Peluang Trading di Emas Menjelang Data Sentimen Konsumen AS

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga emas melemah pada Jumat dan diperkirakan akan mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari lima bulan, karena pasar terus mencermati kemenangan Donald Trump dan dampaknya terhadap arah suku bunga AS. Pada pukul 16:17 WIB, harga emas spot turun 0,7% menjadi $2.688,30 per ounce, dengan penurunan mingguan sebesar 1,7%. Emas berjangka AS juga melemah 0,4% menjadi $2.696,30 per ounce.

Pasar emas terlihat masih mencari keseimbangan setelah hasil yang jelas dari pemilu presiden AS. Hasil ini mencerminkan respons pasar dalam bentuk ‘buy the rumor, sell the fact’ terhadap dominasi Partai Republik dalam pemilihan kali ini. Situasi ini kemungkinan memicu konsolidasi atau bahkan koreksi harga emas dalam jangka pendek, menunggu arah kebijakan lebih lanjut dari administrasi baru.

Bank Sentral AS (Federal Reserve) pada Kamis memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai dengan ekspektasi, namun menunjukkan sikap berhati-hati dalam menanggapi pemotongan lebih lanjut. Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa hasil pemilu AS tidak akan memiliki dampak langsung terhadap kebijakan moneter dalam waktu dekat, meskipun peluang untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin lainnya pada Desember tercatat sekitar 75%.

Di sisi lain, kebijakan tarif Trump diperkirakan akan menambah tekanan inflasi, yang dapat memperlambat pemotongan suku bunga lebih lanjut. Ketidakpastian ini menyebabkan permintaan terhadap emas melemah. Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, cenderung kurang diminati saat suku bunga lebih tinggi karena tidak memberikan hasil imbal.

Di pasar fisik, permintaan emas di India melemah minggu ini, dipicu oleh volatilitas harga yang membuat pembeli menunda pembelian setelah lonjakan permintaan selama musim festival. Namun, pembelian emas tercatat meningkat di Jepang dan Singapura.

Pada sesi Eropa Jumat, harga emas kembali turun ke area $2.680, dipicu oleh optimisme bahwa kebijakan Trump akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang memberikan dorongan bagi dolar AS meski prospek kebijakan The Fed yang lebih dovish.

Fokus pasar mala mini akan tertuju pada data Prelim UoM Consumer Sentimen, yang diperkirakan mengalami perbaikan di bulan November ini menjadi 71.05 dari 70.5 di bulan sebelumnya. Data tersebut mungkin bisa menambah dorongan bagi dollar AS.

Analisis Teknikal

Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih berada dalam tren bearish, dengan level pivot di $2.700. Selama harga bergerak di bawah level ini, terdapat potensi untuk menguji area support di $2.668 hingga $2.643.

Sebagai skenario alternatif, jika harga berhasil menembus level $2.700, maka pergerakan selanjutnya berpeluang naik untuk menguji area resistance di kisaran $2.710 hingga $2.728.

Resistance 1: 2.700, Resistance 2: 2.710, Resistance 3: 2.728

Support 1: 2.668,  Support 2: 2.657, Support 3: 2.643

image-artikel