Dolar AS Jatuh Setelah Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Dolar AS melemah dalam perdagangan yang fluktuatif pada hari Rabu setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin dan mengubah kebijakan moneter menjadi lebih longgar. Ekspektasi investor sebelumnya telah bergeser menuju hasil yang dovish menjelang langkah The Fed, dengan pasar uang memperkirakan peluang 65% pemangkasan sebesar 50 basis poin. Namun, jajak pendapat Reuters menunjukkan sebagian besar ekonom memperkirakan pemangkasan hanya 25 basis poin.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama, turun 0,38% ke 100,64 setelah membalikkan keuntungan yang tercatat di awal perdagangan. Pada sesi sebelumnya, dolar jatuh ke level terendah dalam lebih dari satu tahun di 100,21. Euro menguat 0,4% menjadi $1,1163. Terhadap yen, dolar naik 0,33% ke 142,73 seiring dengan ekspektasi bahwa Bank of Japan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Jumat.

Dolar juga melemah 0,08% terhadap franc Swiss menjadi 0,847 dan turun 0,34% terhadap yuan Tiongkok di pasar lepas pantai, menjadi 7,070. Langkah pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve ini dianggap memberikan dorongan bagi bank sentral di seluruh dunia yang telah memulai siklus pemangkasan suku bunga untuk melangkah lebih jauh.

Pasar uang memperkirakan tambahan pemangkasan suku bunga sebesar 72 basis poin pada tahun 2024 dan 192 basis poin pada September 2025. Kurva imbal hasil obligasi AS, yang mengukur perbedaan imbal hasil antara obligasi pemerintah bertenor dua dan sepuluh tahun, meningkat dan mencapai level tertinggi sejak Juni 2022, dengan selisih positif sebesar 13,4 basis poin. Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran turun secara tak terduga sebanyak 12.000 pada pekan lalu, menunjukkan adanya pertumbuhan di pasar tenaga kerja.

Pembuat kebijakan Federal Reserve memproyeksikan bahwa suku bunga acuan akan turun sebesar setengah poin lagi pada akhir tahun ini, satu poin penuh pada tahun depan, dan setengah poin pada tahun 2026. Meskipun pemangkasan suku bunga ini sebelumnya telah diantisipasi, langkah tersebut tetap dianggap dovish oleh pasar.

Poundsterling mencapai level tertinggi sejak Maret 2022 terhadap dolar setelah Komite Kebijakan Moneter (MPC) Bank of England (BoE) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga. Sterling naik 0,5% menjadi $1,3278 setelah sempat mencapai level tertinggi $1,3314.

Dolar Australia dan Selandia Baru juga menguat didorong oleh data domestik yang positif. Lapangan kerja di Australia melebihi perkiraan selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Agustus, membuat Aussie naik 0,77% menjadi $0,6815. Sementara itu, dolar Selandia Baru naik 0,58% menjadi $0,6244 setelah data menunjukkan ekonomi negara tersebut menyusut sebesar 0,2% pada kuartal kedua.

Indeks utama di Wall Street mencetak rekor tertinggi pada Kamis setelah pasar global mencatatkan keuntungan dan imbal hasil obligasi meningkat, dipicu oleh dimulainya siklus pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,26% ke 42.025,19 poin, sementara S&P 500 naik 1,70% menjadi 5.713,64 poin, yang keduanya mencatatkan level penutupan tertinggi. Perusahaan yang lebih kecil juga merasakan manfaat dari penurunan biaya operasional dan utang yang lebih murah dalam lingkungan suku bunga yang lebih rendah.

Harga emas naik 1,15% menjadi $2.588,34 per ounce. Harga minyak juga menguat, didorong oleh pandangan bahwa suku bunga yang lebih rendah akan mendukung peningkatan permintaan. Minyak mentah Brent kembali naik di atas $74 per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari seminggu, dan ditutup pada $74,88 per barel, naik 1,67% dalam satu hari. Minyak mentah AS (WTI) naik 1,47% menjadi $71,95 per barel.

Prospek Harga Emas Hari Jumat (20/9)

Grafik XAU/USD di time frame H4 menunjukkan tren bullish dengan harga emas saat ini bergerak di atas garis SMA 50 dan memantul dari support $2554. Tren naik didukung oleh garis tren hijau, dengan resisten terdekat di $2600. Jika ditembus, target berikutnya adalah $2630 (Fibonacci Expansion 61,8%) dan $2668.

Di sisi lain, support terdekat berada di $2569, dan jika harga turun di bawah level ini, emas bisa menguji kembali area support yang lebih rendah di sekitar $2554 atau bahkan $2546. Indikator RSI berada di kisaran 60, yang menunjukkan momentum bullish moderat tanpa tanda-tanda overbought yang signifikan, sehingga masih memberikan ruang bagi harga untuk bergerak naik lebih lanjut.

Data Perdagangan pada hari Kamis (19/9)

Open: 2,556.96    High: 2,594.83   Low: 2,551.04    Close: 2,586.98  Range: 43.79

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,600  R2  2,630   R3 2,668

S1  2,569    S2  2,554     S3 2,546

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.570
Profit Target Level 2.595
Stop Loss Level 2.554
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.630
Profit Target Level 2.620
Stop Loss Level 2.640

Prospek Harga Minyak Hari Jumat (20/9)

Grafik US Oil di time frame H4 menunjukkan pemulihan harga minyak setelah menemukan support kuat di level $68.51. Harga saat ini bergerak naik di atas garis tren merah dan garis SMA 50, menunjukkan tren bullish yang masih kuat. Resisten terdekat berada di $71.43, dan jika berhasil ditembus, target berikutnya adalah $72.84 dan $73.80.

Di sisi lain, support terdekat berada di $70.50, dan jika terjadi koreksi, harga bisa kembali menguji level tersebut, dengan support tambahan di $69.78. Indikator RSI di level 65 menunjukkan momentum bullish yang masih kuat, namun mendekati wilayah overbought yang perlu diwaspadai untuk potensi koreksi kecil.

Data perdagangan pada hari Kamis (19/9)

Open: 69.11  High: 71.51   Low: 69.11  Close: 71.07  Range:  2.40

OIL INTRADAY AREA

R1   71.43   R2 72.84  R3 73.80

S1  70.50    S2 69.78    S3 68.51

OPEN POSITION BUY
Price Level 70.50
Profit Target Level 72.50
Stop Loss Level 69.70
OPEN POSITION SELL
Price Level 72.80
Profit Target Level 71.60
Stop Loss Level 73.85
image-artikel