Trading Opportunity Pair (TOP)
Market Summary
Pada Senin, indeks dolar AS turun menuju 100,5, mencapai level terendah sejak Juli 2023. Penurunan ini dipicu oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperkuat harapan akan adanya pemotongan suku bunga pada September mendatang. Dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole pada Jumat lalu, Powell menekankan bahwa saatnya telah tiba untuk menyesuaikan kebijakan, mengingat meningkatnya risiko di pasar tenaga kerja, sambil menyatakan keyakinannya bahwa inflasi akan kembali ke target 2% bank sentral. Pasar kini lebih yakin akan terjadinya pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, dengan peluang sepertiga untuk pemotongan yang lebih besar, yakni 50 basis poin. Akibatnya, dolar AS melemah hingga mencapai titik terendah dalam 13 bulan terhadap euro, serta posisi terendah dalam 2½ tahun terakhir.
Pasangan mata uang EUR/USD mengalami koreksi tipis dari level 1,1200 pada sesi perdagangan Eropa Senin ini, setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun. Meski begitu, prospek keseluruhan untuk pasangan mata uang utama ini tetap positif, mengingat Dolar AS (USD) masih tertekan dengan asumsi bahwa pemotongan suku bunga Fed pada September sudah diperhitungkan sepenuhnya.
Ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh Fed pada September tampaknya semakin kuat, terutama setelah Powell menyatakan dalam pidatonya di Jackson Hole bahwa “saatnya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan diri”. Pidato ini menandakan bahwa bank sentral lebih khawatir akan risiko yang berkembang di pasar tenaga kerja, meskipun mereka semakin yakin bahwa inflasi akan mencapai target 2% yang diinginkan. “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung pasar tenaga kerja yang kuat,” tambah Powell.
Meskipun pemotongan suku bunga oleh Fed pada September banyak diperkirakan, para pelaku pasar masih terbagi pendapat mengenai besaran pemotongan tersebut. Data dari CME FedWatch menunjukkan bahwa peluang pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin berada di angka 36,5%, sementara 63,5% lainnya mengarah pada pemotongan yang lebih kecil sebesar 25 basis poin.
Di sisi lain, data pesanan barang tahan lama AS untuk bulan Juli, yang akan dirilis pada pukul 12:30 GMT, menjadi perhatian para investor. Para ekonom memperkirakan pesanan baru untuk barang tahan lama meningkat sebesar 4% setelah sebelumnya turun 6,7% pada bulan Juni.
Pekan ini, data yang kemungkinan besar akan menjadi pemicu utama pergerakan Dolar AS adalah Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS untuk bulan Juli, yang akan diumumkan pada hari Jumat. Indeks inflasi pilihan Fed ini diperkirakan tumbuh stabil sebesar 0,2% dari bulan ke bulan.
Di tengah spekulasi mengenai pemotongan suku bunga oleh ECB pada pertemuan September mendatang, pasangan mata uang EUR/USD sempat mendekati level tertinggi tahun ini di angka 1,1200 selama jam perdagangan di Eropa. Meskipun demikian, euro (EUR) menunjukkan performa yang lebih lemah dibandingkan mata uang utama lainnya karena meningkatnya spekulasi bahwa ECB akan kembali memangkas suku bunga pada kuartal terakhir tahun ini.
Ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh ECB pada bulan September semakin menguat akibat ketidakpastian yang meningkat terhadap prospek ekonomi Zona Euro dan pertumbuhan upah yang melambat. Aktivitas ekonomi di Zona Euro secara mengejutkan meningkat pada bulan Agustus, seperti yang ditunjukkan oleh laporan PMI HCOB sementara, namun rebound ini sebagian besar didorong oleh permintaan yang kuat di Prancis terkait Olimpiade di Paris. Para ekonom menganggapnya sebagai kejadian satu kali, bukan perubahan struktural.
Sebaliknya, Kepala Ekonom ECB, Philip Lane, dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole pada Sabtu lalu menyatakan bahwa kebijakan moneter perlu tetap ketat. Lane mengakui bahwa ECB telah membuat beberapa kemajuan dalam mengendalikan inflasi, tetapi juga menegaskan bahwa kesuksesan dalam mengatasi inflasi tidaklah terjamin.
Untuk panduan lebih lanjut mengenai suku bunga, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Konsumen (HICP) Jerman dan Zona Euro untuk bulan Agustus, yang akan dirilis pada hari Kamis dan Jumat. HICP tahunan di Zona Euro diperkirakan melambat menjadi 2,3% untuk headline dan 2,8% untuk inti, yang mengecualikan item-item volatil.
Sementara itu, Institut IFO pada Senin lalu melaporkan bahwa Iklim Bisnis, Penilaian Terkini, dan Ekspektasi Bisnis di Jerman untuk bulan Agustus mengalahkan ekspektasi tetapi tetap lebih rendah dibandingkan pembacaan bulan Juli. Hasil ini tidak memberikan dorongan signifikan pada pasangan EUR/USD.
Analisis Teknikal
Berdasarkan analisis teknikal dari Trading Central, pasangan EUR/USD masih menunjukkan kecenderungan bullish, dengan level pivot berada di 1.1163. Selama harga bertahan di atas level tersebut, kenaikan lebih lanjut diperkirakan akan mencapai kisaran 1.1201-1.1250.
Namun, sebagai alternatif skenario, jika harga bergerak turun di bawah 1.1163, maka potensi pergerakan selanjutnya akan menguji support di kisaran 1.1145-1.1125.
Resistance 1: 1.1201, Resistance 2: 1.1230, Resistance 3: 1.1250
Support 1: 1.1163, Support 2: 1.1145, Support 3: 1.1125