambil menunggu data Retail sales Swiss yang akan rilis siang ini yang diperkirakan akan mengalami penurunan. Disatu sisi data S&P Global Manufacturing PMI U.S diprediksikan akan menguat malam nanti.

 

Open : 0.8975    Pivot : 0.8993

 

R1 : 0.9001         S1 : 0.8984

R2 : 0.9009         S2 : 0.8974

R3 : 0.9029         S3 : 0.8957


DXY

Opportunity: Bullish Range  105,800 – 106,200

Pergerakan mata uang Greenback kembali berada di bawah level 106. Indeks Dollar AS (DXY) sempat menyentuh level terendah hariannya pada Jumat lalu di level 105,745. Tekanan berasal dari buruknya rilis data salah satu indikator pengukur tingkat inflasi AS. Data inflasi PCE di AS sesuai dengan ekspektasi dan menunjukkan berkurangnya tekanan harga, memperkuat alasan bagi The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunganya tahun ini. Harga inti PCE meningkat 0,1% dari bulan sebelumnya, kenaikan terkecil dalam enam bulan sementara tingkat tahunan turun menjadi 2,6%, paling kecil sejak awal tahun 2021. Ekspektasi penurunan suku bunga pada September meningkat menjadi 66% dari 64%. Sementara itu peluang penurunan suku bunga pada November juga meningkat menjadi 78% dari 76% serta prediksi pemangkasan akan dilakukan pada Desember nanti juga meningkat dari 94% menjadi 95%. Disisi lain debat calon presiden AS di mana Donald Trump dianggap sebagai pemenang, juga mendukung greenback di awal sesi, karena kebijakannya dapat menyebabkan peningkatan tekanan inflasi. Dolar berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri bulan Juni sekitar 1,2% lebih tinggi, dan kuartal kedua 1,3% lebih kuat, karena Federal Reserve tertinggal dibandingkan bank sentral besar lainnya dalam pelonggaran kebijakan.

Pivot : 105,906

R1 : 106,068               S1 : 105,687  

R2 : 106,287               S2 : 105,525

R3 : 106,449               S3 : 105,306


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bearish menuju 39,481

Saham-saham Jepang berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan saham-saham pembuat mesin, rumah perdagangan dan bank karena melemahnya yen meningkatkan harapan untuk pertumbuhan pendapatan. Itochu naik 2,6%, Fanuc bertambah 2,1% dan Mitsubishi UFJ Financial Group naik 3,9%. Rata-rata Saham Nikkei naik 0,6% menjadi 39583,08. Indeks kehilangan 1,9% pada kuartal kedua. Investor fokus pada data inflasi AS yang akan dirilis hari ini dan peringatan apa pun dari pejabat Jepang terhadap depresiasi tajam yen. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun turun 3 basis poin menjadi 1,040%.

Dalam sesi pembukaan awal bulan Juli, Nikkei dibuka dengan kenaikan hampir di level high sesi jumat, namun kembali menurun, lebih rendah dari pivot harian Senin 1 Juli 2024.

Pivot : 39,740

R1 : 40,005                 S1 : 39,525

R2 : 40,220                 S2 : 39,260

R3 : 40,700                 S3 : 39,780


HANGSENG

Opportunity: Libur Hari Pembentukan Daerah Administratif Khusus Hong Kong

Saham-saham Hong Kong sedikit berubah karena perusahaan-perusahaan teknologi dan pembuat kendaraan listrik terseret ke dalam pasar, sementara perusahaan-perusahaan milik negara Tiongkok memimpin kenaikan. Meituan dan JD.com masing-masing merosot 2,3% dan 2,1%. Li Auto turun 2,6%, NIO turun 3,95% dan XPeng turun 3,6%. Di antara sektor penggerak individu, Sino-Ocean Service turun 3,2% setelah menerima petisi penutupan di pengadilan Hong Kong. Grup Sino-Ocean kehilangan 11%. BUMN Tiongkok termasuk yang memperoleh keuntungan tertinggi (top gainer), dengan PetroChina naik 4,4%, China Unicom (Hong Kong) naik 3,6% dan Cnooc bertambah 3,0%. Indeks acuan Hang Seng ditutup datar pada 17,718.61.

Pivot :

R1 : ——–     S1 : ——–

R2 : ——–      S2 : ——–

R3 : ——–      S3 : ——–


NASDAQ

Opportunity: Buy Limit: 19,880.00  | SL: 19,800.00 | TP: 20,100.00

Indeks saham berjangka AS naik pada perdagangan malam hari Minggu karena investor menunggu lebih banyak isyarat mengenai suku bunga dari sejumlah pejabat Federal Reserve dan data pasar tenaga kerja utama minggu ini.

Wall Street melanjutkan penurunan pada hari Jumat, setelah data indeks harga PCE – yang merupakan ukuran inflasi utama bagi The Fed – menunjukkan inflasi tetap stabil di bulan Mei. Ketidakpastian mengenai pemilihan Presiden tahun 2024, setelah perdebatan antara Presiden Joe Biden dan saingannya Donald Trump, juga membuat sentimen tetap tegang.

Indeks Wall Street ditutup lebih rendah pada hari Jumat, dan sebagian besar tetap berada dalam kisaran mendekati rekor tertinggi dalam beberapa sesi terakhir. Volume perdagangan yang tipis, di tengah liburan musim panas, juga menyebabkan sedikit tindakan.

Libur Hari Kemerdekaan pada hari Kamis juga akan memperpendek minggu perdagangan.

Pivot : 19,976.00

R1 : 20,047.25            S1 : 19,886.50

R2 : 20,136.75            S2 : 19,815.25

R3 : 20,297.50            S3 : 19,654.50


 


COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Bearish menuju 2310

Harga emas stabil pada hari Jumat dan menuju kenaikan kuartalan ketiga berturut-turut setelah laporan inflasi utama AS secara umum sesuai dengan ekspektasi, meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada bulan September.

Pada hari Jumat, taruhan pasar meningkat dengan harapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan September dan lagi pada bulan Desember, setelah Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) menunjukkan inflasi tidak naik sama sekali dari April hingga Mei. PCE mengikuti kenaikan 0,3% yang tidak direvisi pada data April bulan lalu, sementara pengeluaran konsumen naik secara moderat.

Para trader saat ini memperkirakan sekitar 68% kemungkinan pemotongan suku bunga Fed pada bulan September, dibandingkan dengan 64% sebelum rilis data inflasi, menurut alat CME FedWatch.

Presiden Bank Federal Reserve San Francisco, Mary Daly – juga anggota Komite Pasar Terbuka Federal 2024 – mengatakan data inflasi terbaru adalah “kabar baik bahwa kebijakan sedang bekerja”.

  Pivot  : 2334

R1 2.334      R2 2.345      R3  2.355

S1 2.319     S2 2.310     S3  2.301

 


Oil

Opportunity: Bullish Menuju 83.09

Harga minyak naik tipis pada perdagangan awal Senin, didukung oleh perkiraan defisit pasokan yang berasal dari puncak konsumsi bahan bakar musim panas dan pemotongan produksi OPEC+ pada kuartal ketiga, meskipun angin sakal ekonomi global dan meningkatnya produksi non-OPEC+ membatasi kenaikan.

Futures minyak mentah Brent naik 16 sen, atau 0,2%, menjadi $85,16 per barel pada pukul 0032 GMT, sementara futures minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $81,71 per barel, naik 17 sen, atau 0,2%. Kedua kontrak ini naik sekitar 6% pada bulan Juni, dengan Brent menetap di atas $85 per barel dalam dua minggu terakhir, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, memperpanjang sebagian besar pemotongan produksi minyak yang dalam hingga 2025.

Hal ini menyebabkan analis memperkirakan defisit pasokan pada kuartal ketiga karena permintaan transportasi dan pendingin udara selama musim panas menguras persediaan bahan bakar. Reli terbaru WTI mungkin akan berlanjut menuju $85 per barel jika harga tetap di atas rata-rata pergerakan 200 hari di $79,52, katanya.

Di AS, produksi dan permintaan minyak naik ke level tertinggi dalam empat bulan pada bulan April, menurut laporan Bulanan Pasokan Minyak Bumi Administrasi Informasi Energi (EIA) yang diterbitkan pada hari Jumat.

Para trader memperhatikan dampak dari badai terhadap produksi dan konsumsi minyak dan gas di Amerika. Musim badai Atlantik dimulai dengan Badai Beryl pada hari Minggu. Beryl, badai Kategori 4 paling awal yang pernah tercatat, menuju ke Kepulauan Windward di Karibia di mana diperkirakan akan membawa angin yang mengancam jiwa dan banjir bandang pada hari Senin, kata Pusat Badai Nasional AS.

Di China, data manufaktur terbaru tidak memberikan harapan yang baik untuk permintaan minyak di negara konsumen terbesar kedua di dunia dan importir minyak mentah teratas. Aktivitas manufaktur China turun untuk bulan kedua pada bulan Juni sementara aktivitas jasa turun ke level terendah dalam lima bulan, menurut survei resmi yang dirilis pada hari Minggu, yang tetap menyuarakan panggilan untuk stimulus lebih lanjut karena ekonomi berjuang untuk bangkit kembali.

Pivot 80.99

 

R1 82.56      R2  83.77     R3  85.54

S1 80.99       S2  80.19    S3. 79.29


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Senin, 01 Juli 2024)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Dinamika Pasar Keuangan Usai Rilis Data Core PCE Pemilu Perancis & PMI China

Catat jam dan waktunya ya!

   Senin, 01 Juli 2024
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel