Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS Tekan Dolar, Poundsterling dan Emas Reli

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pada hari Selasa, Poundsterling mencapai level tertinggi terhadap Dolar AS dalam lebih dari dua tahun, sementara Dolar AS turun ke level terendah dalam lebih dari satu tahun setelah mengalami kenaikan pada sesi sebelumnya. Pergerakan mata uang ini didorong oleh harapan pemangkasan suku bunga AS yang akan datang, yang telah menekan Dolar AS dalam beberapa minggu terakhir. Para investor mengantisipasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan Federal Reserve bulan September mendatang, dengan perdebatan yang kini berfokus pada kemungkinan pemangkasan sebesar 50 basis poin (bp) daripada 25 bp.

Fed Fund Futures menunjukkan probabilitas 37% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bp, yang tidak berubah sejak akhir Jumat lalu. Para trader berjangka memperkirakan pemangkasan sebesar 106 bp pada tahun 2024.

Poundsterling menjadi salah satu mata uang yang diuntungkan dari pelemahan Dolar AS, dan pada hari Selasa, Pound mencapai level tertinggi sejak Maret 2022 di $1,3246. Pound terakhir tercatat naik 0,3% menjadi $1,3226. Pound mendapatkan dukungan dari perbedaan antara pernyataan Ketua Fed pada hari Jumat yang menegaskan kembali ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga yang signifikan di AS mulai bulan depan, dan pernyataan yang lebih berhati-hati dari Gubernur Bank of England, Andrew Bailey.

Indeks Dolar AS turun 0,3% menjadi 100,53 setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak Juli tahun lalu. Selama bulan Agustus, Dolar AS telah jatuh 3,2%, menuju penurunan bulanan terbesar sejak November 2022. Penurunan Dolar AS juga dipicu oleh data yang menunjukkan harga rumah di AS turun 0,1% secara bulanan setelah tidak berubah pada bulan Mei. Meski demikian, harga rumah naik 5,1% dalam 12 bulan hingga Juni, kenaikan tahunan terkecil sejak Juli 2023. Laporan hari Selasa juga menunjukkan kepercayaan konsumen AS meningkat pada bulan Agustus, namun pasar tidak bereaksi signifikan terhadap data tersebut.

Para investor kini menantikan data perkiraan awal untuk produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua, klaim pengangguran, dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang merupakan indikator inflasi pilihan Fed. Euro menguat 0,2% terhadap Dolar AS menjadi $1,1181, sedikit di bawah level tertinggi 13 bulan pada hari Senin.

Harga minyak, yang sempat melonjak lebih dari 7% dalam tiga sesi sebelumnya akibat kekhawatiran pasokan di Timur Tengah dan potensi penutupan ladang minyak di Libya, turun lebih dari 2% pada hari Selasa. Kenaikan harga minyak tersebut juga mendukung Dolar Kanada yang naik terhadap Dolar AS, dengan Dolar AS terakhir turun 0,3% menjadi C$1,3449. Sementara itu, Dolar Australia naik 0,3% menjadi US$0,6791, mendekati level tertinggi satu bulan di $0,6799 yang tercapai pada hari Jumat.

Terhadap Franc Swiss, Dolar AS turun ke level terendah sejak awal Januari dan terakhir turun 0,7% menjadi 0,8414 Franc.

Indeks utama Wall Street berakhir lebih tinggi dalam perdagangan yang berfluktuasi, dengan Dow Jones Industrial Average naik 0,02% menjadi 41.250,50, S&P 500 naik 0,16% menjadi 5.625,80, dan Nasdaq Composite naik 0,16% menjadi 17.754,82.

Di sektor komoditas, harga emas diperdagangkan di atas $2.500 per ons karena ekspektasi pemangkasan suku bunga dan kekhawatiran yang terus berlanjut terkait konflik di Timur Tengah, yang diperburuk oleh pertukaran rudal besar antara Israel dan Hezbollah pada hari Minggu. Ketegangan di Timur Tengah, bersama dengan kekhawatiran potensi penutupan ladang minyak Libya, telah menyebabkan lonjakan harga minyak lebih dari 7% dalam tiga sesi sebelumnya, namun kenaikan tersebut mereda pada hari Selasa dengan sedikit penurunan harga.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (28/8)

Dalam time frame H4 ini terlihat bahwa harga emas saat ini berada dalam tren naik setelah mengalami konsolidasi. Harga telah menembus beberapa level resistance penting, dengan level tertinggi terbaru di sekitar $2532.00. Potensi kenaikan lebih lanjut bisa didapat jika resistance tersebut mampu ditembus, dengan target berikutnya di sekitar $2570.00 dan $2594.00, sesuai dengan proyeksi ekstensi Fibonacci.

Namun, terdapat beberapa level support kuat di bawahnya, yaitu di sekitar $2500.00, $2485.00, dan $2470.00 yang dapat menjadi area reaksi jika terjadi koreksi harga. Indikator RSI menunjukkan nilai di sekitar 62, yang berarti momentum bullish masih mendominasi namun mendekati area overbought, sehingga perlu diwaspadai potensi retracement atau pullback dalam waktu dekat.

Data Perdagangan pada hari Selasa (27/8)

Open: 2,517.91    High: 2,525.84   Low: 2,503.47    Close: 2,524.94  Range: 22.37

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,532  R2  2,570   R3 2,594

S1  2,500    S2  2,485     S3 2,470

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.500
Profit Target Level 2.530
Stop Loss Level 2.480
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.570
Profit Target Level 2.550
Stop Loss Level 2.595

Prospek Harga Minyak Hari Selasa (28/8)

Pergerakan US OIL di time frame H4 ini saat ini sedang mengalami koreksi setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga telah menembus ke bawah level resistance di sekitar $76.64 dan tampaknya sedang menuju level support berikutnya di sekitar $75.40. Jika harga berhasil bertahan di atas level ini, ada kemungkinan akan terjadi rebound menuju kembali ke area $76.64 atau bahkan lebih tinggi ke $77.60.

Namun, jika tekanan jual terus berlanjut, harga bisa turun lebih jauh menuju level support yang lebih rendah di $74.78 atau bahkan $73.60.

Data perdagangan pada hari Selasa (27/8)

Open: 77.18  High: 77.46   Low: 75.39  Close: 75.71  Range:  $2.07

OIL INTRADAY AREA

R1   76.64   R2 77.60  R3 78.57

S1  74.78     S2 73.60    S3 72.47

OPEN POSITION BUY
Price Level 74.80
Profit Target Level 76.50
Stop Loss Level 73.60
OPEN POSITION SELL
Price Level 76.60
Profit Target Level 75.00
Stop Loss Level 77.60
image-artikel