Peluang Trading di Pair AUD/USD Setelah RBA Meeting

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Dolar Australia (AUD) mendapatkan dorongan kecil pada hari Selasa ini setelah Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga acuan tetap dan mengindikasikan bahwa kebijakan moneter akan tetap ketat karena inflasi masih tinggi. Gubernur RBA, Michele Bullock, menegaskan bahwa inflasi mungkin membutuhkan waktu lama untuk kembali ke target, sehingga suku bunga mungkin perlu tetap tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini, bersama dengan peningkatan positif di pasar saham global, memberikan dukungan pada pasangan mata uang AUD/USD.

Namun, kekhawatiran tentang penurunan ekonomi menahan apresiasi lebih lanjut untuk Dolar Australia yang berkorelasi dengan ekonomi China. Selain itu, peningkatan permintaan untuk Dolar AS (USD), yang didorong oleh lonjakan imbal hasil obligasi Treasury AS, juga membatasi kenaikan pasangan AUD/USD. Risiko meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga membuat investor berhati-hati untuk melakukan pembelian yang lebih agresif sebelum ada kepastian bahwa harga spot telah mencapai titik terendah jangka pendek.

Hari ini, Reserve Bank of Australia (RBA) telah memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga pada 4,35%, menjaga biaya pinjaman tidak berubah untuk pertemuan keenam berturut-turut dan sesuai dengan perkiraan pasar. Namun, bank sentral tetap khawatir karena inflasi masih di atas target 2–3% sebelum mendekati titik tengah pada tahun 2026. Anggota Dewan RBA menegaskan perlunya tetap waspada terhadap risiko inflasi yang meningkat, tanpa mengesampingkan kemungkinan tindakan lain, dan akan bergantung pada data ekonomi. Dewan juga menyatakan bahwa kebijakan moneter akan cukup ketat hingga inflasi bergerak menuju target.

Pada saat yang sama, dewan melihat ketidakpastian yang signifikan seputar prospek ekonomi, yang ditandai dengan pertumbuhan PDB yang lambat, tingkat pengangguran yang meningkat, dan tekanan yang berat pada banyak bisnis. RBA menambahkan bahwa mereka akan memperhatikan kondisi ekonomi global dan pasar keuangan, tren permintaan domestik, serta prospek inflasi dan pasar tenaga kerja

Pada hari Selasa, kalender ekonomi AS hanya memuat data Neraca Perdagangan, sehingga pergerakan USD bergantung pada imbal hasil obligasi AS. Selain itu, sentimen risiko yang lebih luas akan berperan penting dalam memengaruhi dinamika harga USD jangka pendek dan memberikan dorongan pada pasangan AUD/USD menjelang data Neraca Perdagangan China pada sesi Asia hari Rabu.

Analisis Teknikal

Dari sisi teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa pasangan AUD/USD cenderung bearish, dengan level pivot di 0.6515. Selama harga berada di bawah level tersebut, potensi penurunan masih mungkin terjadi untuk menguji support di kisaran 0.6455-0.6395. Namun, jika harga bergerak naik di atas 0.6515, maka arah selanjutnya diperkirakan akan meningkat, menguji resistance di kisaran 0.6540-0.6560.

Resistance 1: 0.6515, Resistance 2: 0.6540, Resistance 3: 0.6560

Support 1: 0.6455, Support 2: 0.6435, Support 3: 0.6395.

image-artikel